Professional Documents
Culture Documents
F. Sindrom
Hipotensi ortostatik, juga disebut "hipotensi postural", adalah bentuk
umum dari tekanan darah rendah. Ini terjadi setelah perubahan posisi tubuh,
biasanya ketika seseorang berdiri baik dari posisi duduk atau berbaring. Hal ini
biasanya bersifat sementara dan merupakan keterlambatan dalam kemampuan
kompensasi normal dari sistem saraf otonom. Hal ini sering terlihat pada
hipovolemia dan sebagai hasil dari berbagai obat. Selain penurun tekanan
darah, obat psikiatri banyak, terutama antidepresan , dapat memiliki efek
samping. Tekanan darah sederhana dan pengukuran denyut jantung sambil
berbaring, duduk, dan berdiri (dengan penundaan dua menit di antara setiap
perubahan posisi) dapat mengkonfirmasi kehadiran hipotensi ortostatik.
Hipotensi ortostatik diindikasikan jika ada penurunan 20 mmHg tekanan
sistolik (dan 10 mmHg penurunan tekanan diastolik pada beberapa fasilitas)
dan 20 denyut per menit dalam peningkatan denyut jantung. Sinkop
Neurocardiogenic adalah bentuk dysautonomia ditandai dengan penurunan
tekanan darah yang tidak pantas sementara di posisi tegak. Sinkop
Neurocardiogenic berhubungan dengan sinkop vasovagal di kedua terjadi
sebagai akibat dari peningkatan aktivitas dari saraf vagus , andalan sistem saraf
parasimpatis. Lain, tetapi bentuk jarang, adalah postprandial hypotension,
penurunan drastis tekanan darah yang terjadi 30 hingga 75 menit setelah makan
makanan besar. Ketika banyak darah dialihkan ke usus (semacam "splanknikus
darah pooling" ) untuk memfasilitasi pencernaan dan penyerapan , tubuh harus
meningkatkan
cardiac
output
dan
perifer
vasokonstriksi
untuk
lingkungan/komunitas
antarkota).
(desa,
kota,
subkota,
pelayanan
sosial
(kesejahteraan,
konseling, pekerjaan).
3) Mobilitas Geografis Keluarga
a) Lama keluarga tinggal di daerah ini.
b) Apakah sering berpindah-pindah tempat tinggal untuk
melakukan aktivitas sehar-harinya.
4) Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-Fasilitas Kesehatan
dalam Komunitas
a) Anggota keluarga yang sering menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan dan tempat pelayanan kesehatannya.
b) Seberapa sering keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan
5) Sistem Pendukung Keluarga
a) Fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga yang dapat
dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan
b) Sumber
pendukung
keluarga
pada
saat
keluarga
membutuhkan bantuan, (orang tua, keluarga dekat, temanteman dekat, tetangga, lembaga: Pemerintah maupun
Swasta/LSM).
c) Jaminan pemeliharan kesehatan yang dimiliki keluarga
d. Struktur Keluarga
1) Pola-pola Komunikasi
3) Struktur Peran
a) Struktur Peran Formal
Peran keluarga dalam menyikap penyakit yang dialami oleh
anggota keluarga. Adakah dukungan keluarga guna
menyikapi masalah penyakit yang diderita.
b) Struktur Peran Informal
Adakah peran-peran informal dalam keluarga. Untuk
membicarakan masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga.
c) Pengaruh/dampak terhadap orang-orang yang memainkan
peran-peran tersebut. Biasanya penyakit yang dialami
menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Kaji pengaruh
positif dan pengaruh negatif yang dialami keluarga.
4) Struktur Nilai-Nilai Keluarga
a) Kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok
atau komunitas yang lebih luas.
b) Pentingnya nilai-nilai yang dianut bagi keluarga.
c) Konflik nilai yang menonjol dalam keluarga.
d) Kelas sosial keluarga, latar belakang kebudayaan
mempengaruhi nilai-nilai keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
kebutuhan-kebutuhan
terkait
dengan
fungsi
sosialisasi, apakah
terkait dengan
kesehatan
b) Konsep
dan
tingkat
pengetahuan
keluarga
tentang
sehat/sakit.
Bagaimana keluarga mengetahui penyaki yang dialami
yang sakit.
Kemampuan keluarga mengidentifikasi tanda- gejala
yang serius.
c) Praktik diet keluarga:
menghindari
penyakit
hipotensi
apabila
mengambil
pelayanan
perawatan kesehatan:
Keluarga biasanya akan sangat membutuhkan pelayanan
perawatan kesehatan bagi mencegah terjadinya penyakit
berulang.
Harapan keluarga terhadap perawat biasanya akan
membutuhkan
perawat
guna
mengetahui
status
kesehatan pasien.
k) Pelayanan kesehatan darurat:
Pengetahuan
keluarga
tentang
tempat
pelayanan
cara
memanggil
Pengetahuan
keluarga
tentang
f. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada asuhan keperawatan
keluarga dilakukan pada seluruh anggota keluarga yang berada di
rumah. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
2. Analisa Data
N
Data
DS:
-klien mengatakan penyebab hipotensinya adalah
volume
cairan
pada
Diagnosa
keperawatan
Dehidrasi: kekurangan
tubuh
keluarga
.....khususnya....
-
hipotensi
-klien mengatakan jarang meminum vitamin
-keluarga dan klien mengatakan tidak mengetahui
Defisiensi pengetahuan
tentang
penyakit
hipotensi
pada
keluarga....
DO:
oleh
keluarga
....
khususnya....
-
Resiko
cidera
akibat
penyakit
pada
keluarga
....
khususnya ....
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Reny Yuli. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Aplikasi
NANDA NIC NOC, Jilid 1. Jakarta: Penerbit TIM.
Ayu, Komang. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga . Yogyakarta : Sagung
Seto.
Balai Informasi Teknologi LIPI. (2009). Artikel terkait Masalah angan &
Kesehatan. UPT Balai Informasi Teknologi.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA NIC NOC. Jakarta: Medication
Publisher.
Wilkinson. M, Judith. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta: EGC.