Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
kecerdasannya.
Anak
berkebutuhan
khusus
sukar
untuk
kemampuan
beradaptasi
meliputi
komunikasi,
2. Etiologi
Menurut Japang (2010), beberapa faktor yang menyebabkan retardasi
mental meliputi:
a. Genetis
1) Kerusakan atau kelainan biokimiawi;
2) Abnormalitas kromosom;
Anak retardasi mental atau tunagrahita yang lahir disebabkan oleh
faktor ini pada umumnya memiliki IQ antar 20-60 dan rata-rata
memiliki IQ 30-50.
b. Prenatal
1) Infeksi Rubella (cacar);
2) Faktor Rhesus.
c. Pada saat kelahiran
Retardasi mental yang disebabkan oleh kejadian yang terjadi pada
saat kelahiran adalah luka-luka pada saat kelahiran, sesak nafas
(asphyxia), dan lahir prematur.
d. Setelah lahir
Penyakit-penyakit akibat infeksi misalnya meningitis (peradangan
pada selaput otak) dan problem nutrisi yaitu kekurangan gizi,
misalnya kekurangan protein yang diderita bayi dan awal masa kanakkanak dapat menyebabkan retardasi mental.
e. Faktor Sosial-Kultural
Sosio kultural atau sosial budaya lingkungan dapat mempengaruhi
perkembangan intelektual manusia.
f. Gangguan Metabolisme atau Nutrisi
1) Phenylketonuria. Gangguan pada metabolisme asam amino,
yaitu gangguan pada enzym phenylketonuria;
2) Gargoylisme. Gangguan metabolisme saccharide dalam hati,
limpa kecil, dan otak.
3) Cretinisme. Gangguan pada hormon tiroid yang dikenal karena
defisiensi iodium.
3. Patofisiologi
Menurut Kaplan (2010) proses terjadinya retardasi mental terdiri dari :
a. Faktor genetik
Penyebab genetik meliputi kondisi kromosomal dsn diwariskan.
Kurang lebih 0,.6% neonatus memiliki kelainan kromos mayor
yang dapat menyebabkan peningkatan morbiditas atau mortalitas.
Duplikasi kromosom yang tidak menimbulkan kematian seringkali
mengakibatkan bentuk tubuh dismorfik, retardasi mental, dan
ketidakmampuan untuk berkembang. Trisomi otosom yang paling
sering terjadi dan dapat tetap bertahan hidup setelah lahir adalah
trisomi 21 atau sindrom down, trisomi 18 atau sindrom edward,
trisomi 13 atau sindrom patau.
b. Faktro pranatal
serta
berkembang.
4. Pathway
5. Penatalaksanaan
potensi
risiko
terhadap
otak
yang
sedang
dalam
mempertahankan
kehidupan,
kesehatan
dan
2011).
Activity
Daily
Living
(ADL)
merupakan
Penentuan
kemampuan
dan
secara
fungsional
keterbatasan
dalam
dapat
mengidentifikasi
memudahkan
pemilihan
proses
penerimaan,
mengorganisasikan
dan
fisik
dan
akan
membantu
homeostatis
internal
10
11
Yuliana
(2015)
makanan
yang
menyebabkan
12
b. Pemeriksaan Fisik
Kaji keadaan umum, keadaan vital sign.
c. Pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan ini dimulai dengan inspeksi vulva (apakah ada tanda
bekas garukan, apakah vulva basah).
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa
keperawatan
Perilaku
Kesehatan
Cenderung
13
Evaluasi
14
BAB III
METODA PENULISAN
A. Metoda Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam laporan kasus ini yaitu
menggunakan metode deskriptif. Metode penulisan deskriptif ini bertujuan
untuk mendapatkan gambaran secara realita dan objektif (Imron & Munif,
2010).
Pada proposal ini penulis melakukan pengelolaan keperawatan pada
ibu hamil trimester 3 dengan memfokuskan masalah keperawatan perilaku
kesehatan cenderung beresiko pada ibu hamil trimester 3 dengan keputihan
fisiologis/ normal.
B. Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara convenience
sampling method yaitu taknik pengambilan sampel yang dilakukan dimana
subjek yang dipilih karena kemudahan atau keinginan peneliti (Nursalam,
2009). Dalam proposal ini, penulis
15
16
Alat yang dipakai pada wawancara ini adalah lembar format asuhan
keperawatan.
3. Pengukuran
Menurut Imron & Munif (2010) pengukuran adalah prosedur untuk
menetapkan suatu bilangan yang mewakili obyek, sifat, dan tingkah
laku. Pengukuran dilakukan dengan mengukur orang/objek mengenai
hal yang dipelajari dengan menggunakan berbagai macam alat yang
dipelajari, kemudian dicatat. Alat bantu yang digunakan adalah alat
pengukur panjang, berat, suhu, dan lain sebagainya.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam proposal ini
menggunakan lembar format asuhan keperawatan yang diperoleh
dengan cara wawancara pada klien dengan keputihan fisiologis.
E. Analisa
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh
dari
wawancara
maupun
observasi.
Selanjutnya
data