Professional Documents
Culture Documents
MATA KULIAH
DOSEN PEMBINA
SMT/TINGKAT
MATERI
BIOLOGI KEPERAWATAN
DRS. H. ATOK MIFTACHUL HUDHA, M.Pd
I/I
PENGANTAR BIOLOGI
A. Pendahuluan
Kehidupan di planet bumi merupakan kehidupan yang unik dan penuh
misteri, karena di dalamnya terdapat berbagai macam organisme baik
mikroorganisme maupun makroorganisme yang saling kait-mengkait dalam
kehidupannya. Untuk dapat mempelajari kehidupan yang unik dan penuh misteri di
bumi ini manusia perlu bekal ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan yang
digunakan oleh manusia untuk mempelajari kehidupan berbagai makhluk hidup di
bumi ini adalah biologi.
Kata biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu bio yang berarti hidup dan
logos yang berarti ilmu, sehingga biologi berarti ilmu yang mempelajari kehidupan
atau ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Ruang lingkup makhluk hidup yang
dipelajari dalam biologi meliputi tumbuhan, hewan dan manusia.
Ruang lingkup dunia tumbuhan (flora) yang dipelajari mulai dari tumbuhan
tingkat rendah contoh, alga, jamur, lumut hingga tumbuhan tingkat tinggi, contoh
tumbuhan dikotil dan monokotil. Dalam dunia hewan (fauna) yang dipelajari
meliputi hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dan hewan bertulang
belakang (vertebrata). Dalam lingkup hewan tak bertulang belakang (Avertebrata)
dipelajari mulai dari phylum Protozoa contoh: bakteri, virus, amoeba, phylum
Arthropoda contohnya, serangga (insekta) hingga phylum Echinodermata
contohnya bintang laut (Asteriodea). Dan pada hewan bertulang belakang
(Vertebrata) dipelajari mulai dari Super klas Pisces hingga klas mamalia (termasuk
manusia).
Mempelajari manusia memiliki keunikan yang jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan klas-klas hewan lainnya dalam vertebrata karena ruang
lingkup mempelajari manusia jauh lebih luas. Mempelajari manusia tidak hanya
cukup dengan mempelajari morfologi, anatomi dan fisiologi saja, tetapi kajian
tentang kesehatan manusia, genetika manusia dan lingkungan tempat hidupnya
menjadi penting untuk dipelajari.
B. Cabang-cabang Biologi
Biologi sebagai ilmu telah berkembang menjadi cabang-cabang ilmu biologi
yang berkembang luas mempengaruhi semua bentuk kehidupan manusia.
Cabang-cabang ilmu biologi yang telah berkembang sekarang ini dapat di lihat
pada tabel 1 di bawah:
Tabel 1 : Perkembangan Biologi Menjadi Cabang-cabang Ilmu Biologi
NO.
01.
CABANG ILMU
Bakteriologi
02.
03.
Virologi
Imunologi
04.
Embriologi
05.
Reproduksi
06.
Evolusi
07.
Anatomi
08.
Fisiologi
09.
Histologi
10.
Mikrobiologi
11.
Parasitologi
12.
Biologi sel
13.
Ekologi
14.
Biomedik
kehidupan dengan adanya air telah dipersiapkan pada saat itu. Dari terbentuknya
danau, sungai dan lautan yang pertama inilah kemudian terjadi proses penguapan
air ke udara dan mengalami kondensasi yang pada akhirnya terbentuk awan dan
menjadi hujan yang pertama (hujan purba). Dan sejak saat itulah maka terjadi
hujan secara periodik di muka bumi sebagai salah satu bentuk proses siklus air di
bumi.
2. Senyawa-senyawa yang Lebih Kompleks
Terbentuknya senyawa-senyawa yang lebih kompleks setelah terbentuknya
senyawa-senyawa pertama di atas terjadi karena bantuan energi matahari, sinar
ultra violet dan kilat yang berlangsung dalam proses reaksi yang panjang.
Misalnya, penyatuan senyawa CH4 dan H2O akan membentuk gula, gliserol
danasam-asam lemak. Penyatuan senyawa CH3, H2O dan NH4 akan terbentuk
asam-asam amino. Dari unsur CH3, HCN, H2O dan NH4 akan terbentuk purin dan
pirimidin, yaitu kelompok basa organik yang mengandung nitrogen, yang kemudian
berlanjut sehingga terbentuklah polimer dari persenyawaan-persenyawaan
tersebut, yaitu:
a. Adenosin Fosfat
Adenosin fosfat merupakan senyawa yang dapat menangkap energi dan juga
merupakan donor energi. Persenyawaan ini tersusun dari adenin dan ribosa yang
membentuk adenosin, kemudian dengan fosfat membentuk adenosin fosfat, dan
disebut juga adenosin monofosfat atau disingkat AMP. Jika mendapat tambahan
energi, persenyawaan ini dapat mengikat satu atau dua fosfat lagi dan membentuk
adenosin difosfat (ADP) dan adenosin trifosfat (ATP). ATP merupakan rantai kimia
utama diantara aktivitas sel penghasil energi dan aktivitas sel yang membutuhkan
energi selain itu ATP dipergunakan untuk memberikan energi pada kontraksi otot,
karena itu juga ATP dapat diuraikan menjadi AMP dan pirofosfat.
b. Polisakarida dan Lemak
Polisakarida dan lemak merupakan bahan struktural penyusun tubuh
makhluk hidup. Kedua senyawa tersebut terbentuk karena aktivitas gula dan asam
lemak. Polimer dari gula akan membentuk polisakarida sedangkan gliserol dan
asam lemak akan membentuk lemak.
c. Protein
Polimer dari asam-asam amino akan membentuk protein, dan protein
merupakan senyawa yang berperan sebagai bagan pembangun atau penyusun
tubuh makhluk hidup (juga merupakan enzim-enzim).
d. Asam nukleat
Basa nitrogen, gula (pentosa) dan fosfat bersama-sama akan membentuk
nukleotida-nukleotida, kemudian nukleotida-nukleotida tersebut membentuk
polime3r berupa asam-asan nukleat. Asan nukleat dapat dianggap sebagai zat
yang masih merupakan rahasia kehidupan
D. Unsur Abiotik dan Unsur Biotik
Planet bumi yang kita diami sekarang ini merupakan salah satu planet yang
berada pada sistem tata surya kita yang disebut sistem tata surya Bimasakti
dengan matahari sebagai pusatnya (Heliocentris), sehingga semua planet dalam
sistem tata surya bimasakti itu beredar (berorbit) mengitari matahari.
Sebagai planet yang berada pada jarak terdekat urutan ke tiga dengan
matahari setelah planet Merkurius dan planet Venus, bumi di lengkapi oleh dua
unsur penyusun kelengkapan isi bumi yaitu unsur tak hidup (unsur abiotik)
contohnya: air, tanah, udara, batu, api serta unsur yang hidup (biotik) contohnya:
tumbuhan, hewan dan manusia).
Diantara ke empat unsur abiotik di atas beberapa dapat dipelajari
berdasarkan siklusnya dan beberapa unsur tidak dapat dipelajari siklusnya. Unsur
yang dapat dipelajari siklusnya antara lain: siklus air, siklus udara (contoh: unsur
oksigen dan karbon dioksida).
D. Materi dan Energi
1. Materi
Tumbuhan, tubuh hewan, tubuh manusia, bahkan gumpalan tanah, sebuah
batu sekalipun dan lainnya tersusun oleh suatu materi. Materi tersebut terdiri dari
unsur kimia dalam jumlah terbatas maupun lebih baik dalam kuantitas maupun
jenis, seperti O (oksigen), H (hidrogen), N (nitrogen), C (karbon, dan P (fosfor).
Huruf O, H, N, C dan P merupakan singkatan yang dipakai untuk menjelaskan
lambang unsur yang bersangkutan di dalam ilmu, dimana telah dikenal ada 89
unsur alamiah. Selain unsur alamiah juga terdapat unsur yang dibentuk di dalam
laboratorium, antara lain Californium (Cf), Einsteinium (Es), Fermium (Fm) dan
Lawrencium (Lw).
Unsur-unsur kimia yang telah kita kenal apabila melakukan kombinasi akan
membentuk molekul. Dan telah dikenal ada dua macam molekul, yaitu molekul
sederhana dan molekul kompleks.
a.
Contoh molekul sederhana, misalnya molekul gas oksigen terdiri atas dua
atom O (oksigen) dengan lambang O 2 dan molekul air terdiri atas dua atom H
(hidrogen) dan satu atom O (oksigen) air dilambangkan dengan H 2O.
b.
Contoh molekul kompleks, misalnya molekul gula tebu terdiri atas 12 atom
C (karbon), 22 atom H (hidrogen) dan 11 atom O (oksigen) sehingga rumus
molekulnya adalah C12H22O11.
Telah dikatakan bahwa tubuh kita tersusun atas materi-materi dan materi
penyusun tubuh kita, kita dapatkan dari makanan yang kita masukkan ke tubuh.
Materi dalam makanan itu berbentuk karbohidrat, lemak, protein dan lainnya.
Makanan yang masuk ke tubuh kita selain menyusun tubuh juga mengandung zat
yang diperlukan untuk mengatur proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, yaitu
yang disebut metabolisme. Zat-zat ini diantaranya adalah vitamin dan mineral
tertentu. Bersamaan dengan materi, dari makanan yang kita konsumsi tersebut
kita dapatkan pula energi.
Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai makanan
yan glain. Jika makhluk hidup mati tidak berarti aliran materi terhenti, melainkan
makhluk yang mati menjadi makanan makhluk lain. Misalnya, bangkai seekor
hewan dimakan jasad renik (mikroorganisme) seperti bakteri dan jamur, dlaam
proses pembusukan (dekomposisi). Dalam proses ini sebagian bangkai telah
digunakan untuk menyusun tubuh jasad renik dan sebagian lagi terurai menjadi
gas, cairan, dan mineral dan salah satu gas yang terbentuk adalah CO 2. Gas CO2
tersebut kemudian digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Cairan
dan mineral sebagian masuk ke dalam tanah dan sebagian lain diserap oleh
tumbuhan. Tumbuhan dimakan oleh makhluk hidup herbivora (pemakan
tumbuhan) dan hewan herbivora dimakan oleh makhluk hidup pemakan daging
(karnivora) demikian seterusnya sehingga berulanglah pula rantai makanan
(proses makan memakan) seperti terlihat pada gambar 1.1 di bawah.
Pada gambar 1.1 di bawah dapat kita lihat bahwa aliran materi merupakan
daur yang tidak habis-habisnya. Materi mengalir dari tubuh makhluk hidup satu ke
tubuh makhluk hidup lain dan dari dunia hidup (biotik) ke dunia tak hidup (abiotik)
serta kembali lagi ke dunia hidup. Daur materi itu disebut dengan Daur
Biogeokimia, karena daur itu meliputi proses biologi, geologi dan kimia. Mata rantai
makhluk hidup dalam daur biogeokimia merupakan jaring-jaring kehidupan. Jaringjaring kehidupan itu tak terpisahkan dari unsur tak hidup dalam lingkungan dan
pada gambar 1.1 itu manusia adalah bagian dari jaring-jaring kehidupan.
dimakan
Tumbuhan
diperlukan
dimakan
Kambing
Manusia
Mengeluarkan
CO2
bernafas
H2O
BIOLOGI KEPERAWATAN
DRS. H. ATOK MIFTACHUL HUDHA, M.Pd
I/I
ANDROLOGI
1. Pendahuluan
Andrologi berasal dari bahasa Yunani (Andros: pria; Logos: ilmu) dan dari
asal katanya ini andrologi dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan
dan kedokteran yang berhubungan dengan fungsi reproduksi pria dalam keadaan
fisiologis dan patologis. Andrologi juga didefinisikan sebagai suatu ilmu yang
memperlajari masalah-masalah pada pria dan penyakit-penyakit yang
menyertainya. Dan dalam kamus medis andrologi diistilahkan sebagai ilmu tentang
kemandulan dan kejantanan. Dalam perkembangannya andrologi menyelidiki
masalah-masalah kesehatan reproduksi pria.
World Health Organization (WHO) yang merupakan organisasi kesehatan
dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelaskan, bahwa
ruang lingkup andrologi cukup luas meliputi masalah: 1) Infertilitas; 2)
hipogonadismus; 3) kontrasepsi pria; 4) gangguan fungsi ereksi; dan 5) pria usia
lanjut.
Dewasa ini pembahasan andrologi khususnya dalam bidang kedokteran
semakin meningkat dalam tinjauan yang semakin meluas, karena hampir semua
aspek kedokteran berinteraksi dengan andrologi. Kasus ketidaksuburan
(infertilitas) yang semakin banyak dibicarakan dikalangan masyarakat semakin
mendapat perhatian para androlog. Hal ini sangat berdasar, sebab kasus
ketidaksuburan (infertilitas) yang semakin terbuka di masyarakat itu banyak
disebabkan oleh gangguan dari pihak pria dengan prosentasi yang cukup besar,
yaitu berkisar antara 40-50 persen dan bahkan mencapai 60 persen.
Masalah yang tidak mudah dipecahkan dan cukup kompleks adalah upaya
penanganan infertilitas pada pria, karena penanganan masalah ini menyangkut
keterkaitan antara pasangan suami-isteri. Penanganan infertilitas pada pria tidak
cukup hanya dengan melihat hasil analisis semen pria saja melainkan harus
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada pria tersebut dan mencari hal yang
menjadi penyebab gangguan infertilitas pada pria tersebut.
Kegunaan pemeriksaan semen pria dengan melalui uji laboratorium adalah
bertujuan untuk melihat dan menilai tingkat kesuburan pria. Dengan hasil
pemeriksaan ini dapat diketahui apakah pria tersebut tergolong pria dengan
tingkat kesuburan rendah atau pria dengan tingkat kesuburan tinggi. Apabila hal ini
sudah diketahui dan hsil yang diperoleh misalnya termasuk kategori tingkat
kesuburan tinggi tetapi dalam batas waktu yang sebenarnya sudah memiliki
keturunan tetapi belum memiliki keturunan, maka hasil uji semen tadi masih perlu
ditindaklanjuti dengan pemeriksaan pada pria tersebut, baik dengan pendekatan
psikologi maupun pendekatan medis lainnya.
Penanggulangan infertilitas dengan pendekatan medis lainnya adalah
dengan dilakukannya pengobatan medik pada pria yang dianggap infertile.
Pengobatan pria infertile ini dapat dibagi menjadi preventif, spesifik, semi spesifik
atau non-spesifik.
g. Gangguan Hormonal
Gangguan kesuburan pada pria juga bisa diakibatkan faktor hormonal akibat
penggunaan beberapa hormon yang sengaja di konsumsi untuk tujuan tertentu.
Contohnya: Penggunaan hormon steroid pada pria yang digunakan dengan tujuan
memperbaiki bentuk tubuh (body building) baik secara oral maupun suntikan
berdampak terhadap tingkat kesuburan pria.
h. Infeksi
Infeksi pada organ genetalia pria dapat terjadi karena beberapa faktor, antara
lain:
1) Transmisi kelamin atau penggunaan alat-alat (kateterisasi, pembedahan).
2) Kontak seksual dengan lawan jenis yang terinfeksi penyakit menular seksual
(PMS)
Adapun macam-macam infeksi yang terjadi pada organ genetalia pria dapat
disebutkan, yaitu:
a) Balanitis dan Balanopsitis
Balanitis adalah peradangan pada glans penis sedangkan balanopsitis
adalah peradangan pada kepala zakar (plans) dan kulup (prepusium) pada pria
yang tidak disirkumsisi. Adanya peradangan ini dapat disebabkan oleh banyak
faktor, yaitu:
(1) Gonore
(2) Trikoniasis
(3) Siphilis
(4) Candida albicans
(5) Tinea atau organisme kolifirm
(6) Komplikasi kontak akibat pemakaian kondom atau jeli kontrasepsi yang tidak
cocok
(7) Kurangnya kebersihan pada daerah genetalia pria.
b) Uretritis (Radang Uretra)
Uretritis atau peradangan uretra dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan
merupakan sindrom yang sering terjadi pada pria. Organisme yang paling sering
menyebabkan retritis ini adalah Clamydiatrachomatis, Ureplasma urealyticum,
Trichomonas vaginalis, atau herpes simpleks. Tanda-tanda dan gejala-gejala yang
klasik adalah sekret uretra, peradangan meatus, rasa terbakar, gatal, kebelet atau
sering berkemih.
Infeksi seperti ini yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan pria,
karena infeksi terjadi pada saluran reproduksi pria, sehingga bakteri atau jamur
yang berifat patogen masuk ke dalam saluran reproduksi. Bakteri maupun jamur
yang berdifat patogen tersebut dapat ditularkan melalui kontak seksual dengan
penderita penyakit menular seksual (PSM). Akibat infeksi pada saluran reproduksi
pria, maka dapat berakibat terjadinya perlekatan dinding-dinding saluran
reproduksi pria yang terinfeksi yang pada akhirnya akan membentuk sumbatan
pada saluran reproduksi pria.
Salah satu reaksi tubuh akibat adanya infeksi adalah terbentuknya sel darah
putih (leukosit). Jumlah leukosit bervariasi pada waktu-waktu yang berbeda
sepanjang hari. Suatu peningkatan jumlah leukosit lebih dari 10.000/mm kubik
(leukositosis) adalah patologis pada orang dewasa, misalnya pada inflamasi atau
pertumbuhan tumor; penurunan di bawah 2000/mm kubik (leukopenia,
Kelompok
Topik
1
Bakteri, isi materi bahasan:
a. Pengertian bakteri dan bakteriologi (Tulis sumber Pustaka)
Contoh: Bakteri adalah ............................ (Syamsuri, 2006)
Bakteriologi adalah .................................. (Syamsuri, 2006)
b. Jenis-jenis penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri yang
menyerang manusia dan
pengobatan yang diterapkan
sampai saat ini (Tulis sumber pustaka yang digunakan)
c. Cara bakteri berkembang biak dan upaya manusia untuk
menghambat perkembangbiakannya (Tulis sumber Pustaka
yang digunakan)
2
Virus, isi materi bahasan:
a. Pengertian virus dan virologi (Tulis sumber Pustaka)
Contoh: Virus adalah ............................ (Syamsuri, 2006)
Virologi adalah .................................. (Syamsuri, 2006)
b. Jenis-jenis penyakit yang ditimbulkan oleh virus yang
menyerang manusia
dan
pengobatan yang diterapkan
sampai saat ini (Tulis sumber pustaka yang digunakan)
c. Cara virus berkembang biak dan upaya manusia untuk
menghambat perkembangbiakannya (Tulis sumber Pustaka
yang digunakan)
2
Imun, isi materi bahasan:
a. Imun dan imunologi (Tulis sumber Pustaka)
Contoh: Imun adalah ............................ (Syamsuri, 2006)
Imunologi adalah .................................. (Syamsuri, 2006)
b. Faktor-faktor yang menyebabkan terjaganya imun tubuh dan
faktor-faktor yang menyebabkan turun/hilangnya imun tubuh
c. Jenis-jenis penyakit yang ditimbulkan akibat rendahnya imun
tubuh dan pengobatan yang diterapkan sampai saat ini
dengan jenis-jenis penyakit yang diuraikan (Tulis sumber
pustaka yang digunakan)
3
Energi Basal Metabolisme, isi materi bahasan:
a. Pengertian Energi Basal Metabolisme (Tulis sumber
pustakanya).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi energi basal metabolisme
dan uraian masing-masing faktor (Tulis sumber pustakanya)
c. Pengukuran dan Penghitungan energi Basal Metabolisme
(Tulis sumber pustakanya)
4
8
9
10
1. Kelompok 1