You are on page 1of 81

BAB III

PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA


3.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum PusatSanglah Denpasar
RSUP Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30
Desember 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama
dengan FK Unud sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit
pendidikan tipe B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor
Timur (SK Menkes RI No.134/1978).
Dalam perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali perubahan
status, pada tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No.
1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP
(Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000 berubah status menjadi Perjan
(Perusahaan Jawatan) sesuai peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun
2005 berubah menjadi PPK BLU (Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus
2005) dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun
2005 tertanggal 12 Desember 2005.
Seperti halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki visi
sebagai arah yang akan dituju, menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam bidang
Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian tingkat Nasional dan Internasional. Dalam
mewujudkan visi tersebut RSUP Sanglah dalam memberikan pelayanan selalu
berusaha dengan segala upaya agar pelayanannya prima sehingga dapat memuaskan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Apalagi RSUP Sanglah adalah merupakan
rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.
Disamping itu RSUP Sanglah juga selalu mengedepankan pemberdayaan sumber
daya yang dimilikinya untuk bisa menghasilkan unggulan di bidang pendidikan dan
penelitian kedokteran, kesehatan dan keperawatan.
3.1.1

Visi, Misi, Keyakinan Dasar, Nilai-Nilai Dasar dan Motto RSUP Sanglah
Gambaran khusus tentang RSUP Sanglah Denpasar ditinjau dari visi, misi,

keyakinan dasar, nilai-nilai dasar RSUP Sanglah, dan motto rumah sakit dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Visi

54

Menjadi

Rumah

Sakit

Rujukan

Nasional

Kelas

Dunia

Tahun

2019

"To Be A World Class National Referral Hospital In 2019"


2) Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna, bermutu untuk
seluruh lapisan masyarakat ;
2) Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan berdaya saing
serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis rumah sakit ;
3) Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait ;
4) Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
3) Motto :
Kepuasan Anda Adalah Kebahagiaan Kami
4) Sasaran :
1) Terciptanya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna
Terciptanya pelayanan rumah sakit kelas dunia.
2) Terselenggaranya pendidikan dokter umum, dokter spesilalis disemua SMF/Bagian
dan tenaga kesehatan lainnya.
3) Terselenggaranya penelitian kesehatan yang berkualitas, terdokumentasi dan
dipublikasikan ke seluruh dunia.
5) Tugas
RSUP Sanglah mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan melalui
peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan.
6) Tujuan
Tercapainya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna, dalam
rangka mewujudkan pelayanan rumah sakit yang berkelas dunia agar tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
7) 3 Keyakinan Dasar Pegawai
1) Insan Profesional
2) Tat Wam Asi
3) Bekerja Dalam Teamwork
8) Tujuan
Tercapainya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna, dalam
rangka mewujudkan pelayanan rumah sakit yang berkelas dunia agar tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
9) Falsafah
Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan,
Pendidikan dan Penelitian.
3.1.2

Pelayanan Kesehatan

a. Fasilitas pelayanan
Pelayanan Kesehatan utama yang ada pada RSUP Sanglah antara lain :
Rawat Jalan :

IRD :

- Poliklinik Penyakit Dalam

Pelayanan 24 jam, Dokter Spesialis Bedah

- Poliklinik Bedah

Umum 24 jam, 3 Kamar Operasi,R.Triage,

- Poliklinik Anak

R. ICU, R.MS dan R.Ratna

- Poliklinik Kebidanan/Kandungan & KB

Rawat Inap

- Poliklinik Bayi Tabung

terdiri dari Kelas Utama, Kelas I,II,III

- Poliklinik Saraf

Intensive Care Unit

- Poliklinik Jiwa

terdiri dari ruang ICU, ICCU, Burn Unit

- Poliklinik THT

dan 1 kamar operasi

- Poliklinik Mata

Instalasi Bedah Sentral

- Poliklinik Gigi dan Mulut

terdiri dari 14 kamar operasi

- Poliklinik Filter

Hemodialisa

- Poliklinik Kardiologi

14 Unit

- Poliklinik Rehabilitasi Medis

Cath Lab / Cardiology center

- Poliklinik Konsultasi Gizi

Endoscopy

- Poliklinik Paliatif
- Poliklinik Kulit Kelamin
- Hyperbaric chamber
- Poliklinik Akupunktur
- Poliklinik Andrologi dan Seksologi
- Poliklinik Geriatri
- Poliklinik Methadon
- Poliklinik Anestesi
- Hemodialisa
- Poliklinik Wing Internasional
b. Instalasi di RSUP Sanglah
1) Instalasi Rawat Jalan
2) Instalasi Rawat Darurat
3) Instalasi Rawat Inap A
4) Instalasi Rawat Inap B
5) Instalasi Rawat Inap C
6) Instalasi Rawat Inap D
7) Instalasi Rawat Inap Intensif

8) Instalasi Bedah Sentral


9) Instalasi Sterilisasi Sentral
10) Instalasi Kedokteran Forensik
11) IPS Prasarana Gedung & Sanitasi
12) IPS Medik, Non Medik & Perbengkelan
13) Instalasi Farmasi
14) Instalasi Geriatri
15) Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu
16) Instalasi Rehabilitasi Medis
17) Instalasi Radiologi
18) InstalasiPatologi Klinik
19) Instalasi Patologi Anatomi
20) Instalasi Mikrobiologi
21) Instalasi Paviliun Amertha
22) Instalasi Gizi
23) Instalasi Binatu
24) Instalasi Rekam Medik
25) Instalasi Pengamanan & Ketertiban Lingkungan
26) Instalasi EDP

c. Tempat Tidur
No
1

Ruangan
Paviliun
Amerta

Jumlah
TT
28

Ratio Perawat Jaga

Jumlah Paramedis

Jumlah Perawat Jaga

41

1 : 3,6

7
5
4
4

1 : 3,6
1:3
1 : 4,5
1:7

5
3-4
3
5
4
5
3

1 : 5,6
1 : 6,7
1:6
1 : 7,5
1 : 3,2
1:8
1 : 3,3

5
5
5
3
3

1 : 9,6
1 : 8,4
1 : 9,6
1 : 6,7
1:9

1:7

Dengan TT

IRNA A
2

Mahotama
Sanjiwani
Wijaya Kusuma
Flamboyan

25
16
18
28

33
19
18
19
IRNA B

Bakung Barat
Bakung Timur
Cempaka Timur
Cempaka Barat
Anggrek
Jempiring
Pudak

28
29
20
40
16
40
20

23
16
14
23
18
21
17

Angsoka I
Angsoka II
Angsoka III
Gadung
Kamboja

45
39
45
18
24

24
24
23
12
12

Lely

28

17

IRNA C
4

IRNA D

6
7

Mawar
Nusa Indah
Nagasari

32
23
10

Luka Bakar
ICU
ICCU

15
10
7

Gandasturi
TOTAL

11

18
20
11
Intensif Terpadu
21
24
17
Instalasi Geriatri
12
704

4
4
3

1:8
1 : 5,8
1 : 3,8

4
5
3

1:4
1:2
1 : 3,8

1 : 4,1

d. Praktek Dokter Spesialis di Paviliun Amerta


NO

NAMA DOKTER

JAM

HARI

SENIN

HARI

1. Dr. Kt. Surya Negara, Sp OG

17.00 - 20.00

2. Dr. Km Arimbawa,Sp S

17.00 - 20.00

3. Dr. Widnyana, Sp A

17.00 - 20.00

4. Dr. Andi Dwi Saputra, Sp THT

17.00 - 20.00

5. Dr. Susila Utama, Sp PD

17.00 - 20.00

6. Dr. Mahayasa, Sp B

14.00 - 17.00

7. Dr. Anda Tusta, Sp BS

17.00 - 20.00

8. Dr. Niryana, Sp BS

17.00 - 20.00

9. Drg. S N Ana Satriana

17.00 - 20.00

10. Dr. Tjok G B Mahadewa, Sp BS

14.00 - 17.00

11. Dr. Wien Aryana, Sp B OT

17.00 - 20.00

12. Dr. Yuli, SpM

17.00 - 20.00

13. Dr. Kambayana, Sp PD

15.00 - 17.00

NO

NAMA DOKTER

JAM

1. Dr. Mega Putra, Sp OG

17.00 - 20.00

2. Dr. Widnyana, Sp A

17.00 - 20.00

3. Dr. Susila Utama, Sp PD

17.00 - 20.00

4. Dr. Km Arimbawa,Sp S

17.00 - 20.00

5. Dr. Peri Adijaya, Sp B

17.00 - 20.00

7. Dr. Anda Tusta, Sp BS

17.00 - 20.00

8. Dr. Mahayasa, Sp B

14.00 - 17.00

9. Dr. Niryana, Sp BS

17.00 - 20.00

SELASA

HARI
RABU

10. Dr. Tjok G B Mahadewa, Sp BS

14.00 - 17.00

11. Dr. Wien Aryana, Sp B OT

17.00 - 20.00

12. Dr. Andi Dwi Saputra, Sp THT

17.00 - 20.00

13. Drg. S N Ana Satriana

17.00 - 20.00

14. Dr. Yuli, SpM

17.00 - 20.00

15. Dr. Kambayana, Sp PD

15.00 - 17.00

NO

NAMA DOKTER

JAM

1. Dr. Kt. Surya Negara, Sp OG

17.00 - 20.00

2. Dr. Susila Utama, Sp PD

17.00 - 20.00

3. Dr. Widnyana, Sp A

17.00 - 20.00

4. Dr. Andi Dwi Saputra, Sp THT

17.00 - 20.00

5. Dr. Sudiasa, Sp B

17.00 - 20.00

6. Dr. Anda Tusta, Sp BS

17.00 - 20.00

7. Dr. Niryana, Sp BS

17.00 - 20.00

8. Dr. Mahayasa, Sp B

14.00 - 17.00

9. Dr. Wien Aryana, Sp B OT

17.00 - 20.00

10. Dr. Km Arimbawa,Sp S

17.00 - 20.00

HARI

11. Drg. S N Ana Satriana

17.00 - 20.00

12. Dr. Yuli, SpM

17.00 - 20.00

13. Dr. Kambayana, Sp PD

15.00 - 17.00

NO

NAMA DOKTER

JAM

1. Dr. Mega Putra, Sp OG

17.00 - 20.00

2. Dr. Susila Utama, Sp PD

17.00 - 20.00

3. Dr. Widnyana, Sp A

17.00 - 20.00

4. Dr. Andi Dwi Saputra, Sp THT

17.00 - 20.00

5. Dr. I B Kusuma Putra, Sp S

17.00 - 20.00

6. Drg. S N Ana Satriana

17.00 - 20.00

7. Dr. Hendra Sanjaya, Sp BS

17.00 - 20.00

8. Dr. Anda Tusta, Sp BS

17.00 - 20.00

9. Dr. Niryana, Sp BS

17.00 - 20.00

KAMIS

HARI
JUMAT

10. Dr. Tjok G B Mahadewa, Sp BS

14.00 - 16.00

11. Dr. Mahayasa, Sp B

14.00 - 17.00

12. Dr. Wien Aryana, Sp B OT

17.00 - 20.00

13. Dr. Yuli, SpM

17.00 - 20.00

14. Dr. Kambayana, Sp PD

15.00 - 17.00

NO

NAMA DOKTER

JAM

1. Dr. Mega Putra, Sp OG

17.00 - 20.00

2. Dr. Widnyana, Sp A

17.00 - 20.00

3. Dr. Yenny Kandarini, Sp PD

17.00 - 20.00

HARI

4. Dr. Susila Utama, Sp PD

17.00 - 20.00

5. Dr. I B Kusuma Putra, Sp S

17.00 - 20.00

6. Drg. S N Ana Satriana

17.00 - 20.00

7. Dr. Anda Tusta, Sp BS

17.00 - 20.00

8. Dr. Tjok G B Mahadewa, Sp BS

14.00 - 16.00

9. Dr. Mahayasa, Sp B

14.00 - 17.00

10. Dr. Niryana, Sp BS

17.00 - 20.00

11. Dr. Yuli, SpM

17.00 - 20.00

12. Dr. Andi Dwi Saputra, Sp THT

17.00 - 20.00

13. Dr. Wien Aryana, Sp B OT

17.00 - 20.00

14. Dr. Kambayana, Sp PD

15.00 - 17.00

NO

NAMA DOKTER

JAM

1. Dr. Mega Putra, Sp OG

17.00 - 20.00

2. Dr. I B Kusuma Putra, Sp S

17.00 - 20.00

3. Dr. Anda Tusta, Sp BS

17.00 - 20.00

4. Dr. Mahayasa, Sp B

14.00 - 17.00

5. Dr. Wien Aryana, Sp B OT

17.00 - 20.00

6. Drg. S N Ana Satriana

17.00 - 20.00

7. Dr. Susila Utama, Sp PD

17.00 - 20.00

8. Dr. Andi Dwi Saputra, Sp THT

17.00 - 20.00

9. Dr. Widnyana, Sp A

17.00 - 20.00

SABTU

10. Dr. Yuli, SpM

17.00 - 20.00

11. Dr. Niryana, Sp BS

17.00 - 20.00

12. Dr. Kambayana, Sp PD

15.00 - 17.00

e. Fasilitas penunjang
1) CT-Scan single & multislice -MRI
2) USG 3-4 D & color Doppler -Endoskopi
3) ESWL - Echocardiografi
4) ECG-Treadmill
5) EEG-Laparaskopi
6) Angiografi - TUR
7) Bone Marrow Densitometer - EMG
8) Radioterapi (Cobalt 60,Brachiterapi)- Holter
9) Intervensi RadIologi -C-Arm
10) Argon Laser-Biometri B Scan
f. Jumlah Kunjungan
Untuk jumlah kunjungan pasien dibagi sesuai dengan instalasi terkait. Untuk
poliklinik kunjungan pasien pertahun kurang lebih 206.460 pasien dimana ratarata kunjungan perhari 735 pasien. Untuk rawat jalan IGD kunjungan pasien
pertahun kurang lebih 56.186 pasien dimana rata-rata kunjungan perhari sekitar
154 pasien. Untuk Paviliun Amerta kunjungan pasien pertahun kurang lebih
46.829 pasien dimana rata-rata kunjungan
pasien
perhari sekitar
167 PENGAWAS
pasien.
DIREKTUR
UTAMA
DEWAN
Untuk VK IGD kunjungan pasien pertahun kurang lebih 1548 pasien dimana ratarata kunjungan pasien perhari sekitar 4 pasien. Untuk pasien Asing kunjungan
pasien pertahun kurang lebih 1562 pasien dimana rata-rata kunjungan perhari
sekitar 4 pasien.

DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN


DIREKTUR SDM DAN PENDIDIKAN

DIREKTUR KEUANGAN

DIREKTUR UMUM DAN

g. Pelayanan Unggulan
Terdapat beberapa pelayanan yang diunggulkan di RSUP Sanglah antara lain
pelayanan jantung terpadu, pelayanan intensif dan pelayanan medical tourism.

Bidang yan medik


Bidang yankep Bidang yan jang
Bagian
Bagian
SDM pend.
Bagian
Dan
penyusunan
penelitian Bagian
dan evaluasi
Perbend.
Bagian
anggaran
dan Mob.
Akuntansi
Dana dan verifikasi
Bagian
Bagian
Umum
Perencanaa

h. Struktur Organisasi RSUP Sanglah

Sie yanmed rawat


Sie jalan
yankep rawat jalan
Sie yanpen medik
Subbag admin
Subbag
kepeg
pend dan penel.
Subbag
medikpenyusunan angg.
Subbag perbend.
Subbag akuntansi keuangan
Subbag TUSubbag per

Sie yanmed rawat


Sie inap
yankep rawat jalan
Sie yanpen nonSubbag
medik
Subbag
pengemb.
pend dan
SDM
penel. Kep. Dan
Subbag
non medik
evaluasi angg.
Subbag
Subbag
mob.
akuntansi
dana manajemen
Subbag
danperleng
verifikasi
Subbag
danevaluasi
RT

Sie yanmed rawat


Sie
khusus
yankep rawat jalan

Instalasi

Su

Instalasi

DIV LITBANG

SMF: 21
Instalasi :23

3.1.3

Hasil Kegiatan
Laporan Pemantauan Indikator Mutu Pelayanan :
Tabel 3.1. Indikator Pelayanan

N
JUDUL
O INDIKATOR

FORMULA

1 Pengkajian
pre-anasthesi
dilaksanakan
untuk pasien
pra-operasi
elektif dengan
anesthesi
umum

Jumlah pengkajian
pre-anasthesi
dilaksanakan untuk
pasien pra-operasi
elektif dengan
anesthesi umum
dalam satu bulan
(orang) : Jumlah
seluruh pasien praoperasi elektif
dengan anesthesi
umum dalam bulan
yang sama (orang)
x 100%

2 Ketidaklengka
pan pengisian
rekam medik
24 jam sejak
setelah selesai
pelayanan
rawat inap

Jumlah rekam
medik yang tidak
lengkap diisi oleh
staf medis dalam 24
jam untuk pasien
pulang rawat inap
dalam satu bulan
(orang) : Jumlah
pasien yang
dinyatakan telah
selesai pelayanan
rawat inap dalam
bulan yang sama
(orang) x 100%

DATA

3 Persentase
Pelaksanaan
Prosedur
Identifikasi
Pada
Pemberian
Transfusi
Darah atau
Produk Darah

Jumlah pemberian
transfusi darah atau
produk darah yang
dilaksanakan
prosedur
identifikasi pasien
dengan tepat dan
benar, menanyakan
2 (dua) identitas
yaitu nama dan
nomer rekam
medik sebelum
tindakan (hitung
per-kantong
transfuse darah atau
produk darah) :
Jumlah seluruh
kegiatan pemberian
transfusi darah atau
produk darah dalam
satu bulan (hitung
per-kantong
transfuse darah atau
produk darah) x
100% = ___%

4 Persentase
Permintaan
(prescription/
R/) NaCl 3%
yang
diiencerkan di
Instalasi
Farmasi

Jumlah permintaan
NaCl 3% yang
diiencerkan dalam
satu bulan (hitung
permintaan/prescrip
tion/ R/) : Jumlah
seluruh NaCl 3%
yang di order dalam
bulan yang sama
(hitung
permintaan/prescrip
tion/ R/) x 100% =
___%

5 Kelengkapan
Pengisian
Format Check
List
Keselamatan
Pasien
Operasi

Jumlah check list


keselamatan pasien
operasi yang
dinyatakan
lengkap(hitung performat) : Jumlah
seluruh tindakan
operasi dalam satu
bulan (hitung perjumlah tindakan) x
100% = ___%

Sumber : Data Sekunder Indikator Pelayanan RSUP Sanglah

3.1.4

Jenis Layanan
a. Rawat Jalan
1) Poliklinik Penyakit Dalam -Poliklinik Rehabilitasi Medik
2) Poliklinik Bedah-Poliklinik Konsultasi Gizi
3) Poliklinik Anak -Poliklinik Paliatif
4) Poliklinik Kulit Kelamin -Poliklinik Kebidanan/Kandungan & KB
5) Poliklinik Bayi Tabung -Hyperbaric Chamber
6) Poliklinik Saraf-Poliklinik Akupunktur
7) Poliklinik Jiwa-Poliklinik Geriatri
8) Poliklinik THT-Poliklinik Methadon
9) Poliklinik Mata-Poliklinik Anestesi
10) Poliklinik Gigi & Mulut-Poliklinik Wing Amertha
11) Poliklinik Filter-Poliklinik Kardiologi
12) Poliklinik Rawat Luka- Diabetic center
13) Klinik VCT
14) Klinik TB
b. Rawat Inap
RSUP Sanglah memiliki 693 tempat tidur yang dapat memenuhi kebutuhan
seluruh lapisan masyarakat dari kelas 3 sampai VVIP dengan mengupayakan
pelayanan yang memuaskan masyarakat. Bagi pasien yang memilih VIP dan VVIP
dapat memilih pelayanan dari dokter spesialis sesuai yang diinginkan.
Untuk informasi mengenai tarif dan fasilitas rawat inap yang diinginkan,
masyarakat dapat menghubungi Admission yang ada di RSUP Sanglah.
c. Rawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat dibangun atas kerjasama dengan JICA Jepang pada
tahun 1989 dan mulai beroperasi pada bulan Maret 1991. Instalasi Gawat Darurat
melayani kunjungan rawat inap dan rawat jalan.Dalam melaksanakan pelayanan,
Instalasi Gawat darurat memiliki fasilitas 3 kamar operasi didukung oleh fasilitas

penunjang yaitu antara lain Laboratorium, Radiologi, CSSD, Farmasi, Binatu, dan
Tim ambulance service dengan SDM yang mendapat pelatihan di negeri Belanda.
Ruangan rawat inap di IGD meliputi Ruangan MS, Ruangan ICU , Ruangan
Ratna dan Ruangan NICU dengan jumlah tempat tidur sebanyak 92 tempat
tidur.Pada Juli 2001 dibentuklah Tim Trauma Centre, terdiri dari dokter spesialis
Bedah Umum yang bertugas 24 jam serta diperkuat oleh Tim Konsultan
BedahSpesialis lainnya serta Tim BSB (Brigade Siaga Bencana).
Untuk lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan Instalasi Gawat Darurat
mengadakan kerjasama (sister hospital) dengan Darwin Royal Hospital Australia
pada tahun 2012.
d. Bedah Sentral
Dibentuk pada tahun 2011 dengan 40 Mesin Hemodialisa termasuk Ruang
Hemodialisa VIP.
e. Hemodialisa
Diresmikan pada 30 Desember 2004 dan khusus diperuntukkan untuk
pelayanan yang bersifat private. Bangunan terdiri dari 4 lantai dengan jumlah
tempat tidur 28 TT yang terdiri dari Super VIP dan VIP, dengan fasilitas berupa
Poliklinik Dokter Spesialis pagi dan Sore, general Chck up, Apotik, Cafetaria,
Bank, Laboratorium, Radiologi, ESWL, Pemeriksaan Bone Marrow Densitometer,
Spirometer, serta pemeriksaan canggih lainnya.
f. Pavilliun Amerta
Diresmikan pada 30 Desember 2004 dan khusus diperuntukkan untuk
pelayanan yang bersifat private. Bangunan terdiri dari 4 lantai dengan jumlah
tempat tidur 28 TT yang terdiri dari Super VIP dan VIP, dengan fasilitas berupa
Poliklinik Dokter Spesialis pagi dan Sore, general Chck up, Apotik, Cafetaria,
Bank, Laboratorium, Radiologi, ESWL, Pemeriksaan Bone Marrow Densitometer,
Spirometer, serta pemeriksaan canggih lainnya.
g. Jantung Terpadu
Di RSUP Sanglah Pelayanan jantung dimulai pada tahun 1978 dengan nama
Unit Perawatan Intensif Jantung (UPIJ). Pada Bulan Desember 2005 berubah
menjadi Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu RSUP Sanglah dan merupakan pusat
pelayanan jantung tingkat III (tersier)
Pada Tahun 1998 Untuk Pertama Kali RSUP Sanglah melakukan Operasi
Jantung terbuka dengan bantuan dari RS Jantung Harapan Kita. Operasi jantung
yang dilakukan di RSUP Sanglah meningkat dari tahun ke tahun, Pada tahun 2011
operasi jantung sebanyak 30 (meningkat 7 %) dari tahun sebelumnya, dengan
mortalitas post operasi 17-20 %. Sedangkan jumlah kateterisasi yang telah

dilakukandi Instalasi Jantung Terpadu pada tahun 2011 adalah sebanyak 298
tindakan dengan diagnosa terbanyak Penyakit Jantung Koroner (PJK) yaitu : 156
kasus dan tindakan terbanyak adalah koronarografi (159 tindakan)
Adapun Jenis pelayanan yang dilakukan oleh Instalasi Pelayanan Jantung
Terpadu RSUP Sanglah adalah berupa :
1. Pelayanan Rawat Jalan yang meliputi konsultasi kardiologi anak, kardiologi
dewasa, bedah non invasif jantung dan anestesi jantung
2. Pelayanan Diagnostik Jantung : Echocardiografi dan treadmill
3. Pelayanan EKG
4. Pelayanan Holter
5. Pelayanan Catheterisasi Cardiovaskuler (Cath.Lab)
6. Pelayanan Bedah Jantung
7. Pelayanan ICCU/ICU Bedah Jantung
Sarana dan Prasarana
Ruangan :
1. Ruang Diagnostik dan terapi ( Echo, treadmill, cath.lab, Bedah jantung,
Holter)
2. Ruang perawatan (ICCU, ICU Bedah Jantung, rawat inap khusus jantung, dll)
3. Poliklinik (jantung anak dan dewasa)
Fasilitas :
1. Ruang ICCU : 1 unit dengan 7 bed + 7 monitor NIBP
2. Ruang ICU bedah jantung : 1 unit dengan 3 bed + 3 monitor IBN
3. Echo
4. Treadmill
5. Cath.lab
6. Mesin CPB
7. Mesin IABP
8. Kamar Operasi Bedah jantung
9. Compact monitor Holter
h. Kedokteran Forensik
Pelayanan Kedokteran Forensik mulai dibuka di RSUP Sanglah pada tanggal 1
April 1973 dengan kegiatan pelayanan meliputi pelayanan pemeriksaan jenazah
dan pemulasaraan jenazah. Tahun 1995 berdirilah Instalasi Kodokteran Forensik,

Setelah kejadian Bom Bali I (12 Oktober 2002) dan Bam Bali II ( 1 Oktober
2006), instalasi Kedokteran Forensik mendapat penghargaan dari dalam maupun
luar negeri berupa sumbangan renovasi pembangunan gedung kantor, ruang
otopsi, ruang perawatan jenazah, alat otopsi dan 2 buah container dingin yang
memuat 48 jenazah.
Sejak tahun 2005 jenis pelayanan di Instalasi Kedokteran Forensik meliputi :
1. Pelayanan Patologi Forensik
2. Pemulasaraan Jenazah
3. Pelayanan Forensik Klinik (untuk korban hidup) meliputi

Pembuktian medis
Pemeriksaan litigasi
Pemeriksaan toksikologi
Pembuktian fit and cmpetence to be interviewed, stan trial and

detained
Pembuatan visum et repertum
Surat keterangan medis

4. Medikolegal

A.

Denah RSUP Sanglah

Gambar 2. Denah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

3.2 Gambaran Umum Ruang Nusa Indah


Ruang Nusa indah merupakan salah satu ruangan rawat inap di RSUP Sanglahyang
difokuskan untuk merawat pasien kelas III dan ruang intensif terutama Umum, JKBM dan
BPJS (PBI dan Non PBI).Ruang Nusa Indah merupakan ruangan rawat inap untuk penyakit
Menular seperti TB Paru, HIV/AIDS, SARS, Rabies, Flu Burung, Flu Babi, MERS, Ebola,
Varisela, Morbili dengan kapasitas 42 TT. Pengkajian pada tanggal 01 Febuari 2016
didapatkan bahwa ada 22 orang pasien. Jumlah perawat di ruangan sejumlah 30 orang ( S1
Keperawatan sebanyak 8 orang, DIV Keperawatan sebanyak 2 orang, dan DIII Keperawatan
sebanyak 20 orang). Di kepalai oleh seorang Kepala Ruangan yang membawahi 4 Tim,
masing masing Tim di kepalai oleh seorang Kepala Tim. 1 Tim beranggotakan 7 orang.
Klasifikasi pasien dibagi sesuai dengan jenis penyakit.
Di lantai 1 terdapat 4 Ruangan Isolasi Bertekanan Negatif dengan kapasitas 4 TT, 1
Ruangan pasien Suspec SARS, Flu Burung, MERS, Ebola, Varisela, dan Morbili. Dengan
kapasitas 4 TT, 1 Ruangan untuk pasien Rabies dengan kapasitas 1 TT, 2 Ruangan Suspect

Rabies yang sementara di fungsikan sebagai ruangan rawat inap pasien penyakit dalam
dengan kapasitas 8 TT, 1 Ruang pertemuan, 2 Ruang ganti perawat, 1 Dapur, 1 Ruang
Persiapan, 2 Ruang perawat, 1 Ruang Dekontaminasi, 2 Ruang Spoel Hock, 1 Ruang gudang.
Di lantai 2, terdapat 1 ruangan KIE pasien, 1 ruang isolasi pasien TB Paru dengan
BTA positif dengan kapasitas 6 TT, 1 Ruang isolasi pasien TB paru dengan BTA negatif
dengan kapasitas 6 TT, 1 ruangan Suspect TB Paru dengan kapasitas 4 TT, 2 Ruang pasien
dengan TB MDR dengan kapasitas 2 TT, 1 Ruang pasien dengan Suspect TB MDR dengan
kapasitas 4 TT, 1 Ruangan dekontaminasi, 2 Ruang perawatan, 1 Ruang pembersihan, 1
Ruang Medis dan Non medis, 1 Ruang penyimpanan oksigen dan kursi roda, 1 Ruang Kepala
ruangan, 1 Ruang ganti petugas, 1 Ruang alat tenun, 1 Ruang tempat penyimpanan obat, 1
Ruang Spoel Hock, serta 20 buah kamar mandi dengan 1 kamar mandi di setiap ruang rawat
inap yang ada di lantai 1 timur sebanyak 5 ruangan, 1 kamar mandi di setiap ruang rawat inap
di lantai 1 barat, lantai 2 timur dan lantai 2 barat yang masing-masing terdapat 3 ruangan, dan
1 kamar mandi khusus untuk pegawai, 1 kamar mandi di Ruang Kepala Ruangan
Untuk data perawat di ruangan Darmawangsa dapat dilihat di table berikut:
Tabel 3.4 data tenaga keperawatan di ruangan Darmawangsa
NO
.

NAMA

NIP/NPP

PEND.

TAHUN
TAMAT

GOL

KET.

1.

Gst.
Pt.
Rai
Sumiari, SST.

Nip.19680303198803200
1

DIV Kep

2010

IIId

PNS

2.

Ni Wayan Serni,
Amk

Nip.
196811251990032001

DIII Kep

2000

IIIc

PNS

3.

Novi Lindayanti,
S.Kep

Nip.198011302002122001

S1 Kep

2014

IIIa

PNS

4.

Dewa Ayu Taman


S.

Npp.242080368

DIII Kep

2007

IIIc

PNS

5.

Ketut Juniarta

Npp. 242090505

DIII Kep

2008

KTR

6.

Rusi Susilawati

Nip.
196703141991012001

DIII Kep

2008

IIIb

PNS

7.

Ni

Nip.19570928201402200

DIII Kep

2008

IIc

PNS

Wayan

Suprapti R.

Oktarina
Dwipayati

Npp.242151257

DIII Kep

2014

KTR

Ns.
Ayuk
Ermayanti, S.Kep

Npp. 252110759

S1 Kep

2011

KTR

10

Ni
Putu
Febriyanti

Ari

Nip.19900217201212200
1

DIII Kep

2012

IIc

11

G.A.
Yuliawati

Ari

Npp. 242080402

DIII Kep

2008

KTR

12

Luh
Gd
Therressya Ajna

Nip.
198702062008122004

DIII Kep

2007

IIc

PNS

13

Ketut
Widiaspami, SST

Nip.
197106141993022001

DIV Kep

2011

IIIc

PNS

14

G.A
Anik
Darmaswari,
S.Kep

Nip.
198706182010122002

S1 Kep

2008

IIc

PNS

15

Valentina lenny P

Nip.
198507272010122001

DIII Kep

2006

IIc

PNS

16

Ayu
Putu
Sariningsih

Nip.
198411172012122001

DIII Kep

2006

IIc

PNS

17

Ni
Kadek
Widiyani

Nip.
198406052010122000

DIII Kep

2005

IIc

PNS

18

Nengah wardana,
S.Kep

Nip.
197905282006041006

S1 Kep

2014

IIIa

PNS

19

Kadek
Dewi

Nip. 19867072010122008

DIII Kep

2007

IIc

PNS

Yuliana

PNS

20

I
Nyoman
Sudirgayasa

Npp. 242130996

DIII Kep

2012

KTR

21

Wayan Uttistha
Purwa W

Npp. 242151102

DIII Kep

2013

KTR

22

Ade Nirmala Sari

Npp. 2421512246

DIII Kep

2013

KTR

23

Putri Diantari

Npp. 242151152

DIII Kep

2014

KTR

24

Made Ayu Krisna


Deviani

Npp. 242130992

DIII Kep

2012

KTR

25

Wayan
Suhermini

Npp. 232090472

DIII Kep

2012

KTR

26

Ni
Komang
Yuliani

Nip.
198707182012122001

DIII Kep

2012

IIc

PNS

27

Gusti Pt Alik
Wirawan, S.Kep

Nip.
198004271999031001

S1 Kep

2004

IIIa

PNS

28

Ns. Nurul Huda,


S.Kep

Nip.
198505178010122002

S1 Kep

2010

IIIa

PNS

29

Ni Made Fitriani,
S. Kep

Nip.
198902092012122002

S1 Kep

2012

IIc

PNS

30

Ns. Md.
Subawa
S.Kep

Npp. 252151150

S1 Kep

2014

KTR

Agus
W.,

Denah ruang Nusa Indah


Lantai 1

Jalur pasien
Nurse station

Spoel hook

Ruang pertemuan

Ruang rabies

Lantai I timur
Ruang ganti I

Nurse station
Ruang periksa
R. Dekontaminasi
Spoel hook
R. Ante room

R. Ante Room
B

R. 5

R. 4

R. 3

R. 2

R. 1

S
T

Gambar 3.1 Denah Ruangan Nusa Indah Lantai 1 RSUP Sanglah

R. ganti petugas
R. alat tenunR. oksigen R. obat

Kamar mandi

Lantai 2
Kamar mandi

Spoel hook

R. karu

Kamar mandi px TB
Jalan ke Lantai II Timur

R. Ward 1 R. Ward 2 R. Susp. TB

Tata Ruang
No

Jenis Ruangan

Ruang Kepala Ruangan


1
tersendiri
R. OksigenRuang
rabies
2
Ruang Staf tersendiri
Ruang ganti pakaian
3
tersendiri
4
Kamar mandi petugas
Ruang istirahat petugas
5
Nurse Station yang lokasinya

Fakta Di Ruangan
Ada
Tidak
Lantai
II
Barat
Terdapat ruang karu tersendiri

Standar MPKP

Terdapat ruang staf tersendiri


Terdapat Ruang ganti pakaian

tersendiri
Terdapat Kamar mandi petugas

Lantai II Timur
Terdapat Ruang istirahat

petugas
Terdapat Nurse Station yang

R. memudahkan
pembersi perawat
memudahkan perawat untuk
lokasinya
R. dekontaminasiRuang
rabies
R. alat
Nurse Station R. KIE
6
han sekeliling
mengawasi sekeliling
untuk mengawasi

7
8

ruangan
Ruang penyimpanan alat-alat

ruangan
Terdapat Ruang penyimpanan

keperawatan
Ruang dekontaminasi (Cuci

alat-alat keperawatan
Terdapat Ruang dekontaminasi

alat )
Ruang pasien dilengkapi

kamar mandi

B
U

S
T

(Cuci alat )
Terdapat Ruang pasien

R. 8 R. 7Lantai
R. 6Jalan
I baratke Lantai I timur
dilengkapi kamar mandi

Gambar 3.2 Denah Ruangan Nusa Indah Lantai 2 RSUP Sanglah

3.3 Pengumpulan Data


3.3.1 M1 (MAN)
a. Struktur Organisasi
Ruang Nusa Indah sudah memiliki struktur organisasi yang terdiri dari
Kepala Ruangan, Inventaris, Administrasi Ruangan, Perawat Primer dan
Perawat Pelaksana.
Ruang Nusa Indah dipimpin oleh seorang kepala ruangan dengan latar
belakang pendidikan DIV Keperawatan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan, staf keperawatan dibagi menjadi empat orang Perawat Primer
yang masing-masing membawahi enam orang Anggota Perawat Pelaksana.
Ruang Nusa Indah juga memiliki satu orang inventaris dan satu orang
Administrasi Ruangan.

STRUKTUR ORGANISASI DI RUANG NUSA INDAH


RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2016

STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR

KA. INSTALASI IRNA D


Ns. Abdul Aziz, S.Kep.

KABID KEPERAWATAN
Ns. AA Sri Adilatri, S.Kep.,MM.

OORDINATOR ADMINISTRASI DAN KEUANGAN


Ni Luh Gede Agustini, SST.
KOORDINATOR PELAYANAN
Ns. A A Istri Putra K.,S.Kep.M.Ng.

KASI YANRAT RWT. INAP


Ni Nyoman Sukarti, SST

KARU NUSA INDAH


Gst. Putu Rai Sumiari, SST.
INVENTARIS
NI Wayan Serni, AMK.

PP I
Ns. Ni Luh Novi Lindayati, S.Kep

ADMINISTRASI
Nyoman Sumiati

PP II
Ns. I Nengah Wardana, S.Kep

PP III
Gst. Putu Alik Wirawan, S.Kep

PP IV
Ketut Widhiaspami, SST

PA I

PA II

PA III

PA IV

Ni Kadek Widiyani,AMK.

II
Rusi Susilawati

Wayan Uttistha Purwa, AMK

Ni Kadek Yuliana Dewi, AMK

Luh Winda Wulandari

L. Gede Therressia Ajna, AMK

Putu Ayu Sariningsih, AMK

D.A. Taman Swandani, AMK.

Ns. Ayuk Ermayanti, S.Kep

I Nyoman Sudirgayasa

I.G.A Anik Darmaswari, AMK

I.A. Masriani, AMK.

Ni Wayan Suhermini, AMK

Ketut Juiarta, M.K

Valentina Leny P, AMK

G.A. Ari Yuliawati, AMK.

Ni Wayan Suprapti R, AMK

Putri Diantari, AMK

Ns. Nurul Huda , S. Kep

Ni Made Fitriani

Ni Putu Ari Pebriyanti

Ni Komang Yuliani

Made Ayu Krisna Deviani

Ns. Made Agus Subawa Wisnawa, S

PEKARYA/ CS

Gambar . Struktur Organisasi Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah Tahun 2016
Siti Fatimah

Nengah Nari

Ni Komang Ayu Mastarini

I Kadek Suantara

Eka Parwati

b. Tenaga Keperawatan
Dilihat dari kuantitasnya Ruang Nusa Indah dipimpin oleh seorang
kepala ruangan, 1 orang inventaris, 1 orang Administrasi, 4 orang perawat
primer, 24 orang perawat pelaksana dan 5 orang cleaning service yang dapat
dilihat pada Tabel 3.6 berikut :
Tabel . Pola Ketenagaan di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah Tahun 2016

No
.

KUALIFIKASI
PENDIDIKAN

JUMLAH

STATUS

TOTAL

PNS

Kontrak/
Honorer

S1 Keperawatan

DIII
Keperawatan

17

11

20

D IV
Keperawatan

Sumber : Laporan Pola Ketenagaan Ruang Nusa Indah Tahun 2016

Dari tabel diatas terdapat 2 orang staf berpendidikan D IV, 20 orang


staf berpendidikan DIII Keperawatan,dan saat ini terdapat 8 orang staf yang
berpendidikan S1 Keperawatan. Status staff keperawatan di Ruang Nusa Indah
adalah 19 orang berstatus PNS dan 11 orang berstatus pegawai
kontrak/honorer.
c. Tenaga Non Keperawatan
Tenaga non keperawatan di ruang Nusa Indah sebanyak 7 orang, 5
orang sebagai cleaning service dan satu orang administrasi.
Tabel . Tenaga Non Medis

No

Kualifikasi

Jumlah

Keterangan

Cleaning Service

2 PNS 3 Kontrak

Administrasi

PNS

Ahli Gizi

PNS

d. Tingkat Kebutuhan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Tingkat ketergantungan klien di ruang Nusa Indah dinilai dengan
menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien menurut Orem yaitu:
total care, parsial care, minimal care. Berdasarkan pengkajian tanggal 1
Februari 3 Februari 2016, didapatkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga
menurut tingkat ketergantungan pasien dapat dijabarkan pengklasifikasian
menurut Douglas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel . Klasifikasi Ketergantungan Pasien Menurut Douglas (Sitorus, 2006)
KlasifikasiPasien

Minimal

Partial

Total

Pagi

Siang

Malam

Pagi

Siang

Malam

Pagi

Siang

Malam

0,17

0,14

0,07

0,27

0,15

0,10

0,36

0,30

0,20

Tingkat kebutuhan pasien dan tenaga keperawatan secara umum


Berdasarkan pengkajian tanggal 1 Februari 2016 di Ruang Nusa Indah
dengan kapasitas 42 tempat tidur pasien dan terisi 22 pasien. Didapatkan hasil
perhitungan kebutuhan tenaga menurut tingkat ketergantungan pasien dapat
dijabarkan sebagai berikut: (Nursalam, 2009)
Tabel . Tingkat Ketergantungan Pasien Ruang Nusa Indah Tahun 2016
Tingkat ketergantungan

Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat
ketergantungan

Jumlah
pasien

Pagi

Siang

Malam

Minimal

18

18x0,17= 3,06

18x0,14=2,52

18x0,07=1,26

Partial

5x0,27=1,35

5x0,15=0,75

5x0,10=0,5

Total

0x0,36= 0

0x0,30=0

0x0,20=0

Jumlah

23

4,41=4

3,27=3

1,76=2

Total tenaga perawat :


Pagi = 4 orang
Siang = 3 orang
Malam = 2 orang
Jumlah = 9 orang
Jumlah tenaga keperawatan lepas dinas/hari
52+12+14 = 78X 9 = 2 orang
287

Jumlah tenaga non keperawatan


C= (9+2) x 25%
=3

Jadi tenaga perawat yang dibutuhkan di Ruang Nusa Indah pada tanggal 1 Februari
2016 :
9 + 3 orang struktural + 2 orang tenaga lepas = 14 orang
Cara kedua dilakukan penghitungan menurut Metode Depkes :
Cara :
A=axb
c

Untuk perhitungan tenaga tersebut perlu ditambahkan dengan faktor koreksi yang
meliputi
Loss day . Dengan cara : B= (78 hari: 287) x A
Jumlah tenaga yang mengerjakan tugas non keperawatan (diperkirakan 25% dari
jam perawatan). Dengan cara : C= (A+B) x 25%
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan di suatu ruangan
adalah :
D=A+B+C
Keterangan :
A= Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan
B= Loss Day
C= Jumlah tenaga yang mengerjakan tugas non keperawatan
D= Jumlah tenaga yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan di suatu ruangan
a= Jumlah pasien
b= Jam perawatan perhari (parsial 3 jam, selfcare 2 jam, total 4-6)
c= Jam kerja efektif tiap shift
Jadi, kebutuhan tenaga total di ruang Nusa Indah berdasarkan perhitungan Depkes
adalah :
A = 18 x 2
7
=5,14

A= 5x3
7
= 2,14

B= (78 hari: 287) x 7


=2
C= (7+2) x 25%
=2

Jadi, diperlukan 7 orang perawat.

Jadi, loss day yang diperlukan sebanyak 2 hari.


Jadi jumlah tenaga non keperawatan diperlukan
sebanyak 2 orang

Jadi total kebutuhan tenaga di ruang Nusa Indah berdasarkan perhitungan Depkes
sebanyak 11 orang.
e. Komunikasi
Komunikasi antar staf di ruang Nusa Indah dilakukan secara lisan dan
tertulis. Timbang terima ruangan dilakukan hampir setiap pertukaran shift
jaga. Sosialisasi instruksi atau pengumuman dilakukan tertulis melalui buku
dan papan pengumuman.
Kesimpulan M1 (Man) :
Metode penugasan yang digunakan di Ruang Nusa Indah adalah metode PP modifikasi
dengan jumlah pasien 23 orang. Jika dilihat dari tingkat ketergantunga pasien, jumlah

perawat yang dibutuhkan sudah memenuhi perhitungan (perhitungan sudah di jabarkan


diatas). Untuk tingkat pendidikan masih ada tenaga keperawatan DIII keperawatan,
komunikasi yang digunakan antara tim menggunakan komunikasi lisan dan tertulis.

3.3.2

M2 (MATERIAL)
Dalam manajemen suatu ruangan sangat diperlukan adanya pengelolaan
peralatan sebagai faktor pendukung terlaksananya pelayanan keperawatan.
Peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan merupakan semua bentuk alat
kesehatan atau peralatan lain yang dipergunakan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan untuk menunjang kelancaran pelaksanakan sehingga diperoleh
tujuan pelayanan keperawatan efisien dan efektif.
a. Kajian Teori
Pengelolaan peralatan merupakan faktor penunjang terlaksananya
pelayanan keperawatan. Semua bentuk alat kesehatan atau peralatan lain
dipergunakan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sebagai penunjang
kelancaran pelaksanaan sehingga diperoleh tujuan pelayanan keperawatan efisien
dan efektif. Jumlah fasilitas dan alat-alat medis maupun keperawatan dapat
dipenuhi dengan standar yang telah ditetapkan oleh masing-masing institusi
dengan memperhatikan jenis alat, bahan, ukuran, jumlah yang dibutuhkan.
Untuk Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah penyediaan alat-alat
menggunakan buku Standar Peralatan Keperawatan disarana Kesehatan yang
disusun oleh tim Departemen Kesehatan RI.
b. Kajian Data
Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah merupakan ruang rawat khusus
penyakit menular. Kapasitas Ruang Nusa Indah adalah 42 tempat tidur kelas III
dengan total pasien sebanyak 23 pasien.
1) Fasilitas Alat Tenun, Alat Medis, dan Alat Rumah Tangga
Berdasarkan data yang didapat dari hasil pengkajian yang dilakukan
tanggal 1 Februari 2016 diperoleh fasilitas alat medis atau keperawatan pada
tabel berikut ini.
Tabel . Fasilitas Alat Medis di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah
ALAT-ALAT MEDIS

NO

NAMA ALAT

JUMLAH

Stetoskop anak

Stetoskop dewasa

20

Termometer telinga

10

Thermometer

Tensimeter berdiri

10

Tensimeter duduk

21

11

Tensimeter anak

12

Tabung Oksigen besar

13

Tabung Oksigen kecil

14

Stik Pean

10

15

Urinal

10

16

Bengkok

26

17

Gunting Lurus

10

18

Nebulizer berdiri

19

Nebulizer duduk

20

O2 Concentrator

21

Ambubag anak

22

Ambubag dewasa

23

Syringe pump

24

ETT dewasa

12

25

ETT anak

10

26

Gudel untuk anak

27

Gudel untuk dewasa

28

Bed Side monitor

29

Sentral monitor

30

Infusion pump

31

Ventilator

32

Tromol gas besar

33

Tempat tranfusi

34

Botol sonde

35

EKG

36

Bronchus copy

37

Oxigen consentrate

38

Suction

39

Standar infuse

11

40

Troly injeksi

41

Defebrilator

Tabel .Fasilitas Alat Non Medis di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah
ALAT-ALAT NON MEDIS
NO

NAMA ALAT

JUMLAH

Meja Kayu

Bed Pasien Lengkap

42

Bed side cabinet

44

Almari kayu

Loker Kayu 16 Pintu

Loker Kayu 20 Pintu

Loker Kayu gantung 2


Pintu

Loker Kayu gantung


aluminium APD

Loker Besi 12 Pintu

10

Rak Kaca aluminium

11

Almari aluminium

12

Almari TV aluminium

13

Almari kaca

14

Meja pasien stenless

15

Kursi lipat hitam

50

16

Kursi coklat

37

17

Kompor gas

18

Tabung gas 12 kg

19

Meja computer

20

Pesawat telepon langsung

21

Tempat Sampah NonInfeksius

22

Rak handuk

11

23

Tangga lipat

24

Kereta pakaian bersih

25

Kereta pakaian kotor

26

Troly untuk sampah

27

Troly untuk mandi

28

Kereta makanan stenless

29

Troly swalayan

30

Ember besar untuk


sampah

31

Ember tanggung

32

Kenceng aluminium

33

Plato

49

34

Rak piring

35

Kursi roda

36

Alat Pemadam/APAR

10

37

AC 1,5 PK

38

AC 1 PK

39

AC 2 PK

15

40

AC 5 PK

41

Exaus fan

10

42

Konter pegawai

43

Konter administrasi

44

Almari obat aluminium

45

Almari obat sentral

46

Rak buku kaca

47

Waskom untuk mandi

10

48

Sentral CCTV

49

Kulkas besar

50

Kulkas kecil

51

Lampu senter

52

Brancard

53

Komputer

54

Jerigen 20 liter

55

Papan pengumuman

56

Gayung mandi

20

57

Keset

20

58

Jam dinding

59

Kapstok

20

60

Rak susun plastic 3


tingkat

11

61

Rak susun plastic 4


tingkat

62

Tempat sampah otomatis

55

63

Rak sepatu

64

Rak sepatu plastic

65

Double bucket

66

Tangkai pel

12

67

Kabel rol

68

Sepatu boot

15

69

Timbangan dewasa

70

Tempat tissue

17

71

Over bed table

18

72

Bed periksa pasien

73

Dispenser

74

Hair dryer

75

Lampu emergency

Tabel . Fasilitas Bahan Habis Pakai di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah
BAHAN HABIS PAKAI

N
O

NAMA ALAT

JUMLAH

Masker

19 kotak

Handscoon

6 kotak

Nursing Cap

5 kotak

Tabel . Fasilitas Alat Tenun di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah

Data ini didapatkan dari inventaris ruangan Nusa Indah serta dari hasil
observasi di ruangan.
ALAT TENUN
NO

NAMA ALAT

JUMLAH

Linen putih

18

Selimut lurik

10

Sarung bantal

12

Lap

2) Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan


Ruang Kepala Ruangan terpisah dengan Nurse Station berada di lantai 2

sebelah barat
Nurse Stationada empat berada di masing-masing ruang perawatan
Spoelhockada di setiap ruang perawatan
Ruang perawat tersedia fasilitas lemari obat, meja, AC, telepon, dan kursi,

serta wastafel
Terdapat 1 Ruang Persiapan alat berguna untuk tempat alat-alat yang akan
dipakai dalam pemberian tindakan

1 Ruang Pertemuan, 1 Ruang KIE, 1 Ruang alat medis dan non medis
4 Ruang ganti perawat
5 kamar mandi khusus untuk pegawai, 1 kamar mandi di Ruang Kepala

Ruangan
2 Ruang dekontaminasi, 1 Ruang periksa, 2 Ruang oksigen dan kursi roda
1 Ruang penyimpanan obat, dan 1 Ruang alat tenun
3) Fasilitas Untuk Pasien
Terdapat 14 ruang rawat inap, dengan jumlah tempat tidur sebanyak 42 bed.
terdapat 4 bagian ruang perawatan yang dibagi 2 lantai yaitu lantai 1 bagian
barat dan timur serta lantai 2 bagian barat dan timur. Lantai 1 bagian timur
adalah ruangan intensif dengan penyakit menular melalui udara yang
dilengkapi dengan anteroom, lantai 1 bagian barat adalah ruangan khusus
penyakit rabies, lantai 2 bagian timur adalah ruangan khusus untuk penyakit

TB Paru, dan lantai 2 bagian barat adalah ruangan isolasi tanpa anteroom.
Terdapat 14 buah kamar mandi dengan 1 kamar mandi di setiap ruang rawat
inap yang ada di lantai 1 timur sebanyak 5 ruangan, 1 kamar mandi di
setiap ruang rawat inap di lantai 1 barat, lantai 2 timur dan lantai 2 barat

yang masing-masing terdapat 3 ruangan.


4) Kelengkapan Dokumentasi
Kondisi administrasi penunjang di ruang Nusa Indah sudah cukup baik
yang terdiri dari buku catatan pulang pasien, buku absensi pegawai, buku lest
pasien, buku sensus pasien, buku jenazah, buku lab, buku operan, buku laporan
alat-alat, buku jadwal perawat, buku tamu, buku supervise, buku laporan
harian, buku laporan insiden keselamatan (patient safety), buku rapat team, dan
buku tindakan.. Beberapa dari buku laporan tersebut tidak diisi dengan lengkap
seperti buku laporan alat-alat dan buku harian ruangan. Form yang dibutuhkan
selama pemberian asuhan keperawatan di ruangan Nusa Indah sudah cukup
lengkap dan tertata dengan baik antara lain form pengkajian, form kelengkapan
administrasi,

form

pasien

keluar,

form

persetujuan/penolakan,

form

pengkajian/assessment, form terintegrasi, form monitoring, form pengobatan,


form pasien yang dilakukan tindakan operasi, hasil pemeriksaan penunjang,
dan form lainnya yang diperlukan di Ruang Nusa Indah. Serta adanya beberapa
SOP (standar operasional prosedur) keperawatan, Standar Pelayanan Medis
RSUP Sanglah, dan Pedoman Mutu.
Kesimpulan M2 (Material) :
Untuk M2 (Material) keberadaan alat-alat fisik yang ada di ruangan baik medis dan non
medis sudah tertata cukup baik. Jumlah yang tersedia dengan kebutuhan ruangan juga

cukup seimbang misalnya keberadaan linen dengan jumlah pasien, alat medis dan bahan
habis pakai yang jumlahnya sesuai dengan standar. Perawatan alat-alat di ruangan juga
sudah dilakukan dengan baik, diruangan sudah memiliki buku kartu inventaris ruangan
yang tertempel di tembok, namun buku catatan laporan alat-alat yang tidak diperbaharui
secara berkala. Untuk kelengkapan dokumentasi, ruangan sudah memiliki beberapa SOP
yang dibutuhkan untuk setiap tindakan dan form-form pengkajian pasien sudah cukup
lengkap.
3.3.3

M3 (METHOD)
Metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mengelola sistem pelayanan di
suatu instansi. Dalam pengelolaan pelayanan keperawatan, Ruang Nusaindah
menerapkan beberapa metode yaitu :
a. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang diterapkan diruangan
Nusaindah berupa MAKP model keperawatan PP Modifikasi, hal ini dapat dilihat
dari:

Dalam struktur organisasi pemberian asuhan keperawatan kepada pasien di Ruang


Nusaindah

terdapat4 (empat) PP yang masing-masing terdiri dari beberapa

perawat asosiate.

Masing- masing PP membawahi (6)anggota perawat asosiate yang membantu PP


dalam melaksanakan proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi
kondisi pasien.

Kepala Ruangan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh PP dan untuk


penanganan tugas saat dinas sore dan malam diserahkan pada Anggota yang
dipimpin oleh perawat yang paling senior ditinjau dari lama bekerja di ruangan.
Apabila terdapat masalah di ruangan maka Anggota wajib melaporkannya kepada
PP dan PP kemudian melaporkannya kepada Kepala Ruangan.

Kepala ruangan memegang peranan penting dalam proses pemilihan PP, dimana
didasarkan dalam penentuan PP didasarkan atas kompetensi, leadership, jenjang
pendidikan minimal DIII Keperawatan, dan pengalaman kerja perawat minimal 5
tahun.
Setelah dilakukan proses pengumpulan data melalui wawancara dan observasi

ditemukan bahwa pelaksanaan MAKP Tim di ruang Nusa Indahsudah berjalan secara

optimal dan dalam pelaksanaannya dilakukan dengan metode tim, PP dan PA sudah
bekerja sesuai dengan jabatan dan uraian tugas masing-masing.
a. Timbang Terima
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan ditemukan
bahwa operan dilakukan tiga kali sehari, yaitu setiap pergantian shift malam ke pagi
(pukul: 07.30), pagi ke sore (pukul: 13.30), dan sore ke malam (pukul: 19.30). Hasil
pengamatan juga menunjukkan bahwa sebagian besar operan dilaksanakan dengan
tepat waktu. Operan diikuti oleh perawat yang telah dan akan dinas. Kegiatan operan
didampingi oleh PP, kepala ruangan atau yang mewakili untuk operan pagi.
Berdasarkan hasil observasi, operan disaat shift pagi dilaksanakan di nurse station
dan perawat tidak berkeliling langsung ke kamar pasien. Pada saat operan jaga ke
pasien belum terlihat adanya perkenalan perawat jaga berikutnya ke pasien. Kegiatan
operan dibuka dan ditutup oleh kepala ruangan atau yang mewakili dan sebelum
dilaksanakan operan, belum terlihat adanya doa bersama yang dilakukan untuk
membuka operan jaga. Operan terkadang tidak berjalan tepat waktu karena berbagai
alasan. Operan jaga dilakukan secara umum terkait kondisi pasien dan operan tentang
penyampaian tindak lanjut obat pasien dilakukan saat pasien mendapatkan terapi obat
lanjut dan untuk pasien yang mendapatkan terapi lanjut dicatat di buku dokumentasi.
Metode operan yang digunakan di ruangan Nusaindah mengacu pada metode SBAR
(Situation, Backround, Analysis, Recomendation).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan perawat jaga di ruang Nusa
Indah mengatakan untuk pelaporan operan jaga selama ini dilakukan secara rutin
dengan cara lisan dan untuk pendokumentasiannya dilakukan di buku operan Ruang
Nusa Indah. Saat diobservasi secara umum pada buku operan dokumentasinya sudah
ditulis secara berkelanjutan setiap harinya.
Berdasarkan data tersebut di atas, jika ditinjau dari segi penerapan MAKP di
sebuah ruangan dapat disimpulkan dimana operan pasien di ruang Nusa Indahsudah
dilakukan setiap operan jaga, namun belum berjalan secara optimal dan perlu
ditingkatkan terkait dengan operan langsung berkeliling ke kamar pasien serta
melakukan

perkenalan

perawat

jaga

berikutnya

ke

pasien

langsung.

Pendokumentasian operan jaga pada buku operan jaga yang ditulis setiap harinya saat
operan sudah dilakukan di ruangan.
b. Ronde Keperawatan

Berdasarkan pengkajian data melalui hasil wawancara dengan kepala ruangan dan
perawat jaga, selama ini di ruang Nusa Indah, pernah melaksanakan ronde
keperawatan. Kegiatan ronde ini tidak dilakukan lagi karena adanya kesulitan untuk
mengumpulkan anggota ronde seperti dokter spesialis yang terkait, bidang gizi dan
juga dari tim lain yang terkait dengan kasus. Kegiatan ronde keperawatan dilakukan
apabila ada mahasiswa yang praktek stase managemen di ruangan. Ronde
keperawatan dilakukan dengan alur penetapan kasus atau topik ronde yang ditetapkan
dengan kriteria lama perawatan dan tidak adanya perbaikan kondisi setelah
perawatan.
Pelaksanaan ronde keperawatan di dalam ruang Nusa Indah jarang dilakukan dan
dilakukan apabila terdapat masalah pasien yang kompleks yang memang benar-benar
tidak bisa diselesaikan oleh perawat ruangan baru dilakukan ronde keperawatan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, di dalam ruangan sendiri sudah
dilakukan rapat rutin setiap bulannya terkait dengan kondisi pasien di ruang Nusa
Indah.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan, dimana pelaksanaan ronde
keperawatan di rungan sudah dilakukan saat ada mahasiswa yang praktek stase
manajemen di ruangan, namun belum dilakukan secara berkelanjutan. Dan dari hasil
wawancara dengan kepala ruangan dan perawat jaga mengatakan setiap bulannya
sudah dilakukan laporan terkait status kondisi pasien.
c. Pengelolaan Sentralisasi Obat
Di ruang Nusa Indah, setelah dokter meresepkan obat, resep akan diberikan
langsung ke perawat dan akan dilakukan pengamprahan ke apotek. Setelah obat dan
alat diterima di ruangan, obat dan alat tersebut akan diperiksa apakah sudah sesuai
dengan pemesanan. Obat dan alat nantinya akan dipisahkan tempat penyimpanannya.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ditemukan bahwa pemisahan obat
dilakukan berdasarkan dengan nama pasien dan bed serta ruangan pasien. Dan untuk
obat high alert disimpan tidak bersamaan dengan kotak obat pasien secara umum.
Saat pemberian obat, persiapan dilakukan diruang tindakan terlebih dahulu kemudian
baru diberikan kepada masing-masing pasien. SOP pemberian obat di ruangan
Nusaindah mengacu pada prinsip 6 benar (benar nama pasien, jenis obat, nama obat,
dosis obat, cara pemberian dan dokumentasi). Dalam pelaksanaan pemberian obat di

ruangan sendiri mengacu pada 6 benar. Obat obat sisa ditaruh di ruang khusus obatobatan.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan dimana penyimpanan atau
sentralisasi obat yang diterapkan belum sepenuhnya mengacu pada program MAKP,
dimana penyimpanan obat didasarkan pada jenis obat dan dalam pemberian obat
perawatan mengacu pada 6 benar.
d. Penerimaan Pasien Baru
Setelah dilakukan wawancara dengan kepala ruangan, dikatakan bahwa di ruang
NusaIndah telah dilakukan orientasi pasien baru secara lisan dan sudah terdapat
standar operasional penerimaan pasien baru dan sudah terdapat lembar orientasi
pasien. Penerimaan pasien langsung dilakukan di ruang perawat dari perawat UGD ke
perawat ruangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu perawat ruangan di
Nusa Indah terkait dengan penerimaan pasien baru sudah dilaksanakan oleh perawat
ruangan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan dimana pelaksanaan orientasi
ruangan terhadap pasien baru di ruang Nusa Indah sudah dilakukan dan sudah sesuai
dengan program MPKP.
e. Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan di Nusa Indah selama ini
supervisi dilakukan. Perawat ruangan telah mengetahui mengenai supervisi dan
tujuannya. Supervisi dilakukan oleh petugas yaang telah ditunjuk berdasarkan jenjang
pendidikan dan juga pengalaman kerja perawatan. Hasil supervise juga langsung
diberikan oleh supervisor kepada pihak yang disupervisi. Di ruang Nusaindah sudah
terdapat format baku dalam melaksanakan supervisi dan biasanya supervisi dilakukan
oleh kepala ruangan kepada PP dan dari PP ke PA. Pelaksanaaan supervisi telah
dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur dan sudah dijadwalkan. Di
ruangan Nusa Indah sendiri sudah memiliki buku khusus supervisi, tetapi dalam
pelaksanaannya sendiri supervisi di ruangan Nusa Indah dilakukan secara lisan dan
jarang didokumentasikan secara tertulis.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan dimana pelaksanaan supervisi
di ruangan Nusa Indah sudah dilakukan mengacu pada pedoman MPKP tetapi belum
maksimal, dimana supervisi dilakukan secara lisan dan penulisan dokumentasi belum
dilakukan secara berkelanjutan.

f. Discharge Planning
Discharge planning sudah dilakukan di ruang Nusa Indah

mengenai waktu

kontrol kembali dan obat-obatan yang harus diminum di rumah, aktifitas dan istirahat,
hasil lab/ foto/ ECG jika ada dan surat keterangan istirahat. Pasien juga mendapatkan
HE tentang cara perawatan di rumah dan pencegahan kekambuhan penyakit. Biasanya
HE yang diberikan secara lisan tanpa menggunakan leaflet karena leaflet tidak
tersedia. Pasien yang akan keluar dari rumah sakit dibuatkan ringkasan keluar
(resume) yang disimpan di rekam medis pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan dimana pemberian discharge
planning sudah dilakukan dengan baik di dalam Ruang Nusa Indah dan sudah sesuai
dengan penerapan MPKP.
g. Metode/Standar/Pedoman/Protap
Ruang Nusa Indah merupakan ruang perawatan untuk kasus penyakit menular,
Ruang Nusa Indah lantai 1 Barat merupakan ruang perawatan untuk kasus Rabies dan
saat ini sisanya dengan kasus DHF, Ruang Nusa Indah lantai 1 timur merupakan
ruang khusus penyakit yang menular melalui airbone, Ruang Nusa Indah lantai 2
timur merupakan ruang khusus suspect TB, dan Ruang Nusa Indah lantai 1 barat
merupakan ruang khusus penyakit yang menular. Di ruangan sudah terdapat SOP
(standar operasional prosedur) yang berisi tentang pedoman-pedoman tata cara
tindakan keperawatan.
i. Dokumentasi Keperawatan
Format dokumentasi perawatan pasien yang digunakan di ruang Nusa Indah dapat
dilihat pada Tabel 3.14
Tabel 3.14Format Dokumentasi Perawatan Pasien yang Digunakan di Ruang Nusa Indah
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Uraian Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form

: RM 6.1
: RM 6.2
: RM 1.1
: RM 1.2
: RM 1.
: RM 1.12
: RM 5.
: RM.10.2.2
: RM.10.3
: RM 12.1
: RM. 2.1

Discharge summary
Catatan Keperawatan Pemulangan pasien
General Consent Rawat Inap
General Consent Rawat Jalan (dari IGD)
Informed consent
Pengkajian Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga
Pengkajian keperawatan RI
Form Triage Obgyn
Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat
Pengkajian Gizi RI, Gizi Anak, Gizi Geriatrik
Catatan perkembangan pasien terintegrasi

Yang
Melengkapi
Perawat
Perawat
Perawat
Perawat
Perawat
Perawat
Perawat
Dokter
Perawat
Ahli Gizi
Perawat

12.

Form

: RM. 2.1.1

Catatan Timbang terima pasien- SBAR

Perawat

13.

Form

: RM. 2.2

Catatan Pemindahan Pasien antar ruangan

Perawat

14.

Form

: RM. 2.2.1

Catatan Pemindahan Pasien antar RS

Perawat

15.

Form

: RM. 5.20

Rencana dan Implementasi

Perawat

16.

Form

: RM. 2.3

Catatan Observasi Komprehensif

17.

Form

: RM. 2

Observasi /Monitoring

18.

Form

: RM. 2.8

Keseimbangan Cairan

Perawat

19.

Form

: RM. 2.12

Monev Transfusi Darah (Label Darah Klip)

Perawat

Berdasarkan atas data buku dokumentasi yang ada diruangan, penyediaan dokumentasi sudah cukup
lengkap. Pendokumentasian yang dilakukan di ruangan secara lisan dan tertulis sseperti dokumentasi
pelaksanaan timbang terima, supervisi, dan lainnya.
Tabel 3.15. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
No

5 Langkah

Pengkajian

Standar
1
2

3
4

6
7
8

Diagnosis

2
3

Mencatat data yang dikaji sesuai dengan


pedoman pengkajian
Data dikelompokkan secara komprehensif
(indikator pengkajian jiwa: identitas,
alasan masuk, faktor predisposisi,
pemeriksaan fisik psikososial, status
mental, kebutuhan perencanaan pulang)
Data dikaji sejak pasien masuk sampai
pulang
Masalah dirumuskan berdasarkan
kesenjangan antara status kesehatan fisik
dan atau mental dengan norma dan pola
fungsi kehidupan
Singkatan/istilah yang digunakan berlaku
secara umum (ada daftar singkatan daftar
dan istilah yang di SK kan oleh RS dan
disebarkan ke rumah sakit
Tidak ada aspek pengkajian/no, kolom
pengkajian yang kosong
Data identitas pasien tertulis lengkap
(nama, umur, jenis kelamin, no. RM)
Dapat diidentifikasi dengan jelas oleh
perawat yang melakukan pengkajian dan
waktu pelaksanaan pengkajian (tanggal,
jam , nama lengkap perawat yang
mengkaji dan ttd perawat)
Diagnosis keperawatan ditegakkan
berdasarkan analisis data sesuai dengan
temuan data maladaptif selama
pengkajian berlangsung
Diagnosis keperawatan dirumuskan
berdasarkan buku/dasar acuan
keperawatan
Diagnosa keperawatan dibuat oleh Katim

Fakta

Kesenjangan

Berdasarkan 8 les
pasien
yang
diambil,
ditemukan
poin/kolom
pengkajian sudah
lengkap.

Sudah sesuai
dengan
standar

Berdasarkan dari
8 les pasien yang
diambil dan dari
hasil
observasi
didapatkan hasil
bahwa diagnosis
keperawatan
dibuat tidak hanya

Sudah sesuai
dengan
standar

Ada nama lengkap perawat dan tanda


tangan perawat yang merumuskan
diagnosis
Katim memperbaharui rumusan diagnosis
sesuai dengan perkembangan
assesment/analisis pada evaluasi sesuai
indikator SOAP (Subjective, Objective,
Assesment, Planning)
Perencanaan asuhan keperawatan sesuai
dengan diagnosis keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan disusun
menurut urutan prioritas tindakan yang
berdasarkan prioritas pemilihan diagnosis
sesuai dengan core problema dan etiologi
Rumusan tujuan dilengkapi dengan
kriteria hasil sesuai dengan konsep
SMART yaitu harus spesifik (specific),
bisa diukur (measureable), bisa diterima
(achieveable), bisa dipercaya (reliable),
waktu yang terukur (timeable)
dengan mengandung komponen
perubahan ke arah positif kondisi klinis
pasien.
Rencana tindakan mengacu pada tujuan
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas
dan atau melibatkan pasien /keluarga
Rencana tindakan komprehensif :
mengandung rencana tindakan
independen, dependen, interdependen

oleh PP tapi juga


dibuat oleh oleh
PA; tidak ada
pembaharuan
rumusan
diagnosis.
Berdasarkan dari
8 les pasien yang
diambil
di
temukan
data
bahwa poin yang
tidak dilakukan
adalah pada poin
perencanaan
asuhan
keperawatan
sudah berdasarkan
metode SMART
dan berdasarkan
buku
acuan
asuhan
keperawatan
dengan indicator
tujuan dan criteria
hasil,
rencana
tindakan
yang
melibatkan
keluarga
dan
secara
komprehensif.

Sudah sesuai
dengan
standar

Implementasi dilaksanakan mengacu


pada rencana keperawatan
2 Bukti implementasi dicatat langsung pada
format yang resmi, terdapat tanggal, jam,
no diagnosis.
3 Rumusan kalimat implementasi
menggunakan kalimat aktif
4 Singkatan/istilah yang digunakan berlaku
secara umum (ada daftar singkatan daftar
dan istilah yang di SK kan oleh RS dan
disebarkan ke rumah sakit
5 Perawat yang melakukan tindakan adalah
perawat yang mendokumentasikan
tindakan tersebut.
6 Setiap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan kepada pasien
didokumentasikan dengan dilengkapi
nama lengkap dan paraf perawat yang
melakukan.
7 Format pemberian obat injeksi terisi
secara lengkap dan benar sesuai kolom
yang tersedia dalam format
8 Format pemberian obat oral terisi secara
lengkap dan benar sesuai kolom yang
tersedia dalam format
Evaluasi Formatif
1 Setiap tindakan yang dilakukan kepada

Berdasarkan dari
8 les pasien yang
diambil
di
temukan bahwa
dokumentasi
implementasi
asuhan
keperawatan
dilengkapi dengan
nama dan paraf
perawat
yang
melakukan;
terdapat
format
pemberian obat
injeksi
maupun
oral.

Sudah sesuai
dengan
standar

Berdasarkan dari
8 les pasien yang

Sudah sesuai
dengan

Perencanaan

1
2

4
5

Implementasi

Evaluasi

pasien, perawat memonitoring respon


pasien dan dicatat pada kolom evaluasi
sejajar dengan kalimat implementasi
keperawatan tersebut
Perawat melakukan evaluasi
perkembangan kondisi pasien (Progress
Note) pada saat sebelum operan shift jaga
dengan menggunakan teknik SOAP
Penulisan lengkap :
S : keluhan pasien/keluarga pasien,
O : hasil pengamatan, pengukuran,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang terakhir
A : masalah yang sudah teratasi, masalah
yang belum teratasi, masalah baru yang
muncul)
P : perencanaan perawatan independen,
rencana tindakan dokter (fisik/penunjang)
rencana terapi/perubahan terapi, dan
rencana penatalaksanaan pasien lainnya)
Dicatat lengkap dan tercantum nama dan
paraf perawat yang melakukan

diambil
di
temukan
data
bahwa
sudah
dilakukan
evaluasi sumatif,
dikaji
respon
subjektif sesuai
dengan
SOAP;
evaluasi formatif
dilakukan
per
tindakan
implementasi.

standar

Evaluasi Sumatif
5 Pada saat pasien pulang evaluasi sumatif
dengan teknik SOAP ditulis lengkap
seperti di atas
6 Pada saat pasien pulang, perawat
merumuskan Disharge Planning
7 Pada saat pasien pulang, perawat
merumuskan Resume Keperawatan
8 Evaluasi sumatif SOAP dibuat pada saat
habisnya kriteria waktu sesuai tujuan pada
setiap aspek diagnosa
9 Semua poin di atas dilengkapi nama
lengkap dan paraf

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan dimana pelaksanaan pengkajian


keperawatan sudah dilakukan secara efektif.
ii. Uraian Tugas
Dari data yang didapatkan di ruang Nusa Indah, masing-masing petugas (kepala
ruangan, wakil kepala ruangan, ketua tim, dan anggota) memiliki tugas masing-masing dan
sudah ada buku pedoman mengenai uraian tugas dari masing masing perawat. Dari data
yang didapatkan di ruang Nusa Indah, masing-masing petugas (kepala ruangan, wakil kepala
ruangan, ketua tim, dan anggota) memiliki tugas masing-masing dan sudah ada buku
pedoman mengenai uraian tugas dari masing masing perawat. Dilihat dari segi pelaksanaan
tugas di ruang Nusa Indah berkaitan dengan peran tugas masing-masing karu, katim dan
pelaksana di dalam managemen MPKP belum secara 100% terlaksana sesuai dengan
pedoman MPKP.
Kepala Ruangan

a. Melaksanakan fungsi perencanaan ( P1 ) meliputi :


1. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan.
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat
yang bersangkutan.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk ruang rawat , koordinasi dengan Kepala Perawatan / Ka. Instalansi.
b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan ( P2 ) meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat melalui
kerjasama dengan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
2. Menyusun daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan pelayanan dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit
3. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru / tenaga lain yang akan bekerja di
ruang rawatnya.
4. Memberi orientasi, membimbing siswa / mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang
rawatnya sebagai lahan praktik.
5. Memberi orientasi kepada pasien dan keluarganya tentang peraturan rumah sakit, tata tertib,
fasilitas yang ada serta kegiatan rutin sehari hari.
6. Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu waktu dengan staff keperawatan dan petugas lain
yang ada di ruangan
7. Memberi ijin kepada staff keperawatan yang mengikuti kegiatan ilmiah dengan koordinasi
dengan staff koordinasi dengan Kepala Seksi / Bidang Keperawatan
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat obatan sesuai kebutuhan berdasarkan
ketentuan rumah sakit.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan siap pakai.
10. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat.
11. Member motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan ruang rawat.
12. Meneliti pengisian sensus harian pasien di ruang rawat.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian ( P3 ) meliputi :
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaa asuhan keperawatabn yang telah ditentukan.
2. Mengawasi dan atau menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan.
3. Menentukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
4. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan ,
peralatan dan obat obatan.
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku secara
mandiri atau koordinasi dengan Tim Pengendali Mutu Asuhan Keperawatan.
Perawat Primer Rawat Inap
a. Bersama kepala ruangan mengadakan serah terima dan pembagian tugas atas anggota
kelompok.
b. Menyusun rencana dan menyiapkan fasilitas yang diperlukan oleh asuhan
keperawatan serta membuat laporan pasien.

c. Merumuskan tujuan dan mendelegasikan pelaksanaan proses Asuhan Keperawatan


kepada anggota tim.
d. Member pengarahan dan petunjuk kepada anggota tim dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
e. Memberi teguran kepada anggota tim yang melalaikan tugasnya.
f. Mengawasi proses asuhan keperawatan dan catatan yang dibuat selama proses asuhan
keperawatan yang berlangsung.
g. Mengevaluasi kegiatan dan laporan dari semua anggota tim bersama kepala ruangan
h. Membuat laporan untuk disampaikan kepada perawat jaga/ pengawas.
Perawat Asosiate
a. Melakukan pengkajian komprehensif kepada pasien
b. Menentukan masalah keperawatan pasien berdasarkan pengkajian
c. Merencanakan tindakan keperawatan berdasarkan hasil pengkajian.
d. Melaksanakan tindakan sesuai rencana.
e. Mendokumentasikan hasil tindakan keperawatan pada rekam medis disertai tanda
tangan dan nama jelas
f. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
g. Menata ruangan, memelihara kebersihan, kelengkapan peralatan, serta lancarnya
pelaksanaan pelayanan terhadap pasien
h. Menyiapakan pasien untuk pemeriksaan dokter.
i. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya tentang penggunaan obat,
kebersihan perorangan dan member motivasi mengikuti advis dokter.
j. Mengambil sediaan pemeriksaan laboratorium pasien.
k. Menghadiri pertemuan klinik dengan dokter dan membahas kasus kasus untuk
meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien.
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Administrasi
a. Melengkapi dokumen pasien
b. Mempersiapkan Surat Jaminan Kesehatan Pasien
c. Mengisi CBS pasien.
d. Mengurus Resep Pasien
e. Melengkapi administrasi pasien masuk rumah sakit, pasien pindah ruangan, pasien
pulang dan pasien cuti.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3.3.4

M4 (MONEY)
1) Mengidentifikasi sumber dana (M4 : Money)
a. Jenis dan Tarif Pelayanan Kesehatan RSUP Sanglah Denpasar
Berikut dijelaskan dalam tabel beberapa jenis dan tarif layanan
kesehatan pada badan layanan umum RSUP Sanglah Denpasar, sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
PL.03.03/I/8010/2010. Dan keputusan Direktur Utama Rumah Sakit

Umum

Pusat

Sanglah

Denpasar

NOMOR

HK.

02.04/SK.IV.D23/6792/2014.

No

Jenis Pelayanan

1
I

Besar Tarif
Jasa Sarana

Jasa Pelayanan

Tarif

2
RAWAT JALAN
A. Karcis Registrasi
1. Kartu

Identitas

Berobat 5000

5000

2. Dengan Rujukan

3000

3000

3. Tanpa rujukan

5000

5000

4. Pemeriksaan dokter

7500

7500

5. Konsultasi antar spesialis

7500

7500

1. Karcis registrasi

10000

2500

12500

2. Pemeriksaan Dokter di IRD

2500

10000

12500

15000

15000

(KIB)

B. Registrasi

Instalasi

Rawat

Darurat

3. Konsultasi antara SMF di IRD


4. False emergency

4000

11000

15000

5. Pemberian Injeksi

11000

14000

25000

5000

5000

C. Tariff

penilaian

Stratus -

Genetika, Oncologi
D. Biaya pemeriksaan Penunjang
diagnostic, Tindakan Medik, dan
Therapi, Tindakan Medik dan

Radio Terapi, serta Pelayanan


RehabilitasiMedik apabila ada,
dibayar terpisah oleh pasien
sesuai

dengan

tariff

pemeriksaan/tindakan

sejenis

pasien rawat inap kelas III


E. Biaya pemeriksaan penunjang
Diagnostik dan tindakan pasien
rawat jalan yang berasal dari
rujukan

swasta

disarankan

dengan

tariff

pemeriksaan/tindakan

pasien

rawat inap kelas II


F. Biaya

tindakan

medic

dan

Therapi di poliklinik dibayar


terpisah

oleh

pasien

sesuai

dengan tarif dengan rujukan atau


tanpa rujukan
G.
1.Pasien control/kunjungan
ulang

dikenakan

tarif

dengan rujukan
2.Pasien control/kunjungan
ulang yaitu pasien yang
perlu diperiksa dengan
penyakit (diagnose) lama
pada

poliklinik

yang

sama
3.Pasien control di bagian/
divisi yang sama tidak
dikenakan biaya lagi
4.Pasien control/kunjungan
ulang yang memerlukan

tindakan

perawatan,

missal

ganti

balut/tampo, salep/tetes
mata dll, maka pasien
dikenakan

tarif

karcis

dan tindakan.
H. Pasien rawat jalan di Poliklinik
yang

harus

dilakukan

pemeriksaan

penunjang

( Laboratorium, Radiologi, PA)


dan hasil pemeriksaan tidak
selesai hari itu, maka status
Catatan

Medik

tidak

dikembalikan

ke

Medical

Record,

di

tetapi

Poliklinik
(

tahan

sampai

di

selesai

didapatkan

diagnose

penyakitnya) sehingga pasien


tidak dikenakan tarif/biaya lagi
pada

waktu

membawa

(melaporkan) hasil pemeriksaan


penunjang.
Catatan :

setiap

hari

TU

Poliklinik menyertakan laporan


ke

MR

pada

waktu

mengembalikan status catatan


medic yang berisi :
1.Jumlah Pasien ...... Orang,
Jumlah

Status/Catatan

Medik
2.Jumlah
Medik

status/Catatan
yang

belum

selesai

oleh

karena

pemeriksa penunjang
3.Jumlah status/CM yang
telah diselesaikan dan
dikembalikan ke Medical
Record.
I. Untuk

semua

penunjang

periksaan

Diagnostik

tidak

dipungut karcis
J. Untuk pasien radio therapy yang

7500

datang untuk control diantara


dua seri penyinaran dan control
setelah selesai penyinaran
K. Tindakan two lumen

40000

L. Tariff yang tidak tercantum


diatas dapat mengacu pada tariff
dan unit lain

II

RAWAT INAP
A. Tarif akomodasi/Pel. Perawat

40000

Dasar
B. Konsultasi/visite

7500

7500

C. Tim penilaian status genetika, -

5000

5000

Oncologi
D. Tarif rawat inap di instalasi
Rawat Darurat, Perinatologi dan
Detoksinasi disamakan dengan
tariff Rawat Inap kelas II
E. Tarif rawat inap bayi baru lahir
yang bermasalah

Dihitung
50% dari

tariff
Rawat
Inap Ibu
F. Biaya ekstra Bed bagi ibu dan
bayinya di ruang perinatologi

Tiap hari
Rp 3000

G. Biaya perawatan pasien pada


dasarnya tidak termasuk biaya
obat-obatan
H. Biaya pemeriksaan penunjang
diagnostic, tindakan medik dan
therapy, pelayanan rehabilitasi
medic serta perawatan jenazah,
apabila

ada

terpisah

harus

dibayar

dengan

biaya

akomodasi
I. Pasien

dengan

menggunakan

surat keterangan tidak mampu


(SKTM), perawatan di kelas III
dan SKTM harus diserahkan
paling

lambat

hari

ke-3,

perawatan pasien dengan Kartu


Sehat/kartu

sejenis

sesuai

ketentuan yang berlaku


J. Selisih tarif kelas bagi peserta
PT

ASKES

Indonesia

diperhitungkan antara tarif rawat


Inap RS dengan hak peserta/tarif
PT ASKES
K. Tarif pasien kelas III, yang
pindah ke ruang Intensif

Ditambah
50% dari
tariff

kelas asal
L. Tarif

peningkatan

nilai

5000

gizi/makan kelas III


M. Akomodasi

NICU

(Neonatal

200.000

Intensive Care Unit) di IRD


N. Visite dokter di NICU IRD

100.000

O. Tindakan Keperawatan di NICU

50.000

IRD
No

Jenis

Kelas

Kelas

Kelas I

VIP C

VIP A

Pelaya

III

II

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

)
Rawat inap

135.00

150.00

130.00

400.00

550.00

Jasa visite

0
18.000

0
20.000

0
100.00

0
200.00

0
200.00

55.000

0
150.00

0
150.00

0
150.00

50.000

100.00

100.00

MHT I

MHT

MHT

Sandat

Jepun

II

III

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

700.000

550.00

500.00

800.000

1.500.

200.000

0
200.00

0
200.00

300.000

000
300.00

150.000

0
150.00

0
150.00

200.000

0
250.00

100.00

100.00

nan
1

Registrasi (
KIB +
Pendaftaran

2
3
4

Konsultasi

49.500

dokter
5

spesialis
Tindakan

6.750

7500

keperawata
n
Total

100.000

0
150.000

150.00
0

219.25

242.50

660.00

860.00

1.010.

1.160.00

1.010.

960.00

1.360.00

2.210.

000

000

000

b. Tariff Pelayanan Kesehatan di Ruang Nusa Indah


Ruang Nusa Indah merupakan Ruang Intensif dengan penyakit
menular melalui udara yang dilengkapi dengan anteroom, ruang khusus
penyakit rabies, ruangan khusus penyakit TB paru dan ruang isolasi tanpa
anteroom. Ruang Nusa Indah melayani pasien dengan status pembayaran

dengan Umum, BPJS (PBI dan Non PBI ), JKBM. Berdasarkan data
tanggal 1 Febuari 2016, didapatkan bahwa jumlah pasien di Ruang Nusa
Indah Lantai 1 Barat yang terdaftar sebanyak 8 pasien yaitu pasien dengan
status pembayaran Umum ada 3 pasien, 3 pasien dengan status
pembayaran dengan JKBM dan 2 pasien dengan status pembayaran BPJS.
Sesuai dengan daftar biaya di atas, akomodasi ruang perawatan intensif
yaitu tambah 50% dari ruang asal dan akomodasi ruang perawatan kelas
III yaitu Rp. 219.250,Kesimpulan M4 ( Money ) :
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah merupakan Rumah Sakit Pusat yang
dijadikan sebagai pusat rujukan dari Rumah Sakit Daerah yang berada di
Bali, yang langsung di kelola dan dibiayai oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Hal ini menyebabkan seluruh pendanaan pelayanan
kesehatan, pemeriksaan, dan perawatan serta kelengkapan sarana dan
prasarana sudah diatur secarasentral dan jelas olehperaturan yang telah
ditetapkan. Karena dibiayai oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia melayanipasien dengan status pembayaran Umum, JKBM,
BPJS ( PBI dan Non PBI ) sehingga akan banyak pasien dengan kasus
penyakit yang tidak mendapatkan pelayanan yang menunjang untuk
kesembuhan pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.
Namun, banyaknya pasien JKBM dan BPJS membuat rumah sakit harus
menyediakan anggaran cadangan untuk melakukan pelayanan kesehatan
kepada pasien apabila pembayaran klaim belum dibayarkan di rumah
sakit.

3.3.5 M5 (MARKET)
1) Jumlah Kunjungan
Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah merupakan ruang rawat khusus untuk penyakit
Menular seperti TB Paru, HIV/AIDS, SARS, Rabies, Flu Burung, Flu Babi, MERS,
Ebola, Varicela, Morbili dengan kapasitas 42 TT.Berdasarkan indikator dari
BulanJanuari-Februari 2016, jumlah pasien rata-rata yang dirawat di Ruang Nusa
Indah sebanyak 68 orang.
Berdasarkan hasil penghitungan, didapatkan gambaran BOR Ruangan Nusa Indah
pada tanggal 1-2Februari 2016.
a) Tanggal 1 Februari 2016
BOR = Jumlah Tempat Tidur yang Terisi x 100%
Kapasitas Tempat Tidur yang Tersedia
23

BOR
BOR ==

54,8 % 42

x 100%

BOR =
b) Tanggal 2 Februari 2016
BOR = Jumlah Tempat Tidur yang Terisi x 100%
Kapasitas Tempat Tidur yang Tersedia
BOR =

23

x 100%
=
54,8 % 42
2) Kasus terbanyak
= penyakit terbanyak yang dirawat di Nusa Indah selama bulan Januari
GambaranBOR
kasus
2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.24. Urutan Penyakit Terbanyak di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah

No
1
2
3
4
5
6

Jenis Penyakit
Tuberculosis Paru
DHF
HIV/AIDS
Thypoid
Rabies
Tetanus

Sumber : Arsip Ruangan Nusa Indah Januari 2016

3) Mutu Pelayanan Keperawatan


a). Meningkatkan Mutu Pelayanan

Jumlah
37
21
6
2
1
1

Berdasarkan Buku Indikator Mutu Pelayanan yang terdapat di ruang Nusa Indah,
indikator mutu pelayanan dilihat dari beberapa aspek, antara lain :
1)
Presentase pelaksanaan prosedur identifikasi pada saat pengambilan
sampel darah dan spesimen lainnya oleh petugas sampling
Berdasarkan arsip ruang Nusa Indah Bulan Januari 2015, presentase
pelaksanaan prosedur identifikasi pada saat pengambilan sampel darah dan
spesimen lainnya oleh petugas sampling adalah 100% dimana sudah
dilakukanoleh seluruh petugas saat pengambilan sampel darah dan spesimen.
2)
Presentase pelaksanaan standart identifikasi pasien pada pemberian
indentitas pasien untuk pasien rawat inap
Berdasarkan arsip ruang Nusa indah Bulan Januari 2015, Presentase
pelaksanaan standart identifikasi pasien pada pemberian indentitas pasien
untuk pasien rawat inap adalah 100% dimana hal ini sudah dilakukan guna
3)

mengidentifikasi pasien dengan benar.


Presentase pelaoran hasil kritis pemeriksaan laboratorium dengan teknik
SBAR dan READBACK
Berdasarkan arsip ruang Nusa indah Bulan Januari 2015, Presentase pelaoran
hasil kritis pemeriksaan laboratorium dengan teknik SBAR dan READBACK
adalah 100% dimana hal ini sudah dilakukan guna meningkatkan komunikasi

yang efektif.
4)
Kepatuhan pelaksanaan READBACK diverifikasi oleh pemberian
instruksi dalam waktu 1x24jam
Berdasarkan arsip ruang Nusa indah Bulan Januari 2015, Kepatuhan
pelaksanaan READBACK diverifikasi oleh pemberian instruksi dalam waktu
1x24jam adalah 100% dimana hal ini sudah dilakukan guna meningkatkan
5)

komunikasi yang efektif pula.


Ketidak Sesuaian penulisan singkatan untuk diagnosa dan terapi pada form

6)

pengkajian awal sesuai dengan buku daftar singkatan RSUP Sanglah Denpasar
Berdasarkan arsip ruang Nusa indah Bulan Januari 2015, presentase
ketidak sesuaian penulisan singkatan untuk diagnosa dan terapi pada form
pengkajian awal sesuai dengan buku daftar singkatan RSUP Sanglah Denpasar

100% hal ini 100% tidak dilakukan oleh perawat diruang Nusa Indah.
7)
Persentase kepatuhan pemberian label High Alert pada obat-obat high alert
Berdasarkan arsip ruang Nusa indah Bulan Januari 2015, presentase kepatuhan
pemberian label High Alert pada obat-obat high alert adalah 100% hal ini telah
dilakukan di ruangan guna meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai.

8)

Presentase tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga spesialis yang

kompeten di RS sesuai dengan kelas RS adalah 100%.


9)
Presentase pemberian pelayanan di Rawat Inap adalah 100%
10)
Presentase dokter penanggung jawab pasien rawat Inap di ruangan Nusa
11)

Indah adalah 100%


Presentase jam visite dokter spesialis (DPJP) di Instalasi rawat inap (< jam

11.00 WITA) adalah 95% dari target pencapaian lebih dari samadengan 90%
12)
Presentase tidak adanya kejadian pasien jatuh di ruang Nusa Indah adalah
13)

100%.
Presentase kejadian pulang sebelum sembuh adalah 1,19% dari target
kurang dari samadengan 5%.

b). Indikator Mutu


(1) Tingkat Kepuasan Pasien
Berdasarkan pengkajian tanggal 2 Februari 2016, dengan kondisi pasien
yang ada di ruang Nusa Indah, pasien mengatakan puas dengan pelayanan
yang didapatkan selama perawatan.
(2) Keamanan Pasien
Indikator penilaian mutu pelayanan di ruang Nusa Indah dapat dilihat
dari jumlah pengulangan KTD, angka kejadian kesalahan pemberian obat,Dari
hasil observasi dan wawancara kepala ruangan Nusa Indah RSUP Sanglah,
tidak pernah ditemukan kasus KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) di Ruang
Nusa Indah. Terkait patient safety di ruangan, belum pernah ditemukan
kejadian kesalahan pemberian obat dengan sistem sentralisasi obat di ruang
Nusa Indah.Sentralisasi ini dilakukan dengan berdasarkan identitas pasien.
Pengetahuan perawat tentang patient safety di Ruang Nusa Indah
sebanyak 95,5% baik, 4,5% cukup dan tidak terdapat perawatan yang
mempunyai pengetahuan kurang tentang patient safety.
Berdasarkan indikator dari bulan Januari-Februari 2016, jumlah rata rata
pasien yang dirawat di Ruang Nusa Indah sebanyak 68 orang. Berdasarkan hasil
penghitungan, didapatkan gambaran BOR Ruangan Nusa Indah pada tanggal 1
Februari 2016 sebesar 54,8 % dan pada tanggal 2 Februari 2016 sebesar 54,8 %.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat di ruangan nulan Februari 2016
dan buku indikator mutu bulan Januari 2015 di ruang Nusa Indah, tidak ada kejadian
pasien yang meninggal maupun kesalahan pemberian obat dengan sistem sentralisasi
obat di ruang Nusa Indah.Perawat di ruangan sudah berupaya melakukan perawatan

pada pasien seperti memandikan atau melarang pasien melakukan hal hal yang
kurang bersih, presentase untuk indikator mutu pelayanan kesehatan guna
meningkatkan pekayanan keperawatan di ruang Nusa Indah sudah baik yaitu 100%.
Berdasarkan pengkajian tanggal 2 Februari 2016, dengan kondisi pasien yang ada di
ruang Nusa Indah, pasien mengatakan puas dengan pelayanan yang didapatkan selama
perawatan.
Indikator penilaian mutu pelayanan di ruang Nusa Indah dapat dilihat dari jumlah
pengulangan KTD, angka kejadian kesalahan pemberian obat,Dari hasil observasi dan
wawancara kepala ruangan Nusa Indah RSUP Sanglah, tidak pernah ditemukan kasus KTD
(Kejadian Tidak Diinginkan) di Ruang Nusa Indah. Terkait patient safety di ruangan, belum
pernah ditemukan kejadian kesalahan pemberian obat dengan sistem sentralisasi obat di
ruang Nusa Indah.Sentralisasi ini dilakukan dengan berdasarkan identitas pasien.
Pengetahuan perawat tentang patient safety di Ruang Nusa Indah sebanyak 95,5%
baik, 4,5% cukup dan tidak terdapat perawatan yang mempunyai pengetahuan kurang tentang
patient safety.

Kesimpulan M5 (Market) :
RSUP Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit tipe A terbesar di Bali dan rumah sakit pusat
rujukan tersier yang berstandar internasional, sehingga RSUPSanglah adalah pusat rujukan
dari berbagai rumah sakit daerah di Bali maupun luar Bali. Berdasarkan buku indikator mutu
Ruang Nusa Indah bulan Januari-Februari 2016, tidak pernah ditemukan kasus KTD
(Kejadian Tidak Diinginkan) di ruang tersebut. Selain itu terkait patient safety di ruangan,
belum pernah ditemukan kejadian kesalahan pemberian obat dengan sistem sentralisasi obat
di ruang Nusa Indah.Hal ini menunjukkan mutu pelayanan kesehatan di ruangan tersebut
sudah berjalan dengan baikyaitu dilihat dari presentase indikator mutu pelayanan di ruang
Nusa Indah RSUP Sanglah Denpasar.
3.4 ANALISIS SWOT
Analisis kelebihan dan kekurangan dari 5M tersebut dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 3.23. Tabel Analisis Kelemahan dan Kekurangan dari 5M
No
.

Analisis SWOT

Bobot

Rating

Bobot x Rating

M1 (Man)
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength/Kekuatan

S-W

1. Sebagian besar perawat di ruangan


telah

berkualifikasi

0,30

0,90

0,20

0,60

0,2

0,40

0,3

0,90

2,8 -0= 2,8

pendidikan

minimal DIII Keperawatan.


2. Telah terdapat tenaga keperawatan
dengan pendidikan S1 Keperawatan
yaitu 8 orang.
3. Kinerja

ketua

tim

yang

sudah

kompeten dengan tugas-tugasnya.


4. Jumlah

tenaga

perawat

sudah

memenuhi standar kebutuhan dari


depkes

(perhitungan

depkes

diperlukan 11 orang)
Total

2,80

Weakness/Kelemahan :
-

Total

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity/Peluang
1. Banyak institusi pendidikan yang

0,3

1,2

OT

memberikan kesempatan bagi para

3,4-1,8

perawat

1,6

untuk

melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih


tinggi.

2. Adanya kerjasama dengan institusi

0,3

1,2

pendidikan atau institusi kesehatan


yang memberikan kesempatan untuk

mengikuti pelatihan
3. Adanya

kebijakan

3
pemerintah

0,2

0,4

tentang profesionalisme perawat.


4. Rumah sakit memberikan kebijakan

0,2

0,6

untuk

memberi

beasiswa

dan

pelatihan bagi perawat ruangan.


Total

3,4

Threatened/Ancaman
1. Semakin

tingginya

kesadaran

tentang

pentingnya

masyarakat

0,5

0,9

0,5

0,9

kesehatan
2. Adanya

tuntutan

tinggi

dari

masyarakat untuk pelayanan yang


lebih professional
Total
2 M2 (Material)

1,8

a. Internal Factor (IFAS)


Strength :
1. Pemilahan sampah medis dan non

0,25

medis sudah optimal

S-W=
2,95 2,0 =

2. Tersedia peralatan untuk pengelolaan

0,20

0,6

0,3

0,6

0,25

0,75

0,95

sampah medis dan non medis.


3. Tersedia ruang ganti dan ruang
istirahat untuk perawat.
4. Pemberian label sudah dilakukan
secara optimal
Total

1,00

2,95

Weakness
1. Memiliki

sarana

dan

prasarana

2,0

1,0

namun ada yang belum memadai,


seperti

pengembalian

linen

ke

ruangan yang masih lambat sehingga


menghambat perilaku caring perawat
Total

0,5

1,0

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya

kesempatan

untuk

0,3

0,6

OT=

penyediaan alat tenun yang sesuai

2,00 1,00

dengan jumlah bed di ruangan.

= 1,00

2. Adanya

kesempatan

untuk

0,3

0,6

0,4

0,8

mendiskusikan berapa banyak alat


tenun yang di butuhkan perhari.
3. Adanya

kesempatan

untuk

dengan

petugas

berkoordinasi

laundry mengenai jumlah linen yang


dibutuhkan.
Total

1,00

2,00

Threatened
1. Terdapat tuntutan yang tinggi dari
masyarakat

dalam

0,5

0,5

0,5

0,5

memperoleh

perawatan yang optimal.


2. Terdapat tuntutan dari masyarakat
dalam penggantian linen yang kotor.
Total

1,00
M3 (Method) MAKP
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Memiliki
standar
keperawatan
2. Komunikasi antar

asuhan

perawat

saat

1,00

0,2

0,6

0,1

0,3

melakukan timbang terima sudah


efektif dan sudah dicatat dalam buku
perkembangan pasien
3. Tersedianya resume
untuk

pasien

ruang

perawatan.
4. Adanya kemampuan dari perawat
untuk

memberikan

0,4
0,1

0,3

0,1

0,2

0,1

0,3

0,1

0,3

0,2

0,6

0,1

0,3

keperawatan

pindah

pendidikan

kesehatan pasien dan keluarga


5. Sudah
dilakukam
pengamatan
kinerja masing-masing PP.
6. Terdapat ruang untuk tempat lemari
sentralisasi obat di Ruang Nusa
Indah

S-W
2,9-2,5 =

7. Format

dokumentasi

asuhan

keperawatan, catatan medis dan


catatan

keperawatan

pasien

diletakkan dalam satu rekam medis.


8. Sudah memiliki SOP untuk setiap
tindakan keperawatan
Total

2,9

Weakness
1. Pelaksanaan timbang terima belu
dilaksanakan secara komunikasi
efektif dan menggunakan teknik
SBAR
2. Pelaksanaan ronde keperawatan
belum dilaksanakan secara optimal
Total
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya
misi
rumah

sakit

0,6

2,5

1,5

0,4

2,5

0,2

0,4

0,1

0,4

0,1

0,2

0,2

0,6

0,2

0,4

0,2

0,4

memberikan pelayanan kesehatan


yang profesional dan bermutu
2. Adanya pemberian penyuluhan dari
mahasiswa praktik kepada pasien
pindah ruang perawatan
3. Terdapat program supervisi

di

ruangan.
4. Adanya kerjasama dengan instansi
pendidikan

kesehatan

sehingga

dapat memberikan masukan dalam


pelaksanaan supervisi.
5. Adanya kerjasama yang baik dengan
instansi

kesehatan

dalam

meningkatkan proses pengobatan.


6. Adanya peluang perawat untuk
meningkatkan

pendidikan

(pengembangan SDM).
Total

2,4

Threat
1. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi terhadap peningkatan

0,2

0,6

O-T
2,4-2,2 =
0,2

pelayanan keperawatan jiwa yang


lebih professional
2. Kebebasan pers

0,2

0,4

0,2

0,4

0,2

0,4

0,2

0,4

mengakibatkan

mudahnya penyebaran informasi di


dalam ruangan ke masyarakat
3. Adanya persaingan rumah sakit
yang menuntut pelayanan yang lebih
professional
4. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan

keperawatan

profesional.
5. Meningkatnya

yang

kesadaran

masyarakat tentang tanggung jawab


dan tanggung gugat perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan.
Total
11 M4 (Money)

2,2

a. Internal faktor (IFAS)


Strength
1. Biaya rawat inap lebih terjangkau.

0,3

0,9

S-W=

2. Merupakan satu-satunya rumah sakit

0,3

0,9

2,6 0 = 2,6

0,2

0,4

0,2

0,4

terakreditasi

dan

berstandar

internasional di Provinsi Bali.


3. Pendanaan

pelayanan

kesehatan,

pemeriksaan, dan perawatan sudah


diatur secara sentral oleh rumah sakit.
4. Adanya pemberian jasa pelayanan
perawat.
Total

2,6

Weakness
Total

0
0

0
0

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Semakin meningkatnya kebutuhan

OT=
1

pelayanan kesehatan di masyarakat.


Total

32=1
1

Threats
1. Adanya keterlambatan pembayaran

dari pihak II
Total
5 M5 (Market)

a. Internal faktor (IFAS)


Streangth:
1. Tidak ditemukan kejadian perawat
tertusuk

jarum

dan

0,2

0,4

kejadian

SW=

dekubitus pada pasien selama 3 bulan


terakhir
2. Terdapat gelang untuk identias pasien

2,6 0= 2,6
0,3

0,9

0,3

0,9

0,2
1

0,4
2,6

sebagai penerapan pasien safety


3. Terdapat kuisioner untuk mengkaji
tingkat kepuasan pasien atau keluarga
sebagai salah satu indicator mutu
pelayanan
4. Terdapat form pengkajian risiko jatuh
Total
Weakness:
Total

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity:
1. Adanya jaminan kesehatan yang

OT=
1

dibiayai total oleh pemerintah.


Total

Threatened
1. Adanya persaingan dengan rumah

3
2

sakit swasta
Total

32=1

Analisa kelemahan dan kekurangan dari 4 pilar keperawatan dijabarkan sebagai berikut:
N0
Analisa SWOT
Bobot
Rating
Bobot x Rating
Pilar 1: Management Approach
Strenght
1. Ruang Nusa Indah sudah memiliki

0,5

2,0

standar asuhan keperawatan (SAK)


dan standar operasional prosedur

SW=
3,5 3,0 =

0,5

1,5

0,5

(SOP)
2. Pengembangan sistem informasi
manajemen ruangan Nusa Indah
sudah

menggunakan

sistem

otomatisasi/komputerisasi
Total

1
Weakness
1. Di ruangan Nusa Indah sudah

0,5

3,5
3

1,5

dilakukan timbang terima namun


belum menggunakan komunikasi
yang efektif serta menggunakan 0,5
teknik SBAR
2. Di ruangan Nusa Indah sudah
pernah
keperawatan,

dilakukan

ronde

namun

belum

1,5

maksimal
Total

3,0

Opportunities
1. Banyak institusi pendidikan yang

0,45

1,35
O-T =
2,70-2,00 =

memberikan kesempatan bagi para


perawat

untuk

melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih


tinggi.
2. Adanya

kebijakan

pemerintah

tentang profesionalisme perawat.


3. Rumah

sakit

memberikan

kebijakan untuk memberi beasiswa

0,70
0,25

0,75

0,3

0,60

dan

pelatihan

bagi

perawat

ruangan.
Total

1
Threat
3. Adanya persaingan dengan rumah

2,70
2

sakit swasta
Total

1
Pilar

II:

Kompensasi

Penghargaan

dan

(Compensatory

reward)
Strenght

S-W =
3-0 = 3
1

1. Di ruang Nusa Indah tenaga


perawat

seluruhnya

telah

menempuh

pendidikan

formal

minimal D III.
Total:
Weakness

3
0

Total:
Opportunities
1. Rumah
sakit
kebijakan
beasiswa

0
memberikan

untuk
dan

tentang

kesehatan
2. Adanya tuntutan

0
0

memberi

pelatihan

perawat ruangan.
Total:
Threat
1. Semakin
tingginya
masyarakat

OT=
32=1

bagi
1

kesadaran

0,5

0,5

pentingnya
tinggi

dari

masyarakat untuk pelayanan yang


lebih professional
Total:
Pilar III Hubungan Profesional
(Professional relationship)
Strenght
1. Sudah dilakukan visite oleh dokter
setiap pagi dan adanya dokter jaga

0,5

1,5

S W =
2,5 0 = 2,5

yang dapat dihubungi 24 jam.


2. Dokter
dan
perawat
sudah

0,5

melakukan komunikasi 2 arah


terkait

berkonsultasi

tentang

permasalahan pasien
Total:
Weakness
Total:
Opportunities
1. Adanya kebijakan

pemerintah

tentang profesionalisme
2. Adanya
misi
rumah

sakit

2,5

1
1

0
0

0,05

0,10

0,10

0,30

0,15

0,30

0,15

0,45

0,10

0,30

0,20

0,60

0,15

0,30

0,10

0,30

memberikan pelayanan kesehatan


yang profesional dan bermutu
3. Adanya kerjasama yang baik
dengan tim kesehatan lain
4. Adanya kerjasama dengan instansi
pendidikan

kesehatan

sehingga

dapat memberikan masukan dalam


pelaksanaan supervisi.
5. Adanya kerjasama yang

baik

dengan instansi kesehatan dalam


meningkatkan proses pengobatan.
6. Adanya peluang perawat untuk
meningkatkan

pendidikan

(pengembangan SDM).
7. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan

sehingga

dapat

memberikan

sumbangan

untuk

penambahan form dokumentasi


8. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan
mahasiswa

yang

menempatkan

dalam

praktik

manajemen yang dapat membantu


dalam penyediaan protap
SAK

dan

OT=
2,65 2,45 =
0,20

Total:
Threat

1. Adanya tuntutan masyarakat yang


semakin

tinggi

0,30

0,90

0,25

0,50

0,20

0,40

0,10

0,20

0,15

0,45

terhadap

peningkatan
keperawatan

2,65

pelayanan
jiwa yang

professional
2. Kebebasan pers

lebih

mengakibatkan

mudahnya penyebaran informasi


di dalam ruangan ke masyarakat
3. Meningkatnya
kesadaran
masyarakat

tentang

tanggung

jawab dan tanggung gugat perawat


sebagai

pemberi

asuhan

keperawatan.
4. Makin
tingginya
masyarakat

kesadaran

akan

pentingnya

kesehatan
5. Adanya persaingan rumah sakit
yang menuntut pelayanan yang
lebih professional
Total:
Pilar IV Asuhan

2,45

Keperawatan

(Patient care delivery)


Strenght
1. Format
dokumentasi

asuhan

0,20

0,80

keperawatan, catatan medis dan


catatan
diletakkan

keperawatan
dalam

satu

2,95

pasien
rekam

0,10

0,20

medis.
2. Tempat format-format dokumentasi

0,15

0,45

0,15

0,30

0,20

0,60

sudah dipisahkan.
3. Sudah memiliki SAK (Standar
Asuhan

Keperawatan)

sebagai

acuan dalam pembuatan asuhan


keperawatan
4. Sudah memiliki SOP untuk setiap

S- W =
2,95 0 =

tindakan keperawatan
5. Perawat
berdiskusi
membicarakan

tentang

perkembangan

0,10

0,30

0,10

0,30

dan

pasien

dan

diagnosanya
6. Komunikasi antar perawat saat
melakukan timbang terima sudah
efektif
7. Pelaporan operan dicatat dalam
buku perkembangan pasien.
Total:
Weakness
Total:
Opportunities
1. Adanya kerjasama dengan instansi
pendidikan

kesehatan

2,95

1
1

0
0

0,3

1,20

sehingga

OT=
3,30 2,70=

dapat memberikan masukan dalam


pelaksanaan praktik keperawatan

0,2

0,60

0,3

0,90

0,2

0,60

profesional.
2. Adanya peluang perawat untuk
meningkatkan

pendidikan

(pengembangan SDM).
3. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan

yang

mahasiswa

menempatkan

dalam

praktik

manajemen yang dapat membantu


dalam penyediaan protap
SAK
4. Adanya

kerjasama

yang

dan
baik

dengan tim kesehatan lain


Total:
Threat
1. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin
peningkatan
keperawatan
professional

tinggi

3,30

0,4

1,20

0,3

0,90

terhadap
pelayanan

jiwa yang

lebih

0,60

2. Kebebasan

pers

mengakibatkan

mudahnya penyebaran informasi

0,3

0,60

di dalam ruangan ke masyarakat


3. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
dari keluarga untuk mengetahui
kondisi kesehatan pasien
Total:

2,70

Analisis kelebihan dan kekurangan dari 5M dan empat pilar setelah penerapan program
dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 3.23. Tabel Analisis Kelemahan dan Kekurangan dari 5M
No
.
1

Analisis SWOT

Bobot

Rating

Bobot x
Rating

M1 (Man)
c. Internal Faktor (IFAS)
Strength/Kekuatan
1. Adanya

staf

S-W
keperawatan

yang

0,30

1,2

0,20

0,80

0,3

0,90

0,2

0,60

3,5 0 = 3,5

mengikuti seminar atau pelatihan


tentang pelatihan keterampilan
2. Sebagian besar perawat di ruangan
telah

berkualifikasi

pendidikan

minimal DIII Keperawatan.


3. Telah terdapat tenaga keperawatan
dengan pendidikan S1 Keperawatan
yaitu 4 orang.
4. Kinerja

ketua

tim

yang

sudah

kompeten dengan tugas-tugasnya.


Total

3,5

Weakness/Kelemahan :
Total

0
0

0
0

0,3

1,2

d. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity/Peluang
1. Banyak institusi pendidikan yang

OT

memberikan kesempatan bagi para

3,2-1,8

perawat

1,6

untuk

melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih


tinggi.

2. Adanya kerjasama dengan institusi

0,3

1,2

pendidikan atau institusi kesehatan


yang memberikan kesempatan untuk

mengikuti pelatihan
3. Adanya

kebijakan

2
pemerintah

0,2

0,4

tentang profesionalisme perawat.


4. Rumah sakit memberikan kebijakan
untuk

memberi

beasiswa

0,2

0,4

dan

pelatihan bagi perawat ruangan.


Total

3,2

Threatened/Ancaman
3. Semakin

tingginya

kesadaran

tentang

pentingnya

masyarakat

0,5

0,9

0,5

0,9

kesehatan jiwa
4. Adanya

tuntutan

tinggi

dari

masyarakat untuk pelayanan yang


lebih professional
Total
2 M2 (Material)

1,8

c. Internal Factor (IFAS)


Strength :
1. Memiliki

sarana

dan

prasarana

0,25

cukup lengkap.

S-W=
3,25 2,7 =

2. Alat yang tersedia sudah dapat

0,2

0,6

0,3

0,9

0,25

0,75

1,00
0

2,95
0

0,55

dioperasikan dengan optimal


3. Tersedia

peralatan

untuk

pengelolaan sampah medis dan non


medis.
4. Tersedia ruang ganti dan ruang
istirahat untuk perawat.
Total
Weaknes :
Total

1. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya

kesempatan

untuk

0,3

0,9

OT=

penggantian alat-alat tidak layak

2,30 1,00

pakai.

= 1,30

2. Adanya

kesempatan

untuk

peralatan

yang

menambah

0,3

0,6

0,4

0,8

dibutuhkan
3. Adanya

kesempatan

menambah

anggaran untuk pembelian sarana


dan prasarana yang kurang.

Total

1,00

2,30

Threatened
1. Terdapat tuntutan yang tinggi dari
masyarakat

dalam

0,5

0,5

0,5

0,5

memperoleh

perawatan yang optimal.


2. Adanya

tuntutan

profesi

keperawatan yang bekerja sesuai


dengan standar operasional prosedur
namun

tidak

ditunjang

dengan

ketersediaan alat yang optimal.


Total

1,00

1,00

M3 (Method) MAKP
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
0,25

0,75

0,25

0,75

0,05

0,20

0,03

0,09

pelayanan kesehatan
4. Sebagian besar perawat menyatakan

0,03

0,09

mengerti dan memahami metode

0,03

0,09

0,05

0,15

1. Sudah

ada

modul

asuhan

keperawatan yang digunakan yaitu


metode tim
2. Memiliki

standar

asuhan

keperawatan
3. Terjalinnya komunikasi yang baik
antara

sesama

profesi

maupun

antarprofesi pada saat pelaksanaan

yang diterapkan
5. Perawat
berdiskusi
membicarakan

dan
tentang

S-W
2,9-2,31 =
0,59

perkembangan

pasien

diagnosanya
6. Komunikasi antar

dan

perawat

saat

0,03

0,09

0,03

0,09

0,05

0,15

0,02

0,06

0,04

0,12

0,02

0,06

0,02

0,06

0,02

0,08

0,02

0,06

0,02

0,06

0,02

0,04

0,02

0,04

melakukan timbang terima sudah


efektif
7. Pelaporan operan dicatat dalam
buku perkembangan pasien.
8. Kepala
ruangan
di
ruangan
mendukung
keperawatan
9. Perawat di

adanya

ronde

ruangan

memiliki

keinginan besar untuk belajar ronde


10. Tersedianya resume keperawatan
untuk

pasien

pindah

ruang

perawatan.
11. Adanya kemampuan dari perawat
untuk

memberikan

pendidikan

kesehatan pasien dan keluarga


12. Sudah
dilakukam
pengamatan
kinerja masing-masing anggota tim,.
13. Pada pelaksanaan pemberian obat
sudah tercatat dengan baik pada
catatan perawatan
14. Terdapat ruang untuk tempat lemari
sentralisasi obat di Ruang Bratasena
15. Format
dokumentasi
asuhan
keperawatan, catatan medis dan
catatan

keperawatan

pasien

diletakkan dalam satu rekam medis.


9. Tempat format-format dokumentasi
sudah dipisahkan.
10. Sudah memiliki

SAK

(Standar

Asuhan Keperawatan) sebagai acuan


dalam

pembuatan

asuhan

keperawatan
11. Sudah memiliki SOP untuk setiap
tindakan keperawatan
Total

3,03

Weakness
1. Pelaksanaan timbang terima belum
terlaksana secara optimal.
2. Ronde keperawatan sudah dilakukan
namun

pendokumentasian

hanya

dilakukan di buku rapat.


3. Kesulitan dalam mengumpulkan

0.10

0,20

0.05

0,15

0.05

0,15

0.04

0,15

anggota ronde.
4. Tindakan ronde keperawatan hanya
dilakukan

saat

ada

mahasiswa

praktik profesi manajemen di Ruang


Nusa Indah.
Total

2,31

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Kepercayaan dari masyarakat yang
cukup baik
2. Adanya kebijakan

0,1

0,3

0,05

0,15

0,2

0,8

0,3

1,2

0,07

0,21

0,06

0,18

0,07

0,28

0,05

0,20

0,05

0,15

0,05

0,15

pemerintah

tentang profesionalisme
3. Adanya kerjasama yang

baik

antara mahasiswa praktik dengan


perawat ruangan
4. Adanya kerjasama dengan instansi
pendidikan

kesehatan

sehingga

dapat memberikan masukan dalam


pelaksanaan supervisi.
5. Adanya kerjasama yang

baik

dengan instansi kesehatan dalam


meningkatkan proses pengobatan.
6. Adanya peluang perawat untuk
meningkatkan

pendidikan

(pengembangan SDM).
7. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan

sehingga

dapat

memberikan

sumbangan

untuk

penambahan form dokumentasi


8. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan

yang

menempatkan

O-T
3,62- 3,05 =
0,57

mahasiswa

dalam

praktik

manajemen yang dapat membantu


dalam penyediaan protap dan SAK
9. Adanya
misi
rumah
sakit
memberikan pelayanan kesehatan
yang profesional dan bermutu
10. Adanya kerjasama yang baik
dengan tim kesehatan lain
Total

3,62

Threat
1. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin

tinggi

0,2

0,8

0,15

0,30

0,15

0,45

0,15

0,45

0,2

0,6

0,15

0,45

terhadap

peningkatan

pelayanan

keperawatan

jiwa yang

professional
2. Kebebasan pers

lebih

mengakibatkan

mudahnya penyebaran

informasi

di dalam ruangan ke masyarakat


3. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
dari keluarga untuk mengetahui
kondisi kesehatannya.
4. Meningkatnya
masyarakat

tentang

kesadaran
tanggung

jawab dan tanggung gugat perawat


sebagai

pemberi

keperawatan.
5. Meningkatnya
masyarakat

asuhan
pengetahuan

tentang

pelayanan

kesehatan
6. Adanya persaingan rumah sakit
yang menuntut pelayanan yang
lebih professional
Total
11 M4 (Money)

3,05

a. Internal faktor (IFAS)


Strength
1. Biaya rawat inap lebih terjangkau.

0,3

0,9

S-W=

2. Merupakan satu-satunya rumah sakit

0,3

1,2

0,2

0,6

0,2

0,8

3,5 2 = 1,5

jiwa di Provinsi Bali.


3. Pendanaan

pelayanan

kesehatan,

pemeriksaan, dan perawatan sudah


diatur secara sentral oleh rumah
sakit.
4. Adanya pemberian jasa pelayanan
perawat.
Total

3,5

Weakness
1. Aliran

pendanaan

untuk

ruang

Bratasena diatur oleh pusat sehingga


prosedur

pengadaan

fasilitas

membutuhkan waktu yang relatif


lama
Total

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity

OT=

1. Semakin meningkatnya kebutuhan


pelayanan

kesehatan

jiwa

32=1

di

masyarakat.
Total

Threats
1. Adanya keterlambatan pembayaran

dari pihak II
Total
5 M5 (Market)

a. Internal faktor (IFAS)


Streangth:
1. Tidak ditemukan kejadian perawat
tertusuk

jarum

dan

kejadian

SW=

dekubitus pada pasien selama 3

4 2,2 = 1,8

bulan terakhir
Total

Weakness:
1. Belum

terdapat

gelang

untuk

0,4

0,8

identias pasien sebagai penerapan


pasien safety
2. Belum terdapat kuisioner untuk

0,4

1,2

0,2

0,2

mengkaji tingkat kepuasan pasien


atau keluarga sebagai salah satu
indicator mutu pelayanan
3. Tidak
terdak
terdapat

form

pengkajian risiko jatuh


Total

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity:
1. Adanya jaminan kesehatan yang

2,2

OT=
1

32=1

dibiayai total oleh pemerintah.


Total

1
Threatened
1. Adanya persaingan dengan rumah

3
2

sakit swasta
Total

Analisa kelemahan dan kekurangan dari 4 pilar keperawatan dijabarkan sebagai berikut:
N0

Analisa SWOT

Bobot

Rating

0,5

Bobot x Rating

Pilar 1: Management Approach


Strenght
1. Ruang Bratasena sudah memiliki

2,0

standar asuhan keperawatan (SAK)


dan standar operasional prosedur
(SOP)
2. Pengembangan
manajemen
sudah

sistem
ruangan

3,5 0= 3,5
0,5

1,5

informasi
Bratasena

menggunakan

sistem

otomatisasi/komputerisasi
Total

1
Weakness
-

SW=

3,5
0

Total

Opportunities
1. Banyak institusi pendidikan yang

0,45

1,35
O-T =
2,70-2,00 =

memberikan kesempatan bagi para


perawat

untuk

melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih


tinggi.

0,70
0,25

0,75

0,3

0,60

2. Adanya kebijakan pemerintah tentang


profesionalisme perawat.
3. Rumah sakit memberikan kebijakan
untuk

memberi

beasiswa

dan

pelatihan bagi perawat ruangan.


Total

1
Threat
4. Adanya persaingan dengan rumah

2,70
2

sakit swasta
Total

1
Pilar

II:

Kompensasi

Penghargaan

dan

(Compensatory

reward)
Strenght
1. Akan

ada

pergantian

S-W =
3-2 = 1
0,5

1,5

0,5

1,5

kepemimpinan di ruang Bratasena


2. Di ruang Bratasena tenaga
perawat

seluruhnya

menempuh

pendidikan

minimal

III.

telah
formal
Tenaga

keperawatan dengan pendidikan


sarjana dan profesi ners berjumlah
4 orang, D IV sebanyak 7 orang,
dan D III sebanyak 7 orang
Total:
Weakness
1. Jumlah tenaga kerja belum

3
1

mencukupi

dari

standar

perhitungan depkes (perhitungan


depkes

diperlukan

24

orang

sedangkan tenaga yang saat ini


tersedia 17 orang)
Total:
Opportunities
1. Rumah
sakit
kebijakan

1
memberikan

untuk

beasiswa

dan

pelatihan

OT=
32=1

bagi
1

kesadaran

tentang

kesehatan jiwa
2. Adanya tuntutan

memberi

perawat ruangan.
Total:
Threat
1. Semakin
tingginya
masyarakat

0,5

0,5

pentingnya
tinggi

dari

masyarakat untuk pelayanan yang


lebih professional
Total:
Pilar III Hubungan Profesional
(Professional relationship)
Strenght
1. Sudah dilakukan visite oleh dokter

0,5

1,5

0,5

1,5

setiap pagi dan adanya dokter jaga


yang dapat dihubungi 24 jam.
2. Dokter
dan
perawat
sudah
melakukan komunikasi 2 arah
terkait

berkonsultasi

tentang

permasalahan pasien
Total:
Weakness
1. Belum terdapat rapat bulanan yang
dilakukan.
2. Di ruangan Bratasena sudah pernah
dilakukan

ronde

keperawatan,

0,5

0,5

S W =
3 2 = 0,5

namun hanya berupa diskusi saja


dan

hasil

diskusi

didokumentasikan.
Total:
Opportunities
1. Adanya kebijakan

tidak
1

pemerintah

tentang profesionalisme
2. Adanya
misi
rumah

sakit

0,05

0,10

0,10

0,30

0,15

0,45

0,15

0,45

0,10

0,30

0,20

0,60

0,15

0,30

0,10

0,30

memberikan pelayanan kesehatan


yang profesional dan bermutu
3. Adanya kerjasama yang baik
dengan tim kesehatan lain
4. Adanya kerjasama dengan instansi
pendidikan

kesehatan

sehingga

dapat memberikan masukan dalam


pelaksanaan supervisi.
5. Adanya kerjasama yang

baik

dengan instansi kesehatan dalam


meningkatkan proses pengobatan.
6. Adanya peluang perawat untuk
meningkatkan

pendidikan

(pengembangan SDM).
7. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan

sehingga

dapat

memberikan

sumbangan

untuk

penambahan form dokumentasi


8. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan
mahasiswa

yang

menempatkan

dalam

praktik

manajemen yang dapat membantu


dalam penyediaan protap

dan

SAK
Total:
Threat

1. Adanya tuntutan masyarakat yang


semakin
peningkatan

tinggi

terhadap
pelayanan

0,30

2,8
3

0,90

OT=
2,8 2,30 =
0,50

keperawatan

jiwa yang

professional
2. Kebebasan pers

lebih

mengakibatkan

0,25

0,50

0,20

0,40

0,10

0,20

0,15

0,30

mudahnya penyebaran informasi


di dalam ruangan ke masyarakat
3. Meningkatnya
kesadaran
masyarakat

tentang

tanggung

jawab dan tanggung gugat perawat


sebagai

pemberi

asuhan

keperawatan.
4. Makin
tingginya
masyarakat

kesadaran

akan

pentingnya

kesehatan
5. Adanya persaingan rumah sakit
yang menuntut pelayanan yang
lebih professional
Total:
Pilar IV Asuhan

2,30

Keperawatan

(Patient care delivery)


Strenght
1. Format
dokumentasi

asuhan

0,20

0,80

keperawatan, catatan medis dan


catatan
diletakkan

keperawatan
dalam

satu

3,10

pasien
rekam

0,10

0,20

medis.
2. Tempat format-format dokumentasi

0,15

0,45

0,15

0,45

0,20

0,60

0,10

0,30

0,10

0,30

sudah dipisahkan.
3. Sudah memiliki SAK (Standar
Asuhan

Keperawatan)

sebagai

acuan dalam pembuatan asuhan


keperawatan
4. Sudah memiliki SOP untuk setiap
tindakan keperawatan
5. Perawat
berdiskusi
membicarakan
perkembangan

dan
tentang

pasien

dan

diagnosanya
6. Komunikasi antar perawat saat

S- W =
3,10 0 =

melakukan timbang terima sudah


efektif
7. Pelaporan operan dicatat dalam
buku perkembangan pasien.
Total:
Weakness
Total:
Opportunities
1. Adanya kerjasama dengan instansi
pendidikan

kesehatan

3,10

0
0

0
0

0,3

1,20

sehingga

OT=
3,30 2,40=

dapat memberikan masukan dalam


pelaksanaan praktik keperawatan

0,2

0,60

0,3

0,90

0,2

0,60

profesional.
5. Adanya peluang perawat untuk
meningkatkan

pendidikan

(pengembangan SDM).
6. Adanya kerjasama dengan instansi
kesehatan

yang

mahasiswa

menempatkan

dalam

praktik

manajemen yang dapat membantu


dalam penyediaan protap
SAK
7. Adanya

kerjasama

yang

dan
baik

dengan tim kesehatan lain


Total:
Threat
1. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin

tinggi

peningkatan
keperawatan

3,30

0,4

1,20

0,3

0,60

0,3

0,60

terhadap
pelayanan

jiwa yang

professional
2. Kebebasan pers

lebih

mengakibatkan

mudahnya penyebaran informasi


di dalam ruangan ke masyarakat
3. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
dari keluarga untuk mengetahui
kondisi kesehatan pasien

0,90

Total:

2,40

Gambar Diagram Layang Sebelum Pelaksanaan Program

Y = O-T
M
1

1,6
1,4
1,2

M
4

1,0

0,8

M P2
2

M
5

P1

0,7

P4
0,6
0,42

X = S-W

M
3

0,2

1,4

-1,2

-1,0

-0,8 0,6

-0,4 0,19
0,2
0,4
-0,6
0,8
-1,0

Keterangan:
M1
: Man
M2
: Material
M3
: Method
M4
: Money
M5
: Market
P1
: Pilar 1
P2
: Pilar 2
P3
: Pilar 3
P4
: Pilar 4

1,2

0,2

P3

0,4

0,6 0.,8

0,3
0,25

1,0
0,95

0,5

1,2

1,4

1,6

2,0 2,6 2,95

You might also like