Professional Documents
Culture Documents
1) Pengkajian Keperawatan
Pengkajian diambil : 6 April 2009
Tgl. MRS
: 5 April 2009
Ruangan/kelas
: Ratna/I
No. kamar
: 2B
jam : 10.00
Data Dasar
A. Identitas Pasien
Nama Pasien
: K.T
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 18 Bulan
Status Perkawinan
: Belum
Agama
: Hindu
Suku Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: Belum
:-
Alamat
Diagnose medis
: Tetralogi of Fallot
: Askes
Sumber informasi
: Keluarga
: Laki - laki
Usia
: 27 tahun
Status Perkawinan
: Kawin
Agama
: Hindu
Suku Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: S1
: PNS
Alamat
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : sianosis ( kulit Nampak kebiruan ), napas dangkal, mudah
kelelahan,
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Ibu klien mengatakan, klien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit
seperti ini.
3. Riwayat keluarga
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, yaitu ibu klien menderita
hipertensi dan saat hamil sering mengkonsumsi obat obatan tanpa resep
dokter.
4. Diagnosa medis : Tetralogi of Fallot
D. Data Bio Psiko Sosial Spiritual
a. Bernafas
Ibu klien mengatakan bahwa, klien mengalami kesulitan bernafas. Klien
mengalami dispnea dan kadang-kadang mengalami apnea.
b. Makan dan Minum
- Makan
Sebelum masuk rumah sakit ibu klien mengatakan, klien tidak nafsu makan,
yang biasanya 1 porsi anak anak penuh tiga kali sehari menjadi porsi tiga
kali sehari.
- Minum
Klien biasanya minum 5 6 gelas/hari masing masing 100 cc. Sekarang
klien hanya bisa minum 3 gelas dan akan segera mual setelah minum
minuman yang agak dingin.
c. Eleminasi BAB/BAK
Keluarga mengatakan, BAB klien di rumah maupun di Rumah Sakit satu kali,
sedangkan BAK klien normal, tidak ada gangguan.
d. Aktivitas
Ibu klien mengatakan, aktivitas klien berkurang, karena klien sering mengalami
kelelahan dan sering mengalami sesak dalam bernafas.
e. Rekreasi
Ibu klien juga mengatakan, saat diajak jalan jalan bersama keluarga setelah
berjalan 20-50 meter,klien akan berjongkok dalam beberapa waktu, sebelum
kilen berjalan kembali.
f. Istirahat tidur
Klien terbiasa tidur 2 3 jam pada siang hari dan di malam hari tidur jam
20.30 6.00. Pasien sering terbangun di malam hari karena mengalami
kesulitan dalam bernafas.
g. Kebersihan diri
Saat pengkajian kondisi klien bersih karena selalu dibantu ibunya untuk mandi
dan klien sudah bisa berpakaian dan gosok gigi sendiri.
h. Suhu tubuh
Menurut ibu klien suhu tubuh klien setelah sakit tidak menentu, sebelum dibawa
ke rumah sakit suhu tubuh normal, tapi saat pengkajian ibu klien mengeluh suhu
tubuh klien panas.
i. Rasa nyaman
Klien merasa kurang nyaman, ketika merasakan susah bernafas.
j. Rasa aman
Klien selalu merasa tenang saat bersama dan jika selalu dekat dengan kedua
orang tuanya.
k. Belajar
Keluarga klien mengatakan, belum bisa belajar secara efektif karena masih
kecil, apalagi belajar tentang penyakit yang sedang dialami.
l. Prestasi
Klien belum bersekolah, dan belum mempunyai prestasi dibidang akademik.
m. Hubungan sosial
Hubungan sosial klien dengan orang tuanya sangat baik dan menurut ibumya
hubungan klien dengan teman sebayanya, klien juga tidak rewel dengan
perawat.
n. Melaksanakan ibadah
Keluarga sering mengajak klien beribadah ke wihara dan khususnya pada hari
raya keagamaan.
E. Pengkajian Pisik
a. Kesan Umum
i. Kesadaran : CM ( Compis Mentis )
ii. Kebersihan : cukup bersih
iii. Pergerakan
kanan atas
iv. Postur
Hari,
Standar normal
Masalah
Tanggal,
Keperawatan
Jam
1.
Senin,
2.
6/4/2009,
3.
4.
jam
Klien
tidak
8.00
Nampak
Senin,
6/4/2009,
jam
x/menit.
8.00
output
rendah.
6/4/2009,
jam
tersengal
Senin,
terlihat Gangguan
sianosis
-
Denyut
nutrisi kurang
jantung
kembali normal
klien dari
kebutuhan
Klien
mengalami
klien
berkurang.
DO : - berat badan kurang dari
normal
sesuai
dengan
umr
- Klien terlihat lemah
nafsu
tubuh
Koping
keluarga tidak
efektif.
klien
porsi
saat
dirumah sakit.
DS : orang tua klien mengaku
tidak
tahu
mengangani
cara
penyakit
anaknya.
DO : - orang tua klien Nampak
cemas
saat
diadakannya
pengkajian.
b) Analisis Masalah
1. P = Gangguan pertukaran gas
E = ketidakseimbangan perfusi ventrikel
S = klien terlihat tersengal sengal, saturasi O2 manurun dan sianosis
A = jika hal ini tidak diatasi, maka biru-biru pada tubuh klien akan semakin
banyak dan suplai oksigen ke jaringan akan terganggu
Proses :
Gangguan pertukaran gas ini disebabkan karena penurunan aliran darah ke
pulmonal. Pada klien dengan tetralogi of fallot akan mengalami stenosis arteri
pulmonal sehingga aliran darah ke pulmonal tidak bisa mengalir sepenuhnya
sehingga hanya sedikit darah yang mengalir ke paru-paru dan mengalami
pertukaran gas.
2. P = Penurunan cardiac output
E = sirkulasi yang tidak efektif dengan adanya malformasi jantung.
S = denyut nadi klien lemah, Klien mengalami sianosis pada tubuhnya, Klien
terlihat pucat Dan Klien terlihat lemah.
2. Penurunan cardiac output berhubungan dengan sirkulasi yang tidak efektif dengan
adanya malformasi jantung yang tandai dengan .
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan fatiq selama
makan dan peningkatan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan yang ditandai
dengan berat badan kurang dari normal.
4. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga
tentang penyakit anak yang ditandai Orang tua klien Nampak cemas saat
diadakannya pengkajian..
3) Intervensi Keperawatan
Rencana keperawatan pasien T. K dengan Tetralogi of Fallot
diruang Ratna RS. Sangglah Denpasar
tanggal 6 10 April 2009
No. Hari,
No.
Tanggal,
Diag-
Jam
Nosa
Tujuan
Intervensi/
Rasional
Perencanaan
kep.
1.
2.
3.
4.
5.
Senin,
I,II
Setelah
6/4/2009,
dan
asuhan
jam :
III
keperawatan 3 x
vital klien
di
Senin,
24
6/4/2009,
II
jam
10.00
III
IV
Senin,
jam 1.
Kaji
diharapkan tanda
kedalaman
tanda
vital
jam
HR : 90 140
sianosis
10.00
Senin,
6/4/2009,
x/mnt
catat
x/mnt
menentukan
tindakan
yang
dapat diberikan
periferatau
kepada pasien.
sianosis sentral.
acuan
untuk
adanya
RR : 25 32 3. Kolaborasi pemberian
melalui
sebagai
dari
observasi dapat
dan
outcome :
pasien
frekuensi,
kemudahan bernafas.
6/4/2009,
padat
1.
Manifestasi
distress
pernafasan
jam
BP
95/65
tergantung pada
masal,
drajat
10.00
mmHg
Senin,
T : 35,5 39oC
6/4/2009,
Setelah
jam
asuhan
serangan
keperawatan 3 x
10.00
atau
masker venture.
diberi 1.
24
masker
keterlibatan paru
Observasi
2.
3.
pertukaran
gas
tindakan
Sediakan
dalam
tubuh
bagi
klien,
dapat
anak
saat
Outcome :
aktivitas.
Bernafas 4.
pemeriksaan
yaitu 25 32
x/mnt
kembali
badan
- Warna kebiruan
pada
timbul
minimum
kebutuhan
dan
nutrisi
harian.
berkurang
Setelah diberikan
asuhan
keperawatan
selama 3 x 24
diharapkan
parah.
Tujuan
oksigen
terapi
adalah
kebutuhan oksige
klien
terpenuhi
dan mengurangi
kekurangan
oksigen
klien.
pada
Oksigen
diberikan dengan
metode
sesuai
dapat
jam,
tindakan pembedahan.
1. buat ketententuan berat
normal
yang
serial
atau
malah bertambah
3.
dengan normal
Saturasi
berkurang
dan
dalam:
jika
sianosis
melakukan
Kolaborasi
lebih
lanjut
waktu
diatasi
Untuk
menentukan
gangguan
kesehatan
umum.
sianosis
diharapkan
dan
adanya
yang
dengan
keadaan klien.
dengan
yang
sebelumnya,
sama
dan
dokumentasikan.
3. Catat intake dan output
secara akurat
sehingga
pasien
dapat
membantu dalam
diagnosa etiologi
dan
untuk
tapi sering.
output
tinggi
denyut
klien
nadi
kembali
normal,
yaitu
90 140 x/mnt
-
Klien
tidak
6.
Klien
tubuhnya.
dengan
aliran darah.
dan
dan
2.
memperlihatkan
dapat memantau
sejauh
mana
klien
dapat
Jangan
memberi
palsu.
Tekankan kemampuan
asuhan
mereka
untuk 4.
keperawatan
mengatasi
secara
selama 3 x 24
efektif.
kurang
dari
kebutuhan tubuh
dapat
diatasi,
dengan outcome:
-
berat
badan
normal
sesuai
dengan
umur
melakukan
Setelah diberikan
gangguan nutrisi
saat
situasi
membicarakan
jaminan
jam,diharapkan
diharapkan dapat
gizi.
mengalami
pada
tindakan
mempermudah
tidak
sianosis
dan 2. Dari
terlihat lemah.
-
selanjutnya.
tersebut
Kolaborasi
terlihat pucat.
-
protein
tinggi kalori.
outcome :
-
tindakan
dengan
menentukan
dapat
meningkatkan koping.
4. Pemberian HE pada
klien
sebelum
klien
merasa lelah.
Untuk
mengetahui,
keadaan
beraktivitas
terhadap
dan
kondisi kelainan
yang
terdapat
pada
jantung,
juga
untuk
mengatasi
masalah
menurunnya
cardiac
output
pada klien.
karena
adanya
informasi 1.
defeks ventrikel.
Malnutrisi
klien
terlihat
Misalnya
lemah
konseling.
- Toleransi makan
dukungan.
saja
adalah
yang
yang
menyebabkan
depresi,
dengan
dan
tidak
kondisi
gangguan minat
Klien menurun
agitasi
menghabiskan
mempengaruhi
porsi
makan
fungsi
klien
saat
dirumah sakit.
nutrisi
asuhan
pada klien selama
24
dapat
meningkatkan
keperawatan
jam
diharapkan,
koping keluarga
tidak
efektif
dapat
diatasi
dengan outcome :
Orang tua klien
menjadi
/pengambilan
perbaikan status
diberikannya
kognitif
kmeputusan.
Dengan
dan
tenang
keputusan.
Perbaikan status
nutrisi,
meningkatkan
kemampuan
berpikir
dan
kerja psikologis.
2. Mambari cacatan
lanjut penurunan
dan
atau
peningkatan berat
berat badan yang
akurat.
Juga
untuk
menurunkan
obsesi
tentang
peningkatan dan
atau penurunan.
3. Hal itu untuk
memantau
masukan
dan
keluaran,
sehingga
berat
makan,
aktivitas makan
klien harus tetap
ditingkatkan
untuk
mengurangi
kelemahan
disesuaikan
dengan aktivitas
selama makan
5.
Makan
yang
mengandung
banyak
protein
dan
kalori
adalah
makan
yang
untuk
memenuhi
kebutuhan
nutrisi tubuh.
6.
Perlu
bantuan
diet
dalam
perencanaan diet
yang memenuhi
kebutuhan
nutrisi.
1.Hal
tersebut
dilakukan untuk
mengeksplorasi
keadaan perasaan
keluarga
klien
untuk
memberikan
tindakan
pada
keluarga klien.
2.Dalam
berkomunikasi
dengan keluarga
klien diharapkan
tidak
member
janji
tentang
kesembuhan
klien,
karena
sebagai
para
medis
perawat
hanya
bisa
berusaha.
3.Dengan
pemberian teknik
teknik
baik
yang
dalam
meningkatkan
koping keluarga,
dapat
lebih
menenangkan
klien
sehingga
penyakit klien.
4.Dengan
pemberian
HE
mengerti
tentang penyakit
yang
dialami
yang
dilakukan
agar
keluarga
klien
dapat
mencari
informasi
dan
berberkonsultasi
dengan tim medis
lain yang dapat
member
pengetahuan
yang lebih akurat
tentang penyakit
yang
diderita
oleh
anak
mereka.
4) Evaluasi Keperawatan
Cacatan keperawatan pasien K.T dengan Tetralogi of Fallot
diruang Ratna RS. Sangglah Denpasar
tanggal 6 10 April 2009
No.
Hari,
Evaluasi Sumatif
diagnosa tanggal,
kep.
jam,
Jumat,
II
10/4/2009,
III
jam : 10.00
dalam bernafas.
IV
Jumat,
10/4/2009,
jam : 10.00
Jumat,
10/4/2009,
jam : 10.00
Jumat,
oksigennya.
10/4/2009,
jam : 10.00
paraf
kembali bertambah.
DO : Berat badan klien bertambah, Klien terlihat lebih
segar,Toleransi makan klien bertambah
A : tujuan tercapai, masalah diatasi sebagian, tidakan
keperawatan pelu dilanjutkan agar nutrisi klien
dapat terpenuhi
P : klien terlihat mengikuti terapi diet yang diberikan
dan pola pemberian makan tapi sering.
DO : orang tua klien mengaku sudah cukup mengerti
tentang penyakit yang dialami klien
DS : keluarga klien sudah terlihat lebih tenang dalam
menghadapi penyakit yang dialami oleh anak
mereka
A : tujuan tercapai, masalah teratasi
P : keluarga klien terlihat antusias dalam menerima
HE yang diberikan oleh perawat dan dalam
mencari informasi tentang penyakit yang dialami
oleh anak mereka.