Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B. Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing
mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000).
Menurut Duval, 1997 (dalam Supartini, 2004) mengemukakan bahwa keluarga
adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, dan
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial setiap anggota.
Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga sebagai dua atau
lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan perkawinan atau
adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam
peranannya dan menciptakan serta mempertahankan budaya.
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang dapat menggambarkan adanya jaringan
kerja dari orang-orang yang secara regular berinteraksi satu sama lain yang
ditunjukkan oleh adanya hubungan yang saling tergantung dan mempengaruhi
dalam rangka mencapai tujuan (Leininger, 1976).
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih
yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup dalam
satu rumah tangga, memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu sama lain
yang saling ketergantungan untuk menciptakan atau mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap anggota
dalam rangka mencapai tujuan bersama.
B.
Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan
Friedman 1998, ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu :
1.
Tahap I
: Keluarga Pemula
2.
Tahap II
30 bulan)
persaudaraan
secara
harmonis,
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk keluarga muda
sebagai sebuah unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran
orang tua kakek dan nenek dan mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga
besar masing-masing pasangan.
3.
Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2-6
tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi kebutuhan anggota
keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara
tetap memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang
sehat dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan,
mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama,
memenuhi kebutuhan bermain anak.
4.
Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13
tahun)
Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, membiasakan belajar teratur,
memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas sekolah.
5.
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
6.
Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup
anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan tugas
perkembangan keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil pernikahan anakanaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan menyelesaikan kembali
hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari
suami dan istri.
7.
Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan)
8.
Tahap VIII
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun terutama
berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan
lain meninggal. Tugas perkembangan keluarga adalah mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan dan mempertahankan ikatan keluarga antara generasi.
C.
Tipe Keluarga
1.
Menurut Maclin, 1988 (dalam Achjar, 2010) pembagian tipe keluarga, yaitu:
a.
Keluarga Tradisional
1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak
yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
2) Keluarga dengan orang tua tunggal yaitu keluarga yang hanya dengan satu
orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah, atau ditinggalkan.
3) Pasangan inti hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak atau tidak
ada anak yang tinggal bersama mereka.
4) Bujang dewasa yang tinggal sendiri
5) Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari nafkah, istri
tinggal di rumah dengan anak sudah kawin atau bekerja.
6) Jaringan keluarga besar, terdiri dari dua keluarga inti atau lebih atau
anggota yang tidak menikah hidup berdekatan dalam daerah geografis.
Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak menikah
(biasanya terdiri dari ibu dan anaknya).
Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai anak
Keluarga gay/ lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin sama
hidup bersama sebagai pasangan yang menikah
Keluarga kemuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu
pasangan monogamy dengan anak-anak, secara bersama menggunakan
fasilitas, sumber dan mempunyai pengalaman yang sama.
2.
3.
4.
2.
a.
Keluarga tradisional
1)
2)
3)
4)
5)
Keluarga Inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami,
istri, dan anak kandung atau anak angkat
Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek,
paman, dan bibi
Keluarga dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa
anak
Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan
anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau
kematian.
Single adult yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dariseorang dewasa
saja
5
6)
b.
Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
yang berusia lanjut.
4)
Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah
Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
bersama dalam satu rumah
Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup bersama
dalam satu rumah tangga
a.
Keluarga berantai (sereal family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
b.
Keluarga berkomposisi yaitu keluarga yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama-sama.
c.
D.
Fungsi Keluarga
1.
Fungsi afektif
2.
Fungsi sosialisasi
3.
4.
Fungsi ekonomi
5.
Fungsi biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan tetapi untuk
memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya.
6.
Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying dan rasa
aman/ memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
7.
Fungsi pendidikan
E.
Tugas Keluarga
5.
Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan,
seperti kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan
kesehatan, keberadaan fasilitas kesehatan yang ada, keuntungan keluarga terhadap
penggunaan fasilitas kesehatan, apakah pelayanan kesehatan terjangkau oleh
keluarga, adakah pengalaman yang kurang baik yang dipersepsikan keluarga.
A.
Data Umum
1.
Tn. K
2.
Umur
79 tahun
3.
Alamat
4.
5.
SR
6.
Agama
Islam
7.
Suku Bangsa
Jawa
8.
Komposisi Keluarga
No Nama
JK
Ny. K
Istri
75 th
SR
Islam
Sakit
Tn. W
Menantu
40 th
SD
Islam
Buruh
Sehat
Ny. B
Anak
38 th
SMP
Islam
IRT
Sehat
An. A
Cucu
14 th
SMP
Islam
Pelajar
Sehat
9.
Genogram
Extended family
Menengah ke bawah.
12.
as
rekreasi
keluarga
:
hiburan keluarga Tn. K adalahberkumpul bersama anggota keluarga.
B.
Aktifit
Aktivias
1.
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut.
2.
Tahap
perkembangan
keluarga
yang
belum
terpenuhi adalah
mempertahankansuasana
rumah
yang
menyenangkan. Suasana
rumah
Tn. K khususnya kamar tidur Tn. K terasa kurang nyaman. Kondisi ruangan yang
sempit, berdebu, barang-barang berantakan. Kondisi seperti ini tidak mendukung
kesehatan keluarga.
3.
a.
Tn. K sudah menderita asma sejak 7 tahun yang lalu. Gejala yang timbul
berupa batuk, sesak nafas, lemah, dan kekuatan fisik menurun serta sulit untuk
melakukan komunikasi secara verbal. Dahulu klien berobat secara rutin di panti
social dekat lingkungan rumah. Sejak September 2009 yang lalu, klien tidak dapat
beraktivitas seperti biasa disebabkan sesak yang persisten. Satu kali sebulan klien
dikunjungi petugas kesehatan dari panti. Saat ini klien mulai dapat berjalan
beberapa meter, sesak masih ada. Sediaan terapi farmaka tidak ada, jika sesak
muncul klien hanya dilakukan kerokan.
b.
Ny. K menderita hipertensi yang diketahui sejak 10 tahun yang lalu.
September 2009 yang lalu tekanan darah klien sempat mencapai 200/110 mmHg
sehingga klien tidak dapat beraktivitas. Riwayat pengobatan, klien hanya
dikunjungi tenaga kesehatan panti di lingkungan rumah. Saat ini klien
mendapatkan terapireserpin, diazepam, dan hidrochlorotiazid. Aktivitas klien
sudah mampu berjalan keluar rumah.
c.
Tn. W, kondisi kesehatan baik dan tidak ada mengeluh tentang
kesehatannya.
d.
e.
4.
Menurut pengakuan keluarga, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
asma. Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan lain atau penyakit
menular. Anggota keluarga belum ada yang pernah mondok di rumah sakit.
C.
Lingkungan
1.
Karakteristik rumah:
11
a.
Denah rumah:
b.
1)
Penerangan : Siang hari penerangan memanfaatkan cahaya matahari.
Pencahayaan cukup bagus, namun pencahayaan terasa kurang di dapur. Pada
malam hari penerangan menggunakan listrik.
2)
Ventilasi: Ventilasi di ruang tamu cukup sedangkan ventilai di ruang tidur
dan dapur kurang. Di kamar tidur hanya mempunyai satu jendela dan jarang
dibuka sedangkan di dapur tidak ada jendela.
3)
Dapur: Penerangan dan ventilasi udara kurang sehingga asap dapur saat
memasak akan mengumpul.
4)
Kebersihan: Kebersihan secara umum baik. Kamar Tn. K yang berdekatan
dengan jalan sering berdebu. Selain itu rumah tidak memiliki loteng yang
memungkinkan debu jatuh ke lantai.
c.
6)
Sumber pencemaran:
12
D.
Struktur Keluarga
1.
Dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya sikap
saling menyayangi dan saling membantu sangat menunjang keluarga dalam
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
3.
Tn. K berperan sebagai kepala keluarga yang memimpin dan melindungi anggota
keluarganya. Tn. K sebelumnya juga aktif di masyarakat dan di PSTW.
4.
E.
Fungsi Keluarga
1.
a.
Keadaan kesehatan
Saat ini yang sedang menderita sakit adalah Tn. K dan Ny. K sedangkan anggota
keluarga yang lain dalam kondisi yang sehat.
13
b.
Kebersihan perorangan
Keluarga biasa mandi sehari dua kali, gosok gigi sehari dua kali, keramas
seminggu tiga kali. Keluarga juga membiasakan cuci tangan sebelum makan dan
tidak memanjangkan kuku.
c.
Penyakit yang diderita keluarga adalah flu, tidak enak badan, dan pusing.
d.
Penyakit keturunan
Penyakit kronis/menular
Kecacatan keluarga
Pola makan
Keluarga biasa makan tiga kali sehari dengan menu yang selalu berganti-ganti
walaupun ala kadarnya.
h.
Pola istirahat
Pola istirahat setiap anggota keluarga berbeda. Istirahat siang dilakukan jika perlu.
Istirahat malam selama kurang lebih 6-7 jam. Namun Tn. K dan Ny. K kadangkadang tidur hanya beberapa jam saja di malam hari, terutama Tn. K yang
terganggu karena sesaknya.
2.
a.
Keadaan emosi
Keadaan emosi keluarga dalam kondisi yang stabil. Keluarga selalu menjaga
perasaan masing-masing anggota keluarga sehingga tidak terjadi pertengkaran.
b.
Kebiasaan buruk
14
c.
Pengambilan keputusan
Keputusan keluarga diambil oleh Tn. W dan Ny. B yang sebelumnya dibicarakan
bersama dengan anggota keluarga yang lain.
d.
Ketergantungan obat/bahan
Tidak ada riwayat ketergantungan obat pada Tn. K ataupun Ny. K yang sakit.
e.
Jika asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur
punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn. K.
3.
a.
Hubungan keluarga dengan orang lain baik. Antara tetangga saling bertegur sapa
dan jika ada kesempatan mereka berkumpul dengan tetangga untuk sekedar
ngobrol.
c.
Keadaan ekonomi
4.
Fungsi spiritual:
a.
Ketaatan beribadah
Keluarga mengatakan berusaha menjalankan ibadah secara rutin namun kadangkadang belum teratur menjalankan solat lima waktu.
15
b.
Keyakinan kesehatan
Keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita merupakan ujian dari Tuhan yang
harus dijalani dengan sabar dan setiap manusia pasti mengalaminya. Keluarga
percaya, di samping ujian yang diberikan Tuhan pasti ada kenikmatan lain yang
diperolehnya juga.
5.
Fungsi kultural :
a.
Pengambilan keputusan
Keputusan diambil oleh Tn. W dan Ny. B dengan membicarakan terlebih dahulu
dengan anggota keluarga yang lain.
b.
Tabu-tabu
6.
Fungsi reproduksi : Tn. K dan Ny. K tidak aktif lagi melakukan hubungan
suami isteri dan tidak tidur sekamar. Ny. B tidak menggunakan KB, walaupun
aktif dalam hubungan badan.
7.
a.
Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sering dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah): Keluarga mengatakan bahwa asma adalah sesak nafas yang terjadi
karena keletihan. Keluarga mengatakan tidak tahu lebih jauh tentang asma walau
pun sudah lama menderita penyakit tersebut.
b.
Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami: asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur
punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn. K.
16
c.
Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan: Keluarga menangani sendiri dulu masalah
kesehatan tersebut, namun jika tidak tertangani baru ke puskesmas.
d.
Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan: Keluarga membiasakan diri makan teratur, istirahat cukup, dan tidak
terlalu lelah bekerja.
F.
1.
Stresor jangka panjang adalah gejala sesak nafas pada Tn. K sudah diderita
sejak7 tahun yang lalu.
2.
Keluarga menganggap bahwa semua itu ujian dari Tuhan yang harus dijalani
dengan hati yang ikhlas. Keluarga juga percaya bahwa Tuhan pasti akan
memberikan sesuatu yang lain yang lebih baik.
G.
H.
1.
Pemeriksaan Fisik
No
Nama
TD
RR
Keterangan
Tn. K
130/90
90
26
Ny. K
160/100
92
18
Harapan Keluarga
Persepsi keluarga terhadap masalah
Keluarga menganggap bahwa penyakit yang diderita Tn. K dan Ny. S sudah
merupakan sesuatu hal yang biasa bagi keluarga karena penyakit tersebut telah
berlangsung cukup lama.
17
2.
ANALISA DATA
DATA
TIPOLOGI
Data subyektif :
PENYEBAB
MASALAH
Data obyektif :
- Sesak saat istirahat dan
hanya
bisa
berjalan
beberapa meter.
-
Wheezing.
18
Pernapasan 26x/mnt.
Data subyektif :
Data obyektif :
- TD 170/100 mmHg
- Klien mendapat terapi
dari PSTW, namun tidak
dikonsumsi.
SKORING
1.
Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial
berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Kriteria
Bobot
Nilai
Pembenaran
Sifat masalah :
3/3X1=1
Tidak/kurang sehat
- Retraksi iga.
Ancaman
- Menggunakan
19
otot
bantu
Sejahtera
pernapasan.
- Wheezing (+)
Kemungkinan
dapat diubah :
masalah
- Mudah
- Ada
kunjungan
kesehatan panti.
2
- Sebagian
- Tidak dapat
1/2X2=1
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah :
- Ada
masalah tetapitidak
perlu segera ditangani
- Masalah
dirasakan
di
PSTW
B)
- Ada
pengalaman keluarga
tentang perawatan klien.
- Ada fasilitas
lingkungan rumah.
tenaga
tidak
0
TOTAL SKOR
3 1/6
20
2.
Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
Kriteria
Bobot
Nilai
Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
Ancaman
Sejahtera
Kemungkinan
dapat diubah :
3/3X1=1
masalah
- Mudah
1/2X2=1
- Tidak dapat
Cukup
Rendah
dirawat
PSTW
di
- Peningkatan
pengetahuan
keluarga
tentang
2/3X1=2/3 perawatanhipertensi dapat
membantu
keluarga
untuk
mengatasi permasalahn yang
sedang dihadapi.
2
1
Menonjolnya masalah :
0/2X1=0
- Ada
masalah tetapitidak
perlu segera ditangani
- Masalah
dirasakan
klien
tenaga
- Di rumah
anaknya.
- Ada fasilitas
lingkungan rumah.
- TD 160/100 mmHg.
- Ada
kunjungan
kesehatan panti.
2
- Sebagian
Pembenaran
tidak 1
21
0
TOTAL SKOR
2 2/3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERV
Tujuan Umum:
1.
Ber
tentang:
Tujuan Khusus:
b.
Fac
penangan
2.
Dis
1.
Menggunakan tindakan-tindakan yang diajarkan sebab ka
untuk mencegah kekambuhan serangan asma.
K.
2.
Menggunakan steam
therapyyang
telah
diajarkan untuk mengatasi keluhan jika serangan
asma muncul.
3.
22
Aja
pembuata
therapyke
Tujuan Umum:
1.
Ber
tentang:
1.
Memahami manfaat terapi farmaka dalam 2.
Dis
penurunan tekanan darah.
kemungk
2.
Mengelola pemberian terapi farmaka yang telah
didapatkan.
3.
Dis
3.
Menggunakan tindakan-tindakan yang diajarkan tujuan d
untuk menurunkan tekanan darah.
farmaka u
4.
Aja
pengguna
keluarga
tekanan d
23
CATATAN PERKEMBANGAN
1.
Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial
berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
IMPLEMENTASI
EVALUASI ( SOAP )
S:
a.
b.
O:
c.
Sesak (+).
Wheezing (+).
A:
Asma bronkial pada Tn. K
P:
Kontrak kunjungan Rabu,
pengkajian lanjutan.
24
BAB III
PENUTUP
25
b.
Data Lingkungan
c.
d.
e.
Perkembangan keluarga
Fisik
b.
Mental
c.
Emosi
d.
Spiritual
26
DAFTAR PUSTAKA
Friedman,M.M.1998.Family
Nursing
Practice,4thEdition.Connecticut : Aplenton
Research
Theory
and
27
28