Professional Documents
Culture Documents
Nama Kelompok5 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Eka pratiwi
M. MaulanaIdrus
Putri Dian Maghfiroh
Reni Tri Lestari
Siti Mutmainah
Tika Devi Irawati
Yunita Ardina
Yuyun Naimah
(6143051)
(6143066)
(6143071)
(6143072)
(6143077)
(6143079)
(6143084)
(6143086)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA MASYARAKAT DESA BULUNG CANGKRING KECAMATAN JEKULO
KABUPATEN KUDUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a. Distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
Kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
Persentase
05
Usia
13 19 35
18
6
12
1
1
2
6,67%
1
1
4
13,3%
36 54
1
2
1
Jenis Kelamin
1
2
1
4
13,3%
1
1
1
7
23,3%
>55
2
2
2
2
2
1
2
13
43,3%
1
2
2
1
2
2
2
2
14
46,6%
2
1
2
3
2
2
2
2
16
53,3%
Pendidikan
Frekuensi
.
1.
Belum sekolah
2.
PAUD
3.
Tidak sekolah
4.
TK
6.
SR
7.
SD
8.
SMP
9.
SMA/ SMK/ Sederajat
10. Perguruan Tinggi
Jumlah
%
3,3%
1
0
1
1
0
3
5
16
3
30
3,3%
3,3%
10%
16,6%
53,3%
10%
100%
Jenis Pekerjaan
Petani
Wiraswasta
Frekuensi
4
4
%
13,3%
13,3%
3
3
4
4
4
4
4
4
30
100%
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tidak Bekerja
PNS/ POLRI
Pensiunan
Buruh
Belum bekerja
Bangunan
Guru
Jumlah
3
2
1
1
13
1
1
30
10%
6,6%
3,3%
3,3%
43,3%
3,3%
3,3%
100%
Frekuensi
Islam
Kristen
Hindu
Budha
Konghuchu
%
30
100
0
0
0
0
30
%
0
0
0
0
100
Jumlah
Tipe perumahan
Frekuensi
Permanen
Semi permanen
Non permanen
Total
Total
5
2
1
8
62,5%
25%
12,5%
100%
Frekuensi
Total
.
1.
2.
3.
Milik sendiri
Kontrakan
Sewa bulanan
8
8
100%
100%
3) Penerangan
No
.
1.
2.
3.
Jenis penerangan
Frekuensi
Total
Lampu tempel
Petromak
Listrik
Total
8
8
100%
100%
Frekuensi
4) Jenis lantai
No
.
1.
2.
3.
4.
Jenis lantai
Tanah
Ubin
Papan
Plester
Total
1
5
0
2
8
12,5%
62,5%
0
25%
100%
5) Ventilasi rumah
No
.
1.
2.
Ventilasi di rumah
Frekuensi
Iya
Tidak
Total
%
7
1
8
87,5%
12,5%
100%
Frekuensi
.
1
2
3
4
5
6
Sumur gali
Sungai
Ledeng
PAM
Bor
Pompa
Total
2
3
1
1
1
8
Frekuensi
25%
37,5%
12,5%
12,5%
12,5%
100%
.
1.
2.
Dimasak
Tidak
Total
2
6
8
25%
62,5%
100%
Frekuensi
.
4)
1
2
3
4
5
6
Sumur gali
Sungai
Ledeng
PAM
Bor
Pompa
Total
No
.
1.
2.
2
3
2
1
8
25%
37,5%
25%
12,5%
100%
Frekuensi
< 10 meter
> 10 meter
Total
5
3
8
Jarak
sumber air
dengan
septic
tank
%
62,5%
37,5%
100%
Frekuens
i
Terbuka
Tertutup
Tidak ada
5
3
8
62,5%
37,5%
100%
Frekuens
i
Berbau
Berasa
Berwarna
Tidak dari ketiganya
1
7
8
12,5%
87,5%
100%
Pembuangan sampah
Frekuensi
Dibakar
Ditimbun
Sungai
Petugas
Sembarang tempat
Lubang terbuka
Total
62,5
2
1
%
25%
12,5
%
100%
Pembuangan Tinja
Leher angsa
Kolam
Cemplung No
Sungai
.
Tanah
1.
Total
2.
Frekuensi
Septic tank
Ada
Tidak
Total
3
37,5%
0
0
4Frekuensi
50%
1
12,5%
7
8
100%
1
8
2) Septic tank
%
87,5%
12,5%
100%
Frekuensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Got
Sungai
Selokan
Sembarangan
Bak
Resapan
Total
1
3
1
1
2
8
12,5%
37,5%
12,5%
12,5%
25%
100%
Frekuensi
Tertutup lancar
Tertutup tergenang
Terbuka lancar
Terbuka tergenang
Total
3
2
3
8
e. Hewan peliharaan
1) Kepemilikan kandang ternak
No
.
1.
2.
Iya
Tidak
Total
100%
100%
8
8
Letak kandang
ternak
Di luar rumah
Menempel dirumah
Di dalam rumah
Tidak ada
frekuens
i
8
100%
%
37,5%
25%
37,5%
100%
Total
100%
Frekuens
i
Ditampung
Dibersihkan
Ditimbun
Dibuang sembarang
Dibiarkan
Tidak ada
Total
8
8
100%
100%
Penyakit
Batuk pilek
Amandel
TBC
Asma
Diare
Reumatik
Kulit
Hipertensi
Dislokasi
Chikungunya
Usus buntu
Vertigo
Hepatitis
Asam urat
Stroke
Maag
Tidak ada
Total
Jumlah
1
0
0
4
3
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
20
30
%
3,3%
0
0
13,3%
10%
0
3,3%
3,3%
0
0
0
0
0
0
0
0
66,6%
100%
b. Informasi kesehatan
No.
1.
2.
Diperlukan
Iya
Tidak
Total
Frekuensi
6
2
8
%
75%
25%
100%
Frekuens
i
1.
2.
3.
4.
5.
Askes
JPS
SKTM
JAMKESMAS
Tidak ada
Total
2
1
5
8
d. Lansia
No
.
1.
e. Ibu hamil
No.
binaan)
1.
0 0
f. Ibu nifas
No.
binaan)
1.
g. Ibu menyusui
No
.
1.
binaan)
1 3,3%
h. Gangguan kejiwaan
No
.
1.
(keluarga binaan)
0 0
25%
12,5%
62,5%
100%
i. Penggunaan KB
No
Jumlah Penggunaan KB
.
1.
(Keluarga binaan)
1
3,3%
4. Ekonomi
a. Penghasilan tiap bulan
No.
Frekuens
i
1.
2.
3.
< 500.000
500.000 1.000.000
> 1.000.000
Total
2
2
4
8
25%
25%
62,5%
100%
b. Kepemilikan tabungan
No.
Kepemilikan tabungan
Frekuens
i
1.
2.
Iya
Tidak
Total
7
1
8
87,5%
12,5%
100%
Frekuens
c. Pengeluaran
No.
1.
2.
3.
Jumlah pengeluaran
< 500.000
5.00.000 1.000.000
>1.000.000
Total
i
1
2
5
12,5%
25%
62,5%
8
100%
B. Analisis Data
No
.
1.
Data Subjektif
Data Objektif
Lingkungan Fisik
Lingkungan
kurang
yang
sehat
Desa
di
Masalah kesehatan
Resiko timbulnya
penyakit asma
berhubungan dengan
bulung
kurangnya
cangkring, Jekulo
pengetahuan
Kudus
masyarakat dalam
memelihara
lingkungan yang
memenuhi syarat
2.
Lingkungan Fisik
Lingkungan
kurang
Desa
yang
sehat
di
Bulung
kesehatan.
Resiko timbulnya
penyakit diare
berhubungan dengan
kurangnya
Cangkring, Jekulo-
pengetahuan
Kudus
masyarakat dalam
memelihara
lingkungan yang
Risiko
ASMA
Risiko
timbulnya
penyakit
DIARE
timbulnya
penyakit
3
4
4
4
2
kesehatan
Jumlah Skor
Minat masyarakat
Besarnya risiko
memenuhi syarat
kesehatan.
C. PENAPISAN MASALAH
Kriteria penapisan
Ketersediaan sumber
3
3
4
3
3
3
3
4
41
31
D. PRIORITAS MASALAH
1. Resiko timbulnya penyakit asma berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
a) Pembuangan sampah dibakar 62,5%
2. Resiko timbulnya penyakit diare berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
a)air untuk diminum tidak dimasak 62,5 %
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko timbulnya penyakit asma berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Resiko timbulnya penyakit diare berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
F. INTERVENSI
No.
Diagnosis
Tujuan
Sasaran
Strategi
Rencana Kegiatan
Keperawatan
Hari,
Tempat
Tanggal
Komunitas
1.
Resiko
Setelah
Warga desa
timbulnya
dilakukan
binaan
penyakit
tindakan
asma
keperawatan
berhubungan
diharapkan
dengan
warga
kurangnya
masyarakat
pengetahuan
desa Bulung
penanganan pada
masyarakat
cangkring
penyakit asma
dalam
dapat
memelihara
memelihara
lingkungan
kesehatan
yang
lingkungan.
memenuhi
KIE
Minggu,
Lingkun
bakti di lingkungan
12 Januari
gan
ps
mahasiswa
2014
RT.08
to
KKN di
cangkring
Lakukan kerja
RW.01
Desa
Bulung
cangkring-
Balai
desa
Berikan
bulung
penkes mengenai
Kudus
Ajarkan
inhalasi
cangkri
Rabu, 15
ng
Januari
pe
2014
an
syarat
2.
kesehatan.
Resiko
Setelah
Warga desa
timbulnya
dilakukan
binaan
penyakit
tindakan
diare
keperawatan
berhubungan
diharapkan
dengan
warga
kurangnya
masyarakat
pengetahuan
desa bulung
masyarakat
cangkring
dalam
dapat
memelihara
memelihara
lingkungan
kesehatan
yang
lingkungan
KIE
Minggu,
Lingkun
bakti di lingkungan
12 Januari
gan RT.
ps
mahasiswa
warga bulung
2014
02 RW
to
KKN di
cangkring
Lakukan kerja
01,
Desa
RT.04
Bulung
RW.01
cangkring-
Dan
RT.05
RW.01
kudus
Berikan
Rabu, 15
penkes mengenai
Januari
penanganan pada
2014
kasus diare
Balai
desa
Bulung
cangkri
ng
memenuhi
syarat
kesehatan
-
Ajarkan
masyarakat untuk
membuat oralit
pe
an
Diagnosa
.
1
Hari,
Implementasi
Resiko
tanggal
Rabu,
15 Kerja bakti masal
timbulnya
Januari
Lingkungan RT.08
penyakit asma
2014
berhubungan
dengan
-
Berikan penkes
mengenai
pengetahuan
penanganan pada
masyarakat
penyakit asma
dalam
dengan teknik
memelihara
Inhalasi Manual
lingkungan
-
yang
Mendemostrasi
kan cara inhalasi
memenuhi
manual
syarat
-
kesehatan.
Memberikan
penyuluhan obat
tradisional/herbal
Mengajarkan
ke masyarakat cara
pembuatan obat
tradisional/herbal
Resiko
Rabu,
timbulnya
Januari
berhubungan
dengan
kurangnya
Evaluasi struktur
a. Kegiatan
telah
direncanakan
seminggu
dilaksanakan
kurangnya
2.
Evaluasi
Berikan
telah
direncanakan
seminggu
dilaksanakan
pengetahuan
Penyuluhan
masyarakat
tentang
dalam
penyakit diare
Evaluasi hasil
memelihara
lingkungan
untuk
yang
membuat oralit
memenuhi
dan
berikan
syarat
obat
secara
kesehatan
herbal
pada
penderita diare
DIAGNOSA
Resiko
timbulnya
IMPLEMENTASI
penyakit
berhubungan
dengan
pengetahuan
masyarakat
asma
kurangnya
dalam
Inhalasi Manual
syarat kesehatan.
tradisional/herbal
-
Mengajarkan
ke
masyarakat
cara
lingkungan
Melakukan
Penyuluhan
yang
Mendemonstrasikan
yang
Melakukan
pembuatan
obat
Penyuluhan
sederhana
Mendemonstrasikan
pembuatan obat herbal untuk
diare
untuk
Gizi
penderita diare
-
s
8
d
Gizi
dibutuhkan
BAB IV
PEMBAHASAN
Kesehatan Lingkungan
A. Pengertian
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan LingkunganIndonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisilingkungan yang mampu menopang keseimbanganekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannyauntuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusiayang sehat dan bahagia
B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalamPasal 22 ayat (3)
UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana.
C. Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga
Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka
kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat memberikan
kenyamanan bagi penghuninya Rumah yang ventilasinya cukup, dapat menghindarkan
keluarga dari resiko terjadinya penyakit/gangguan saluran pernafassan.
D.
Masalah
kesehatan
yang
timbul
akibat
lingkungan
yang
tidak
sehat.
1. PENYAKIT ASMA
a. Pengertian
Penyakit Asma adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding
rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya
seseorang mengalami sesak nafas.
Infeksi paru-paru dan saluran napas yang umumnya disebabkan oleh virus flu dan
demam.
Alergi makanan tertentu yang disebut juga sebagai reaksi anafilaksis. Contohnya adalah
penderita asma yang alergi terhadap kacang-kacangan. Reaksi anafilaksis dapat memicu
serangan asma yang lebih buruk pada penderitanya.
Faktor cuaca, seperti cuaca dingin, cuaca berangin, cuaca panas yang didukung kualitas
udara yang buruk, cuaca lembab, dan perubahan suhu yang drastis.
Iritasi udara, seperti uap kimia, asap rokok, dan polusi udara.
Makanan atau minuman yang mengandung sulfit (zat alami yang kadang-kadang
digunakan sebagai pengawet makanan) seperti selai, udang, makanan olahan, makanan
setengah matang, minuman sari buah kemasan, dan beberapa wine tertentu yang hanya
memicu orang-orang yang rentan.
Olahraga (kadang-kadang gejala asma menjadi lebih buruk saat penderitanya melakukan
olah raga).
Kondisi dalam ruangan, seperti ruangan yang lembab atau berjamur, bahan lantai, bahan
kimia karpet, dan tungau debu.
Obat-obatan seperti obat anti inflamasi non steroid (obat pereda sakit) seperti aspirin dan
ibuprofen. Sebagai catatan, aspirin sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak di bawah
usia 16 tahun.
Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher.
Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat
memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
d. Cara Menghindari Serangan Asma
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah
menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri.
Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang
menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega
akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang
diberikan oleh dokter.
e. Berikut Beberapa Cara Mencegah Penyakit Asma :
1. Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan
penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang
penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma
beserta komplikasinya. Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan
makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi
dan olahraga yang sesuai.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang kotor merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit asma.
Sehingga kebersihan lingkungan misalnya rumah sangat penting diperhatikan.
Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari.
3. Menghindari Faktor Pencetus
Menghindari faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit asma merupakan
cara mudah yang dapat kita lakukan. Misalnaya menghindari alergen yang sering
menyebabkan asma seperti bulu hewan, tungau debu dan serbuk sari.
2. PENYAKIT DIARE
a. Penyakit diare dan penyebarannya
Diare biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar
kuman yang berasal dari tinja. Anak kecil bisa mencret setelah disuapi makanan
dengan tangan yang kotor, atau setelah memasukkan barang yang kotor kedalam
mulutnya.Lintasan yang biasa dilalui kuman diare hingga mencapai manusia :
lewat jori (fingers), lalat/serangga (flies), ladang/kebun (fields), makanan (food)
atau langsung ke mulut.
b.
Penyebab diare
Kuman yang terdapat dalam tinja masuk kedalam mulut.Kuman kuman
tersebut dapat disebarkan melalui makanan dan oleh tangan atau benda yong
kotor. Contohnya, anak anak akan terserang penyakit diacre jika ibunya
memberinya makanan dengan tangan yang kotor atau kukunyo tidak dibersikan.
g. Pencegahan Penyebaran
Upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah berlangsungnny
penyebaran penyakit diare adalah dengen memasang penghambat pada lintasan
penyebaran kuman penyebabnya. Pencegahan don penyebaran yang paling baik
adalah kombinasi antara sarana dengan perilaku. Dibawah ini diberikan tiga
perilaku terpenting yang bisa menurunkon dengan cepat jumlah kasus kejangkitan
penyakit diare :
1) Pembuangan tinja di tempat yang aman, terutama yang berasal dari
penderita diare, baik penderita bayi, anak ataupun dewasa;
2) Cuci tangan setelah buang air besar, setelah membersihkan kotoran bayi,
sebelum makan, menyuapi atou menyiapkan makanan;
3) Menjaga agar air minum terbebas dari pencemaran, baik di rumah maoupun
dii sumbernya.
BAB V
PENUTUP
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Penyakit Asma adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga
bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang
mengalami sesak nafas.
Asma merupakan penyakit jangka panjang yang dapat menyebabkan penderitanya sulit
bernapas, batuk-batuk, dan mengalami mengi ketika kambuh. Pada tiap orang, tingkat keparahan
penyakit ini berbeda-beda, dan umumnya dapat dikendalikan dengan baik.
Diare biasanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang tercemar kuman yang
berasal dari tinja. Anak kecil bisa mencret setelah disuapi makanan dengan tangan yang kotor,
atau setelah memasukkan barang yang kotor kedalam mulutnya.Lintasan yang biasa dilalui
kuman diare hingga mencapai manusia : lewat jori (fingers), lalat/serangga (flies), ladang/kebun
(fields), makanan (food) atau langsung ke mulut.