You are on page 1of 9

I.

IDENTIFIKASI
A. Identitas Pasien
Nama

:Ny. R

Nomor MR

: 028319

Umur

: 36 tahun

Tanggal lahir

: Bandar Lampung, 25 September 1978

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Suku bangsa

: Indonesia

Agama

: Islam

Alamat

: Dusun V Suka Banjar RT 001/003 Pesawaran

MRS

: 3 Juni 2016 Pukul 14.00 WIB melalui Poli Klinik

Ruang/Kamar : Kebidanan Obstetri RSPBA Lampung


B. Anamnesis (Autoanamnesis pada tanggal 3 juni 2016)
1. Keluhan Utama
Os mengalami keputihan sejak 1 tahun yang lalu.
2. Riwayat Perjalanan Penyakit
Os datang dengan keluhan keputihan sejak 1 tahun yang lalu, berwarna
putih kental, terasa gatal dan berbau. Os juga mengeluh nyeri perut bagian
bawah dan nyeri saat berhubungan, keluar lendir (-), darah (-). Os juga
mengeluh badannya lemas, pusing dan disertai demam. Keluhan mual (-),

muntah (-). Riwayat keputihan ini tidak dialami saat remaja. Os mengaku
tidak sedang sedang hamil.
3. Riwayat Perkawinan
Os mengaku menikah 1 kali pada umur 19 tahun, lamanya perkawinan
14 tahun.
4. Riwayat Reproduksi
Riwayat menarche pada usia 16 tahun, lama 7 hari, siklus haid 28 hari,
teratur, banyaknya 3-5 pembalut perhari, dismenore (+), flour albus (+).
5. Riwayat Kehamilan Terdahulu
P2A0
Anak I

(2004), aterm, spontan, laki-laki, 3000 gram,

Anak II

: (2004), aterm, SC atas indikasi peresentasi

sehat

bokong, perempuan, 3000 gr, sehat


6. Riwayat Kontrasepsi
Os pernah menggunakan implant selama 3 tahun.
7. Riwayat Penyakit Dahulu
Os pernah melakukan operasi histerektomi dikarenakan didiagnosa
penyakit mioma uteri. Beberapa lama setelah operasi ini os merasa
keluhan keputihannya semakin bertambah hebat dengan cairan putih
kental, terasa gatal dan berbau.

8. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada yang pernah mengalami keluhan hal yang sama di keluarga.
Riwayat penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis, dan asma di
keluarga disangkal. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan di
keluarga juga disangkal.
9. Riwayat Kebiasaan
Os tidak merokok, kebiasaan minum alkohol dan penggunaan obatobatan tertentu disangkal.
10. Riwayat Gizi / Sosioekonomi :
Cukup
C. Pemeriksaan Fisik (Tanggal 28 April 2016, Pukul 14.40 WIB)
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

Berat badan

: 70 kg

Tinggi badan

: 163 cm

Tekanan darah

: 140/100 mmHg

Nadi

: 72 x/menit, reguler

Pernapasan

: 21 x/menit

Suhu

: 36,3C

b. Status Generalis

Kepala
Bentuk kepala

: Tidak ada kelainan

Rambut

: Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah


dicabut

Wajah

: Tidak ada kelainan

Mata

: Tidak ada kelainan

Telinga

: Tidak ada kelainan

Hidung

: Tidak ada kelainan

Bibir

: Simetris (+), sianosis (-), mukosa lembab

Mulut

: Tidak ada kelainan

Leher

: Tidak teraba pembesaran KGB

Thoraks
Paru paru:
Inspeksi

: Gerakan dada simetris saat inspirasi dan


ekspirasi

Palpasi

: Gerakan dada simetris, vokal fremitus simetris


krepitasi (-), nyeri tekan (-)

Perkusi

: Tidak dilakukan

Auskultasi

: Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-/-), Wheezing

(-/-)
Jantung
Inspeksi

: Tidak ada kelainan

Palpasi

: Tidak ada kelainan

Perkusi

: Tidak dilakukan

Auskultasi

: Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

: Tampak cembung, tidak tampak tanda radang,


striae gravidarum (-), defans muskuler (-/-),
sikatrik (-), nyeri tekan (-/-),bising usus (+).

Genitalia

: Tidak ada kelainan

Ekstermitas

: Akral hangat pada ujung jari tangan dan kaki,


edema (-/-), refleks fisiologis (+/+), refleks
patologis (-/-)

c. Status Lokalis
Pemeriksaan Obstetri

Pemeriksaan Inspekulo : Portio tertutup berwarna merah muda, OUE


tertutup, fluor (+), darah tidak aktif.
Pemeriksaan VT

: Tidak dilakukan

d. Diagnosa Kerja
Suspek Ca serviks
e. Pemeriksaan Penunjang
IVA
Laboratorium
Hemoglobin

: 12,8 gr%

MCV : 81 fl

Eritrosit

: 4,9 ul

MCH : 26 pg

Hematokrit

: 39 %

MCHC: 32 g/dl

Leukosit

: 6.200 ul

BT

: 4

Trombosit

: 182.000 ul

CT

:14

f. Terapi
- Cek DL, CT dan BT
g. Prognosis
Quo ad Vitam
Quo ad Fungtionam
Quo ad Sanationam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

h. Follow Up
Tgl/Jam
4-06-

Pemeriksaan
Terapi
S: Keluar keputihan berwarna putih (+), Dilakukan biopsi serviks

2016

bau (-), nyeri perut bagian bawah (+), pada pukul 08.00.

Pkl

pusing (-), mual (-), muntah (-).

06.00
WIB

pulang. Terapi :
O: - KU: tampak sakit ringan, CM
-

TD: 100/80 mmHg


HR: 72 x/menit
RR: 21 x/menit
T: 36,3OC

A: Suspek Ca Serviks

II.

selanjutnya pasien boleh

PERMASALAHAN

-Cefadroxil 3 x tab 1
-Asam Mefenamat 3x
tab 1
-Transamin 2 x tab 1

1. Apakah diagnosis pasien ini sudah tepat?


2. Apakah penatalaksanaan pasien sudah tepat?
3. Bagaimana cara pemeriksaan IVA?
III.

ANALISIS KASUS
1. Apakah diagnosis pasien ini sudah tepat?
Pada kasus ini diagnosis Ny. R 36 tahun cukup tepat karena
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan,
diagnosis pasien ini mengarah ke Ca serviks. Seperti pada anamnesis
didapatkan keluhan keputihan sejak 1 tahun yang tidak sembuhsembuh, berwarna putih kental dan berbau. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan penunjang dalam hal ini dilakukan pemeriksaan IVA
hasilnya didapatkan bercak putih (aceto white epitelium). Temuan ini
mengarah pada diagnostik serviks pra kanker (displasia ringan-sedangberat atau anker serviks in situ). Metode IVA ini merupakan metode
yang dilakukan untuk skrining kanker serviks. Menjalani tes kanker
atau pra-kanker dianjurkan bagi semua wanita berusia 30 dan 45 tahun.
Kanker leher rahim menempati angka tertinggi diantara wanita berusia
antara 40 dan 50 tahun, sehingga tes harus dilakukan pada usia dimana
lesi pra-kanker lebih mungkin terdeteksi, biasanya 10 sampai 20 tahun
lebih awal.
2. Apakah penatalaksanaan pasien ini sudah tepat?
Pertimbangan dilakukannya metode pemeriksaan iva itu .
- Mudah, praktis dan sangat mampu dilaksanakan.
- Dapat dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan bukan Dokter
Ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan disetiap tempat pemeriksaan
kesehatan ibu.
- Alat-alat yang dibutuhkan sangat sederhana.

- Metode skrining IVA sesuai untuk pelayanan sederhana.


3. Bagaimana cara pemeriksaan IVA?
Peralatan dan Bahan Lain
IVA dapat dilakukan di klinik manapun yang mempunyai sarana
sebagai berikut ini:
- Meja periksa
- Sumber cahaya/lampu
- Spekulum Bivalved (Cusco or Graves)
- Rak atau wadah peralatan
Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan tes IVA harus
tersedia di tempat:
- Kapas swab digunakan untuk menghilangkan mukosa dan cairan
keputihan dari serviks (leher rahim) dan untuk mengoleskan asam
asetat ke leher rahim.
- Sarung tangan periksa harus baru
- Spatula kayu; digunakan untuk mendorong dinding lateral dari
vagina jika menonjol melalui bilah spekulum.
-Larutan asam asetat (3-5%)
Untuk melakukan IVA, petugas mengoleskan larutan asam asetat pada
leher rahim.
Larutan tersebut menunjukkan perubahan pada sel-sel yang menutupi
leher rahim (sel-sel epithel) dengan menghasilkan reaksi acetowhite.
Pertama-tama petugas melakukan menggunakan spekulum untuk

memeriksa leher rahim, lalu dibersihkan untuk menghilangkan


keputihan, kemudian asam asetat dioleskan secara merata pada serviks.
Setelah minimal 1 menit, serviks dan seluruh SSK (sambungan
skuamokolumner), sebagai sambungan antara epitel skuamous dan
epitel glanduler diperiksa untuk melihat apakah terjadi perubahan
acetowhite. hasil tes (positif atau negatif) harus dibahas bersama ibu,
dan pengobatan harus diberikan setelah konseling, jika diperlukan dan
tersedia.
Tabel 1. Klasifikasi IVA Sesuai Temuan

TEMUAN KLINIS

Klinis KLASIFIKASI IVA


Hasil Tes-postif

Plak putih yang tebal atau epitel


acetowhite, biasanya dekat SSK
(sambungan skuamokolumner)

Hasil Tes-Negatif

Permukaan polos dan halus, berwarna


merah jambu; ectropion, polyp, cervicitis,
imflammation, nabothian cysts

Kanker

Hasil pemeriksaan biopsi


makroskopis

Massa mirip kembang kol atau bisul.

You might also like