Professional Documents
Culture Documents
MAAG DAN
JAMU WAYANG RAHMA DENGAN HIGH PEFORMANCE LIQUID
CHROMATOGRAPHY (HPLC)
Nama
: Mustakim Masnur
NIM
: V100160010
Periode
: 2015
Lokasi Internship
UMS.
MAGISTER FARMASI
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
A. Latar Belakang
Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk
pengobatan
berdasarkan
pengalaman.
Sesuai
denganperaturan
menggunakan
beberapa
instrumen
seperti
HPLC,
GC-MS,
2. Bahan
Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Aquadest,
etanol, Asam Asetat;Asetonitril (50;50)
3. Prosedur Kerja
a. Penyiapan Fase Gerak
1.) Asetonitril
a.) Diambil asetonitril 300 ml dan diukur dengan gelas ukur
b.) Dimasukkan kedalam wadah gelas beker lalu disonikasi untuk
menghomogenkan.
c.) Selanjutnya, asetonitril disaring dengan kertas saring ukuran 4
mikron yang dibantu dengan pump.
d.) Asetonitril siap untuk menjadi fase gerak
e.) Dimasukkan dalam wadah/ Plate pada instrumen HPLC
2.) Asam Asetat dan Aquadest
a.) Diambil Asam Asetat dari dalam lemari asam sebanyak 6 ml
menggunakan pipet tetes
b.) Asam Asetat 6 ml dicampurkan dalam aquadest 294 ml
c.) Disonikasi hingga homogen, kemudian disaring dengan kertas
saring ukuran 4 mikron
d.) Larutan Asam Asetat dimasukkan dalam wadah/plate pada
instrumen HPLC
b. Penyiapan Larutan Standar
1.) Pembuatan larutan stok kurkumin 2mg/ml
a.) Diambil sampel kurkumin 10 mg dan dilarutkan dalam 5 ml
aquadest
b.) Dimasukkan dalam labu ukur 5 ml
2.) Pembuatan larutan dengan konsentrasi (5 ; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15)
ppm
a.) Diambil masing-masing 12,5 L ; 18, 75 L ; 25 L ; 31,25 L
dan 37,25 L
b.) Diencerkan masing-masing hingga 5 ml aquadest dan
dimasukkan dalam labu ukur.
c.) Kelima konsetrasi standar kurkumin yang telah dibuat,
dimasukkan dalam vial HPLC menggunakan syringe sebagai alat
saring
d.) Standar yang telah siap dimasukkan dalam plate sampel HPLC
dengan label 1-5
c. Persiapan Sampel
1.) Disiapkan sampel Jamu Arisa=A ; Kapsul Ekstrak Maag=B ; dan
Jamu Wayang Rahma=C
2.) Masing-masing sampel ditimbang 100 mg dan dilarutkan dalam 10
ml etanol
3.) Dibuat pengenceran pada semua sampel, masing-masing 100 L
dan 1000 L dalam 5ml etanol
4.) Masing-masing pengenceran dimasukkan dalam vial HPLC (diambil
dengan spuit dan disaring dengan syringe)
5.) Dimasukkan dalam wadah/plate sampel HPLC
[ ] awal
= 100mg/10ml = 10.000 ppm
[ ] pertama = 1000 x 0,1ml = X x 5ml
[ ] kedua
X = 200 ppm
= 1000 x 1ml = X x 5ml
X = 2.000 ppm
Variabel
Ret. Time
Area
% area
Ret. Time
Area
% area
Ret. Time
Area
% area
Ret. Time
Area
% area
Ret. Time
Area
% area
2
3
4
5
2. Gambar
a. Sampel A
Bisdemetoksi
Curcumin
8,05
15457
4,24
7,914
25526
3,68
7,825
26568
3,04
7,787
42953
3,49
7,69
49479
3,31
Demetoksi
Curcumin
8,667
54607
14,99
8,517
120196
17,34
8,418
166488
18,98
8,376
220732
17,91
8,227
257333
17,119
Curcumine
9,237
216706
59,49
91,68
475052
6,857
9,068
669176
7,629
9,020
901687
73,16
8,912
1067746
71,33
b. Sampel B
c. Sampel C
E. Kesimpulan
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa sampel B adalah yang paling
mendekati dengan grafik curcumin standar. Dengan kata lain bahwa kadar
kurkumin pada sampel B lebih tinggi dibanding dengan sampel A dan C.
F. Lampiran