Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat aktivitas tektonik yang berkembang di daerah
Garut Selatan menggunakan metode perhitungan geomorfologi kuantitatif. Berdasarkan
analisis citra satelit DEM SRTM (Digital Elevation Model Shuttle Radar Topography
Mission) di daerah penelitian terdapat pegunungan yang berindikasi terdapatnya aktivitas
tektonik. Daerah penelitian dibagi menjadi 11 Daerah Aliran Sungai (DAS). Aspek-aspek
dimensi dan bentukan DAS dianalisis menggunakan morfometri untuk mengidentifikasi
keaktifan tektonik wilayah penelitian. Dari hasil statistik beberapa metode juga dapat
mengindikasi struktur yang berkembang di wilayah penilitian.
Kata Kunci : geomorfologi kuantitatif, morfotektonik
Pendahuluan
Daerah penelitian berada di 107,36BT
107,72BT dan 7,39LS 7,64LS, berada di
daerah Garut Selatan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat aktivitas tektonik aktif
yang sedang berlangsung di daerah penelitian.
Hasil penelitian didapat melalui perhitungan dan
analisis geomorfologi kuantitatif
Aspek geomorfologi kuantitatif yang dikaji
berupa sungai, lembahan dan pegunungan di
daerah penelitian. Oleh sebab itu daerah penelitian
dibagi menjadi beberapa daerah aliran sungai
(DAS) yang masing masingnya akan dihitung
nilai morfologi kuantitatifnya
Metode Penelitian
Untuk mengetahui tingkat aktivitas tektonik
di
daerah
penelitian
diperlukan
studi
morfotektonik. Dalam studi morfotektonik
analisis
morfometri
digunakan
untuk
mengidentifikasi karakteristik bentuk wilayah
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Keterangan :
Dd = indeks kerapatan sungai (km/km2)
L = jumlah panjang sungai termasuk anak-anak
sungainya (Km)
A = Luas DAS (km2)
6.) Bentuk Daerah Aliran Sungai
Pola sungai menentukan bentuk suatu DAS.
Bentuk DAS mempunyai arti penting dalam
hubungannya dengan aliran sungai, yaitu
berpengaruh terhadap kecepatan terpusat aliran.
Menurut Gregari dan Walling (1975).
Rc = 4A/P2
Keterangan :
Rc = Basin circularity
P = Keliling (m)
= 3,14
G = Gradien Sungai
J. Vertikal = Beda tinggi antara hulu dengan hilir
(m)
J. Horisontal = Panjang sungai induk (m)
4.) Orde dan Tingkat Percabangan Sungai
Untuk menghitung tingkat percabangan
sungai dapat digunakan rumus:
Rb = Nu/Nu+1
Keterangan :
Keterangan:
Re = Nisbah perpanjangan
A = Luas DAS
Dd = L/A
Sinusitas
muka
pegunungan
(Smf)
merupakan rangkaian pegunungan yang terdapat
pada bagian depan atau muka yang menghadap ke
daerah dataran. Muka pegunungan tersebut
merupakan kumpulan kenampakan bentang alam
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
menghitung
muka
Smf = Lmf / Ls
Keterangan:
Lmf = Panjang lekukan muka pegunungan pada
bagian bagian bawah
Ls
Hasil Penelitian
Daerah penelitian dibagi menjadi 14 DAS, sebagaimana gambar berikut ini:
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
DAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Lb (km)
13,13
13,01
14,89
17,97
18,84
13,74
19,85
23,02
12,67
14,54
9,58
W (km)
5,40
3,04
2,43
3,50
2,95
5,18
4,49
5,58
3,53
4,37
3,93
DAS
61
22
45
10
59
10
107
21
94
21
98
23
133
38
298
76
18
78
18
10
171
27
11
57
10
Orde
Rb1/2
Rb2/3
Rb3/4
Rb4/5 Rb5/6
2,77
3,67
DAS
J.V
J.H
4,5
10
425
12800
0.033203125
5,9
575
13260
0.043363499
5,09
3,5
950
12160
0.078125
4,48
5,75
1075
15710
0.068427753
4,26
5,75
1250
12690
0.098502758
3,5
4,75
875
12220
0.071603928
3,92
4,22
1300
19590
0.066360388
4,33
3,6
1012
20710
0.048865282
10
6,33
5,4
725
10890
0.066574839
11
5,7
10
938
13550
0.069225092
11
450
8640
0.052083333
Karena tidak semua DAS memiliki orde ke4, 5 dan 6, maka nilai yang dirata ratakan hanya
nilai Rb1/2 dan Rb2/3 dimana nilainya ialah 4,58
dan 5,14. Nilai Rb tersebut menandakan bahwa
daerah ini kemungkinan terkena deformasi
struktur yang berkembang di daerah penelitian.
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Nilai kerapatan sungai (Dd), nisbah bentuk sungai (Rc) dan nisbah panjang sungai (Re):
DAS
A (km2)
L (km)
Dd
(km/km2)
P (km)
P2 (km2)
Rc
Lb
Re
78,86
181,5
2,301547
39,88
1590,414
0,622782
13,13
0.783
44,59
107,3
2,406369
39,42
1553,936
0,360408
13,01
0.568
36,27
95,98
2,646264
37,08
1374,926
0,331328
14,89
0.559
69,57
185,6
2,667817
52,06
2710,244
0,322406
17,97
0.599
55,67
168,5
3,026765
45,11
2034,912
0,34361
18,84
0.663
71,24
178,8
2,509826
38,8
1505,44
0,594361
13,74
0.7795
89,13
259,9
2,915965
49,65
2465,123
0,454125
19,85
0.544
128,4
432,1
3,365265
58,37
3407,057
0,473342
23,02
0.618
44,71
122,4
2,737643
36,36
1322,05
0,424763
12,67
0.693
10
71,12
216,3
3,041339
43,42
1885,296
0,473807
14,54
0.702
11
37,61
98,24
2,612071
28,83
831,1689
0,568334
9,58
0.801
DAS
Lmf
Ls
Smf
10,34
8,53
1,212192
10,82
6,96
1,554598
10,05
3,38
2,973373
7,59
4,76
1,594538
7,08
4,74
1,493671
6,32
4,94
1,279352
12,31
7,17
1,716876
11,7
7,99
1,46433
7,33
4,48
1,636161
10
9,81
6,56
1,495427
11
7,47
4,17
1,791367
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Kesimpulan
Kegiatan analisis morfotektonik DAS
dilakukan melalui penilaian secara kuantitatif
terhadap berbagai indek geomorfik, yaitu dengan
melakukan berbagai perhitungan morfometri DAS
dan morfometri lembah/gunung (non-DAS).
Perhitungan morfometri DAS dan morfometri
lembah/gunung yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara kondisi morfotektonik dan
tingkat aktifitas tektonik di daerah penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Sinuitas Muka Gunung
2. Rasio Cabang Sungai
3. Kerapatan Pengaliran
Dari ketiga aspek tersebut dapat
disimpulkan bahwa daerah memiliki pengaruh
deformasi dan aktivitas tektonik yang cukup kuat,
dapat dilihat dari nilai Dd, Rb dan Smf. Nilai Smf
menandakan bahwa aktivitas tektonik masuk ke
dalam kategori aktif.
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Pustaka
Bull and McFadden. 1977. Tectonic
Geomorphology North And South Of The Garlock
Fault, California. Geosciences Department
University of Arizona.
Brodie, Kate; Fettes, Douglas; Harte, Ben;
Schmid, Rolf. 2007. Structural Terms Including
Fault Rock Terms. International Union of
Geological Sciences
Keller, E.A., Pinter, N., 2002. Active
Tectonics. Earthquakes, Uplift, and
Landscape. Prentice Hall, New Jersey. 362
pp.
Rickard.
1972.
Classification
of
Translational Fault Slip: Discussion. Geological
Society of America Bulletin, V. 83, hal. 25452546.
Schmidt Victor A, Harbert William. The
Living Machine: Plate Tectonics. Planet Earth
and the New Geosciences (third ed.). ISBN
0787242969.
Shirey, S. B.; Richardson, S. H. 2011.
"Start of the Wilson Cycle at 3 Ga Shown by
Diamonds from Subcontinental Mantle". Science
333 (6041): 434436.
Simandjuntak.
2004.
Tektonika.
Bandung. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi bandung
Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology
of Indonesia. The Hague Martinus Hifhoff, vol.
IA
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan