Professional Documents
Culture Documents
MATA KULIAH
: ANTROPOLOGI
: RENI ROHIMAH
Disusun oleh
Eggy Maulana Pratama
1B
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah yang membahas tentang KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL ini tepat
pada waktunya. Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas sebagai
salah satu syarat penilaian pada mata kuliah ANTROPOLOGI.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Penuli
s
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang4-5
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................6
1.3 Tujuan Penulis.6
1.4 Manfaat Penulisan 6
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................
2.1 Definisi7-9
2.2 Teori-Teori Antropologi Sosial9-10
2.3 Sejarah Perkembangan Antropologi Sosial di Indonesia10-16
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan17
3.2 Saran..17
DAFTAR PUSTAKA18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial, artinya dalam hidupnya, manusia
memerlukan kerjasama dengan orang lain. Sejak manusia lahir ke dunia mereka
membutuhkan bantuan dan hubungan orang lain agar mereka dapat tetap hidup
(survival). Hal ini berbeda dengan beberapa makhluk lain yang dikaruniai
kemampuan untuk terus hidup walaupun tanpa bantuan induknya. Manusia dalam
hidup di masyarakat diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
dapat dimanfaatkan dalam hidupnya, seperti: memudahkan dalam mencari
pekerjaan, berinteraksi dengan manusia lain, dan memiliki wawasan budaya lokal
daerah setempat agar tidak punah. Dalam berinteraksi di masyarakat, manusia
dipengaruhi oleh nilai, aturan (norma), budaya, serta kondisi geografisnya
terhadap perubahan perilakunya.
Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses transformasi nilai dan
kebudayaan dari generasi satu kepada generasi berikutnya, karena itu proses
pendidikan akan terkait erat dengan latar belakang budaya tempat proses
pendidikan berlangsung. (D. M. Brooks: 1988). Dengan demikian fungsi
pendidikan sangat penting dalam melestarikan budaya dan menjadikan manusia
berperilaku sesuai dengan nilai, norma, dan budaya lokal, sehingga manusia masih
memiliki wawasan budaya setempat tanpa harus melupakan budaya aslinya.
Secara tidak langsung pendidikan berbasis budaya lokal akan mempengaruhi pola
pikir dan membentuk manusia seutuhnya.
Praktik di lapangan, bahwa kurikulum pendidikan mencerminkan
sentralisasi. Sentralisasi kurikulum pendidikan merupakan cerminan akan
kurangnya penghayatan pentingnya landasan antropologi dalam pendidikan secara
mendalam, khususnya kurikulum ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Disatu pihak,
setralisasi kurikulum akan memudahkan pembakuan proses belajar, namun tanpa
memperhatikan latar belakang budaya daerah, keluaran pendidikan tersebut tidak
akan terserap kembali ke dalam masyarakat. Adanya kebijakan dan upaya
pengembangan kurikulum sekolah merupakan salah satu perwujudan akan
pentingnya tinjauan latar sosial antropologi dalam pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun akan membahas secara
lengkap tentang landasan antropologi dalam pendidikan di masa yang terdahulu
sampai saat ini. Tujuannya agar pendidikan di Indonesia tetap memahami
keanekaragaman budaya setempat dan tidak menghilangkan nilai luhur, norma,
serta etika dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
antropologi
teori-teoriantropologi
sosial,
dan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Antropologi berasal dari kata Yunani (baca: anthropos) yang
berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam
pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai
makhluk biologis sekaligus makhluk sosial (wikipedia). Antropologi adalah suatu
ilmu yang memahami sifat-sifat semua jenis manusia secara lebih banyak.
Antropologi yang dahulu dibutuhkan oleh kaum misionaris untuk penyebaran
agama Nasrani dan bersamaan dengan itu berlangsung sistem penjajahan atas
negara-negara diluar Eropa, dewasa ini dibutuhkan bagi kepentingan kemanusiaan
yang lebih luas. Studi antropologi selain untuk kepentingan pengembangan ilmu
itu sendiri, di negara-negara yang telah membangun sangat diperlukan bagi
pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengembangan
masyarakat. Landasan antropologis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari kaidah-kaidah antropologi yang dijadikan titik tolak dalam
pendidikan. Contoh : perbedaan kebudayaan masyarakat di berbagai daerah
(misalnya: sistem mata pencaharian, bahasa, kesenian, dsb).
Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka tidak ada
seorang ahli antropologi yang mampu menelaah dan menguasai antropologi secara
sempurna. Demikianlah maka antropologi dipecah-pecah menjadi beberapa
10
William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Perkembangan
antropologi
mengisyaratkan
adanya
kecenderungan
kedalam
dua
dan
di
Indonesia
saat
halkecenderungan
kecenderungan
ini
yaitu
keluar.
antropologi
Indonesia
dimulai
dengan
sejak
11
daya
alam
baru
khususnya
rempah-rempah
yang
sangat
yang
masih
tradisional
dan
merupakan
sisa
kemajuan,
ilmu
Antropologi
dipergunakan
oleh
yang
terjajah.
Dengan
meangetahui
data
tentang
pun
beberapa
tulisan
tentang
masyarakat
dan
telah
ada
sejak
masa
12
penjajahan
atau
era
Dia
Penelitian
meneliti
ini
tentang
bermaksud
kehidupan
untuk
masyarakat
mengungkapkan
Aceh.
rahasia
sebuah
penggambaran
watak
khas
masyarakat.
13
Pascakemerdekaan,
intelektual
di
Antropologi
negeri
antropologi
sendiri
Universitas
menjadi
dengan
Indonesia,
kajian
didirikannya
setengah
abad
para
Jurusan
lampau.
Bedanya
pascakemerdekaan
dengan
antropologi
masa
lebih
kolonial,
di
dimaksudkan
era
menjadi
semacam alat bagi kita untuk belajar melihat dan mengenal diri
sendiri. Masalah mengenal diri sendiri bukan perkara mudah.
Perlu upaya lebih berat dan keras bagi Indonesia dibandingkan
bangsa-bangsa lain, mengingat Indonesia berpenduduk sangat
besar dan majemuk sehingga rentan disintegrasi. Itu semua
merupakan bagian dari pergulatan para antropolog. Terutama
untuk menghadapi tantangan yang kian berat dengan adanya
permasalahan seperti multikuturalisme, kemiskinan struktural,
korupsi
tanpa
henti,
konflik-konflik
kepentingan
golongan,
dunia
dan
berdampak
14
kepada
Indonesia
sendiri
antropologi
di
Indonesia
dengan
ideologi
oleh
pemikiran
kuno
Belanda
yang
berusaha
dilihat
menurut
sebuah
standar
yang
15
sukubangsaa
dan
kebudayaannya
tetapi
adalah
kebudayaan.
Pengertian
kegiatan
lainnya
di
dalam
masyarakat
yang
antar-manusia
dalam
berbagai
manajemen
metode-metode
yang
baku,
karena
justru
berbeda
dengan
lainnya.
Kajian-kajian
yang
bersifat
korupsi
tanpa
kesenjangan
henti,
sosial
konflikkonflik
ekonomi,
kepentingan
ketidakpastian
ilmu
antropologi
Indonesia
dalam
mendukung
ilmu
yang
digunakan
untuk
melihat
masyarakat-
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Antropologi berasal dari bahasa yunani, asal kata dari
anthoropus berarti manusia , dan logos berarti ilmu. Dengan
demikian, secara harfiah antropologi adalah ilmu kemanusiaan.
Para ahli antropologi sering mengemukakan bahwa antropologi
marupakan
studi
tentang
umat
manusia
yang
berusaha
3.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa
apa yang saya tulis masih banyak terjadi kesalahan kesalahan,
baik dari segi isi (materi) dan sistematika penulisan, oleh karena
itu
saya
meminta
saran
dan
pemikiran
yang
sifatnya
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Marjali, A. (2005). Antropologi dan Pembangunan Indonesia.
Jakarta: Kencana.
Supardan, D. (2009). Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
kimdinirinjani.blogspot.com/2012/12/antropologi-sosial.
vishyputri21.wordpress.com/2014/05/05/makalah-antropologisosial
http://sukrigazali.blogspot.com/2013/01/makalahantropologi.html
22