You are on page 1of 31

PENDAHULUAN

Cahaya alami tidak lepas dari kehidupan kita dan keseharian kita. Cahaya
alami marupakan energi yang terbarukan dan diberikan dengan gratis. Cahaya alami
sendiri berasal dari matahari, matahari merupakan salah satu dari bintang yang
cahayanya sangat besar. Cahaya alami dapat digunakan dengan mudah dan memiliki
banyak kegunaan, seperti pengobatan (heliotherapy), irama tubuh (bio-rhytm), dan
daya panas dan daya kimiawi untuk makhluk hidup dibumi.
1

Cahaya matahari (sunlight, daylight) mempunyai panjang gelombang antara

290 sampai 2300 nm dan mempunyai spectrum lengkap dari ungu ultra hingga merah
infra. Mata manusia paling peka terhadap warna kuning (550nm). Pemanfaatan
cahaya alami ditekankan pada siang hari (SNI-03-2396: 2001), sehingga penggunaan
pencahayaan buatan harus diminimalisir.
Cahaya alami sangat mempengaruhi dunia seni, dari bentuk seninya maupun
bangunan yang melingkui seninya. Bangunan yang melingkupi seni ada bangunan
model museum, panggung dan teater.

1 Fisika Bangunan, 144


1

PERMASALAHAN
Cahaya alami yang dibutuhkan untuk setiap bangunan berbeda-beda, sehingga
perlunya pembahasan tentang setiap ruangan pada seni yang digunakan untuk suatu
aktifitas seni. Aktifitas yang berhubungan dengan seni memiliki keunikan masing
masing untuk efek dan citra yang ditonjolkan. Cahaya Alami ini perlu untuk dibahas
karena setiap ruangan yang digunakan atau efek yang akan dihasilkan serta kebutuhan
untuk setiap cabang seni berbeda beda. Pada makalah ini akan membahas tentang
bermacam-macam hubungan pencahayaan alami dengan seni, baik dari bangunannya,
ruangannya, dan efek yang dihasilkannya. Lalu apakah hubungannya dengan cahaya
alami dan seni?
METODE
Metode pengambilan data untuk makalah ini dengan cara tidak langsung atau
dari berbagai macam literatur atau sumber, baik melalui buku atau melalui internet
dengan sumber sumber yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
Metode penulisan yang digunakan adalah dengan cara deduktif. Deduktif
adalah cara menjabarkan pembahasan dahulu lalu menarik kesimpulan di akhir.

ISI
Pada jaman dahulu pencahayaan alami sudah dikenal untuk pencahayaan pada
seni, misalnya digunakan untuk seni teater/sadion, digunakan untuk memperjelas
lekukan lekukan pada patung patung monumental pada open space.

Gambar 1: Stadion di Yunani


Sumber : https://upload.wikimedia.org/

Gambar 2: Patung Yunani


Sumber : https://upload.wikimedia.org/

Jenis Seni Pertunjukan


Menurut A. Karim Achmad (1990), seni pertunjukan dibagi menjadi tiga macam2,
yaitu:
a) Seni Tari
Tari adalah gerak ritmis sebagian atau seluruh tubuh yang terdiri dari pola
individual atau berkelompok yang disertai ekspresi tertentu. Media utama
terletak pada gerak yang ditimbulkan oleh tubuh manusia yang
diserasikan dengan ruang dan gerak dalam waktu. Jadi tari adalah seni
sesaat dari ekspresi yang dipertunjukan dengan bentuk serta gaya
tertentu lewat tubuh manusia yang bergerak dalam ruang.
b) Seni Musik
Musik adalah suatu bentuk seni yang merupakan cetusan ekspresi pikiran
atau perasaan yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
c) Seni Peran / Drama
Adalah suatu bentuk seni dimana pengungkapanya berupa laku atau
dialog. Sedikit berbeda dengan teater, dimana teater pengungkapannya
selain dapat berupa laku atau dialog juga menggunakan tari, musik, dan
segala sesuatu yang mendukung adanya suatu pertunjukan.

Tujuan Tata Cahaya


a) Menerangi dan menyinari pentas dan Pemeran
Menerangi yaitu cara menggunakan lampu sekedar untuk memberi
terang dan melenyapkan gelap. Jadi semua pentas dan barang-barang yang
ada, baik yang penting maupun yang tidak penting semua diterangi. Menyinari
yaitu cara menggunakan lampu untuk membuat bagian-bagian pentas sesuai

2 Achmad, A Karim, Pendidikan Seni Teater, Jakarta, Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, 1990, p.3

dengan keadaan dramatik lakon. Jadi dengan menyinari daerah-daerah tertentu


maka ada sesuatu atau suasana yang lebih yang hendak ditonjolkan agar
tercapai efek dramatik.
b) Mengingatkan efek cahaya alamiah. Maksudnya, menentukan keadaan jam,
musim, cuaca, keadaan dengan menggunakan tata cahaya.
c) Membantu melukiskan dekor atau scenery dalam menambah nilai

warna

sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan menonjolkan fungsi dekorasi.


d) Membantu permainan lakon dengan cara membantu menciptakan suasana
kejiwaan.

Fungsi Tata Cahaya


a) Mengadakan pilihan bagi segala hal yang diperlihatkan, maksudnya adalah
dengan tata cahaya mencoba membiarkan penonton dapat melihat dengan
enak dan jelas.
b) Mengungkapkan bentuk sehingga objek yang kena cahaya akan menampakkan
bentuknya yang wajar, maka dari itu penyebaran sinar harus memiliki tinggirendah derajat pencahayaan yang memberikan keaneka ragaman hasil
perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.
c) Membuat gambar wajar, disini termasuk cahaya lampu tiruan yang
menciptakan gambaran cahaya wajar yang memberi petunjuk-petunjuk
terhadap waktu sehari-hari, waktu setempat dan musim. Disamping itu juga
termasuk pembuatan cahaya lampu tiruan di dalam set interior, misalnya
cahaya lilin, lampu kerudung, lampu dinding dan lain-lain.
d) Membuat komposisi, yaitu menggunakan unsur cahaya berdasar atas
rancangan, sehingga melahirkan suatu komposisi yang menunjang kehadiran
para pemerannya. Cahaya lampu harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
memusatkan perhatian penonton pada setiap gerakkan pemeran dan
menimbulkan gagasan baru.
5

e) Menciptakan suasana, yaitu dengan menata cahaya maka diharapkan akan


menimbulkan perasaan atau efek kejiwaan penonton. Cara yang ditempuh
yaitu dengan pemakaian warna dan cahaya keteduhan.

Jenis Cahaya
Penjeniasan cahaya pada sinematografi dan fotografi didasarkan pada fungsi
pencahayaan tersebut. Berdasarkan fungsinya jenis cahaya terdiri atas (1) cahaya
kunci/cahaya utama (key light), (2) cahaya pengisi (fill light), dan (3) cahaya
belakang (back light).
Key light adalah cahaya yang lengsung mengenai objek dan bersifat dominan.
Kebanyakan key light searah dengan kamera. Untuk tujuan menciptakan efek tertentu
key light dapat ditempatkan di samping kamera sehingga cahaya mengenai sebagian
objek.
Fill light adalah cahaya yang berfungsi mengisi. Key light yang mengenai
salah satu sisi menimbulkan bayangan di sisi lain. Fill light berfungsi
menimpa/menghilangkan bayangan key light. Fill Light juga berfungsi meratakan
intensitas sinar pada ruangan. Jumlah fill light biasanya lebih dari satu disesuaikan
dengan kebutuhan penghilangan bayangan. Back Light berasal dari belakang obyek,
dan biasanya digunakan sebagai pembentuk gambar artistik dan memperkuat kesan
(siluet, angker, misterius).

Model Pencahayaan

1. Ambient lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara teknis ambient


lighting artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang.
Sebuah lampu diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian dari
ambient lighting. Tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon,
misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat ambient lighting, sinar
haruslah cukup fleksibel untuk berbagai situasi atau peristiwa yang mungkin
terjadi di ruangan. Tidak mungkin ruang makan selalu romatis.
2. Local lighting, atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk
aktivitas sehari-hari. Misalnya: membaca, belajar, memasak, berdandan dan
sebagainya. Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak cepat lelah.
3. Accent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Selain
contoh di atas, pencahayaan jenis ini bisa dipakai sudut tertentu, barang
tertentu menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat membimbing
pengunjung untuk melihat suatu barang atau koleksi tertentu.
4. Natural lighting, alias sinar matahari bahkan cahaya bulan. Bila di desain
sejak awal, pemanfaatan cahaya matahari juga dapat membuat ruangan
menjadi terang.

GALERI SENI RUPA


Konsep pencahayaan pada Galeri Seni Rupa akan menggunakan konsep ruang
dalam dan ruang luar. Pada ruang galeri akan menggunakan pencahayaan alami
dengan menggunakan skylight dan daylight untuk menghemat energy pada siang hari.
Skylight
7

Gambar 3 : Skylight
Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/633/

Memberi bukaan-bukaan seperti jendela, sebagai tempat untuk masuknya


cahaya ke dalam ruangan.

Gambar 4 : Pencahayaan Bukaan pada Dinding


Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/633/

Ada beberapa cara penerangan dalam ruang pamer, yaitu :

Peletakan Lampu Dari Atas

Gambar 5: Perletakan Lampu dari Atas


Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/633/

Peletakan Lampu Dari Bawah

Gambar 6: Perletakan Lampu dari Bawah


Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/633/

Peletakan Lampu Kombinasi Dari Atas Dan Bawah

Gambar 7: Perletakan Lampu dari Atas dan Bawah


Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/633/

TATA CAHAYA DAN PEMENTASAN (THEATER)

Gambar 8: Theater
Sumber: (https://kisihati.files.wordpress.com/2012/07/matah-ati1.jpg)

Pengertian
Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting.
Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk
menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya
cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata
cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu:
1. Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas
2.

menerangi panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat.


Lighting sebagai pencahayaan. Yaitu fungsu lighting sebagai unsur artisitik
pementasan. Yang satu ini, bermanfaat untuk membentuk dan mendukung
suasana sesuai dengan tuntutan naskah.

Unsur-unsur dalam lighting


Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu,
kabel, holder dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan
listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut,
semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
10

2. Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik
fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu
dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik
fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan
titk fokus yang paling efektif adalah 450 di atas panggung. Namun semuanya
itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan
idealnya, lighiting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu)
tatacahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah
depan, dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah.
3. Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna
cahaya yang dibutuhkan. Hal ini berarti, lightingman harus memiliki
pengetahuan tentang warna.
4. Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya lightingman harus memiliki
pemahaman mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya.
Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati
jika sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya.
5. Pemahaman naskah. Artinya lightingman harus paham mengenai naskah yang
akan dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan pikiran
sutradara sebagai penguasa tertinggi dalam pementasan.
Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara
satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu
jalannya proses produksi secara keseluruhan. Begitu pula dengan tukang tata
cahaya. Dia juga menjadi bagian penting selain sutradara dan aktor, disamping make
up, stage manager, dan unsur lainnya. Dengan kata lain, lightingman juga harus
memiliki disiplin yang sama dengan semua pendukung pementasan.

11

Dari paparan di atas, semuanya dapat dicapai dengan belajar mengenai tata cahaya
dan unsur pendukung lainnya.
Istilah dalam Tata Cahaya
1. Lampu: sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38, halogen,
2.
3.
4.
5.

spot, follow light, focus light, dll.


Holder: dudukan lampu.
Kabel: penghantar listrik.
Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
Main light: cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara

keseluruhan.
6. Foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
7. Wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
8. Front light: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya
ditempatkan di panggung bagian belakang.
9. Silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop.
10. Upper light: lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya
ditempatkan tepat di atas panggung.
11. Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring),
tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar,
stopcontact, jumper, dll.
12. Seri light, lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. (1 channel 1
lampu)
13. Paralel light, lampu yang diinstalasi secara paralel (1 channel beberapa
lampu).
Seperti yang telah di ungkapkan di atas, secara sederhana hal-hal tersebut adalah
yang pada umumnya harus diketahui oleh lightingman, selanjutnya baik tidaknya
tatacahaya bergantung pada pemahaman, pengalaman dan kreatifitas dari lightingman.
Intinya, jika ingin menjadi lightingman sejati, Anda harus banyak belajar dan
mencoba (trial and error).

12

Asas-Asas Penataan Cahaya


Kursus ini meninjau cahaya dari segi teori dan manfaat mencahayakan suatu
pementasan. Tumpuan diberikan terhadap hal-hal berikut:

Fungsi dan kualitas cahaya


Aspek rekabentuk dalam cahaya
Asas elektrik; mengenali bentuk-bentuk seri dan paralel serta menggunakan
undang-undang Ohm untuk menyelesaikan masalah tentang arus, rintangan,

voltan dan tenaga.


Aspek optik iaitu aspek pantulan dan pembiasan cahaya di dalam berbagai

permukaan jenis reflektor dan ciri-cirinya tentang pembiasan cahaya.


Jenis dan fungsi lampu yang digunakan di dalam teater
Kegunaan warna di dalam pementasan teori warna dan pengawalan warna
Sistem pemalap [dimmer system] manual dan memory
Mencipta light plot dan membentuk lighting cues

Unsur dekor juga memanfaatkan cahaya untuk membantu suasana tertentu. Misalnya,
cahaya terang menyiratkan siang hari, atau cahaya berwarna biru menyiratkan suasana
malam hari. Cahaya berwarna juga digunakan untuk memberi aksentuasi pada adegan
atau tokoh tertentu.

FOTOGRAFI
Pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi. Tanpa cahaya maka
fotografi tidak akan pernah ada. Cahaya dapat membentuk karakter pada sebuah
foto.Dengan cahaya, dapat menentukan apakah sebuah foto baik atau tidak. Proses
pencahayaan yang terjadi dalam tubuh kamera disebut proses Exposure. Sedangkan
proses yang terjadi diluar tubuh kamera disebut Lighting (Pencahayaan). Untuk
menghasilkan foto yang jelas diperlukan sejumlah sinar yang cukup , jika terlalu
banyak sinar maka hasil foto akan over exposure, sedangkan jika kekurangan cahaya

13

maka hasil foto akan under exposure.


Porsi sinar yang diperlukan dalam tiap jenis film ditentukan oleh ISO film atau
tingkat kepekaan film yang kita pakai. Makin tinggi nilai ISO dari suatu film maka
makin tinggi pula tingkat kepekaan film tersebut dalam menangkap cahaya. Sumber
pencahayaan utama adalah matahari dan bagaimana cahaya adalah tercermin pada
sekitarnya. Cara terbaik untuk mengatasi dengan jenis pencahayaan adalah waktu
ketika melakukan aktivitas fotografi. Waktu berkaitan dengan arah, intensitas dan
warna yang dapat mempengaruhi hasil foto. Cahaya merupakan faktor penting dan
memegang peranan vital pada aktivitas fotografi dalam membuat campuran dengan
komposisi subjek.

Gambar 9 : Camera
Sumber :http://staff.uny.ac.id

Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objek yang akan difoto.
Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut
yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu
memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi menjadi seakan tiga dimensi.

14

Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya fotografi.
Pencahayaan ini akan menentukan kualitas dari gambar dengan perhitungan dalam
bentuk intensitas, atau kekuatan cahaya itu sendiri.
1. TEMPERATUR WARNA (color temperature) -Tungsten 3600 K warna yang
ditimbulkan ke cenderung kekuningan (YELLOWISH)- Flourencent 4200 K
warna yang ditimbulkan ke cenderung kehijauan (GREENISH)- Daylight
5600 K warna yang ditimbulkan kecendrung kebiruan (BLUISH). Sehingga
untuk mendapati warna yang tepat kita butuh konversi antara sumber cahaya
dengan jenis bahan baku hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan FILTER
CONVERTION atau dalam teknik kamera dipergunakan WHITE BALANCE.

Gambar 10 : Skema cahaya dan warna


Sumber :http://staff.uny.ac.id

2. ASPEKASPEKUNTUKPERHITUNGANWARNAYANGBAIK
- HUE adalah predominasi dari sensasionalitas warna, antara warna
merah, warna kuning, warna biru. Warna yang normal diharapkan
-

netral atau achromatic.


SATURATION adalah kestabilan warna dari nilai pudar sehingga
warna menjadi murni atau tepat dan tidak pudar. Atau biasa disebut

chroma, intensity atau purity.


BRIGHTNESS adalah bentuk secara luas dari kuantitas cahaya yang
15

diterima subjek.
3. KARAKTERPENCAHAYAAN
A. HardLight
Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya yang
lemah cukup tinggi. Karena cahaya yang jatuh menjadi focus pada titik
tertentu maka hal ini memberikan dampak pada bagian bayangan akan
terlihat sangat jelas. Sehingga akan menimbulkan efek kontras yang
sangat tinggi.
B. SoftLight
Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat dengan
perbandingan antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup
rendah.Karena perbandingan yang sangat kecil ini cahaya menjadi rata
sehingga bayangan akan terlihat halus atau tidak ada sama sekali.
4. METODETEKNISPENCAHAYAAN
A. Direct Light >Sebuah metode dalam menerapkan jatuhnya sumber
cahaya secara langsung di arahkan ke permukaan subjek. Dari
penerapan seperti ini akan terlihat jelas arah datangnya sumber cahaya.
B. Reflected Light >Sebuah metoda dalam menerapkan jatuhnya sumber
cahaya tidak secara langsung tetapi dengan mengarahkan ke bidang
lain sehingga cahaya yang jatuh kepermukaan subjek adalah cahaya
pantulan. Karena cahaya menjadi halus dan rata maka tidak terlihat
jelas arah datangnya.
C. Difused Light >Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup
awan, berkabut atau karena debu. Dengan kata lain percampuran
cahaya matahari dengan eleman alam lain yang menghasilkan cahaya
matahari lembut dan tidak terlalu keras.
5. METODE PEMANFAATAN SUMBER CAHAYA
A. Available Light
Cahaya yang sudah ada di lokasi dengan kondisi permanen dan

16

dimanfaatkan untuk pengambilan gambar. Kondisi putaran waktu yang


mempengaruhi cahaya bisa dimanfaatkan baik malam maupun siang
(Night-Day).
B. Artificial Light
Adalah cahaya buatan yang mampu dipakai atau memang khusus
dibuat

untuk

kebutuhan

pengambilan

gambar

namun

tidak

menghilangkan kesan NATURAL.


C. Practical Light
Sumber cahaya yang kita dapati dari cahaya lampu meja, lampu
jalanan, lampu kendaraan atau juga lampu kamar, dan di gunakan
untuk keperluan pemotretan
D. Pictorial Light
Penerapan pencahayaan dengan kesan beauty ada keseimbangan antara
key light, fill light, back light dan background light.
6. LIGHTINGSTYLE(Gaya Pencahayaan)
A. High Key
Perbandingan cahaya terang dan gelap kecil sehingga kontrasnya
rendah.
B. Low Key
Perbandingan cahaya terang dan gelap besar sehingga kontrasnya
tinggi.
7. LIGHTINGSETTING
NaturalLighting
Natural light adalah jenis pencahayaan alam yang mana cahaya tersebut
dihasilkan dari seluruh unsur alam.Unsur utama dalam pencahayaan alami bersumber
pada cahaya matahari.Adapun pencahayaan matahari memiliki jam-jam tertentu yang
baik untuk digunakan sebagai sumber cahaya dalam pemotretan. Untuk pagi hari

17

antara 08.00 10.00 dan untuk sore hari 15.00 matahari terbenam. Hal ini
dikarenakan pada jam-jam tersebut kekuatan sinar matahari tidak terlalu kuat, dan
sudut pencahayaannya pun merata.
Ada beberapa jenis pencahayaan yang dihasilkan oleh sinar matahari, yaitu :
a) Direct Light
Cahaya matahari langsung jatuh menimpa objek, berkas cahayanya kuat,
terjadi kontras yang mencolok antara bagian yang terkena sinar matahari
dengan yang tidak.
b) Difused Light
Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup awan, berkabut atau karena
debu. Dengan kata lain percampuran cahaya matahari dengan eleman alam
lain yang menghasilkan cahaya matahari lembut dan tidak terlalu keras.
c) Windows Light
Masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan di pagi hari melalui celah-celah
jendela.Guratan jatuhnya cahaya sangat terlihat jelas, ini yang disebut
Windows Light. Ciri yang perlu diingat dalam windows light adalah cahaya
kontras yang kuat antara bayangan dengan bagian yang terkena cahaya. Objek
yang terkena cahaya akan terlihat lebih menonjol.
d) Reflected Light
Pencahayaan terjadi ketika direct light melalui permukaan tertentu atau adanya
objek lainyang membantu proses pemantulan cahaya.

18

Kualitas dalam pencahayaan itu sendiri di pengaruhi oleh beberapa hal :


a) Keras lemahnya cahaya, sehingga berpengaruh terhadap bayangan
b) Sudut dari cahaya
c) Warna cahaya

STUDIO SENI
Selama berabad-abad, seniman telah mengetahui keuntungan dari melukis
mengunakan cahaya utara

yang telah membantu menghasilkan beberapa lukisan

terbaik sepanjang sejarah dunia. Kita telah mendengar bahwa jendela yang
menghadap ke arah timur adalah yang paling baik untuk studio seniman, tetapi
mengapa demikian?

Northen Light (Cahaya Utara) :

Cahaya utara, atau lebih umum disebut Reflected light atau indirect light,
menghasilkan cahaya yang indah dan perpindahan cahaya yang terkontrol dan

tenang
Dengan jendela yang menghadap ke arah utara, seniman tidak perlu khawatir

dengan efek perpindahan arah matahari


Cahaya utara menyinari subjek lukis dan lukisan dengan suasana yang tenang
Hal ini membantu seniman untuk memiliki kontrol akan kadar cahaya, kontras

dan pergantian warna yang halus dengan lebih baik dalam sebuah lukisan
3
Vermeer sangat dikenal akan cahaya utara pada studionya dimana banyak dari
maha karyanya diciptakan

Direct Sunlight (cahaya langsung) :

3Johannes, Jan atau Johan Vermeer ( Belanda: [jons jn vrmr] ; 1632 - Desember

1675) adalah seorang pelukisBelanda yang terutama melukis pemandangan dalam ruang di
rumah kediaman kelas menengah.

19

Pada sisi lain, direct sunlight sangat silau dan menghasilkan warna yang

washed out (luntur) dan bayangan kontras yang kaku


Tetapi, tidak ada alas an untuk mengasumsikan bahwa semua pelukis hebat
selelu menggunakan cahaya utara. Terkadang direct sunlight meberikan

mood pada subjek lukisan


Para ahli 4Impressionists menggunakan direct sunlight, terutama saat
melukis outdoor

TATA CAHAYA PADA MUSEUM SENI

Gambar 11 : Museum Seni


Sumber : ejurnal.itenas.ac.id

Gambar 12: Entrance Museum Seni


Sumber : ejurnal.itenas.ac.id

4 Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencahayaan


yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk

20

Gambar13 : Amphitheatre
Sumber : ejurnal.itenas.ac.id

`
Jenis Pencahayaan
Penerangan memiliki peranan penting bagi sebuah ruang interior, termasuk ruang
galeri. Pencahayaan yang baik dapat menampilkan kelebihan ruang interior. Sumber
cahaya untuk sebuah galeri dapat memanfaatkan cahaya dari bukaan jendela ataupun
lampu-lampu. Secara garis besar pencahayaan terbagi menjadi dua yaitu cahaya alami
dan buatan, cahaya alami biasanya bersumber pada sinar matahari sedangkan cahaya
buatan bersumber dari alat penerangan yaitu lampu.

1. Pencahayaan Alami
Sumber pencahayaan alami terdapat di alam dan tidak dapat dikendalikan
manusia. Sumber-sumber cahaya ini meliputi cahaya matahari, cahaya bulan,
cahaya bintang, cahaya yang berasal dari berbagai macam tumbuhan dan
hewan, cahaya radioluminen, dan api. (Karlen: 3, 2007)
Pencahayaan alami yang bersumber dari cahaya matahari, seringkali
digunakan sebagai penerangan utama terutama pada siang hari disebut juga
sebagai pencahayaan matahari. Yang dimaksud dengan pencahayaan matahari
adalah proses lengkap dalam mendesain bangunan untuk memanfaatkan
cahaya alami secara maksimal. Hal itu meliputi aktifitas berikut:

21

Penempatan bangunan-yaitu, mengorientasikan bangunan untuk


memperoleh cahaya matahari secara optimal.

Pembentukan massa bangunan yaitu, menampilkan permukaan


bangunan yang secara optimum menghadap ke arah matahari.

Memilih bukaan bangunan yang memungkin jumlah cahaya yang


cukup masuk kedalam bangunan, dengan memperhitungkan siklus
matahari, musim, dan cuaca.

Melindungi fasade dan bukaan bangunan dari radiasi matahari yang


tidak diinginkan.

Menambahkan peralatan pelindung yang tepatdan dapat diatur, seperti


kerai atau tirai, untuk memungkinkan penghuni bangunan untuk
mengontrol cahaya matahari yang masuk kedalam bangunan.

Mendesain control pencahayaan lampu listrik yang memungkinkan


penghematan energy dengan memanfaatkan cahaya matahari pada
siang hari.

(Karlen: 31, 2007) Pencahayaan matahari adalah sumber pencahayaan yang


sangat baik untuk hampir semua ruang interior. Pencahayaan matahari sangat
baik untuk kantor, sekolah, dan ruang kerja yang membutuhkan cahaya
matahari siang hari secara maksimal dan untuk ruang public seperti mall,
bandar udara,dan institusi. Jendela, skylight, dan bentuk lain bukaan
digunakan untuk membawa masuk cahaya matahari kedalam bangunan.
Cahaya matahari sangat disukai sebagai sumber cahaya karena manusia dapat
bekerja dengan baik dengan pencahayaan alami tersebut. (Karlen: 31, 2007)

TATA CAHAYA DAN FILM

22

Film telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia, sejak awal abad ke 19
sampai sekarang dan yang akan datang, film telah berkembang dari pertunjukan
keliling yang menjadi salah satu alat penting dalam dunia hiburan serta media masa
pada abad ke 21 sekarang ini.
Film merupakan produk kebudayaan manusia yang dianggap berdampak besar
bagi masyarakat. Film merupakan salah satu bentuk seni, sumber hiburan dan alat
untuk mendidik bagi para penontonnya.
Pada perkembangannya film telah melalui berbagai bentuk kemajuan dan
inovasi, bahkan revolusi dari bentuk film sesederhana potongan pendek gambar yang
bergerak sampai menjelma menjadi sebuah bentuk yang kompleks dengan teknologi
tinggi yang mampu menampilkan efek-efek khusus.
Fim dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluboid,
pita video dan piringan video. Film berupa media yang peka terhadap cahaya yang
telah diproses sehingga menumbulkan atau menghasilkan gambar bergerak pada layer
yang dibuat dengan tujuan tertentu untuk ditonton.
Film dibentuk oleh dua unsur pembentuk yakni ; unsur naratif dan unsur
sinematik. Kedua unsur tersebut saling berkesinambungan satu sama lain untuk
membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tidak akan dapat membentuk film jika
berdiri sendiri-sendiri. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film,
tokoh, masalah / konflik, lokasi, waktu dan alur cerita. Unsur sinematik merupakan
aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film. Aspek tersebut adalah Mise en scene,
sinematografi, editing, serta suara.
Jika naratif adalah pembentuk cerita, maka unsur sinematik adalah semua
aspek teknis dalam produksi sebuah film. Jika naratif adalah nyawa sebuah film, maka
unsur sinematik adalah tubuh fisiknya.

23

Unsur-unsur sinematik meliputi :


1. Mise-en-scene : berasal dari Bahasa Perancis yang berart putting in the
scene, segala hal yang terletak di depan kamera yang akan diambil
gambarnya dalam proses produksi film. Pada unsur ini memiliki empat
aspek utama yaitu latar / setting, kostum-make up, tata cahaya dan acting
pemain.

Gambar 14 : Mise en scene lighting pada pembuatan film


Sumber : http://www.hurlbutvisuals.com/blog/wp-content/uploads/2011/11/511.jpg

2. Sinematografi : pada unsur ini terdapat tiga aspek yaitu : kamera dan film
mencakup teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmya;
framing adalah hubungan kamera dengan objek yang akan diambil; dan
durasi gambar mencakup lamanya sebuah obyek yang diambil gambarnya
oleh kamera.
3. Editing : terdiri atas dua pengertian yaitu editing produksi (proses
pemilihan gambar serta penyambungan gambar yang telah diambil) dan
editing

paska

produksi

(teknik-teknik

yang

digunakan

untuk

menghubungkan setiap shot).


4. Suara : seluruh suara yang keluar dari fil yakni dialog, musik dan efek
suara.
Pencahayaan (lighting) dalam sebuah film sangat dibutuhkan, tanpa cahaya
sebuah film tidak akan terwujud,k seluruh gamabr yang ada dalam film bisa dikatakan

24

sebagai manipulasi cahaya. Tata cahaya dalam film secara umum dapat
dikelompokkan menjadi tiga unsur yaitu kualitas, sumber dan warna. Ketiga unsur ini
sangat mempengaruhi tata cahay dalam membentuk suasana serta mood dalam film.
Film sebagai prosuk sinematografi. Sinematografi merupakan kata serapan
dari Bahasa Inggirs Cinematographyyang berasal dari bahasa Latin Kinema yang
berarti gambar. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang
membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar
sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap
pantulan cahaya yang mengenai benda. Sinematografi sangat dekat dengan film dalam
pengertian sebagai media penyimpanan maupun sebagai genre seni. Film sebagai
media penyimpanan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik
tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media
penyimpanan di awal pertumbuhan sinematografi.
Sinematografi dapat diartikan juga melukis gerak dengan cahaya. Agar dapat
melukis gerak dengan cahaya, maka diperlukan kamera untuk merekam gerak
tersebut. Film merupakan produk atau karya dari kegiatan sinematografi sebagai
perpaduan antara kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam penguasaan
teknologi, olah seni, komunikasi dan manajemen berorganisasi.
Salah satu unsur utama sinematografi adalah visual gerak yang berupa
lambang-lambang komnuikasi visual yang disajikan dengan metode fotografi yaitu
tanpa cahaya, maka tak ada gambar. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa
tampilan visual secara verbal maupun non verbal yang mengandung nilai estetik,
artistik, maupun dramatik. Efek yang dapat diberikan pada film meliputi efek cahaya
agar memberikan kesan dramatis pada cerita.

25

Salah satu cara mudah untuk melakukan pencahayaan adalah dengan membuat
warnaseragam pada seluruh material pada 3D scenes. Teknik pecahayaan dibagi
menjadi 3 bagian
yaitu :
1. Cahaya Utama (Key Light)
Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan
merepresentasikan bagianpaling terang sekaligus mendefiniskan bayangan
pada gambar. Key Light jugamerepresentasikan pencahayaan paling dominan
seperti matahari dan lampu interior. Meskidemikian peletakannya tidak harus
persis tepat pada sumber pencahayaan yang kitainginkan. Key light juga
merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan bayanganyang paling
gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450 dari arah kamera
karenaakan menciptakan efek gelap, terang serta menimbulkan bayangan.

2. Cahaya pengisi (Fill light)


Fungsi fill light adalah melembutkan sekaligus mengisi bagian gelap yang
diciptakan oleh key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan kesan tiga
dimensi. Tanpa fill light ilustrasikita akan berkesan muram dan misterius,
seperti yang biasa kita lihat pada film X-Files danfilm-film horor (disebut
sebagai efek film-noir).Keberadaan fill light menghilangkan kesan seram
tersebut, seraya memberi image tigadimensi pada gambar. Dengan demikian
penciptaan bayangan (cast shadows) pada fill lightpada dasarnya tidak
diperlukan.Rasio pencahayaan pada fill light adalah setengah dari key light.
Meskipun demikian rasiopencahayaan tersebut bisa disesuaikan dengan tema
ilustrasi. Tingkat terang Fill light tidakboleh menyamai Key Light karena akan

26

membuat ilustrasi kita berkesan datar.Pada dasarnya fill light diletakkan pada
arah yang berlawanan dengan key light, karenamemang berfungsi mengisi
bagian gelap dari key light. Pada gambar di bawah key lightdiletakkan pada
bagian kiri kamera dan fill light pada bagian kanan. Fill light sebaiknya
diletakkan lebih rendah dari key light.
3. Cahaya Latar (Back Light)
Back Light berfungsi untuk menciptakan pemisahan antara objek utama
dengan objekpendukung. Dengan diletakkan pada bagian belakang benda back
light menciptakan "garispemisah" antara objek utama dengan latar belakang
pendukungnya.Pada ilustrasi di atas back light digunakan sebagai pengganti
cahaya matahari untukmenciptakan "garis pemisah" pada bagian ranjang yang
menjadi fokus utama dari desain.Karena cahaya matahari pada sore hari
menjelang matahari terbenam bernuansa jingga,maka diberikan warna jingga
pada back light tersebut. Selain itu back light jugamenyebabkan timbulnya
bayangan sehingga bagian cast-shadow pada program 3Dsebaiknya diaktifkan.

Gambar 15: Poin Pencahayaan dalam Film


Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-QmxnEsc8IKo/T2_PYKJ4XAI/AAAAAAAAAB0/oBDAbFjfzE/s1600/3-point.jpg

27

Gambar 16 : Penataan Cahaya secara Skematik pada Pembuatan Film


Sumber :https://sonnysoleman.files.wordpress.com/2012/12/setting_lighting02.jpg

Gambar 17 : Tampak atas penataan cahaya pada pembuatan film


Sumber : https://brightfutureismine.files.wordpress.com/2012/10/apa-itu-three-pointlighting.jpg

28

KESIMPULAN

Cahaya alami merupakan sumber cahaya yang selalu digunakan dan


dibutuhkan. Hal ini tidak lepas dari bidang seni yang juga mengunakan dan
membutuhkan cahaya alami. Penerapannya pun bermacam-macam, mulai dari
fotografi, film, theater, dll. Pencahayaan juga penting dalam men-display
(memamerkan) karya seni tersebut dalam suatu space yang berupa museum dan
gallery. Cahaya alami digunakan karena memiliki efek dan ciri khusus yang tidak
dapat di ciptakan cahaya buatan. Cahaya tidak dapat diatur, tetapi untuk mendapatkan
cahaya yang dibutuhkan kita membutuhkan trik dan tips tersendiri untuk setiap
bidangnya agar cocok dengan kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, A. (n.d.). Lighting dalam fotografi. Retrieved October 1, 2015 from UNY:
http://staff.uny.ac.id
Setiowati, E. Tata Cahayta pada Selasar Suryano Art Space - Bandung. Jurnal Onlie,
Institusi Teknologi Nasional, Teknologi.
McNee, L. (2010, Januari 6). The History and Importance of North Light in Your Art
Studio. Retrieved October 2, 2015 from Art & Fine Art Tips with Lori McNee:
www.finearttips.com
Gunawan, M. Y. (2012). PERANCANGAN FILM DOKUMENTER MENGENAI
TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO. Tugas Akhir, Universitas
Komputer Indonesia, Desain Komunikasi Visual, Bandung.
USU. (n.d.). Retrieved Oktober 2, 2015 from Universitas Sumatera Utara:
repository.usu/ac.id
Trihandono, S.Ds., M.Ds., D., & Yusanto, S.Sos., M.Ds., F. (n.d.). Teknik dan
Komposisi Fotografi/Sinematogrofi. Retrieved Oktober 3, 2015 from
www.magetankab.go.id
(n.d.). Retrieved Oktober 3, 2015 from E-Journal UAJY: ejournal,uajy.ac.id/320/2/1KOM01487.pdf
Achmad, A Karim, PendidikanSeniTeater, Jakarta,
DepartemenPendidikandanKebudayaan, 1990, p.3
H.N, Y. D. (2012). GaleriSeniRupaKontemporer di Yogyakarta. Skripsi,
UniversitasAtma Jaya Yogyakarta, Arsitektur.
Satwiko, P. (2008). Fisika Bangunan. Yogyakarta, DIY, Indonesia: Andi.

GLOSARI
Backlight: untuk menerangi ( sesuatu ) dari belakang .
Background Light:cahaya latar belakang.
Filter Convertion: Fotografi . layar lensa gelatin dicelup atau gelas untuk
mengendalikan rendering warna atau untuk mengurangi intensitas cahaya .
Fill Light: lampu yang digunakan untuk menghilangkan atau melunakkan bayangan
yang disebabkan oleh sumber utama penerangan .
Key Light: ( dalam fotografi atau gambar gerak ) lampu utama yang menerangi subjek
yang difoto atau difilmkan .
Over Exposure: paparan berlebihan , terutama dari film fotografi atau piring peka
terhadap sinar cahaya .
Under Exposure: paparan yang tidak memadai , seperti film fotografi .
White Balance:keseimbangan warna putih dalam fotografi.

You might also like