Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Minyak Kelapa Sawit
Minyak
sawit
yang
digunakan
sebagai
produk
pangan
melalui
Produksi
CPO
proses
(Crude
fraksinasi,
Palm
Oil)
rafinasi,
diindonesia
hidrogenasi.
sebagian
besar
kelapa
dibandingkan
mengandung
sawit
dengan
karoten
mempunyai
minyak
yang
beberapa
goreng
diketahui
keunggulan
lainnya,
antara
lain
berfungsi
sebagai
anti
asam
linoleat
dan
linolenatnya
rendah
sehingga
minyak
kelapa
sawit
dalam
perikarp
adalah
lemak
sekitar
semi
34-40
padat
yang tipis,
persen.
yang
Minyak
mempunyai
dan
flavor,
kelarutan,
titik
II - 1
cair
dan
polymorphism,
II - 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
boiling point, titik pelunakan, slipping point, shot melting
point, bobot jenis, indeks bias, titik kekeruhan (turbidity
point),titik asap, titik nyala dan titik api.
II.1.1.3 Standar Mutu
Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar
air kurang dari 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari
0,01
persen,
(kurang
kandungan
lebih
asam
persen
lemak
atau
bebas
kurang)
serendah
bilangan
mungkin
peroksida
akibat
pereduksi
reaksi
seperti
molekul
aldehid
serta
karbohidrat
dengan
gugus
dari
amina
gugus
molekul
oksidase,
poliphenol
oksidase
dan
lain
sebagainya
(Ketaren, 2008).
asam
lemak
rantai
15
panjang.
Dan
satu
molekul
II - 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Komponen-komponen lain yang mungkin terdapat, meliputi
fosfolipid, sterol, vitamin dan zat warna yang larut dalam
lemak seperti klorofil dan karotenoid (Buckle,1987).
II.1.4 Perusakan Pada Lemak dan Minyak
II.1.4.1 Oksidasi
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan
rasa
tengik
yang
disebut
proses
ketengikan.
Hal
ini
tidak jenuh
dalam lemak. Otooksidasi dimulai dengan pembentukan radikalradikal bebas yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat
mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak
atau hiperoksida, logam-logam berat seperti Cu,Fe,Co, dan Mn,
logam
porifin
seperti
hematin,
hemoglobin,
mioglobin,
reaksi
menjadi
yang
asam
dapat
hidrolisa
lemak
minyak
bebas
mengakibatkan
dan
atau
lemak
gliserol.
kerusakan
akan
Reaksi
minyak
atau
lemak
bebas
diperoleh
dari
proses
hidrolisa,
II - 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
yang menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Kerusakan
minyak
atau
lemak
dapat
juga
diakibatkan
oleh
proses
minyak
pembentukan
atau
lemak,
peroksida
terurainya
asam-asam
yang
dan
lemak
biasanya
dimulai
hidroperoksida.
disertai
dengan
dengan
Selanjutnya,
hidroperoksida
bebas
oksidasi
yang
biasanya
dihasilkan
bergabung
oleh
dengan
proses
lemak
hidrolisa
netral
dan
dan
pada
dan
bertambah
tidak
berbau
dengan
tengik,
bertambahnya
namun
jumlah
intensitasnya
asam
lemak
tidak
bebas
(Ketaren, 1986).
II.1.5.1 Rumus FFA
Menurut Ketaren (1986),bilangan asam adalah ukuran
dari
jumlah
asam
lemak
bebas,
serta
dihitung
berdasarkan
berat molekul dari asam lemak atau campuran asam lemak. Rumus
bilangan asam sebagai berikut.
Bilangan asam =
..(1)
A x N x 56,1
G
M x AxN
x 100
...(2)
10 G
% FFA =
II.1.5.2 Reaksi
Penting
Pada
Winarno
(1991),
reaksi
oksidasi
pada
II - 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
lemak
bebas,
walaupun
berada
dalam
jumlah
kecil
II - 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut
Dewan
Standarisasi
Nasional
(1995),
di
Indonesia Standar mutu minyak goreng diatur dalam SNI-37411995 seperti pada tabel 2 sebagai berikut:
No
1
Kriteria Uji
Persyaratan
Bau
Normal
.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Rasa
Warna
Kadar Air
Berat Jenis
Asam Lemak bebas
Angka Peroksida
Angka Iodium
Angka Penyabunan
Titik Asap
Normal
Muda jernih
Max.0,3%
0,9 gram/L
Max.0,3%
Max. 2 meg/Kg
45 -46
196- 206
min 200 0C
.
11
Indeks Bias
1,448 1,450
.
12
Cemaran Logam :
Besi
Timbal
Tembaga
Max. 40 mg/Kg
Seng
Raksa
Timah
Arsen
II - 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Siti Aisyah1, Eny Yulianti1, A. Ghanaim Fasya1
2010
Minyak merupakan medium penggoreng bahan pangan yang
banyak dikonsumsi masyarakat luas. Banyaknya permintaan akan
bahan
pangan
digoreng
merupakan
suatu
bukti
yang
nyata
manusia
oleh
lapisan
masyarakat
dari
segala
tingkat usia.
Pemurnian
minyak
goreng
bekas
dalam
penelitian
ini
menggunakan
karbon
aktif
polong
buah
kelor.
menunjukkan
bahwa
penurunan
angka
peroksida
dengan suhu
mengalami
penurunan
terbesar
pada
proses
netralisasi
aktif
polong
buah
kelor
sangat
efektif
dalam