Professional Documents
Culture Documents
Cahaya alami tidak lepas dari kehidupan kita dan keseharian kita. Cahaya
alami marupakan energi yang terbarukan dan diberikan dengan gratis. Cahaya alami
sendiri berasal dari matahari, matahari merupakan salah satu dari bintang yang
cahayanya sangat besar. Cahaya alami dapat digunakan dengan mudah dan memiliki
banyak kegunaan, seperti pengobatan (heliotherapy), irama tubuh (bio-rhytm), dan
daya panas dan daya kimiawi untuk makhluk hidup dibumi.
1
290 sampai 2300 nm dan mempunyai spectrum lengkap dari ungu ultra hingga merah
infra. Mata manusia paling peka terhadap warna kuning (550nm). Pemanfaatan
cahaya alami ditekankan pada siang hari (SNI-03-2396: 2001), sehingga penggunaan
pencahayaan buatan harus diminimalisir.
Cahaya alami sangat mempengaruhi dunia seni, dari bentuk seninya maupun
bangunan yang melingkui seninya. Bangunan yang melingkupi seni ada bangunan
model museum, panggung dan teater.
PERMASALAHAN
Cahaya alami yang dibutuhkan untuk setiap bangunan berbeda-beda, sehingga
perlunya pembahasan tentang setiap ruangan pada seni yang digunakan untuk suatu
aktifitas seni. Aktifitas yang berhubungan dengan seni memiliki keunikan masing
masing untuk efek dan citra yang ditonjolkan. Cahaya Alami ini perlu untuk dibahas
karena setiap ruangan yang digunakan atau efek yang akan dihasilkan serta kebutuhan
untuk setiap cabang seni berbeda beda. Pada makalah ini akan membahas tentang
bermacam-macam hubungan pencahayaan alami dengan seni, baik dari bangunannya,
ruangannya, dan efek yang dihasilkannya. Lalu apakah hubungannya dengan cahaya
alami dan seni?
METODE
Metode pengambilan data untuk makalah ini dengan cara tidak langsung atau
dari berbagai macam literatur atau sumber, baik melalui buku atau melalui internet
dengan sumber sumber yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
Metode penulisan yang digunakan adalah dengan cara deduktif. Deduktif
adalah cara menjabarkan pembahasan dahulu lalu menarik kesimpulan di akhir.
ISI
Pada jaman dahulu pencahayaan alami sudah dikenal untuk pencahayaan pada
seni, misalnya digunakan untuk seni teater/sadion, digunakan untuk memperjelas
lekukan lekukan pada patung patung monumental pada open space.
warna
Jenis Cahaya
Penjeniasan cahaya pada sinematografi dan fotografi didasarkan pada fungsi
pencahayaan tersebut. Berdasarkan fungsinya jenis cahaya terdiri atas (1) cahaya
kunci/cahaya utama (key light), (2) cahaya pengisi (fill light), dan (3) cahaya
belakang (back light).
Key light adalah cahaya yang lengsung mengenai objek dan bersifat dominan.
Kebanyakan key light searah dengan kamera. Untuk tujuan menciptakan efek tertentu
key light dapat ditempatkan di samping kamera sehingga cahaya mengenai sebagian
objek.
Fill light adalah cahaya yang berfungsi mengisi. Key light yang mengenai
salah satu sisi menimbulkan bayangan di sisi lain. Fill light berfungsi
menimpa/menghilangkan bayangan key light. Fill Light juga berfungsi meratakan
intensitas sinar pada ruangan. Jumlah fill light biasanya lebih dari satu disesuaikan
dengan kebutuhan penghilangan bayangan. Back Light berasal dari belakang obyek,
dan biasanya digunakan sebagai pembentuk gambar artistik dan memperkuat kesan
(siluet, angker, misterius).
Model Pencahayaan
Gambar 3 : Skylight
Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/633/
Gambar 8: Theater
Sumber: (https://kisihati.files.wordpress.com/2012/07/matah-ati1.jpg)
Pengertian
Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting.
Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk
menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya
cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata
cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu:
1. Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas
2.
2. Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik
fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu
dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik
fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan
titk fokus yang paling efektif adalah 450 di atas panggung. Namun semuanya
itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan
idealnya, lighiting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu)
tatacahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah
depan, dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah.
3. Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna
cahaya yang dibutuhkan. Hal ini berarti, lightingman harus memiliki
pengetahuan tentang warna.
4. Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya lightingman harus memiliki
pemahaman mengenai sifat karakter cahaya dari perlengkapan tata cahaya.
Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati
jika sedang bertugas menjadi light setter atau penata cahaya.
5. Pemahaman naskah. Artinya lightingman harus paham mengenai naskah yang
akan dipentaskan. Selain itu, juga harus memahami maksud dan jalan pikiran
sutradara sebagai penguasa tertinggi dalam pementasan.
Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara
satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu
jalannya proses produksi secara keseluruhan. Begitu pula dengan tukang tata
cahaya. Dia juga menjadi bagian penting selain sutradara dan aktor, disamping make
up, stage manager, dan unsur lainnya. Dengan kata lain, lightingman juga harus
memiliki disiplin yang sama dengan semua pendukung pementasan.
11
Dari paparan di atas, semuanya dapat dicapai dengan belajar mengenai tata cahaya
dan unsur pendukung lainnya.
Istilah dalam Tata Cahaya
1. Lampu: sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38, halogen,
2.
3.
4.
5.
keseluruhan.
6. Foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
7. Wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
8. Front light: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya
ditempatkan di panggung bagian belakang.
9. Silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop.
10. Upper light: lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya
ditempatkan tepat di atas panggung.
11. Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring),
tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar,
stopcontact, jumper, dll.
12. Seri light, lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. (1 channel 1
lampu)
13. Paralel light, lampu yang diinstalasi secara paralel (1 channel beberapa
lampu).
Seperti yang telah di ungkapkan di atas, secara sederhana hal-hal tersebut adalah
yang pada umumnya harus diketahui oleh lightingman, selanjutnya baik tidaknya
tatacahaya bergantung pada pemahaman, pengalaman dan kreatifitas dari lightingman.
Intinya, jika ingin menjadi lightingman sejati, Anda harus banyak belajar dan
mencoba (trial and error).
12
Unsur dekor juga memanfaatkan cahaya untuk membantu suasana tertentu. Misalnya,
cahaya terang menyiratkan siang hari, atau cahaya berwarna biru menyiratkan suasana
malam hari. Cahaya berwarna juga digunakan untuk memberi aksentuasi pada adegan
atau tokoh tertentu.
FOTOGRAFI
Pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi. Tanpa cahaya maka
fotografi tidak akan pernah ada. Cahaya dapat membentuk karakter pada sebuah
foto.Dengan cahaya, dapat menentukan apakah sebuah foto baik atau tidak. Proses
pencahayaan yang terjadi dalam tubuh kamera disebut proses Exposure. Sedangkan
proses yang terjadi diluar tubuh kamera disebut Lighting (Pencahayaan). Untuk
menghasilkan foto yang jelas diperlukan sejumlah sinar yang cukup , jika terlalu
banyak sinar maka hasil foto akan over exposure, sedangkan jika kekurangan cahaya
13
Gambar 9 : Camera
Sumber :http://staff.uny.ac.id
Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objek yang akan difoto.
Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut
yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu
memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi menjadi seakan tiga dimensi.
14
Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya fotografi.
Pencahayaan ini akan menentukan kualitas dari gambar dengan perhitungan dalam
bentuk intensitas, atau kekuatan cahaya itu sendiri.
1. TEMPERATUR WARNA (color temperature) -Tungsten 3600 K warna yang
ditimbulkan ke cenderung kekuningan (YELLOWISH)- Flourencent 4200 K
warna yang ditimbulkan ke cenderung kehijauan (GREENISH)- Daylight
5600 K warna yang ditimbulkan kecendrung kebiruan (BLUISH). Sehingga
untuk mendapati warna yang tepat kita butuh konversi antara sumber cahaya
dengan jenis bahan baku hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan FILTER
CONVERTION atau dalam teknik kamera dipergunakan WHITE BALANCE.
2. ASPEKASPEKUNTUKPERHITUNGANWARNAYANGBAIK
- HUE adalah predominasi dari sensasionalitas warna, antara warna
merah, warna kuning, warna biru. Warna yang normal diharapkan
-
diterima subjek.
3. KARAKTERPENCAHAYAAN
A. HardLight
Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya yang
lemah cukup tinggi. Karena cahaya yang jatuh menjadi focus pada titik
tertentu maka hal ini memberikan dampak pada bagian bayangan akan
terlihat sangat jelas. Sehingga akan menimbulkan efek kontras yang
sangat tinggi.
B. SoftLight
Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat dengan
perbandingan antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup
rendah.Karena perbandingan yang sangat kecil ini cahaya menjadi rata
sehingga bayangan akan terlihat halus atau tidak ada sama sekali.
4. METODETEKNISPENCAHAYAAN
A. Direct Light >Sebuah metode dalam menerapkan jatuhnya sumber
cahaya secara langsung di arahkan ke permukaan subjek. Dari
penerapan seperti ini akan terlihat jelas arah datangnya sumber cahaya.
B. Reflected Light >Sebuah metoda dalam menerapkan jatuhnya sumber
cahaya tidak secara langsung tetapi dengan mengarahkan ke bidang
lain sehingga cahaya yang jatuh kepermukaan subjek adalah cahaya
pantulan. Karena cahaya menjadi halus dan rata maka tidak terlihat
jelas arah datangnya.
C. Difused Light >Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup
awan, berkabut atau karena debu. Dengan kata lain percampuran
cahaya matahari dengan eleman alam lain yang menghasilkan cahaya
matahari lembut dan tidak terlalu keras.
5. METODE PEMANFAATAN SUMBER CAHAYA
A. Available Light
Cahaya yang sudah ada di lokasi dengan kondisi permanen dan
16
untuk
kebutuhan
pengambilan
gambar
namun
tidak
17
antara 08.00 10.00 dan untuk sore hari 15.00 matahari terbenam. Hal ini
dikarenakan pada jam-jam tersebut kekuatan sinar matahari tidak terlalu kuat, dan
sudut pencahayaannya pun merata.
Ada beberapa jenis pencahayaan yang dihasilkan oleh sinar matahari, yaitu :
a) Direct Light
Cahaya matahari langsung jatuh menimpa objek, berkas cahayanya kuat,
terjadi kontras yang mencolok antara bagian yang terkena sinar matahari
dengan yang tidak.
b) Difused Light
Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup awan, berkabut atau karena
debu. Dengan kata lain percampuran cahaya matahari dengan eleman alam
lain yang menghasilkan cahaya matahari lembut dan tidak terlalu keras.
c) Windows Light
Masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan di pagi hari melalui celah-celah
jendela.Guratan jatuhnya cahaya sangat terlihat jelas, ini yang disebut
Windows Light. Ciri yang perlu diingat dalam windows light adalah cahaya
kontras yang kuat antara bayangan dengan bagian yang terkena cahaya. Objek
yang terkena cahaya akan terlihat lebih menonjol.
d) Reflected Light
Pencahayaan terjadi ketika direct light melalui permukaan tertentu atau adanya
objek lainyang membantu proses pemantulan cahaya.
18
STUDIO SENI
Selama berabad-abad, seniman telah mengetahui keuntungan dari melukis
mengunakan cahaya utara
terbaik sepanjang sejarah dunia. Kita telah mendengar bahwa jendela yang
menghadap ke arah timur adalah yang paling baik untuk studio seniman, tetapi
mengapa demikian?
Cahaya utara, atau lebih umum disebut Reflected light atau indirect light,
menghasilkan cahaya yang indah dan perpindahan cahaya yang terkontrol dan
tenang
Dengan jendela yang menghadap ke arah utara, seniman tidak perlu khawatir
dan pergantian warna yang halus dengan lebih baik dalam sebuah lukisan
3
Vermeer sangat dikenal akan cahaya utara pada studionya dimana banyak dari
maha karyanya diciptakan
3Johannes, Jan atau Johan Vermeer ( Belanda: [jons jn vrmr] ; 1632 - Desember
1675) adalah seorang pelukisBelanda yang terutama melukis pemandangan dalam ruang di
rumah kediaman kelas menengah.
19
Pada sisi lain, direct sunlight sangat silau dan menghasilkan warna yang
20
Gambar13 : Amphitheatre
Sumber : ejurnal.itenas.ac.id
`
Jenis Pencahayaan
Penerangan memiliki peranan penting bagi sebuah ruang interior, termasuk ruang
galeri. Pencahayaan yang baik dapat menampilkan kelebihan ruang interior. Sumber
cahaya untuk sebuah galeri dapat memanfaatkan cahaya dari bukaan jendela ataupun
lampu-lampu. Secara garis besar pencahayaan terbagi menjadi dua yaitu cahaya alami
dan buatan, cahaya alami biasanya bersumber pada sinar matahari sedangkan cahaya
buatan bersumber dari alat penerangan yaitu lampu.
1. Pencahayaan Alami
Sumber pencahayaan alami terdapat di alam dan tidak dapat dikendalikan
manusia. Sumber-sumber cahaya ini meliputi cahaya matahari, cahaya bulan,
cahaya bintang, cahaya yang berasal dari berbagai macam tumbuhan dan
hewan, cahaya radioluminen, dan api. (Karlen: 3, 2007)
Pencahayaan alami yang bersumber dari cahaya matahari, seringkali
digunakan sebagai penerangan utama terutama pada siang hari disebut juga
sebagai pencahayaan matahari. Yang dimaksud dengan pencahayaan matahari
adalah proses lengkap dalam mendesain bangunan untuk memanfaatkan
cahaya alami secara maksimal. Hal itu meliputi aktifitas berikut:
21
22
Film telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia, sejak awal abad ke 19
sampai sekarang dan yang akan datang, film telah berkembang dari pertunjukan
keliling yang menjadi salah satu alat penting dalam dunia hiburan serta media masa
pada abad ke 21 sekarang ini.
Film merupakan produk kebudayaan manusia yang dianggap berdampak besar
bagi masyarakat. Film merupakan salah satu bentuk seni, sumber hiburan dan alat
untuk mendidik bagi para penontonnya.
Pada perkembangannya film telah melalui berbagai bentuk kemajuan dan
inovasi, bahkan revolusi dari bentuk film sesederhana potongan pendek gambar yang
bergerak sampai menjelma menjadi sebuah bentuk yang kompleks dengan teknologi
tinggi yang mampu menampilkan efek-efek khusus.
Fim dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluboid,
pita video dan piringan video. Film berupa media yang peka terhadap cahaya yang
telah diproses sehingga menumbulkan atau menghasilkan gambar bergerak pada layer
yang dibuat dengan tujuan tertentu untuk ditonton.
Film dibentuk oleh dua unsur pembentuk yakni ; unsur naratif dan unsur
sinematik. Kedua unsur tersebut saling berkesinambungan satu sama lain untuk
membentuk sebuah film. Masing-masing unsur tidak akan dapat membentuk film jika
berdiri sendiri-sendiri. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film,
tokoh, masalah / konflik, lokasi, waktu dan alur cerita. Unsur sinematik merupakan
aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film. Aspek tersebut adalah Mise en scene,
sinematografi, editing, serta suara.
Jika naratif adalah pembentuk cerita, maka unsur sinematik adalah semua
aspek teknis dalam produksi sebuah film. Jika naratif adalah nyawa sebuah film, maka
unsur sinematik adalah tubuh fisiknya.
23
2. Sinematografi : pada unsur ini terdapat tiga aspek yaitu : kamera dan film
mencakup teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmya;
framing adalah hubungan kamera dengan objek yang akan diambil; dan
durasi gambar mencakup lamanya sebuah obyek yang diambil gambarnya
oleh kamera.
3. Editing : terdiri atas dua pengertian yaitu editing produksi (proses
pemilihan gambar serta penyambungan gambar yang telah diambil) dan
editing
paska
produksi
(teknik-teknik
yang
digunakan
untuk
24
sebagai manipulasi cahaya. Tata cahaya dalam film secara umum dapat
dikelompokkan menjadi tiga unsur yaitu kualitas, sumber dan warna. Ketiga unsur ini
sangat mempengaruhi tata cahay dalam membentuk suasana serta mood dalam film.
Film sebagai prosuk sinematografi. Sinematografi merupakan kata serapan
dari Bahasa Inggirs Cinematographyyang berasal dari bahasa Latin Kinema yang
berarti gambar. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang
membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar
sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap
pantulan cahaya yang mengenai benda. Sinematografi sangat dekat dengan film dalam
pengertian sebagai media penyimpanan maupun sebagai genre seni. Film sebagai
media penyimpanan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik
tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media
penyimpanan di awal pertumbuhan sinematografi.
Sinematografi dapat diartikan juga melukis gerak dengan cahaya. Agar dapat
melukis gerak dengan cahaya, maka diperlukan kamera untuk merekam gerak
tersebut. Film merupakan produk atau karya dari kegiatan sinematografi sebagai
perpaduan antara kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam penguasaan
teknologi, olah seni, komunikasi dan manajemen berorganisasi.
Salah satu unsur utama sinematografi adalah visual gerak yang berupa
lambang-lambang komnuikasi visual yang disajikan dengan metode fotografi yaitu
tanpa cahaya, maka tak ada gambar. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa
tampilan visual secara verbal maupun non verbal yang mengandung nilai estetik,
artistik, maupun dramatik. Efek yang dapat diberikan pada film meliputi efek cahaya
agar memberikan kesan dramatis pada cerita.
25
Salah satu cara mudah untuk melakukan pencahayaan adalah dengan membuat
warnaseragam pada seluruh material pada 3D scenes. Teknik pecahayaan dibagi
menjadi 3 bagian
yaitu :
1. Cahaya Utama (Key Light)
Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan
merepresentasikan bagianpaling terang sekaligus mendefiniskan bayangan
pada gambar. Key Light jugamerepresentasikan pencahayaan paling dominan
seperti matahari dan lampu interior. Meskidemikian peletakannya tidak harus
persis tepat pada sumber pencahayaan yang kitainginkan. Key light juga
merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan bayanganyang paling
gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450 dari arah kamera
karenaakan menciptakan efek gelap, terang serta menimbulkan bayangan.
26
membuat ilustrasi kita berkesan datar.Pada dasarnya fill light diletakkan pada
arah yang berlawanan dengan key light, karenamemang berfungsi mengisi
bagian gelap dari key light. Pada gambar di bawah key lightdiletakkan pada
bagian kiri kamera dan fill light pada bagian kanan. Fill light sebaiknya
diletakkan lebih rendah dari key light.
3. Cahaya Latar (Back Light)
Back Light berfungsi untuk menciptakan pemisahan antara objek utama
dengan objekpendukung. Dengan diletakkan pada bagian belakang benda back
light menciptakan "garispemisah" antara objek utama dengan latar belakang
pendukungnya.Pada ilustrasi di atas back light digunakan sebagai pengganti
cahaya matahari untukmenciptakan "garis pemisah" pada bagian ranjang yang
menjadi fokus utama dari desain.Karena cahaya matahari pada sore hari
menjelang matahari terbenam bernuansa jingga,maka diberikan warna jingga
pada back light tersebut. Selain itu back light jugamenyebabkan timbulnya
bayangan sehingga bagian cast-shadow pada program 3Dsebaiknya diaktifkan.
27
28
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, A. (n.d.). Lighting dalam fotografi. Retrieved October 1, 2015 from UNY:
http://staff.uny.ac.id
Setiowati, E. Tata Cahayta pada Selasar Suryano Art Space - Bandung. Jurnal Onlie,
Institusi Teknologi Nasional, Teknologi.
McNee, L. (2010, Januari 6). The History and Importance of North Light in Your Art
Studio. Retrieved October 2, 2015 from Art & Fine Art Tips with Lori McNee:
www.finearttips.com
Gunawan, M. Y. (2012). PERANCANGAN FILM DOKUMENTER MENGENAI
TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO. Tugas Akhir, Universitas
Komputer Indonesia, Desain Komunikasi Visual, Bandung.
USU. (n.d.). Retrieved Oktober 2, 2015 from Universitas Sumatera Utara:
repository.usu/ac.id
Trihandono, S.Ds., M.Ds., D., & Yusanto, S.Sos., M.Ds., F. (n.d.). Teknik dan
Komposisi Fotografi/Sinematogrofi. Retrieved Oktober 3, 2015 from
www.magetankab.go.id
(n.d.). Retrieved Oktober 3, 2015 from E-Journal UAJY: ejournal,uajy.ac.id/320/2/1KOM01487.pdf
Achmad, A Karim, PendidikanSeniTeater, Jakarta,
DepartemenPendidikandanKebudayaan, 1990, p.3
H.N, Y. D. (2012). GaleriSeniRupaKontemporer di Yogyakarta. Skripsi,
UniversitasAtma Jaya Yogyakarta, Arsitektur.
Satwiko, P. (2008). Fisika Bangunan. Yogyakarta, DIY, Indonesia: Andi.
GLOSARI
Backlight: untuk menerangi ( sesuatu ) dari belakang .
Background Light:cahaya latar belakang.
Filter Convertion: Fotografi . layar lensa gelatin dicelup atau gelas untuk
mengendalikan rendering warna atau untuk mengurangi intensitas cahaya .
Fill Light: lampu yang digunakan untuk menghilangkan atau melunakkan bayangan
yang disebabkan oleh sumber utama penerangan .
Key Light: ( dalam fotografi atau gambar gerak ) lampu utama yang menerangi subjek
yang difoto atau difilmkan .
Over Exposure: paparan berlebihan , terutama dari film fotografi atau piring peka
terhadap sinar cahaya .
Under Exposure: paparan yang tidak memadai , seperti film fotografi .
White Balance:keseimbangan warna putih dalam fotografi.