membangun kembali kebahagiaanya,yang mengindikasikan adanya perubahan kognisi
berupa pengembanganpenilaian mengenai kebahagiaan,juga perubahan afeksi berupa peningkatan emosi positif yang dirasakan. Hal ini didukung oleh hasil survei Arizza, Beta K. (2011) dalam penelitian sebelumnya menyatakan bahwa sejak pertamakali mendapat diagnosis mengenai HIV, ODHA mengalami beberapa tahapan untuk mencapai penyesuaian mencapai kesejateraan emosional (LeMaistre, 1999) atau tahapan rekonstruksi kebahagiaan, diantaranya sebagai berikut : krisis, isolasi, kemarahan, titik balik, rekonstruksi, depresi sementara, dan perubahan (renewal). Menurut Muhamad Rondi yang merupakan manager program sekaligus juga sebagai seorang konsoler dari Yayasan Kesehatan Bali, setiap tahunnya jumlah ODHA binaan dari Yakeba sendiri terus bertambah. Menurut mereka yang baru mengetahui status positifnya, akan mengalami 4 fase dalamhidupnya, yakni shock and depression, denial, bergainning, baru akhirnya memasukifase acceptance.pada fase acceptance ini ODHA mulai menerima status positifnya. Diantara mereka ada yang menemukan gairah kehidupan yang baru, membuka diri bahkan ada yang menjadi kader bagi teman-teman sebaya-nya. Namun demikian, tidak semua dari ODHA binaanya mampu mencapaifase acceptence-nya. Banyak diantara mereka yang masih tertutup dengan alasan malu dan takut didiskriminasi, bahkan tidak jarang dari ODHA binaanya yang mengalami sepresi dan keputusasaan akibat statusnya hingga akhirnya melakukan tindakan bunuh diri.