Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak tehnik pengambilan keputusan seperti : teknik perbandingan
indeks kerja, metode bayes, metode perbandingan eksponensial, metode delphi,
metode proses hirarki analisis (Analysis Hirarci Proces/AHP). Metode
pengambilan keputusan yang digunakan pada tahapan ini adalah Metode Bayes
Pengambilan keputusan dengan metode bayes merupakan salah satu
teknik yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan
keputusan terbaik dari sejumlah alternative dengan tujuan menghasilkan
perolehan yang optimal. Untuk menghasilkan keputusan yang optimal perlu
dipertimbangkan berbagai criteria.
Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan aksi (a) dari
kelompok aksi yang mungkin (A). pemilihan aksi harus dengan mengetahui akibat
dari aksi terpilih, yang biasanya merupakan fungsi dari status situasi. Status
situasi q, menggambarkan situasi atau keadaan yang sebenarnya dimana aksi akan
diaplikasikan.
Pembuatan
keputusan
metode
bayes
dilakukan
melaui
upaya
Krit j
(Marimin,2004).
Pengambilan keputusan dengan metode bayes merupakan salah satu teknik
yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan
terbaik dari sejumlah alternative dengan tujuan menghasilkan perolehan yang
optimal. Untuk menghasilkan keputusan yang optimal perlu dipertimbangkan
berbagai criteria. Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan aksi (a) dari
kelompok aksi yang mungkin (A). pemilihan aksi harus dengan mengetahui akibat
dari aksi terpilih, yang biasanya merupakan fungsi dari status situasi. Status
situasi q, menggambarkan situasi atau keadaan yang sebenarnya dimana aksi akan
diaplikasikan.
Pada metode Bayes parameter yang digunakan merupakan variabel
random yang mempunyai distribusi tertentu (distribusi prior). Distribusi prior
adalah distribusi subyektif berdasarkan pada keyakinan seseorang dan dirumuskan
sebelum data sampel diambil (Walpole dan Myers: 1986). Distribusi sampel yang
BAB III
BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
b)
c)
strategis
d)
e)
f)
metode bayes
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1.1 strategi dalam agroindustri kakao
1.2 alternatif strategi berupa aksi
1. Permen coklat
2. Kakao bubuk
3. Coklat batang
4. Selai
1.3 peluang sebagai akibat aksi
1. potensi dasar
2.
3.
4.
5.
1.4 hasil pembobotan tingkat kepentingan kriteria sebagai akibat aksi dan aksi
alternatif
No
alternatif
1.
2.
3.
4.
Permen coklat
Kakao bubuk
Coklat batang
selai
bobot
Potens
i dasar
tambah
Pesaing
Teknologi produk
5
3
5
4
0,2
produk
4
2
4
4
0,3
3
4
3
3
0,1
4
2
3
4
0,2
3
3
4
5
0,2
alternati
Potens
Nilai
i dasar
tamba
h
produ
Pesain
Teknolog
Produ
nila
perangka
1.
Permen
5 (0,2)
k
4 (0,3)
3 (0,1)
4 (0,2)
3 (0,2) 3,9
2.
coklat
Kakao
3 (0,2)
2 (0,3)
4 (0,1)
2 (0,2)
3 (0,2) 2,6
3.
bubuk
Coklat
5(0,2)
4 (0,3)
3 (0,1)
3 (0,2)
4 (0,2) 3,9
batang
selai
bobot
4(0,2)
0,2
4(0,3)
0,3
3 (0,1)
0,1
4 (0,2)
0,2
5 (0,2) 4
0,2
4.
pilihan ini tidak berlaku untuk komoditas lain karena nilai bobot
kriteriannya sangat jauh berbeda
4. jelaskan kelebihan dan kekurangan strategi yang terpilih dengan metode
bayes ?
kelebihan strategi yang lebih dipilih metode bayes ( coklat batang )
1. produk banyak digemari
2. teknologi yang digunakan tiggi
3. potensi pasar produk tinggi
4. nilai produk tinggi
5. pesaing produk cukup
kelemahan strategi yang dipilih metode bayes (coklt batang)
1. harga produk mahal
2. proses produksi lama
3. harus memerlukan SDM yang tinggi
BAB V
PEMBAHASAN
Pada hasil pengamatan kali ini yaitu dengan Pembuatan keputusan dengan
metode bayes dilakukan melalui upaya pengkuantifikasian kemungkinan yang
terjadi. bobot bayes didasarkan pada tingkat kepercayaan, keyakinan, pengalaman,
serta latar belakang pengambil keputusan. Dari alternative produk yang tersedia
menunjukkan penilaian hasil alternative keputusan pemilihan produk kakao yang
sesuai dengan teknik bayes. Terdapat 4 alternatif yang dipertimbangkan, yaitu ,
permen coklat, kakao bubuk, coklat batang, dan selai. Dari pendekatan produk
kakao coklat batanglah yang memiliki nilai tertinggi atau yang paling disukai.
Kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaan produk yang membuat coklat
batang disukai banyak orang. Berbeda dengan permen coklat, kakao bubuk, dan
selai yang kurang disukai atau berpotensi dipasaran dilihat dari segi potensi
pasarnya, nilai tambah produk, pesaing, teknologi, dan produk.
Pada pembobotan tingkat kepentingan kriteria sebagai akibat aksi dan aksi
alternatif yaitu pada potensi dasar permen coklat, kakao bubuk, coklat batang,
selai memiliki bobot 0,2 nilai tambah produ 0,3, pesain 0,1, teknologi 0,2, produk
0,2.
BAB VI
KESIMPULAN
1. Kriteria dimana suatu komoditi memenuhi syarat untuk layak-atau tidak layak,
sedangkan alternatif suatu komoditi dalam menentukan potensial atau tidak
potensial. Dalam menyusan kriteria dimana kita harus menyesuaikan dengan
peluangn yang ada sebagai akibat aksi.
2. Transformasi data dapat dilakukan dengan antara alternatif dan bobot kriteria
yang telah ditetapkan dengan cara mengalikan dan didapatkan nilai.
3. Perhitungan dengan indeks perbandingan dapat dilakukan dengan cara ukan
komoditas, alternatif yang dipilih, transformasi data, bobot kriteria dan
transformasi data dan hasil pembobotan
pustaka atau pakar, hitung indeks kerja berdasaran alyternatif dan terakhir
tentukan keputusan dalam memlilih agroindustri yang akan dikembangkan.
4. Metode perbandingan indeks kerja dapat dlakukan dengan cara pertama
mengumpulkan informasi ketersediaan bahan baku, kumpulkan informasi yang
dikembangan diprovisi bengkulu berdasarkan bahan baku, cari informasi IRR,
B/V RASIO , BEP, NPV semua produ, lakukan pembobotan pada setiap
indeks kerja, lakukan perhitungan
hasil
DAFTAR PUSTAKA
Erianto, 1999. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu Dan Efektifitas Manajemen. IPB
Press. Bogor.
Marimin, 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Criteria Majemuk.
Penerbit PT Grasindo : Jakarta
Kuswandari, 2005. Teori bayes parameter. Erlangga : Jakarta