You are on page 1of 3

Pengertian integrasi Nasional Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan

perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya
budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
1. 4. Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut: 1. Faktor sejarah yang
menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan. 2. Keinginan untuk bersatu di kalangan
bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928. 3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
2. 5. Faktor Penghambat Terwujudnya Integrasi Nasional 1. Masyarakat Indonesia yang
heterogen (beraneka ragam) 2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan
kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas. 3. Besarnya kemungkinan ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan
persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. 4. Adanya
pahametnosentrisme di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihankelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. 5. Lemahnya
nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak
langsung.
3. 6. Pentingnya Integrasi Nasional Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang
diperlukan bagi Negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan
yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senatniasa diwarnai pertentangan
atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita baik kerugian berupa fisik materi,
seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
maupun kerugian mental spiritual. Seperti perasaan kekawatiran, cemas dan ketakutan
bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan.
4. 7. Pluralitas di Indonesia Pluralitas adalah suatu kebhinnekaan, keragaman dan
kemajemukan Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "faham" yang
menunjukkan adanya kemajemukan. Ini mengacu kepada kenyataan bahwa di dalam
hidup ini kita tidak hanya menghadapi sesuatu yang tunggal. Asal-usul pluralisme
secara harfiah dapat ditelusuri dalam bahasa Latin: plus, pluris yang berarti "lebih".
Secara filosofis, pluralisme adalah wejangan yang menekankan bahwa kenyataan terdiri
atas kejamakan dan/atau kemajemukan individu- individu yang berdiri sendiri-sendiri.
5. 8. Pluralitas di Indonesia Dari kacamata sosiologi, pluralitas mengacu kepada sebuah
masyarakat di mana berbagai kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam posisinya
masing-masing mempunyai pemikiran-pemikiran sendiri mengenai apa yang diingini
secara sosial.
6. 9. Faktor Penyebab Pluralitas Ada beberapa faktor yang menyebabkan pluralitas
masyarakat Indonesia, yaitu: 1. Keadaan geografik wilayah Indonesia yang terdiri atas
kurang lebih tiga ribu pulau yang terletak di sepanjang equator kurang lebih tiga ribu mil
dari timur ke barat, dan seribu mil dari utara selatan, merupakan faktor yang sangat

7.

8.

9.

10.

11.

12.
13.
14.

15.
16.

besar pengaruhnya terhadap terjadinya pluralitas sukubangsa di Indonesia. 2. Kenyataan


bahwa Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Keadaan
ini menjadikan Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan, sehingga sangat
mempengaruhi terciptanya pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia.
10. Faktor Penyebab Pluralitas 3. Iklim yang berbeda-beda dan struktur yang tidak sama
di antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara, telah mengakibatkan pluralitas
regional.
11. Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia Masyarakat majemuk mempunyai
potensi konflik yang dapat mengarah kepada disintegrasi. Disintegrasi terjadi bila masingmasing kelompok dalam masyarakat menggunakan budaya mereka sendiri dalam
berkomunikasi. Tidak adanya komunikasi berarti tidak adanya hubungan di antara
mereka, dan pembaruan untuk menuju ke arah persatuan merupakan sesuatu yang
mustahil akan terwujud. Akibat dari kondisi yang demikian dalam masyarakat majemuk
akan mudah sekali muncul konflik. Dalam konteks pengelompokan berdasarkan ikatan
primordial, maka konflik yang dimaksud ialah konflik primordial.
12. Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia Masyarakat dapat dimunculkan oleh
faktor- faktor vertikal dan horizontal: 1. Faktor Horizontal -Etnis dan ras atau asal-usul
keturunan -Bahasa daerah -Adat istiadat / perilaku -Agama dan budaya 2. Faktor Vertikal
-Penghasilan (ekonomi) -Pendidikan -Pemukiman -Pekerjaan
13. Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia PENYEBAB KONFLIK SECARA
UMUM 1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian perasaan. 2.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda. 3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. 4. 4. Perubahanperubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat,
14. Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan
menjadi 6 macam: -Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara
peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran) -Konflik antara kelompokkelompok sosial (antar keluarga, antar gank) -Konflik kelompok terorganisir dan tidak
terorganisir (polisi melawan massa) -Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang
saudara) -Konflik antar atau tidak antar agama -Konflik antar politik.
15. Strategi Integrasi Suatu strategi atau cara yang dilakukan untuk menyatukan suatu
bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
16. Strategi Integrasi Negara Berkembang Ikatan antar budaya Ikatan primordial Sikap
etnosentrisme
17. Etnosentris terbagi menjadi 2 : etnosentris infleksibel yakni suatu sikap yang
cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain
Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang lain
tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tetapi juga sudut pandang
budaya lain.
18. Jenis-jenis Strategi Integrasi : Strategi Asimilasi Strategi Akulturasi Strategi Pluralis
19. Jenis-jenis Strategi Integrasi : 1. Strategi Asimilasi Asimilasi adalah proses
percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di
mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur budaya melebur
menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas
masing-masing budaya pembentuknya.. Dapat terjadi melalui 2 cara : alamiah buatan

17. 20. Contoh asimilasi 1. Tika adalah orang Indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia
berteman baik dengan Rachel yang merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian
tradisionalnya Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus berinteraksi,
maka terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru. Maksudnya.. Tika
akhirnya punya tarian baru yang merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan tarian Tango,
tetapi tarian barunya ngga mirip sama tarian Bali atau tarian Tango.
18. 21. Strategi Akulturasi Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan
atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti
bahwa kebudayaan baru yang terbentuk tidak melumat semua unsur budaya
pembentuknya. Dapat terjadi secara : alamiah buatan
19. 22. Contoh akulturasi
20. 23. 3. Strategi Pluralis Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya
perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi
nasional dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam
masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis,
dalam mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur
keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan
lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidupberdampingan secara damai.
21. 24. Dimensi Integrasi Nasional -Vertikal Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi
yang berkenaan dengan upaya menyatukan persepsi keinginan dan harapan yang ada
antara elite dan massa atau antara pemerintah dengan rakyat. Dimensi vertical dalam
integrasi nasional bertujuan mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan masa
dengan cara menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang
berpengaruh dengan yang dipengaruhi.
22. 25. Dimensi Integrasi Nasional -Horizontal Dimensi horizontal dari integrasi adalah
dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di antara perbedaanperbedaan yang ada daslam masyarakat itu sendiri baik perbedaan wilayah tempat
tinggal. Perbedaan suku,agama, budaya dan perbedaan-perbedaan lainnya. Dimensi
horizontal mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara
menjembatani perbedaan perbedaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor teritorial/ kultur
dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh factor- faktor tersebut.
23. 26. Syarat Keberhasilan Integrasi William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff
mengemukakantentang syarat berhasilnya suatu integrasim yaitu : 1. Terciptanya
kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang
bersifat fundamental dan krusial 2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam
berbagai unit social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial. 3.
Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang terhimpun
didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
24. 27. TERIMAKASIH

You might also like