You are on page 1of 7

KELOMPOK 3

HEPATITIS AUTOIMUN

Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Siska Yunita:
Evi Kurniawati:
Defi Hmadalah A:
Dwi Nur Hanifa:
Muhammad Zulhan A:
Yasinta Febrianti K:
Febrian Rahmatulloh:
Dwi Indra Laksono:
Darmila:

1511011048
1511011049
1511011059
1511011061
1511011064
1511011070
1511011078
1511011085
1511011087

A. Pengertian Hepatitis
Hepatitis autoimun adalah suatu penyakit hati kronis dengan sebab yang belum diketahui,
ditandai dengan peradangan dan nekrosis hepatoseluler, biasanya disertai dengan fibrosis yang
cenderung progresif kearah sirosis dan gagal hati. (i) Hepatitis autoimun terdiri atas dua tipe,
yaitu, tipe I dan tipe II. Perbedaan mendasar dari kedua tipe tersebut adalah asal penyebab dan
cara pengobatan. Hepatitis autoimun tipe I merupakan bentuk yang paling banyak ditemukan
(meliputi 80% kasus) dengan rasio pasien wanita dibanding laki-laki 4:1 dan dapat menyerang
pada segala jenis usia. Hepatitis autoimun tipe II pada umumnya menyerang anak-anak (2th14th). Tetapi di Eropa, khususnya Jerman dan Perancis, 20% pasiennya adalah dewasa.
Perbedaan prevalensi dalam setiap regional mungkin berhubungan dengan perbedaan etnis dalam
predisposisi genetik untuk penyakit ini.

B. Tinjauan Kasus
Ny.H umur 22 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan lemah badan, dan kadar
serum transaminase tetap tinggi AST (757 IU/L) dan ALT (345 IU/L) setelah didiagnosis
hepatitis akut, dirawat di RS 3 bulan yang lalu dan mengkonsumsi hepatoprotektor. Hasil
pemeriksaan seromarker hepatitis (-), hipergammaglobulinemia, tes ANA negatif. Hasil biopsi
hati menyokong gambaran hepatitis autoimun. Pengobatan dengan metilprednisolone oral 16mg
perhari dan hepatoprotektor menghasilkan penurunan kadar serum transaminase dan perbaikan
gejala kelelahan badan.

C. Asuhan Keperawatan
1.1 Pengkajian
TGL/jam MRS
:23 agustus 2015/09.00 WIB
Ruang
:
No registrasi
:
DX medis
: Hepatitis Autoimunitas
Tgl/jam pengkajian : 23 agustus2015
A. Identitas klien
Nama
: Nn. H
Suami/istri/ orang tua
Umur
: 22 tahun
Nama
: Tn.H
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan
: Mahasiswi
Agama
: Islam
Alamat
:Ds.P
Pekerjaan
: Mahasiswi
Alamat
: Ds. Krajan Desa Padang RT 01 RW 03
Singojuru-Banyuwangi

B. KELUHAN UTAMA
Lemah badan.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Mudah lelah
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
TERAPI YANG TELAH DILAKUKAN
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Demam, mual dan muntah, lemah badan.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga tidak adayang mengeluh seperti pendrita, tidak ada yang menderita alergi obat,
makanan dan bahan-bahan (alergeen)
F. KEADAAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA PENYAKIT
Tidak ada kaitannya dengan perubahan lingkungan panas atau dingin
G. POLA FUNGSI KESEHATAN
Pola aktifitas
: penderita seorang mahasiswi dengan aktifitas umumnya sebagai
mahasiswi
Pola konsep diri
: pasien ingin cepat semuh dan tidak ingin mengalami penyakit
seperti ini lagi.
H. Pemeriksaan Fisik
TTV
TD
: 100/70 mmHg
1.2.
N
: 75x/m
RR
: 22x/m
S
: 39 C
BB awal
: 50kg
BB saat sakit : 45kg
Tinggi badan : 153kg
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium

1.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia ditandai dengan mual
dan muntah
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan inflamasi hati ditandai dengan
perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas.

3. Hipertermi yang berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder ditandai dengan
demam tinggi.
Jam/tgl

Pengelompokan data

20 Oktober 2016
/ 09.30

DS : Pasien mengatakan
bahwa ia mual dan muntah
ketika makan.
DO :
a. Ketidakmampuam
mengabsorbsi
makanan.
b. Penurunan berat
badan dengan asupan
makanan inadekuat.
c. Membran mukosa
pucat

Mual dan muntah

20 Oktober 2016
/ 09.30

DS : Pasien mengatakan
bahwa ia sering mengalami
nyeri dibagian hati.
DO :
a. Merintih
b. Ketidakmampuan
untuk relaks
c. Takut
d. Gangguan pola tidur

Nyeri pada bagian


hati

Gangguan rasa
nyaman (nyeri)

20 Oktober 2016
/ 09.30

DS : Pasien mengatakan
bahwa tubuhnya mengalami
demam tinggi setiap malam
hari.
DO :
a. Suhu : 39 C
b. Kulit terasa hangat
c. Vasodilatasi
d. Gelisah

Demam tinggi

Hipertensi

1.3 INTERVENSI
Tgl/jam
Diagnosis
keperawatan

Tujuan dan kriteria


hasil

Masalah

Rencana tindakan

Kemungkinan
penyebab
Perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan.

Rasional

23
Oktober
2016 /
11.00

Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh yang
berhubungan
dengan,
kegagalan
masukan untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolik
karena
anoreksia
ditandai
dengan mual
dan muntah

Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
2x24 jam nutrisi
pasien adekuat.
KH :
a. Mual dan
muntah
berkurang.
b. Pasien dapat
makan
dengan
nyaman.
c. Peningkatan
berat badan.

a. Manajemen
kebutuhan
nutrisi pasien
dengan cara :
mengetahui
makanan yang
disukai
pasien.
b. Observasi
kandungan
nutrisi dan
kalori pada
catatan
asupan.
c. Jelaskan pada
pasien dan
keluarga
tentang cara
memenuhi
kebutuhan
nutrisi bergizi
4 sehat 5
sempurna.
d. Kolaborasi
dengan ahli
gizi jika
diperlukan
jumlah kalori,
dan jenis zat
gizi yang
dibutuhkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
nutrisi.

a. Mengetahui
makanan yang
disukai pasien
dapat
memudahkan
makanan yang
bergizi dan tidak.
b. Mengobservasi
kebutuhan nutrisi
dapat mengetahui
sudah atau
belumnya
kecukupan
asupan nutrisi.
c. Pasien dan
keluarga dapat
mengetahui
makanan apa saja
yang boleh
dikonsumsi dan
tidak boleh.
d. Kolabrasi dengan
ahli gizi
memudahkan
untuk mengetahui
tktp asupan gizi
pasien

23
Oktober
2016 /
11.00

Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
berhubungan
dengan
inflamasi hati

Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selam
2x24 jam pasien
lebih merasa

a. Manajemen
rasa aman dan
nyaman
dengan cara :
a) Distraksi

a. Tekhnik relaksasi
dan distraksi
digunakan untuk
mengurangi rasa
nyeri pasien.

23
Oktober
2016 /
11.00

ditandai
dengan
perasaan tidak
nyaman di
kuadran kanan
atas.

nyaman.
KH :
a. Frekuensi
nyeri klien
menurun.
b. Klien tidak
tampak
meringis

b) Relaksasi
b. Observasi
reaksi
nonverbal dari
ketidaknyama
nan
c. Jelaskan
kepada pasien
dan keluarga
tentang
penangan
pertama saat
nyeri muncul.
d. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
analgesik.

b. Membantu
mengetahui
seberapa tingkat
nyeri yang
dialami pasien.
c. Membantu
keluarga untuk
antisipasi atau
pencegahan
terhadap rasa
nyeri yang
hendak muncul.
d. Pemberian
analgesik mampu
mengurangi nyeri
sementara pasien.

Hipertermi
yang
berhubungan
dengan proses
inflamasi
kronis
sekunder
ditandai
dengan demam
tinggi.

Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
2x24 jam demam
turun.
KH :
1. Suhu dalam
rentang
normal.
2. Nadi dan RR
dalam
rentang
normal.
3. Tidak ada
perubahan
warna kulit

a. Manajemen
hipertermi
dengan cara :
kompres
hangat.
b. Observasi
suhu minimal
tiap 2 jam.
c. Jelaskan
kepada pasien
dan keluarga
untuk tetap
menjaga suhu
lingkungan.
d. Kolaborasi
dengan
dengan dokter
pemberian
farmakologi
penurun
panas.

a. Kompres hangat
membantu
menstabilkan
suhu tubuh.
b. Observasi setiap
2 jam sekali
membantu
mengetahui
adanya perubahan
suhu tubuh atau
tidak.
c. Menjaga suhu
lingkungan
membantu
menyeimbangkan
antara suhu tubuh
dan suhu luar.
d. Terapi
farmakologi
membantu untuk
menurunkan
demam pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Vergani D, Choudhuri K, Bogdanos DP, Mieli-Vergani G. Pathogenesis of autoimmune hepatitis.
Clin Liver Dis 2002;6:727-37.
Czaja AJ. Autoimmune hepatitis. Part A: pathogenesis. Expert RevGastroenterolHepatol
2007;1:113-28.
Boberg KM, Aadland E, Jahnsen J, Raknerud N, Stiris M, Bell H. Incidence and prevalence of
primary biliary cirrhosis, primary sclerosing cholangitis, and autoimmune hepatitis in a
Norwegian population. Scand J Gastroenterol 1998;33:99-103.
Werner M, Prytz H, Ohlsson B, Almer S, Bjornsson E, BergquistA,et al. Epidemiology and the
initial presentation of autoimmune hepatitis in Sweden: a nationwide study. Scand J
Gastroenterol 2008;43:1232-40.
Czaja AJ. Diverse manifestations and evolving treatments of autoimmune hepatitis. Minerva
GastroenterolDietol 2005;51:313-33.
Kogan J, Safadi R, Ashur Y, Shouval D, Ilan Y. Prognosis of symptomatic versus asymptomatic
autoimmune hepatitis: a study of 68 patients. J ClinGastroenterol 2002;35:75-81.
Longmore M, B.Wilkinson I, H.Davidson E, Foulkes A, R.Mafi A. Autoimmune Hepatitis
(AIH). Oxford Handbook of clinical medicine 8
.Oxford University press 2010:268-9.
Krawitt EL. Autoimmune hepatitis. N Engl J Med 2006;354:54-66.
th

You might also like