You are on page 1of 16

Judul Kegiatan

SANGGAR YOGA BUMas (Bugar di Usia Emas)


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan kesehatan telah meningkat
sedemikian pesatnya seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
akan penting dan berharganya sebuah kesehatan. Begitu juga dengan
merebaknya fenomena pengobatan alternative yang saat ini telah berkembang
dengan pesat. Pengobatan alternatif yang sangat dikenal yaitu terapi
komplementer.

Terapi

komplementer

sebagai

pengembangan

terapi

tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang


mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan
spiritual.Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari
sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh. Ada
banyak jenis metode dalam terapi komplementer ini, seperti akupuntur,
chiropractic, pijat refleksi, yoga, tanaman obat/ herbal, homeopati, naturopati,
terapi polaritas atau reiki, teknik-teknik relaksasi, termasuk hipnoterapi,
meditasi, visualisasi, dan sebagainya. Obat- obat yang digunakan bersifat
natural/ mengambil bahan dari alam, seperti jamu-jamuan, rempah yang
sudah dikenal (jahe, kunyit, temu lawak dan sebagainya). Hal ini membuat
masyarakat semakin percaya pengobatan alternatif adalah solusi terbaik bagi
mereka, karena dengan pengobatan alternatif resiko akan efek obat-obatan
kimia lebih bisa ditekan, dan tentu saja biaya yang harus dikeluarkanpun
relatif lebih murah dari pada berobat ke rumah sakit. Demikian hebatnya
apresiasi yang diberikan masyarakat akan pengobatan alternativeherbal,
semua itu dikarenakan masyarakat kita telah sadar betapa berbahayanya
dampak obat-obatan kimia bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu
banyak masyarakat kita lebih condong untuk berobat ke pengobatan alternatif
herbal yang tentu saja lebih alami dan lebih aman.
Obat herbal atau herbal medicine didefinisikan sebagai bahan baku
atau sediaan yang berasal dari tumbuhan yang memiliki efek terapi atau efek

lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia; komposisinya dapat berupa


bahan mentah atau bahan yang telah mengalami proses lebih lanjut yang
berasal dari satu jenis tumbuhan atau lebih. (WHO, 2005; 2000). Sediaan
herbal diproduksi melalui proses ekstraksi, fraksinasi, purifikasi, pemekatan
atau proses fisika lainnya; atau diproduksi melalui proses biologi. Sediaan
herbal dapat dikonsumsi secara langsung atau digunakan sebagai bahan baku
produk herbal. Produk herbal dapat berisi eksipien atau bahan inert sebagai
tambahan bahan aktif (WHO, 2001; 2000) Obat herbal telah diterima secara
luas di negara berkembang dan di negara maju. Menurut WHO, hingga 65 %
dari penduduk negara maju dan 80 % penduduk negara berkembang telah
menggunakan obat herbal. Faktor pendorong terjadinya peningkatan
penggunaan obat herbal di negara maju adalah : i) meningkatnya usia harapan
hidup pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, ii) adanya kegagalan
penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu seperti kanker, serta iii)
semakin meluasnya akses informasi obat herbal di seluruh dunia (Sukandar,
2004).
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1109 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan KomplementerAlternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Menurut aturan itu, pelayanan
komplementer-alternatif dapat dilaksanakan secara sinergi, terintegrasi, dan
mandiri di fasilitas pelayanan kesehatan. Pengobatan itu harus aman,
bermanfaat, bermutu, dan dikaji institusi berwenang sesuai dengan ketentuan
berlaku.Selain itu, dalam Permenkes RI No 1186/Menkes/Per/XI/1996 diatur
tentang Pemanfaatan Akupuntur Pelayanan Kesehatan pada umumnya. Di
dalam pasal lain disebutkan bahwa pengobatan tradisional akupunktur dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian/keterampilan di
bidang akupunktur atau oleh tenaga lain yang telah memperoleh pendidikan
dan pelatihan akupunktur. Sementara pendidikan dan pelatihan akupunktur
dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.Sementara itu,
Keputusan Menkes RI No 1076/Menkes/SK/VII/2003 mengatur tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Di dalam peraturan tersebut
diuraikan cara- cara mendapatkan izin praktek pengobatan tradisional beserta

syarat- syaratnya. Khusus untuk obat herbal, pemerintah mengeluarkan


Keputusan Menkes RI Nomor 121 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Medik Herbal.
Bisnis atau usaha di bidang kesehatan adalah sebuah bisnis atau usaha
yang saat ini mempunyai prospek yang sangat bagus, dan bahkan kedepannya
akan cenderung meningkat tajam. Seorang pakar ekonomi dunia bernama
Paul Zane Pilzer bahkan memperkirakan, bisnis atau usaha dan industri
dibidang kesehatan merupakan bisnis masa depan, disamping internet,
pendidikan, industri entertainment dan hiburan. Dia memprediksikan bahwa
bisnis kesehatan, yang disebutnya sebagai Wellness Industry adalah The
Next Big Thing atau suatu hal besar berikutnya di masa-masa yang akan
datang. Berdasarkan prediksinya tersebut, kedepanya diseluruh dunia akan
dibelanjakan sekitar US$ 3,5 triliun untuk kesehatan masyarakat diseluruh
dunia. Berdasarkan prediksinya pula, maka bisnis dibidang kesehatan
merupakan bisnis masa depan. Maka dari itulah, kami menawarkan
sebuah peluang usaha dibidang kesehatan, yaitu usaha klinik terapi herbal /
House Of Herbal Therapy tersebut.
Dengan melihat pesatnya perkembangan klinik terapi modern dan
alternatif tersebut diatas, maka kami ingin mencoba masuk dalam bisnis ini.
Dengan bekal kemampuan dan pengalaman kami di bidang terapi refleksi
kesehatan, kami sangat berambisi untuk membuat gebrakan baru dalam dunia
kesehatan.
B. Visi dan Misi
1. Visi
Menyehatkan masyarakat dan memasyarakatkan kesehatan
2. Misi
a. Sebagai tempat masyarakat untuk mengkonsultasikan masalah
kesehatan yang mereka alami.
b. Sebagai mitra pemerintah dalam memberikan pelayanan prefentif
dan kuratif serta rehabilitatif.
c. Sebagai wujud pengabdian pada masyarakat dengan ikut serta dalam
usaha warga untuk meningkatkan derajad kesejahteraan melalui
peningkatan kesehatan.

C. Tujuan
1. Meningkatkan derajat kesehatan jasmani dan rohani untuk para lania.
2. Meningkatkan dan memberdayakan potensi Sumber Daya Manusia
(SDM).
3. Meningkatkan kehidupan social ekonomi

BAB II
PENGELOLAAN PELATIHAN YOGA LANSIA
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan
: Sanggar Yoga BUMas
2. Bidang Usaha
: Kesehatan
3. Jenis Produk / Jasa : Memberikan pelayanan pelatihan yoga pada lansia
4. Alamat
: Jalan WR. Supratman No.123 A, Denpasar Timur.
5. Nomor Telepon
: (0361) 12345
6. Nomor Fax
: 1234567
7. Alamat E-mail
: sanggar.yogabumas@yahoo.com
8. Situs Web
: www.yogabumas.com
9. Bank Perusahaan
: Bank Kaya
10. Nomor Akta Pendirian: 1234567
11. N P W P
: 9876510
B. ASPEK SUMBERDAYA MANUSIA
1. Jumlah Tenaga Kerja
a. Direktur 1 orang
b. Instruktur 2 orang
4

c. Administrator 1 orang
2. Jam kerja :
a. Instruktur I
Reguler : Senin 17.00-19.00WITA
Private : Senin : 09.00-11.00 WITA
Selasa : 09.00-11.00 WITA
Rabo : 09.00-11.00 WITA
Kamis : 16.00-18.00 WITA
Jumat : 09.00-11.00 WITA
Sabtu : 09.00-11.00 WITA
Minggu : 09.00-11.00 WITA
b. Instruktur II
Reguler : Kamis 17.00-19.00WITA
Private : Senin : 17.00-19.00WITA
Selasa : 17.00-19.00 WITA
Rabo : 17.00-19.00 WITA
Kamis : 17.00-19.00 WITA
Jumat : 17.00-19.00 WITA
Sabtu : 17.00-19.00 WITA
Minggu : 17.00-19.00 WITA
c. Administrasi : Senin Minggu : 08.00-19.30 WITA
d. Cleaning Service : Senin Minggu : 08.00 WITA dan 9.00 WITA
3. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SANGGAR YOGA BUMas
DIREKTUR

INSTRUKTUR
1

INSTRUKTUR
2

ADMINISTRAS
I

CLEANING
SERVICE

4. Susunan Tugas Operasioal


a. Direktur
1) Bertugas sebagai pemimpin dari Sanggar Yoga Bimas, agar segala
macam kegiatan yang direncanakan dapat tercapai dan dapat
mencapai sasaran.
2) Mengatur dan bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya.
3) Donatur tetap setiap acara yang diadakan Yoga Bumas
4) Menentukan dan mengatur pembagian tugas karyawan.

1) Merumuskan

pokok-pokok

kebijaksanaan

dalam

bidang

produksi/pelayanan, pemasaran, dan keuangan.


2) Menjalin relasi dengan pihak lain dalam setiap kegiatan yang
dilakukan
3) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan sanggar Yoga
Bumas.
b. Instruktur 1 dan 2
1) Mengawasi kegiatan operasional sanggar
2) Koordinator instruktur senam
3) Membaca laporan
4) Pergantian jadwal jaga
5) Membuat laporan harian dan mengontrol kelengkapan peralatan
6) Melakukan instruktur senam
c. Administrator
1) Melayani kelengkapan administrasi mulai dari pendaftaran,
kelengkapan data dan pembayaran.
2) Menginput data kunjungan pasien per hari pada komputer.
3) Membuat laporan hasil pemasukan setiap hari, bulan dan tahun
dalam pelaksanaan praktik.
d. Cleaning service
1) Sebagai tenaga yang memberikan kenyamanan dengan menjamin
kebersihan ruangan House of ComplementaryTherapy
2) Membersihkan peralatan dan ruangan

5. Persyaratan tenaga kerja yang dibutuhkan


Umum :

Ulet

Team Work

Bertanggung jawab

Jujur

Berpenampilan menarik

Khusus :

Instruktur senam

Minimal memiliki sertifikat pelatihan yoga

Sudah mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun

Minimal usia 23 tahun dan maksimal usia 35 tahun

Administrasi

Minimal lulusan DIII jurusan Administrasi

Minimal usia 22 tahun dan maksimal usia 30 tahun

Mampu dalam menggunakan Microsoft Office minimal Ms. Word


dan Ms. Excell.

Cleaning Service

Minimal mempunyai ijazah SMA

Minimal usia 20 tahun dan maksimal 35 tahun

3. Rencana Peraturan Kerja

Datang tepat waktu

Bersikap ramah dan sopan santun kepada pasien

Dalam member pelayanan, tidak membeda-bedakan status

Menggunakan pakaian yang rapi dan

Jika izin harus terdapat alasan yang jelas dan pemberitahuan minimal 1
hari sebelumnya

C. Strategi Marketing
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka
yang

ditujukan

untuk

menciptakan,

memperbaiki,

menguasai

dan

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan


pihak lain. Di sanggar Yoga Bumas, kami melakukan personal selling dengan
cara pelayanan yang diberikan instruktur kepada peserta dilakukan
semaksimal mungkin dan menggunakan bahasa komunikasi yang santun dan
ramah tamah. Selain itu peserta selalu diberi kontrak agar kembali mengikuti

yoga lansia. Adapun kegiatan pemasaran dan promosi yang kami lakukan
antara lain :
a. Brosur, spanduk, iklan media cetak
Kami akan membuat brosur yang berisi ajakan pada masyarakat
agar berminat untuk berlatih yoga di sanggar Yoga, selain itu kita juga
memasang papan nama Sanggar Yoga BUMas kita di depan sanggar.
b. Sistem promosi online
Kami
akan

membuat

media

sosial

(instagram,

facebook,twitter,line,youtube,dll) untuk memperkenalkan sanggar kami


baik dari keunggulan maupun pelayanan yang diberikan.
D. Program Pelayanan
Konsep klinik yang kami tawarkan nanti adalah sebuah rumah terapi
yang di dalamnya mempunyai fasilitas/program pelayanandi antaranya :
1. Layanan Konsultasi
Layanan konsultasi adalah memberikan layanan kepada pasien
sebelum pasien diterapi, di sini pasien akan diperiksa tensi, gula darah,
asam urat, dan deteksi penyakit yang diderita pasien sekaligus
konsultasi kesehatan. Setelah pasien mendapatkan hasil pemeriksaan,
selanjutnya pasien dipersilahkan ke ruang terapi untuk mendapatkan
terapi lanjutan.
2. Layanan Terapi
Mengenai alat-alat yang nantinya digunakan untuk kebutuhan di
dalam klinik, kami menggunakan beberapa alat yang nantinya bisa
mendukung proses berjalannya praktek terapi, semua itu agar
masyarakat merasa puas dengan pelayanan kita, karena alat-alat yang
kita gunakan adalah alat-alat medis seperti layaknya di rumah sakit, dan
hal tersebut bisa merangsang pasien menjadi lebih percaya untuk
berobat ke tempat kami atau ingin menjalani terapi di rumah dengan
terapis handal dari klinik kami.
Layanan terapi yang klinik tawarkan adalah terapi herbal, terapi
audio refleksi, terapi bekam, terapi akupuntur dan terapi akupresur.

a. Terapi Herbal merupakan salah satu pengobatan yang dilakukan


dengan menggunakan campuran bahan bahan herbal
b. Audio Refleksimerupakan metode pengobatan dengan teknik
pemijatan pada titik titik pada tubuh yang bantu dengan alunan
musik sehingga pasien menjadi lebih rileks
c. Terapi Bekam merupakan salah satu pengobatan yang dilakukan
untuk mengeluarkan penyakit ataupun menjaga kesehatan
d. Terapi Akupresur meruapakan salah satu metode pengobatan yang
digunakan untuk mengobatan penyakit dengan hanya menstimulasi
melalui tekanan ataupun tepukan
e. Terapi Akupuntur meruapakan salah satu metode pengobatan yang
digunakan untuk mengobati penyakit dengan mempergunakan
jarum sebagai perantaranya
3. Cafe Herbal
Di dalam klinik ini juga terdapat cafe herbal, jadi pasien yang
antri tidak jenuh dan tetap bisa jajan yang sehat, karena sebelum membeli
minuman/makanan, pasien akan ditanya dulu sejarah kesehatannya dan
akan disesuaikan dengan menunya agar aman untuk dikonsumsi serta
meningkatkan kondisi kesehatan pasien. Untuk produk minuman yang
kami tawarkan di cafe kami seperti wedang jahe kopi, wedang secang,
bandrek, wedang sereh, jamu kunyit asam, wedang uwuh, sari jahe
hangat, es asam manis, jus beras kencur, serta teh bawang berlian, selain
minuman kami juga menawarkan makanan ataupun cemilan seperti risol
mayo, green salad roasted corn potato wedges, kue doriyaki nutella,
pancake mashed potatodengan bayam, mixed tumis sayuran.
4. Apotik Herbal
Kami berencana membuat apotik herbal untuk klinik kami.
Apotik ini menjual segala ramuan tradisional yang nantinya akan
dibutuhkan pasien, jadi setelah menjalani terapi pasien tidak repot-repot
mencari ramuan untuk obat, dengan begitu pasien tidak akan terbebani
karena harus cari ramuan yang dia sendiri tidak tahu di mana dia harus
mendapatkannya. Dan dengan cara ini pula pasien akan merasa nyaman,

dan tidak menutup kemungkinan dia akan kembali untuk mengambil


paket terapi di tempat kita.
5. Paket Terapi
Dengan menggunakan sistem paket terapi, layanan ini
maksudnya adalah pasien akan mendapatkan pelayanan secara intensive.
Pasien akan memilih waktu dan tempat di mana si pasien harus diterapi.
Paket terapi ini habis setiap satu bulan sekali, dan setiap minggunya
pasien mendapatkan 2x terapi. Tidak hanya itu, pasien setiap terapi
mendapatkan ramuan obat gratis dan laporan perkembangan kesehatan si
pasien dari terapist.
Lima poin di atas adalah yang nantinya akan menjadi fasilitas
unggulan dalam klinik complementary kami, di samping tenaga ahli di
bidang terapi komplementer yang akan menangani secara langsung pasien
yang kronis maupun yang tidak kronis.
E. Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Target utama yang dituju adalah warga usia lanjut yang berada di Denpasar
timur, selatan dan utara
F. Lokasi
Sanggar Yoga BUMas berlokasi di : Jalan WR. Supratman No.123 A,
Denpasar Timur. Dengan pertimbangan jika terjadi cidera, maka pasien
dapat segera di rujuk ke Puskesmas Denpasar Timur atau RS Puri
Raharja. Selain itu lokasi yang strategis yaitu di samping jalan raya
sehingga sanggar ini akan cepat diketahui oleh masyarakat.
Luas bangunan yang disediakan adalah 25 m x 26 m, yang terdiri
dari dari tiga ruangan. Ruangan I seluas 5

m x 6 m untuk tempat

pendaftaran dan administrasi, ruangan II seluas 10 m x 10 m untuk


tempat pelatihan yoga lansia, Ruangan III seluas 7m x 6 m untuk
pelatihan yoga lansia privat, Ruangan IV seluas 3 m x 4 m untuk kamar
mandi..
Ruang 3

Ruang 2

Ruang I

100 m

Ruang 4

Keterangan:

Ruang 5

10

100 m

Pintu
Masuk
Pintu
Keluar

Gambar 1. Denah KlinikHOUSE OF COMPLEMENTARY THERAPY


G. Proyeksi Kunjungan Pasien
Diperkirakan dari bulan pertama sampai bulan ke-12 akan selalu
mengalami peningkatan pendapatan, pertama karena nama sanggar yoga
BUMas yang mulai dikenal, selanjutnya karena kebutuhan masyarakat
akan kesehatan yang semakin meningkat.
H. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi sesuatu masalah proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan empat indikator yaitu Strenght, Weakness, Opportunity dan
Threat. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis
untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Berikut adalah analisis
SWOT dari produk kami, yaitu:
1. Strenght (Kekuatan)
Kekuatan dari produk ini adalah:
a) Yoga Lansia sangat dibutuhkan agar lansia tetap bugar
menghabiskan masa usia emasnya
b) Harga yang terjangkau dengan pelayanan yang berkualitas.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk ini adalah:
a) Peralatan dan perlengkapan yang standar, karena untuk
mempertahankan harga yang murah
3. Opportunity (Peluang)
a) Tempat yang strategis sangat menentukan banyaknya konsumen
b) Akses yang mudah dan biaya yang murah akan menarik para
lansia untuk bergabung mengikuti yoga
4. Threath (Ancaman)

11

a) Kurangnya kesadaran lansia akan pentingnya pencegahan


penyakit dengan menyeimbangkan mind and body seperti
melakukan yoga.
b) Semakin banyaknya pelayanan kesehatan

BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
A SUMBER DANA
Sumber pendanaan Sanggar Yoga BUMas berasal dari dana Kopertis wilayah
Denpasar.
B RENCANA BIAYA USAHA
Rencana biaya yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut:
1 Tempat Usaha
Bangunan tidak dikenakan biaya karena rumah pribadi
2 Modal Awal
Kaca ruangan

Rp 1.000.000,00

Sound, DVD /CD player

Rp 800.000,00

Matras @50 buah


Lemari loker

Rp 1.500.000,00
Rp 1.500.000,00

Rp 250.000,00 +

Aqua gelas
Total

Rp. 5.050.000,00

Peralatan mengalami penyusutan setelah pemakaian 4 tahun( 48bulan )


= 1/48 x Rp 5.050.000,00

= Rp 105.200,00

12

BAB IV
ILUSTRASI PERHITUNGAN USAHA
1.

Modal:Rp. 5.050.000,00

2.

Tarif Pelayanan
No
1.
2.

3.

Jenis Pelayanan
Yoga Lansia (umum)
Yoga Lansia (private)

Tarif
Rp. 85.000 / bulan
Rp. 50.000 / bulan

Pendapatan
a.

Yoga Lansia (umum) pada kondisi minimum peserta 30 orang .


omset 1 bulan : 85.000,- X 30 = Rp. 2.550.000.000,-

b.

Yoga Lansia (private) pada kondisi minimum peserta 20 orang ,


omset 1 bulan : 50.000 x 20 x 4 = Rp. 4.000.000

c.

Total Pendapatan Per Bulan : Rp. 6.550.000,-

Catatan :
a. Jumlah target minimum dalam 1 bulan adalah 30 orang peserta umum dan
20 orang peserta private setelah ( 3 bulan masa marketing)

4.

Biaya Operasional

13

Rp 150.000,00

Papan nama

Rp 275.000,00

Promosi

Rp 200.000,00

Listrik + air

Rp2.400.000,00

Gaji@2 instruktur

Rp. 1.000.000,00

Gaji Administrasi

Rp. 500.000,00

Gaji Cleaning Service

Rp 105.200,00+

Penyusutan alat
Total
Keuntungan bersih

Rp. 4.525.200,00
: Rp. 6.550.000,-

- Rp. 4.525.200,00= Rp.

2.024.800,00
Pengembalian modal : Target Pengembalian modal sebesar
Rp. 5.050.000,00 adalah 90 hari ( 3 bulan). Dimana keuntungan bersih dari
target biaya operasional perbulan adalah sebesar
Rp.2.024.800,00
, Sehingga Pengembalian pada:
bulan pertama (Keuntungan modal) Rp.
2.024.800,00 - Rp 1.683.000= sisa sebesar

Rp.

341.800
Bulan kedua= (Keuntungan modal) Rp.
2.024.800,00 - Rp 1.683.000= sisa sebesar

Rp.

341.800
Bulan ketiga= (Keuntungan modal) Rp.
2.024.800,00 - Rp 1.684.000= sisa sebesar

Rp.

340.800,Catatan :
Semua hal yang ada kaitannya dengan sanggar adalah menjadi urusan / tanggung
jawab manajemen OAR, termasuk gaji karyawan.

14

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat pesatnya perkembangan klinik terapi modern dan
alternatif, maka kami ingin mencoba masuk dalam bisnis ini. Konsep
klinik yang kami tawarkan nanti adalah sebuah sanggar yoga lansia yang
di dalamnya mempunyai fasilitas/program pelayanan di antaranya : yoga
lansia (umum) dan yoga lansia (private), harga pelatihan yang terjangkau
sehingga sanggar kami layak bersaing dengan usaha lain di bidang
kesehatan.
B. Saran
Sebagai generasi muda sebaiknya kita mempunyai semangat untuk
membuat hidup kita ini lebih bermanfaat bagi orang lain maupun
lingkungan masyarakat, salah satunya dengan sanggar ini

kita bisa

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat semaksimal mungkin,


memudahkan lansia mendapatkan tempat untuh mengolah tubuh dan
pikiran sehingga melalui pelatihan yoga ini dapat mengurangi angka
kesakitan lansia.

15

ANALISA SWOT
STRENGHT
-

Peraturan Menteri Kesehatan RI

WEAKNESSES
-

Tidak menyediakan pelayanan

dengan terapi energi


Tidak menyediakan pelayanan

Nomor 1109 Tahun 2007 tentang


Penyelenggaraan Pengobatan

dengan menggunakan jaminan

Komplementer-Alternatif di
-

kesehatan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Permenkes RI No
1186/Menkes/Per/XI/1996 diatur
tentang Pemanfaatan Akupuntur

Pelayanan Kesehatan
Keputusan Menkes RI No
1076/Menkes/SK/VII/2003
mengatur tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Tradisional
Keputusan Menkes RI Nomor 121
Tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Medik Herbal


Jasa yang kami tawarkan Layanan
Konsultasi, layanan terapi , cafe
herbal, apotik herbal, serta paket

terapi
Biaya yang kami tawarkan cukup
murah sehingga bisa dipergunakan
oleh kalangan ekonomi mengenah

ke bawah
OPPORTUNITY

THREAT

Pertumbuhan jumlah penduduk

Semakin banyaknya pelayanan

yang semakin tinggi


Banyaknya masalah kesehatan di

kesehatan
Kurangnya minat masyarakat

lingkungan masyarakat
Kurang puasnya masyarakat dengan

mengenai pelayanan kesehatan


Terdapat beberapa bahan obat yang

pengobatan konvensional

tergantung cuaca

16

You might also like