Professional Documents
Culture Documents
KOMUNIKASI SELULER
MODUL II: ANALISA DRIVE TEST 2G-3G
DISUSUN OLEH:
Andrean Dicky Kurniawan
13101043
Tanggal Praktikum : 23 November 2016
Asisten Praktikum : Oktama Arifianto
M. Reza Fahlevi
Lintang Setyo P
Via Lutfita F.H
Achmad Fadhlan
(13101025)
(13101024)
(13101058)
(16101247)
LABORATORIUM KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2016
BAB I
DASAR TEORI
1.1.
Drive Test
Drive test merupakan salah satu cara untuk mengukur / mengetahui, atau
akan
diketahui
posisi
pengambilan
data
sepanjang
pengukuran drivetest.
7. Accesories
Perangkat yang mendukung dalam pengukuran menggunakan TEMS,
seperti USB Hub, Inverter, dan Charger handphone.
1.1.2. Parameter Drive Test
Parameter pengukuran yang didapat selama drive test, yaitu parameterparameter frekuensi yang menentukan kualitas dan performa dari sebuah coverage
BTS, diantaranya yaitu :
1. RX level Sub (dBm)
Level sinyal (downlink) yang diterima MS baik dalam kondisi idle
(tidak ada panggilan) maupun saat kondisi dedicated level.
2. RX Qual
RX Qual artinya pengukuran kualitas suara yang dihasilkan saat
sebuah handset melakukan panggilan keluar, jadi kualitas suara itu
dibuat dalam satuan ukuran yang sudah distandartkan, dimulai dari 0
sampai 7. Dimana semakin besar nilai RX Qual maka akan semakin
jelek kualitas suatu komunikasi dedicated, demikian sebalik nya.
3. SQI (Spech Quality Index)
analog (pengirim) dapat diubah menjadi digital kemudian diubah lagi menjadi
sinyal analog lagi sebelum dikirimkan ke penerima. Dengan teknologi digital,
memungkinkan pengiriman data secara cepat dan mudah. Kecepatan transfer data
pada teknologi generasi kedua ini dapat mencapai 9,6 kbps (kilo bit per detik)
hingga 14,4 kbps. Hal ini memungkinkan juga untuk mendownload ringtone (nada
sambung) MIDI, gambar maupun SMS dan MMS. Yang termasuk generasi kedua
adalah GSM (global system for mobile communications) yang dikembangkan di
Eropa, CDMA (code division multiple access) yang dikembangkan di Amerika.
Selain itu, ada pula PDC (pacific digital communication) yang dikembangkan di
Jepang namun sistem ini tidak populer dan sulit untuk berkembang. GSM
merupakan sistem seluler pertama di dunia yang memiliki spesifikasi modulasi
digital, arsitektur level jaringan, dan standar layanan jaringan. Hingga saat ini
GSM tetap mempunyai pasar terbesar di dunia, meskipun baru diperkenalkan di
Eropa pada tahun 1991. Meskipun sistem CDMA tidak sepopuler sistem GSM,
namun sistem CDMA terus mengikuti teknologi GSM yang lebih dominan untuk
teknologi 2G.
1.2.1. Parameter 2G
Parameter yang harus diketahui pada jaringan GSM (generasi
kedua) adalah sebagai berikut :
Receive Level Signal (RxLevel)
RxLevel adalah kuat sinyal penerimaan yang menyatakan
besarnya sinyal yang diterima pada sisi penerima Mobile
Station (MS). Nilai RxLevel merupakan suatu nilai yang
1.3.
teknologi 3G untuk mampu melakukan roaming secara global sehingga batasbatas negara tidak terlalu menjadi kendala dalam berkomunikasi. Beberapa jenis
3G
adalah
WCDMA
(Wideband-CDMA),
UMTS
(universal
mobile
1.3.1. Parameter 3G
Parameter yang harus diketahui pada jaringan WCDMA (generasi
ketiga) adalah sebagai berikut :
Received Signal Code Power (RSCP)
RSCP adalah kuat sinyal penerima yang menyatakan besarnya daya
pada satu kode yang diterima oleh User Equipment (UE) yang
sebuah
sistem
atau
media
komunikasi
(kemampuan
BAB II
HASIL DATA
banyak sinyal sinyal yang lost saat dilakukannya drive test dan juga tidak terlalu
banyak kualitas sinyal yang bagus.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum komunikasi seluler yang dilaksanakan pada hari Rabu, 23
November 2016 membahas mengenai kegiatan drive test 2G-3G diarea
purwokerto dengan menggunakan software Tems Data Colletion. Drive test
sendiri merupakan pekerjaan dimana seorang DT (drive tester) melakukan
pengambilan sample data yang berkaitan dengan kondisi aktual di lapangan atau
dapat dikatakan merasakan kondisi nyata ketika user sedang dilayani oleh suatu
jaringan seluler (user experience).
Praktikan kali ini dilakukan kegiatan drive test mobility, drive test mobility
sendiri dimana praktikan melakukan drive test dengan cara melewati suatu rute
tertentu dengan menggunakan kendaraan untuk mengambil data dalam kondisi
berpindah pindah. Sebelum melakukan drive test secara mobility praktikan
menyiapkan dulu alat alat apa yang diperlukan untuk pengambilan data.
Praktikan memilih idle metode random tetapi pada saat pelaksanaan sinyal yang
terlock pada sistem 3G karena perangkat yang digunakan mendukung untuk sinyal
3G.
Pada drive test kali ini menggunakan parameter EcNo dan RSCP.
Parameter adalah RSCP (received signal code power). Dari hasil drive test dengan
metode ini dapat diprediksi sejauh mana suatu site bisa melayani penggunanya.
Selain itu parameter yang harus diperhatikan adalah EcNo ( perbandingan antara
sinyal yang dikirim dengan sinyal-sinyal penganggu di sekitarnya) yang mana
parameter ini menujukkan kualitas yang akan didapatkan ketika pengguna
melakukan aktifitas.
Praktikan mengukur sinyal 3G pada penggunaan voice call, voice call
sendiri mempunyai type sendiri seperti Short call dan Long Call. Short Call
melakukan panggilan pada periode waktu tertentu misalnya selama 120 detik
secara berulang dengan jeda antar panggilan beberapa waktu tertentu misal 5 detik
dan dilakukan berulang-ulang. Tujuan dari metode ini biasanya adalah mengetahui
tingkat keberhasilan pada saat pengguna melakukan panggilan atau biasa disebut
CSSR (Call Setup Success Rate). Selain CSSR dari metode ini juga bisa nilai
CCSR (Call Completion Succes Rate) yaitu kemampuan suatu jaringan
mempertahankan pengguna hingga pengguna selesai melakukan panggilan dan
HOSR (HandOver Success Rate) tingkat keberhasilan perpindahan dari satu site
ke site lainnya bila metode ini dilakukakan secara mobility. Ada yang bisa
diketahui dari metode ini yaitu kualitas sinyalnya dengan memperhatikan nilai
dari parameter EcNo. Sedangkan Long call sama seperti metode di atas yang
membedakan hanyalah durasinya yang berbeda dimana dengan metode ini durasi
panggilan diusahakan untuk selama mungkin hingga dirasa cukup. Tujuan dari
metode ini untuk mengetahui CCSR atau bisa juga digunakan untuk memprediksi
DCR (Drop Call Rate). DCR adalah putusnya sambungan sebelum pengguna
selama melakukan panggilan.
Selama proses drive test, hasil direkam dan diperoleh logfile yang
kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan MapInfo. Berdasarkan gambar
1 diperoleh hasil dari parameter AS Ec/No. AS (Active Set) merupakan sejumlah
cell yang terdeteksi dan berhubungan dan sedang melayani UE serta dikenali oleh
jaringan. Saat drive test Active Set mungkin nampak sebagai SC atau Pilot namun
sebenarnya mereka adalah cell. Warna hijau menandakan jaringan memiliki
kualitas Ec/No yang bagus. Jaringan memiliki kualitas AS Ec/No yang bagus
apabila berada pada range -14 sampai 0. Berkualitas sedang ditandai dengan
warna kuning dan berada pada range -24 sampai -14. Dan kualitas AS Ec/No
dikatakan buruk apabila berada pada range -34 sampai -24 yang ditandai dengan
warna merah.
Yang terakhir pada gambar 5 diperoleh capture dari parameter SAN SC.
SC merupakan kependekan dari Scrambling Code. Scramble Code berfungsi
untuk menebar sinyal informasi. Pada arah uplink terdapat dua macam
Scrambling Code yaitu long (gold code) dan short scrambling codes, yang
masing-masing berjumlah 224 buah. Scrambling Code ditentukan oleh layer atas.
Pada arah downlink, jumlah maksimum dari Scrambling Code (Gold code dengan
deret sepanjang 38400 chips) adalah 218 1, namun tidak semua kode digunakan.
Setiap operator memiliki Scrambling Code yang berbeda-beda
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
I.
KESIMPULAN
1. Pada map gsite mempunyai indikator warna hijau yang
menandakan kualitas jaringan pada rute tersebut sangat bagus.
2. Pada map gsite mempunyai indikator warna kuning yang
menandakan kualitas jaringan pada rute tersebut kurang bagus.
3. Pada map gsite mempunyai indikator warna merah yang
menandakan kualitas jaringan pada rute tersebut sangat jelek.
4. Parameter yang digunakan sinyal 3G yaitu RSCP dan EcNo.
5. Type dari drive test yang dilaksanakan yaitu drive test mobility
(bergerak).
II.
SARAN
1. Pada saat melakukan drive test pastikan alat dan bahan yang
diperlukan sudah tersedia.
2. Pada saat melakukan drive test mobility pastikan perangkat device
gps sudah berfungsi dengan baik.
3. Siapkan segala alat bantuan untuk membantu saat kondisi cuaca
tidak mendukung.