Professional Documents
Culture Documents
1 Pengertian Hipertermi
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi
produksi
panas.
Hipertermi
terjadi
karena
adanya
ketidakmampuan
infeksi
berkepanjangan,
virus
tetapi
sangat
20%
jarang
penyebab
menjadi
adalah
penyebab
infeksi
virus
demam
(Sari
Pediatri,2008).
Kesulitan
dalam
mencari
penyebab
timbulnya
demam
maligna,
hipertiroidisme),
pengurangan
kehilangan
panas
leukemia,
dll),
dan
pemakaian
obat-obatan
(antibiotik,
2.3 Patofisiologi
Infeksi adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman patogen
atau mikroorganisme lain kedalam tubuh sehingga menimbulkan gejala
tertentu. Bersifat sangat dinamis. Infeksi adalah salah satu penyebab dari
demam. Secara umum proses terjadinya penyakit melibatkan tiga faktor yang
saling berinteraksi yaitu: faktor penyebab penyakit (agen), faktor manusia atau
pejamu (host), dan faktor lingkungan. Demam memiliki tiga fase yaitu: fase
kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan. Fase pertama yaitu fase
kedinginan merupakan fase peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan
vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan aktivitas otot yang berusaha
untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan
menggigil. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah
meningkat. Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase penurunan suhu
yang ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang
berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna
kemerahan (Dalal & Zhukovsky, 2006).
Toksin Mikroba
DEMAM
mediator inflamasi,
AMP siklik
(pirogen)
Reaksi imunologis
Prostalgladin E2
Konservasi dan
(PGE-2)
produksi panas
Asam Arakhidonat
Peningkatan
endotel
fosfolipase-A2
IL-1, IL-6, TNF-, IFN-y
Endotel, hipotalamus
(sitokinin,)
sirkulasi
set point
Pemeriksaan
ini
dilakukan
dengan
mengukur
kecepatan
TWS dapat diberikan kepada anak yang suhu tubuhnya >= 380C
Prosedurnya:
1) Kaji suhu
2) Waktu dilakukannya TWS adalah 1 jam setelah diberikan obat
antipiretik (saat efek obatnya maksimal)
3) Ukur kehangatan air, jika suhu ruangan antara 24-26 0C, maka air
yang disiapkan hangatnya sekitar 270C
4) Mulai seka dari kepala, tangan, badan, kaki, diakhiri punggung
Teknik ini dapat pula dilakukan dengan meletakkan anak di
dalam bak mandi dengan air hangat apabila memungkinkan.
b. Penelitian terkait Tepid Water Sponge
Penelitian yang dilakukan oleh Sharber (1997) pada anak
menunjukkan bahwa tepid water sponge ditambah acetominophen
dapat menurunkan suhu tubuh anak lebih cepat dibandingkan dengan
acetominophen itu sendiri. Penelitian lain tentang tepid sponge juga
dilakukan oleh Setiawati (2009), dimana penelitian ini melihat
pengaruh
tepid
sponge
terhadap
11
antipiretik
saja.
Tepid
water
sponge
sering
setempat
yang
dapat
menimbulkan
beberapa
efek
terapi
dingin
menimbulkan
efek
analgetik
dengan
12
Suhu
Di bawah 15 C
15- 18 C
18- 27 C
27- 37 C
37- 40 C
40- 60 C
Di atas 60 C
kompres panas
Kantong air untuk orang dewasa
14