You are on page 1of 3

PENERAPAN KIMIA ANORGANIK DALAM AJARAN ISLAM

ANALISIS KANDUNGAN BAHAN KIMIA DALAM AIR DAN TANAH UNTUK


THAHARAH
TUJUAN :

Menentukan sampel tanah yang baik untuk tayamum berdasarkan nilai serapan absorbansi
Menentukan sampel air yang baik untuk thaharah berdasarkan nilai serapan absorbansi
Menentukan nilai serapan absorbansi UV Vis dari sampel air dan tanah
Menentukan persen daya serapan absorbansi pada sampel air dan tanah

KESIMPULAN :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Sampel tanah yang baik digunakan untuk thaharah ialah sampel tanah kebun yang dibekukan,

karena nilai absorbansinya kecil menandakan sedikitnya pengotor dalam tanah.


Sampel air yang baik digunakan untuk thaharah ialah sampel air hujan karena nilai

absorbansinya kecil menandakan sedikitnya pengotor dalam air.


Nilai serapan UV Vis dari sampel air dan tanah telah tercantum pada bagian pengolahan data.

Pembahasan (Khairilla Aulia Rahma)


Pada percobaan kali ini yaitu mengenai analisis sampel air dan tanah, yang mana
nantinya akan ditentukan sampel yang paling baik untuk digunakan dalam thaharah. Thaharah
ialah proses menghilangkan hadats, najis, dan kotoran dengan air atau tanah yang bersih. Definisi
tanah bersih itu sendiri ialah yang terbebas dari segala pengotor. Dalam percobaan ini praktikan
menggunakan beberapa macam sampel tanah dan air. Sampel tanah yang digunakan diambil dari
tempat yang berbeda-beda dan diberi perlakuan yang berbeda pula agar diketahui keefektifan
kondisi lingkungan terhadap sampel agar sampel yang paling baik dapat ditentukan.
Sampel tanah yang digunakan ialah sampel tanah kebun, tanah pekarangan dan tanah
pinggir jalan. Perlakuan yang dilakukan pada ketiga sampel yaitu dibekukan, dibakar pada suhu
105C dan dibakar pada suhu maksimal. Sedangkan sampel air yang digunakan ialah air laut, air
hujan dan airdalam bejana yang didiamkan selama 2 minggu. Analisis ini didasarkan pada
pengukuran absorbansi sampel, dimana terjadi interaksi antara energy dan materi. Energi yang
dimaksudkan ialah sinar UV-Vis dari instrumen terhadap beberapa materi yaitu sampel yang
diuji baik air maupun tanah. Percobaan iniditujukan agar nantinya dapat diketahui sampel mana
yang cocok dipakai dan paling baik untuk bersuci.
Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu disiapkan larutan blanko yang akan
digunakan. Larutan blangko yaitu larutan yang tidak berisi analit berfungsi untuk kalibrasi dan
sebagai larutan pembanding dalam analisis fotometri. Larutan blanko yang digunakan untuk
sampel tanah dan air ialah larutan probiotik yang dicampur dengan NaCl, dimana larutan blanko
ini mengandung bakteri aktif dan akan membuat titik nol konsentrasi sehingga absorbansi yang
terbaca ialah absorbansi sampel tanpa terhitung absorbansi bakteri yang terkandung didalamnya.
Larutan blanko probiotik dibuat dengan mensentrifugasi larutan probiotik X yaitu dengan
memberikan gaya sentrifugal pada larutan dengan gerak putaran pada kecepatan tinggi yang
bartujuan agar memisahkan campuran lebih tepatnya pada percobaan ini untuk pemisahan
bakteri-bakteri. Bagian yang memiliki berat molekul lebih besar akan berada di bawah dan yang
lebih ringan akan berada diatas. Setelah disentrifugasi pellet atau endapan hasil sentrifugasi
diencerkan dengan penambahan larutan NaCl pada labu ukur 500 ml. Penambahan NaCl pada

larutan probiotik adalah untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap
garam.
Pada analisis sampel tanah, langkah awal yang dilakukan pada sampel tanah ialah dengan
menimbang secara tepat yaitu masing-masing tanah sebanyak 2,5 gram kemudian dicampurkan
dengan larutan probiotik yang telah dibuat sebagai blanko sebanyak 50 ml. Campuran diaduk
dengan magnetic stirrer selama 10 menit, pengadukan dengan magnetic stirrer ini agar
pengadukan larutan dapat homogen secara sempurna dan lebih cepat. Setelah itu, larutan
didiamkan agar terbentuk bagian jernih pada larutan sampel yang mana bagian jernih ini akan
diukur nilai serapan absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Pengukuran
pada UV-Vis harus menggunakan larutan yang benar-benar jernih agar tidak menghasilkan
pemancaran sinar pendafluor yaitu tidak terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid
atau suspense pada larutan.
Perlakuan yang telah dipaparkan diatas dilakukan pada sampel tanah dengan berbagai
kondisi, yaitu tanah pada kondisi yang dibekukan pada suhu 105 C dan pada suhu maksimal.
Diperoleh nilai absorbansi tertinggi pada sampel
Nilai absorbansi yang kecil menandakan

You might also like