You are on page 1of 10

A.

ASAM FOLAT
Asam folat (folic acid, folate, folacin, vitamin B9, vitamin B C, pteroyl-L-glutamic acid,
pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid) adalah vitamin yang larut air. sam folat
merupakan senyawa induk dari sekumpulan senyawa yang secara umum disebut folat. Senyawa
ini mempunyai berat molekul (BM) 441. Molekul asam folat terdiri dari tiga gugus yaitu pteridin,
suatu cincin yang mengandung atom nitrogen, cincin psoriasis aminobenzoic acid (PABA) dan
asam glutamat.
Tubuh manusia tidak dapat mensintesis struktur folat, sehingga membutuhkan asupan dari
makanan. Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke
remetilasi homocysteine. Vitamin ini terutama penting pada period pembelahan dan pertumbuhan
sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk memproduksi sel darah merah
dan mencegah anemia. Folat dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun).

Gambar 1. Asam Folat

B. SUMBER ASAM FOLAT


Asam folat dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan, terutama sebagai
poliglutamat dalam bentuk metil atau formil tereduksi. Sumber utama asam folat berasal dari
sayuran hijau, hati, biji-bijian, kuning telur, gandum, susu, produk fermentasi dan produk-produk
sereal yang difortifikasi asam folat. Sumber-sumber yang paling kaya akan asam folat adalah ragi, hati,

ginjal, sayur-sayuran berwarna hijau, kembang asam folat merupakan senyawa induk dari sekumpulan
senyawa yang secara umum disebut folat. Walaupun banyak bahan makanan yang mengandung folat,
tetapi karena sifatnya termolabil dan larut dalam air, sering kali folat dari bahan-bahan makanan tersebut
rusak karena proses memasak. Contoh sayuran dan buah yang mengandung asam folat tinggi antara lain
yaitu bayam, asparagus, alpukat, brokoli, telur, bit merah, seledri, selada, jagung, psang, jeruk, tomat,
alpukat, dan lain lain. Berikut adalah tabel sumber asam folat dan jumlah angka kecukupan gizi (AKG).
SUMBER MAKANAN

KANDUNGAN

% AKG

mcg/100gram
Bayam

194

49

Bit Merah

107

27

Kubis

43

11

Brocoli

63

16

Asparagus

135

34

Seledri

36

Selada

29

70

Jagung

19

Pisang

20

Tomat

30

Alpukat

22,3

Melon

20

Stroberi

24

Papaya

38

38

Kentang

28

Ubi jalar

1,5

Kacang tanah

120

30

Kacang kenari

98

25

Hati ayam

578

144

Kuning telur

146

37

Tabel 1. Tabel kandungan asam folat dan %AKG dalam berbagai sumber makanan

C. METABOLISME ASAM FOLAT

Sebagian besar asam folat dari makanan masuk dalam bentuk poliglutamat. Setelah memasuki
sel

dengan bantuan reseptor folat maka asam folat diubah dalam bentuk aktif yaitu

tetrahydrofolate yang nantinya terlibat dalam transfer atom karbon yang digunakan untuk
mensintesis nukleotida atau, melalui konversi homosistein menjadi metionin, untuk metilasi dari
berbagai substrat. Proses ini diatur oleh banyak molekul, termasuk enzim dan vitamin selain asam
folat (misalnya, vitamin B6 dan B12). Aktivitas beberapa enzim, seperti metionin sintase,
dipengaruhi oleh enzim lain, seperti methionine synthase reductase. Enzim dan faktor-faktor
yang

mungkin

penting

dalam

pengembangan

neural

tube

seperti

5,

10-

Methyilenetetrahydrofolate reductase, methyl transferase, cyctathionine -sinthase vitamin B6.


Sebagian besar asam folat dari makanan masuk dalam bentuk poliglutamat. Absorpsi terjadi
sepanjang usus halus, terutama di duodenum dan jejunum proksimal dan 50-80% di antaranya
dibawa ke hati dan sumsum tulang. Folat diekskresi melalui empedu dan urin. Di mukosa usus
halus, poliglutamat dari makanan akan dihidrolisis oleh enzim pteroil poliglutamathidrolase
menjadi monoglutamat yang kemudian mengalami reduksi/ metilasi sempurna menjadi 5 metil
tetrahidrofolat (5-metil THF). Metil THF masuk ke dalam sel dan mengalami demetilasi dan
konjugasi. Dengan bantuan enzim metil transferase, 5-metil THF akan melepaskan gugus
metilnya menjadi tetrahidrofolat (THF). Metilkobalamin akan memberikan gugus metil tersebut
kepada homosistein untuk membentuk asam amino metionin.

D. DEFISIENSI ASAM FOLAT


Defisiensi asam folat adalah kondisi saat tubuh seseorang kekurangan asupan asam folat.
Penyebab defisiensi asam folat ialah sebagai berikut :
1. Diet yang inadekuat: bayi dan anak-anak, orang tua, pemanasan, kemiskinan.
2. Malabsorpsi: tropical sprue, blind loop syndrome, steatorrhea, malabsorpsi folat
kongenital, reseksi jejunum, Crohns disease.
3. Peningkatan kebutuhan: kehamilan, laktasi prematuritas, anemia hemolitik, keganasan,
inflamasi kronik, hipertiroidisme.
4. Obat-obatan: fenitoin, primidon, fenobarbital, kontrasepsi oral, methotrexate.
5. Defisiensi enzim bawaan: dihidrofolat reduktase, 5-metil THF transferase.
6. Lain-lain: alkoholisme, penyakit hati. Defisiensi asam folat apabila kadar asam folat di
bawah normal yaitu folat serum < 3 ng/ml dan folat entrosit< 130 mg/ml. Kondisi

defisiensi asam folat sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh terlebih untuk kesehatan
ibu dan janin pada ibu hamil. Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan,
seorang akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologi. Status
gizi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada masa kehamilan, karena
status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada perjalanan
kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan.
Asam folat (vitamin B9) sangat penting bagi anda selama kehamilan, kekurangan asam folat
dapat mengakibatkan anemia. Tambahan asam folat sangat diperlukan untuk janin kembar, spina
bifida mungkin bisa dicegah jika calon ibu minum 0,4 mg asam folat sehari ini disarankan untuk
semua wanita hamil khususnya mereka yang pernah melahirkan bayi dengan spina bifida
(penonjolan sumsum dan tulang belakang).
Kekurangan asam folat pada ibu hamil berdasarkan penelitian bisa menyebabkan terjadinya
kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang
belakang. Sering kalo para ibu tidak menyadari dirinya kekurangan asam folat karena sebagian
besar kehamilan terjadi tanpa direncanakan. Kekurangan asam folat terutama menyebabkan
gangguan metabolism DNA, akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi inti selsel yang cepat
membelah, seperti sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus, vagina
dan serviks rahim, kekurangan asam folat menghambat pertumbuhan menyebabkan anemia
megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis) dan gangguan saluran cerna.
Menurut WHO kejadian cacat bawaan fisik di Amerika Serikat (AS) 1,32 per 1.000 kelahiran
salah satunya karena kekurangan asam folat.
Kekurangan asam folat menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayi lahir dengan
berat badan rendah, Down syindrime, keguguran dan anencepalus. Bayi mengalami kelainan
pembuluh darah rusaknya endokel pipa yang melapisi pembuluh sarah menyebabkan lepasnya
plasenta sebelum waktunya.
Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan air besar dan kecil, anak tidak bisa
berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan saat dewasa tidak mengalami menstruasi.
Pada ibu hamil kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko anemia, sehingga ibu
mudah lelah, letih, lesu, dan pucat.

Ada beberapa bukti multivitamin dan asam folat prakontrasepsi dasar membantu mencegah
terjadinya defek tube neural dan wanita yang merencanakn untuk hamil harus disarankan untuk
melakukan terapi tersebut. Menurut konsep evidence based bahwa pemakaian asam folat pada
masa perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida, dan
anencepalus, bak pada ibu hamil yang normal maupun yang beresiko. Asam folat juga berguna
untuk membantu produksi sel darah merah, sintetis Deoxyribonucleis Acid (DNA) pada janin dan
pertumbuhan plasenta.
Beriku adalah beberapa penyakit berbahaya yang timbul akiat kekurangan atau defisiensi asam
folat yaitu :
a. ANEMIA MEGALOBLASTIK
Anemia megaloblastik adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh gangguan sintesis
DNA. Sel terutama yang terkena adalah sel yang pertukarannya (turn over) cepat, terutama sel
prekursor hematopoetik dan sel epitel gastro-intestinal. Sebagian besar anemia megaloblastik
disebabkan oleh defisiensi kobalamin (Vit B12) dan/atau asam folat.
Beberapa bentuk anemia dapat terjadi akibat gangguan Absobsi atau metabolism folat atau
kobalamin (Vit. B12). Akibatnya sintesis DNA akan dihambat dan siklus sel jadi diperlambat
selama eritropoesis. Namun sintesis ,hemoglobin di sitoplasma berlangsung terus dan tidak
mengalami perubahan sehingga ukuran eritroblast membesar (megaloblast) serta menjadi terlalu
besar, dan eritrosit yang oval akan masuk kedalam darah (Megalosit : MCV > 100fL).
Pembentukan granulosit dan megakariosit juga terganggu. Di samping penundaan proloferasi,
anemia juga dicetuskan

oleh kerusakan dini megaloblast di sumsum tulang (peningkatan

eritropoesis yang tidak efisien) dan juga karena pemendekan masa hidup megalosit yang masuk
dalam darah.
Folat, metabolit folat N5, N10 metil-tetra-hidrofolat diperlukan untuk sintesis
deoksitimidilat, merupakan satu-satunya sumber timin, yang selanjutnya diperlukan untuk sintesis
DNA. Jadi, defisiensi folat akan menghambat sintesis DNA. Defisiensi folat terutama
mempengaruhi kecepatan pembentukan pada sel yang berproliferasi cepat, Misalnya pada
eritropoesis pada pembentukan tumor. Kebutuhan folat selama 2-4 bulan di simpan di Hati. Folat
banyak di temukan di dalam makanan dalam bentuk pteroilpoliglutamat; residu glutamate yang

berlebihan harus terlebih dahulu dipecahkan sebelum dapat diserap usus halus bagian atas dalam
bentuk pteroilmonoglutamat.
N5 metiltetrahidrofolat merupakan substrat untuk pembentukan tetrahidrofolat yang
selanjutnya di bentuk mukosa usus halus. Pada tahap ini, metal-kobalamin sangat diperlukan.
Dari tetraidrofolat akan terbentuk N5,N10-metilidrofolat,

akan bersama dengan dengan

deoksiuridilat akan dimetabolisme melalui kerja timidilat-sintase menjadi deoksitimidilat dan 7,8dihidrofolat akhirnya, tetraidrofolat yang digunakan akan terbentuk kembali dari 7,8dihidrofolat.
Gejala klinins yang dialami oleh penderita anemia megaloblast antara lain gangguan neurologis,
gangguan gastrointestinal seperti kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan, mual dan
sembelit, mengalamai tanda anemia, sariawan dan sakit pada lidah,

Pada Defisiensi Kobalami : Gangguan Neurologis seperti parastesi tangan dan kaki,
kehilangan memori selanjutnya jika keadaan memberat dapat mempengaruhi gaya berjalan.

Pada gangguan gastrointestinal dapat timul gejala : kehilangan nafsu makan, penurunan
berat badan, mual dan sembelit

Pasien Mungkin diikuti sariawan dan sakit pada lidah

Tanda-Tanda Anemia
b. NEURAL TUBE DEFECT

Neural Tube Defect (NTD) adalah cacat bawaan yang timbul akibat tidak sempurnanya
penutupan neural tube (tabung saraf) selama pertumbuhan embrional. NTD umumnya disertai
cacat bawaan lain dan tidak sempurnanya sistem organ, seperti paralisis kedua tungkai, disfungsi
usus dan kandung kemih, ketidakmampuan belajar serta gangguan psikososial. Sejauh ini belum
ada penelitian mengenai insiden NTD di Indonesia. Ada komponen genetik yang signifikan
terhadap perkembangan neural tube defects, karena, jika salah satu orangtua memiliki anak yang
terkena atau jika salah satu orangtua merupakan penderita neural tube defects maka ada risiko
sekitar 10% keturunan selanjutnya menderita neural tube defect. Jika pada dua kehamilan terjadi
neural tube defect, risiko terjadinya neural tube defect untuk kehamilan selanjutnya meningkat
sekitar 20 kali lipat.

Pencegahan sekunder dari kehamilan perlu dilakukan monitorng, misalnya sampling


alphafetoprotein dan USG. Pencegahan primer, dilakukan pada embrio pertama, bahkan pada
kehamilan yang tidak berisiko sekalipun. Sejak tahun 1960, telah diakui bahwa wanita dengan
kehamilan yang terkena neural tube defect memiliki kadar folat sel darah merah yang lebih
rendah dibandingkan dengan kehamilan tidak terkena neural tube defect. The Medical Research
Council Vitamin Studi tahun 1991, di mana wanita yang telah mengalami kehamilan sebelumnya dan
mengalami neural tube defect secara acak menerima asam folat (4 mg sehari) dan plasebo, dengan
atau tanpa suplemen multivitamin lainnya, menunjukkan bahwa tingkat kehamilan berikutnya yang
terkena neural tube defect berkurang secara signifikan pada kelompok asam folat (risiko relatif 0,29).
Sekarang, oleh karena itu, direkomendasikan bahwa untuk mencegah terulangnya neural tube defect
pada kehamilan berikutnya, wanita hamil diberikan 5 mg harian asam folat sebelum konsepsi. Dalam
rangka untuk mencegah terjadinya neural tube defects pada kehamilan pertama, semua wanita harus
dianjurkan untuk mengkonsumsi 400 mg asam folat setiap hari sebelum konsepsi, serta meningkatkan
asupan makanan-makanan yang kaya asam folat, berlanjut sampai minggu ke-12 kehamilan
(makanan tinggi folat termasuk sayuran hijau, ragi, ekstrak daging sapi dan sereal sarapan yang
diperkaya dengan asam folat)
Neural tube defects terjadi akibat penutupan yang tidak sempurna dari neural tube pada
minggu keempat kehamilan. Neural tube defects yang paling umum adalah spina bifida, karena
penutupan yang tidak sempurna dari tabung saraf caudal, dan anencephaly, karena penutupan
yang tidak sempurna dari ujung rostral dari tabung saraf. Ini mengakibatkan malformasi fatal atau
mengakibatkan cacat seumur hidup yang signifikan(2). Neural tube defects merupakan anomali
kelahiran yang parah, karena kurangnya penutupan tabung saraf di kedua ujung atas atau bawah
pada minggu ketiga atau minggu keempat setelah pembuahan (hari 26 sampai hari 28
postconception)
c. HIPERHOMOSISTEINEMIA
Metionin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam tubuh akan dikonversi menjadi
Sadenosilmetionin oleh enzim methionine adeno sytrasferase. S-adenosilmetionin akan melepaskan
gugus metilnya menjadi S-adensolhomosistein, yang kemudian akan dihidrolisis menjadi
homosistein.

Homosistein (Hcy) telah diklaim sebagai salah satu faktor resiko yang independent untuk
penyakit vascular dan komplikasi pada kehamilan dan malformasi congenital. Banyak studi yang juga
mengaitkan gangguan metabolism homosistein (Hcy) dengan neuropsikiatri dan kerusakan kognitif
pada lansia serta pertanda tumor dan Hiperhomosisteinemia berkaitan secara signifikan dengan
peningkatan resiko Penyakit Kardiovaskular(PKV) dibandingkan dengan homosistein yang rendah,
tetapi jika berinteraksi dengan factor resiko PKV lainnya akan menyebabkan efek homosistein
sebagai factor resiko menjadi lebih tinggi.
Terjadinya Hiperhomosisteinemia disebabkan adanya gangguan fungsi enzim sebagai akibat
adanya mutasi genetic maupun defisiensi asam folat, vitamin B12 dan B6. Homosistein (Hcy)
merupakan asam amino yang mengandung sulfur yang berkaitan erat dengan metionin dan
sistein, sebagai salah satu asam amino essensial. Homosistein (Hcy) tidak terbentuk secara alami
akan tetapi berasal dari metabolism asam amino essensial metionin melalui siklus metilasi yang
merupakan satu-satnya sumber homosistein.
Asam folat, vitamin B12 dan vitamin B6 merupakan substrat dan kofaktor pada metabolism
metionin dan homosistein, maka defisiensi dari salah satu vitamin tersebut akan menyebabkan
terjadinya Hiperhomosisteinemia.
Jika demikian adanya, maka sesungguhnya kita dapat menghindari Hiperhomosisteinemia
dengan menghindari defisiensi asam folat, vitamin B12 dan vitamin B6 dengan cara banyak
mengkonsumsi sumber makanan vitamin tersebut. Disamping itu perlu juga menghindari factor
gaya hidup yang lain seperti menghindari alcohol, merokok, dan mengkonsumsi kopi yang
berlebihan. Konsumsi alcohol yang berlebihan akan menyebabkan gangguan gastrointestinal
yang dapat menyebabkan penurunan absorpsi vitamin sehingga dapat berakitat tingginya
homosistein (Hcy) yang disebut Hiperhomosisteinemia. Merokok berhubungan dengan reaksi
metilasi secara langsung yang disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok, sedangkan
kopi belum diketahui mekanismenya, tetapi banyak penelitian membuktikan bahwa seseorang
yang minum kopi berlebihan kurang lebih 9 gelas sehari kadar homosisteinnya lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi kopi pada umur yang sama.

You might also like