You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak tehnik pengambilan keputusan seperti : teknik perbandingan
indeks kerja, metode bayes, metode perbandingan eksponensial, metode delphi,
metode proses hirarki analisis (Analysis Hirarci Proces/AHP). Metode
pengambilan keputusan yang digunakan pada tahapan ini adalah Metode Bayes
Pengambilan keputusan dengan metode bayes merupakan salah satu
teknik yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan
keputusan terbaik dari sejumlah alternative dengan tujuan menghasilkan
perolehan yang optimal. Untuk menghasilkan keputusan yang optimal perlu
dipertimbangkan berbagai criteria.
Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan aksi (a) dari
kelompok aksi yang mungkin (A). pemilihan aksi harus dengan mengetahui akibat
dari aksi terpilih, yang biasanya merupakan fungsi dari status situasi. Status
situasi q, menggambarkan situasi atau keadaan yang sebenarnya dimana aksi akan
diaplikasikan.
Pembuatan

keputusan

metode

bayes

dilakukan

melaui

upaya

pengkuantifikasian kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan dinyatakan dengan


suatu bilangan antara 0-1 dianggap sebagai probabilitas pribadi atau
subjectif,dimana bobot bayes didasarkan pada tingkat kepercayaan,keyakinan,
pengalaman, serta latar belakang pengambilan keputusan. Oleh karena itu
diharapkan setelah melakukan praktikum ini maka akan didapatkan suatu
keputusan yang diinginkan sebagaimana tujuan dari praktikum ini.
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa dapat membedakan antara kriteria dan alternative dan menyusun
kriteria serta alternative dari data menjadi informasi
b. Mahasiswa dapat melakukan transformasi data
c. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan dengan metode perbandinga indek
kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teori Bayes ditemukan oleh Thomas Bayes (London, 1702-1761). Teori


ini berkaitan terhadap probabilitas, khususnya yang bersifat kondisional. Teori
Bayes dapat digunakan jika dalam kondisi dua kejadian yang berturutan dan
dependent (tidak saling lepas). Teori ini pada dasarnya dapat digunakan untuk
menentukan nilai probabilitas terhadap suatu kejadian dengan syarat tertentu.
Metode Bayes merupakan salah satu metode pengambil keputusan yang
banyak dipakai. Dalam mengambil keputusan dengan Bayes, dibutuhkan
informasi-informasi dalam bentuk nilai probabilitas untuk setiap alternatif yang
ada pada persoalan yang sedang dihadapi dan nantinya akan menghasilkan nilai
harapan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif
disederhanakan menjadi :
dimana:
Total Nilai I
Nilai ij

= total nilai akhir dari alternatif ke-i


= nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j

Krit j

= tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j

= 1,2,3,n; n = jumlah alternatif

= 1,2,3,m; m = jumlah kriteria

(Marimin,2004).
Pengambilan keputusan dengan metode bayes merupakan salah satu teknik
yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan
terbaik dari sejumlah alternative dengan tujuan menghasilkan perolehan yang
optimal. Untuk menghasilkan keputusan yang optimal perlu dipertimbangkan
berbagai criteria. Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan aksi (a) dari
kelompok aksi yang mungkin (A). pemilihan aksi harus dengan mengetahui akibat
dari aksi terpilih, yang biasanya merupakan fungsi dari status situasi. Status
situasi q, menggambarkan situasi atau keadaan yang sebenarnya dimana aksi akan
diaplikasikan.
Pada metode Bayes parameter yang digunakan merupakan variabel
random yang mempunyai distribusi tertentu (distribusi prior). Distribusi prior
adalah distribusi subyektif berdasarkan pada keyakinan seseorang dan dirumuskan
sebelum data sampel diambil (Walpole dan Myers: 1986). Distribusi sampel yang

digabung dengan distribusi prior akan menghasilkan suatu distribusi yaitu


distribusi posterior (Kuswandari: 2005). Distribusi posterior menyatakan derajat
keyakinan seseorang mengenai suatu parameter setelah sampel diamati (Walpole
dan Myers: 1986). Jadi metode Bayes menggabungkan distribusi sampel dan
distribusi prior sehingga dapat diperoleh distribusi posteriornya. Distribusi
posterior ini akan digunakan untuk menentukan inferensi tentang suatu parameter
yang masih dipandang sebagai variabel random (Kuswandari, 2005).
Pada metode Bayes seorang peneliti harus menentukan distribusi
prior dari parameter yang ditaksir. Penentuan distribusi parameter ini menurut
Hogg & Craig (1978) sangatlah subyektif. Semakin berpengalaman seseorang,
maka semakin mudahlah ia menentukan distribusi priornya. Sudah tentu
penentuan distribusi prior ini harus berdasarkan alur berpikir yang logis
(Bernando & Smith, 1994). Setelah informasi dari data (yang didapat dari
pengambilan sampel) digabungkan dengan informasi prior dari parameter, akan
didapat distribusi posterior dari parameter (Erianto, 1999).

BAB III
BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Bahan dan alat yang digunkan dalam tahapan ini adalah peralatan tulis,
kalkulator dan data berbagai strategi alternatif dan akibat peluang sebagai akibat
pemilihan alternatif.
3.2 Prosedur Kerja
a)

Mengumpulkan informasi berbagai strategis dalam agroindustri

b)

Mengumpulkan/mencari alternatif dalam setiap strategis

c)

Mengumpulkan/mencari informasi peluang setiap alternatif pemilihan

strategis
d)

Melakukan pembobotan pada setiap pilihan alternatif

e)

Melakukan perhitungan untuk pemilihan produk dengan metode bayes

f)

Menentukan pilihan keputusan berdasarkan hasil perhitungan dengan

metode bayes

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1.1 strategi dalam agroindustri kakao
1.2 alternatif strategi berupa aksi
1. Permen coklat
2. Kakao bubuk
3. Coklat batang
4. Selai
1.3 peluang sebagai akibat aksi
1. potensi dasar

2.
3.
4.
5.

nilai tambah produk


pesaing
teknologi
produk

1.4 hasil pembobotan tingkat kepentingan kriteria sebagai akibat aksi dan aksi
alternatif

No

alternatif

1.
2.
3.
4.

Permen coklat
Kakao bubuk
Coklat batang
selai
bobot

Potens

Kriteria ( peluang akibat aksi )


Nilai

i dasar

tambah

Pesaing

Teknologi produk

5
3
5
4
0,2

produk
4
2
4
4
0,3

3
4
3
3
0,1

4
2
3
4
0,2

3
3
4
5
0,2

1.5 hasil perhitungan dengan metode bayes


Kriteria ( peluang akibat aksi )
N
o

alternati

Potens

Nilai

i dasar

tamba

h
produ

Pesain

Teknolog

Produ

nila

perangka

1.

Permen

5 (0,2)

k
4 (0,3)

3 (0,1)

4 (0,2)

3 (0,2) 3,9

2.

coklat
Kakao

3 (0,2)

2 (0,3)

4 (0,1)

2 (0,2)

3 (0,2) 2,6

3.

bubuk
Coklat

5(0,2)

4 (0,3)

3 (0,1)

3 (0,2)

4 (0,2) 3,9

batang
selai
bobot

4(0,2)
0,2

4(0,3)
0,3

3 (0,1)
0,1

4 (0,2)
0,2

5 (0,2) 4
0,2

4.

1.6 pembahasan dan evaluasi


2. pilihan strategi manakali paling baik ?
pilihan strategi yang baik adalah coklat batang
3. apakah pilihan ini juga berlaku untuk komoditas lain ?

pilihan ini tidak berlaku untuk komoditas lain karena nilai bobot
kriteriannya sangat jauh berbeda
4. jelaskan kelebihan dan kekurangan strategi yang terpilih dengan metode
bayes ?
kelebihan strategi yang lebih dipilih metode bayes ( coklat batang )
1. produk banyak digemari
2. teknologi yang digunakan tiggi
3. potensi pasar produk tinggi
4. nilai produk tinggi
5. pesaing produk cukup
kelemahan strategi yang dipilih metode bayes (coklt batang)
1. harga produk mahal
2. proses produksi lama
3. harus memerlukan SDM yang tinggi

BAB V
PEMBAHASAN
Pada hasil pengamatan kali ini yaitu dengan Pembuatan keputusan dengan
metode bayes dilakukan melalui upaya pengkuantifikasian kemungkinan yang
terjadi. bobot bayes didasarkan pada tingkat kepercayaan, keyakinan, pengalaman,
serta latar belakang pengambil keputusan. Dari alternative produk yang tersedia
menunjukkan penilaian hasil alternative keputusan pemilihan produk kakao yang
sesuai dengan teknik bayes. Terdapat 4 alternatif yang dipertimbangkan, yaitu ,
permen coklat, kakao bubuk, coklat batang, dan selai. Dari pendekatan produk
kakao coklat batanglah yang memiliki nilai tertinggi atau yang paling disukai.
Kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaan produk yang membuat coklat
batang disukai banyak orang. Berbeda dengan permen coklat, kakao bubuk, dan
selai yang kurang disukai atau berpotensi dipasaran dilihat dari segi potensi
pasarnya, nilai tambah produk, pesaing, teknologi, dan produk.
Pada pembobotan tingkat kepentingan kriteria sebagai akibat aksi dan aksi
alternatif yaitu pada potensi dasar permen coklat, kakao bubuk, coklat batang,
selai memiliki bobot 0,2 nilai tambah produ 0,3, pesain 0,1, teknologi 0,2, produk
0,2.

BAB VI
KESIMPULAN
1. Kriteria dimana suatu komoditi memenuhi syarat untuk layak-atau tidak layak,
sedangkan alternatif suatu komoditi dalam menentukan potensial atau tidak
potensial. Dalam menyusan kriteria dimana kita harus menyesuaikan dengan
peluangn yang ada sebagai akibat aksi.
2. Transformasi data dapat dilakukan dengan antara alternatif dan bobot kriteria
yang telah ditetapkan dengan cara mengalikan dan didapatkan nilai.
3. Perhitungan dengan indeks perbandingan dapat dilakukan dengan cara ukan
komoditas, alternatif yang dipilih, transformasi data, bobot kriteria dan
transformasi data dan hasil pembobotan

pada setiap kriteria berdasarkan

pustaka atau pakar, hitung indeks kerja berdasaran alyternatif dan terakhir
tentukan keputusan dalam memlilih agroindustri yang akan dikembangkan.
4. Metode perbandingan indeks kerja dapat dlakukan dengan cara pertama
mengumpulkan informasi ketersediaan bahan baku, kumpulkan informasi yang
dikembangan diprovisi bengkulu berdasarkan bahan baku, cari informasi IRR,
B/V RASIO , BEP, NPV semua produ, lakukan pembobotan pada setiap
indeks kerja, lakukan perhitungan

untuk memilih produk dengan metode

perbandingan indeks kerja, tentukan plihan keputusan berdasarkan


perhitungan dengan indeks kerja.

hasil

DAFTAR PUSTAKA
Erianto, 1999. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu Dan Efektifitas Manajemen. IPB
Press. Bogor.
Marimin, 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Criteria Majemuk.
Penerbit PT Grasindo : Jakarta
Kuswandari, 2005. Teori bayes parameter. Erlangga : Jakarta

You might also like