Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keluarga adalah anggota keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam keluarga yang berperan dalam menentukan
cara asuhan keperawatan yanga diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan dirumah sakit akan menjadi sia-sia jika tidak menjadi
tindak lanjut oleh keluaga dirumah. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan sangat berhubungan atau sangagat
signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga perawat mendapat dua
keuntungan sekaligus, keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan idividu dan
keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian
pelayanan kesehatan perawat harus meperhatikan niali-niali dan budaya yang berlaku
dalam masyarakat atau keluarga.
Pelayanan
diberikan ditempat tinggal klien dan keluaraga sehingga klien tetap memiliki otonomi
untuk memutuskan hal-hal yang terkait dengan masalah kesehatan. Perawat yang
melakukan perawatan dirumah bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan
keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Namun di Indonesia
belum ada lembaga atau organisasi perawat yang mengatur pelayanan keperawatan
dirumah secara administratif. Perawatan yang diberikan dirumah-rumah khususnya
oleh perawat komunitas masih besifat sukarela belum ada pengaturan imbalan atau
jasa yang diberiakan. Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan kepada
Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan yang benar dan
tepat pada keluarga dengan penderita Hipertensi melalui pendekatan penerapan proses
keperawatan sebagai metode pemecahan masalah.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan askep keluarga ini diharapkan mahasiswa
mampu :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu yang mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari kelurga (friedman, 1988)
Kelurga adalah unit terkecil di masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan
anak-anak (UU No. 10, 1992)
b. Tipe-tipe Keluarga
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi tiga tipe, antara lain :
a) Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak.
b) Keluarga besar ( Extended Family) adalah keluarga inti ditambah keluarga lain
masih mempunyai hubungan adalah (kakek, nenek, paman, dan bibi)
c) Orang tua tunggal (Single Parent) adalah keluarga lain yang terdiri dari satu
orang dengan anak-anaknya akibat perceraian atau ditinggal suami.
c.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut parad dan Caplon (1965), dalam Friedman ada 4 yaitu :
1) Struktur peran keluarga menggambarkan peran masing-masing
anggota
Tahap-tahap Keluarga
Di indonesia keluarga dikelompokkan menjadi 5 tahap berdasarkan kemampuan
untuk pemenuhan kebutuhan dasar psikososial, ekonomi keluarga di masyarakat
yaitu :
a) Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan
dasar secara minimal yaitu kebutuhan pengakaran agama, pangan, sandang,
papan, dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu
atau indikator keluarga sejahtera tahap satu.
b) Keluarga sejahtera tahap I adalah keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan
dasar secara minimal serta telah memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya
yaitu kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan, tempat tinggal atau transportasi.
c) Keluarga Sejahtera tahap II (Keluarga sejahtera II) adalah keluarga yang telah
dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan yaitu kebutuhan untuk menabung dan
memperoleh informasi.
d) Keluarga sejahtera tahap III (Keluarga sejahtera III) adalah keluarga yang telah
dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial, psikologis dan
kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan baik
internal ataupun keluarga serta berperan aktif dengan menjadi pengurus
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebakan
oleh katup-katup yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup aorta
dan arteri pulmonal setelah kontruksi dari ventrikal. Bunyi yang pertama panjang dan
yang kedua pendek dan tajam. Dalam keadaan normal, jantung tidak membuat bunyi
lebih keras, tetapi bila arus darah cepat atau kalau ada kelainan pada katup maka
terdapat bunyi bising.
Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode yaitu :
a)
Periode kontruksi (periode sistole) yaitu keadaan dimana jantung bagian vertikel
dalam keadaan menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup
valvula emilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sendi
masuk ke paru-paru kiri dan kanan, sedangkan darah dari ventrikal sinistera
mengalir ke aorta kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
b)
c)
c. Etiologi
Dari seluruh penderita hipertensi ternyata 90 % belum dapat diterangkan
penyebabnya secara pasti. Hal ini disebut dengan hipertenssi esensial yang merupakan
problem bagi penderita itu sendiri dan diduga penyebabnya antara lain:
a) Gangguan emosi
b) Obesitas
10
JNC V, tekanan darah pada orang dewasa berumur diatas 18 tahun, diklasifikasikan
sebagai berikut :
Tabel Kriteria penyakit hipertensi menurut JNC V USA tahun 1993 (Dalimartha s.
Qwijaya Kusuma, 2004).
Tekanan Darah
Sistolik
Diastolik
No.
1.
Kriteria
Normal
<130
<85
2..
Perbatasan
130 139
85 89
3.
Hipertensi
Derajat 1 : ringan (Mild)
140 -159
90 -99
160 179
100 109
180 209
110 119
>209
>119
Catatan :
a.
Jika penderita mempunyai tekanan sistolik dan diastolik yang tidak termasuk
dalam satu kriteria maka ia termasuk dalam kriteria yang lebih tinggi. Misalnya
mempunyai tekanan darah 180/120 mmHg (dibaca sistolik 180
mmHg,
f.
11
terjadi oedema pupil. Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan
gejala sampai bertahun-tahun. Apabila ada gejala yang timbul hal itu biasanya
menunjukkan adanya kerusakan vaskuler dengan manivestasi yang khas sesuai
dengan sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan.
Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanivestasi sebagai nokturia (peningkatan
urine pada malam hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea darah dan kreatinin).
Keterlibatan pembuluh darah otak menimbulkan stroke atau serangan iskemik
transien yang bermanivestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi atau gangguan
tajam penglihatan Smeltzer, Bore, 2002).
Crowin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah
mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa :
Nyeri kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual muntah akibat tekanan
darah intrakranial :
a)
b)
c)
d)
g. Komplikasi
Komplikasi umumnya terjadi pada hipertensi berat yaitu apabila tekanan
diastolik sama atau lebih besar dari 130 mmHg atau kenaikan darah yang mendadak
tinggi diantaranya:
12
a) Stroke
b) Kerusakan pada jantung, ginjal dan mata.
h. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan pada evaluasi pasien hipertensi masih
merupakan perdebatan, pemmeriksaan yang diperlukan adalah :
1)
Laboratorium
Kadar ureum dan kadar kretinin untuk mengenali fungsi ginjal, kadar kretinin
lebih berarti dibandingkan dengan ureum sebagai modikator laju filtrasi
glomerulus (GFR) yang menunjukkan derajat fungsi ginjal.
Kalium, pemeriksaan kalium dapat membantu menyingkirkan alduteronisme
primer pada pasien hipertensi.
Glukosa, oleh karena hipertensi sering dijumpai pada pasien Diabetes
Militus,kadar glukosa perlu diperiksa yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan
kadar glukosa 2 jam setelah makan.
Luminalisasi,diperlukan karena selain dapat membantu menonjolkan diagnosis
penyakit ginjal juga karena protel nuria ditemukan hampir pada seluruh pasien
2)
i.
Penatalaksanaan
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Penatalaksanaan non farmakologis atau perubahan perilaku dan gaya hidup.
Penatalaksanaan non farmatologis dapat berupa penurunan berat badan,
pengurangan penggunaan garam , menghindari faktor resiko seperti merokok.
13
2)
Penatalaksanaan farmakologis
Pengobatan hipertensi berlandaskan pada beberapa prinsip, pengobatan
hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan kasual, pengobatan
hipertensi primer lebih dari tujuh bulan untuk menurunkan tekanan darah
dengan harapan memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.
Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti
hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan
besar untuk seumur hidup. Obat yang dapat diberikan diantaraanya:
a)
Deuritik
Tiazid 25 50 mg 1 2 kali sehari, aldakton 50 100 mg setiap pagi,
furosemid 40 mg tiap hari, trim toven 50 100 mg dua kali tiap hari.
b)
c)
Pengelat beta
Propanolol 10 mg 1 kali sehari, pindolol 1mg setiap hari, acebutolol
0,3 mg setiap hari.
d)
Vasobilator
Hidrolizin 10 -25 mg tiap hari, monoksida 2,5 -5 mg setiap hari,
poksalzosin 1 4 mg setiap hari.
e)
f)
Entagonis calsium
Obat golongan ini adalah diltiazin 30 diberikan tiga kali sehari,
nifedipin dan veratamil.
14
C.
Pengkajian
Pengkajian
adalah
suatu
tahapan
ketika
seorang
perawat
Pengkajian
merupakan
langkah
awal
pelaksanaan
asuhan
keperawatan keluarga.
Pada kegiatan pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan,
yaitu alam pengkajian meliputi dua tahap yaitu
a). Membina hubungan yang baik.
Hubungan yang baik antara perawat-klien (keluarga) merupakan modal
utama pelaksanaan asuhan keperaawatan. Hubungan tersebut dapat di
bentuk dengan menerapkan komunikasi terpiutik yang
merupakan
dan
ramah.
b). Menjelaskan tujuan kunjungan
c). Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk
membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di
keluarga.
d). Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan
e). Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi
jaringan perawat.
b. Pengkajian awal
15
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan.
c. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)
Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang lebih
lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian
awal. Di sini perawat perlu mengungkap keadaan keluarga hingga penyebab dari
masalah kesehatan yang paling mendasar.
Data yang perlu diperoleh dari pengkajian :
a)
a.
Fisik
b.
Mental
c.
Emosi
d.
Sosial
e.
Spiritual
Data umum
Data ini mencakup kepala keluarga (KK), alamat dan telepon,
pekerjaan KK, dan komposisi keluarga. Selanjutnya komposisi keluarga
dibuat genogramnya.
16
a. Tipe keluarga
Yang menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga. Untuk menentukan
tipe keluarga, lakukan identifikasi terhadap kepala keluarga.
b. Suku bangsa
Yang mengkaji asal/suku bangsa keluarga (pasangan), dapat digunakan
untuk mengidentifikasi budaya suku bangsa yang terkait dengan
kesehatan, juga dapat mengidentifikasi bahasa sehari-hari yang
digunakan leh keluarga.
c. Agama.
Yang mengidentifikasi agama dan kepercayaan keluarga yang dianut
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh penghasilan seluruh
anggota keluarga (orang tua maupun anak yang telah bekerja dan
membantunya). Status sosial ekonomi keluarga juga dipengaruhi oleh
kebutuhan da barang yang dimiliki.
e.
2)
17
b.
c.
d.
3)
Data lingkungan
kebiasaan
seperti
lingkungan
fisik,
nilai
atau
norma
serta
18
Struktur keluarga
a. Beberapa struktur yang terdapat di dalam keluarga yaitu: Struktur peran, yang
menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga secara formal maupun informal
baik di keluarga atau masyarakat.
b. Nilai atau norma kelurga menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan.
c. .Pola komunikasi keluarga, menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi,
siapa pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
d. Struktur kekuatan kelurga, menjelaskan kemampuan kelurga untuk mempengaruhi
dan mengendalikan angggota keluarga untuk mengubah prilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.
5)
19
Pemeriksaan kesehatan.
Pemerikasaan kesehatan pada individu anggota keluarga yang dilakukan tidak
berbeda jauh dengan pemeriksaan pada klien di klinik/rumah sakit meliputi
pengkajian kebutuhan dasar individu, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang perlu.
7)
Harapan keluarga.
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat/petugas kesehatan
untuk membantu menyelesaikan kesehatan yang terjadi.
b.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan yang nyata dan masalah
kesehatan yang potensial (pada individu, keluarga, kelompok) dimana perawat dapat
secara sah dan mandiri menanganinya dalam bentuk tindakan keparawatan yang
ditujukan untuk mencegah, mengatasi atau mengurangi masalah tersebut. Diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul adalah :
a) Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga terutama berhubungan dengan
ketidakmampuan
20
21
a.
Keadaan sakit.
2)
3)
Perkawinan
2)
Kehamilan
3)
Persalinan
4)
Masa nifas
5)
6) Abortus
7) Anak masuk sekolah
8) Anak remaja
9)
Kehilangan pekerjaan
10)
11)
Pindah rumah
Diagnosa aktual adalah masalah keperawatan yang dialami oleh warga dan
memerlukan bantuan dari perawat denagn cepat
2)
Diagnosa resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi
tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat
apabila tidak segera mendapat bantuan
22
3)
Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga
telah mampu memenuhi keseimbangan dan mempunyai sumber penunjang
kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
Kriteria
Skala
Bobo
tidak/kurang sehat
ancaman kesehatan
keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Sko
Skala
mudah
sedang/cukup
tidak rapat
Potensial masalah dapat dicegah
Skala
tinggi
sedang/cukup
rendah
Menonjolnya masalah
Skala
ma
2
1
23
1
0
Skoring :
a.
b.
Skor tersebut dibagi dengan skot tertinggi dan dikalikan dengan bobot
c.
d.
Data
o
1
Data
Masalah
klien
menunjukkan
yang Penyakit
ketidak hipertensi
Penyebab
Ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
penyakit
berhubungan
DS :
tidak
banyak
tentang
tampak
aktif
penyebabnya.
dengan
mengerti
24
Data
klien
Menunjukkan
2
yang
kurangnya
informasi
tentang Kurang
Ketidakmampuan
Pemanfaatan
fasilitas pengetahuan
keluarga
pelayanan kesehatan
memanfaatkan
DS :
fasilitas
Klien
dan
keluarga
atau
pergi
dan
keluarga
memanfaatkan
kesehatan
pelayanan
25
kesehatan.
c.
terhadap
pelayanan
yang
diperlukan
seperti
pelayanan
medis,
kesejahteraan sosial.
c).
b).
Afektif : tindakan keperawatan yang diarahkan kepada aspekaspek afektif fungsi keluarga adalah tindakan yang dirancang
untuk menubah emosi dari anggota keluarga, shingga mereka
dapat memecahkan masalah lebih efektif.
26
c).
b.
kebutuhan kesehatan.
2)
3)
4)
sekitarnya.
c.
diminimalis.
d. Implementasi.
Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana
perawatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan independen (mandiri ) dan
kolaborasi.
27
a.
b.
e. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang membandingakan antara :
a.
Hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk
melihat keberhasilan.
b.
Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil sebagian, perlu disusun rencana
keperawatan yang baru.
c.
d.
28
Pada tahap ini ada 2 evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat :
a.
b.
Keadaaan fisik
Adanya perubahan fisik yang terjadi khususnya mengenai keluhan-keluhan
yang diasakan oleh anggota keluarga yang sehat.
b).
c).
29
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn A ada beberapa hal
yang perlu dipersiapkan :
a.
b.
c.
d.
e.
3.
Format Pengkajian
b.
Jam tangan
c.
Alat tulis
d.
Perlengkapan Medis
30
B. Tahap Pengkajian
Hari/Tanggal : Sabtu 18 Mei 2013
Jam : 09:30WITA
a. Identitas
a. Identitas kepala keluarga
Nama
: TnA
Umur
: 42Tahun
Agama
: Islam
Suku
: Mandar
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Supir truk
Alamat
: Kampung Baru
b. Komposisi Keluarga.
Komposisi Keluarga.
No
1
Nama
Tn A
L/P
L
Umur
42
Hub. Kel.
Kk
Pekerjaan
Sopir truk
Pendidikan
SD
Ny S
30
istri
IRT
SD
AnR
Anak Kandung
c. Genogram:
31
Keterangan :
: Laki Laki
: Garis Perkawinan
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Klien
d.
e.
Suku Bangsa
a)
: Mandar
b)
c)
f.
b)
c)
32
d)
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : untuk membiayai kebutuhan seharihari dan biaya Sekolah anak-anaknya Rp. 300.000,-/bulan
g.
C.
saatberdiri.
b.
Riwayat penyakit keturunan : klien dan keluarga mengatakan tidak ada anggota
Nama
Umur
Keadaan
Masalah
Tindakan Yang
o
1
Tn A
(th)
42
Kesehatan
Sakit
Keluarga
Hipertensi
Telah Dilakukan
Pergi berobat ke
Ny S
32
Sehat
puskesmas
AnR
Sehat
d.
Pengkajian Lingkungan
a.
Karakteristik Rumah
a).
Luas Rumah
: 7 x 8 m2
b).
Type Rumah
: kayu
33
c).
Kepemilikan
: Milik sendiri
d).
Ventilasi/jendela
: Ada
e).
: mata air
f).
Kamar mandi / WC
: Tidak ada
g).
Kebersihan Lingkungan
: Kurang
h).
Denah Rumah
KT
D
RM
RT
Keterangan
b.
KT
: Kamar Tidur
RT
: Ruang Tamu
: Dapur
RM
: Ruang makan
c.
d.
Struktur Keluarga
Pola/cara komunikasi keluarga : keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
mandar lebih dominan sedangkan bahasa indonesia jarang digunakan
34
a).
Kerukunan hidup dalam keluarga :Baik, keluarga kompak ,anggota keluarga yang
mempunyai masalah kususnya masalah kesehatan di rundingkan dengan anggota
keluarga yang lain untuk mencari pemecahan masalah.
d)).
e)).
f)).
Fungsi Ekonomi
35
b).
c).
Respon keluarga terhadap stressor : Keluarga hanya bisa berusaha dan berdoa.
d).
Strategi koping : keluarga berharap segala masalah dapat teratasi dengan aman
dan damai.
e).
f.
KeadaanGizi Keluarga
Pemenuhan gizi : Cukup
g.
Pemeriksaan Fisik
a.
TnA
Keadaan Umum : Baik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah: 200/90 mm Hg
Nadi
: 80x /menit
Respirasi
: 20 x /menit
Temperature : 37oC
Kepala
Mata
Hidung
36
Mulut
expansi
dada
normal,
bentuk
simetris
tidak
ada
weizing/ronchi.
Abdomen : Simetris, tidak ada benjolan, tidak teraba masa.
Ekstrimitas Atas
Ektrimitas Bawah
b.
Tinggi badan
: 170 cm
Berat badan
: 76 kg
Ny S
Keadaan Umum
: Sehat
: 120/80 mm Hg
Nadi
: 80 x /menit
Respirasi
: 20 x /menit
Temperature
: 36oC
Kepala : Bentuk bulat, rambut hitam, panjang, tidak ada ketombe tidak ada
lesi.
Mata : Konjungtiva normal, sklera normal, adkomodasi baik pupil isokort.
Hidung:Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada reaksi alergi dan tidak
adanyeri tekan.
Mulut : Gigi Tidak lengkap,agak kotor, ada caries, gigi kurang bersih dan
mukosa bibir lembab.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
37
Thorax
Expansi
dada
normal,
bentuk
simetris
tidak
ada
weizing/ronchi.
Abdomen
Ekstrimitas Atas: Pergerakan bebas tidak ada kelainan, tidak ada oedema.
Ektrimitas Bawah
c.
An R
Keadaan Umum
: Baik
:-
Respirasi
: 24 x /menit
Nadi
: 98 x /menit
Temperature : 36oC
Kepala
Mata
Hidung
:Bentuk simetris, tidak polip, tidak ada reaksi alergi, dan tidak
ada nyeri tekan.
Mulut : Gigi lengkap, tidak ada caries gigi, bersih dan muklosa bibir lembab.
Telinga
Abdomen
Ekstrimitas Atas: Pergerakan bebas tidak ada kelainan, tidak ada oedema.
Ektrimitas Bawah
38
f.
a. Identitas
Nama
: Tn A
Umur
: 48 Thn
: SD
Pekerjaan
: sopir truk
Tekanan darah
Respirasi
: 20 x /menit
Nadi
: 80 x/menit
Temperature : 37 oC
Kepala
: 200//90 mm Hg
Mata
Hidung
Mulut
Leher
39
Thorax
: 76 kg
Harapan Keluarga
Terhadap masalah kesehatannya : Keluarga berharap agar tekanan darahnya bisa turun
(normal).
40
Etiologi
Problem
mampuan Kurang pengetahuan
mengenal
jarang
kesehatan
merasakan
kepala masalah
Tn A tetap melakukan
aktifitas di rumah
Tn A Jarang memeriksa
tekanan darahnya
Tn A mengatakan makanmakanan
anggota
yang
seharusnya
41
N : 80 x/menit
2
RR : 20 x/menit
Ds
Klien mengeluh pusing
Ketidak
mampuan Gangguan
rasa
nyaman
(pusing)
keluarga
yang sakit
keluarga
sehingga
80 x/menit
DS:
Mengatakan
jarang Ketidak
keluarga
dalam
anggota
menderita
42
N : 80 x/menit
RR: 20 x/menit
Penilaian (scoring) Diagnosis
Tabel Scoring Diagnosis Keperawatan
No
Cerita
DX
1
a.
Sifat masalah :
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
3/3 x 1 = 1
Ketidak mampuan
Tidak/kurang sehat
keluarga
untuk
merawat
TnR
dengan
penyakit
hipertensi
merupakan
ancaman terjadinya
penyakit
Lamanya penyakit
b.
Kemungkinan masalah
dapat di ubah:
1/2 x 2 = 1
Cukup
c.
Penyakit hipertensi
dicegah:
Tinggi
d.
Menonjol
Masalah
berat
3/3 x 1 = 1
masalah:
harus
segera ditangani.
Total Score
a.
Sifatnya masalah
terjadi
2
: 3
2/2 x 1 = 1
4
3/3 x 1 = 2/3
hipertensi
berlanjut.
Penyakit hipertensi
43
tidak/kurang sehat
merupakan
keadaan
suatu
kurang
sehat/tidak sehat.
b.
Kemungkinan masalah 1
x2=1
Kebiasaan
klien
yang
dapat
dapat diubah :
mendorong
Cukup
kekambuhan akan
terualang kembali.
c.
d.
3/3 x 1 = 1
Pengobatan sudah
dicegah:
di lakukan, sumber
Tinggi
daya mencukupi
Menonjolnya masalah: 2
Masalah
berat
2/2 x1 = 1
harus
Keluarga
menyadari adanya
segera ditangani
a.
Total Score
Sifat masalah :
4
2/3 x 1 = 2/3
Ancaman kesehatan
Memerlukan
penanganan
yang
secepatnya
untuk
mencegah
komplikasi sumber
dan tindakan.
b.
Kemungkinan masalah
dapat diubah:
Sebagian
Dapat
1
x2=1
keluarga
dijangkau
44
c.
Terjadinya
dicegah :
penyakit.
Cukup
d.
2/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah:
Masalah
berat
segera ditangani
Komplikasi
harus
dapat
dicegah
2
2/2 x 1 = 1
bila
segera ditangani
Akan
mengakibatkan
stroke,
jantung.
Total score
3 1/3
Diagnosa Keperawatan
Skor
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana 4
pengobatan hipertensi b/d ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah Hipertensi
mengambil
keputusan
dalam
melakukan
gagal
45
: Tn A
Alamat
: Kampung Baru
No
Tujuan
Kriteria
Saptu
DX
1
Setelah
Verbal
Standar
Intervensi
Mampu
18052013
dilakukan
menjelaskan
10.30 Wita
tindakan
hipertensi
arti pengetahuan
keluarga
Mampu tentang
keperawatan
selama 1-2 x
menjelaskan
kunjungan
penyebab hipertensi
hipertensi
Pengertian
Mampu hipertensi
rumah
diharapkan
Kajian
menjelaskan
tanda
Penyebab
46
pengetahuan
dan
gejala hipertensi
keluarga
hipertensi
tentang
dan
Mampu gejala
hipertensi
menyebutkan
meningkat
Keluarga dapat
pencegahan
cara hipertensi
hipertensi
Mampu
tindakan yang
Pencegahan
hipertensi
memutuskan
tepat
Tanda
Konflikasi
untuk
mengatasi
hipertensi
Diskusi
adanya tanda
masalah
dan
hipertensi.
Keluarga
gejala
hipertensi
mampu
serta
melakukan
yang
perawatan
memperburu
pada
k kondisi
anggota
Keluarga mampu
keluarga yang
saki
Keluarga dapat
menggunakan
fasilitas
tepat
untuk
Verbal
yunkes secara
untuk
mengetahui
komplikasi
faktor
mengatasi untuk
membawa apa
anggota
yang
keluarga telah
di
Rs
atau
Jelaskan
47
puskesmas
akibat lanjut
dari penyakit
anggota jika
keluarga
tidak
yang segera
sedang sakit.
ditangani
Keluarga mampu
menentukan
status Bimbingan
dengan
kesehatan
standar mengatasi
yang resiko
mengalami
penyakit
hipertensi
hipertensi
Keluarga mampu
mengontrol
emosi
keluarga control
Jelaskan
48
kesehatan terdekat.
manfaat gizi
seimbang
Demontrasik
an
cara
menyusun
menu
yang
benar untuk
nutrisi yang
dianjurkan
Psikomoto
dan
yang
tidak
dianjurkan
Anjurkan
klien
untuk
menghidari
stress
Ajurkan
klien menata
stress.
Jelaskan
pada
keluarga
pelayanan
yang cepat di
49
manfaatkan
Anjurkan
klien
untuk
kontrol
secara rutin.
Anjurkan
keluarga
untuk
mengguanak
an yankes.
Sabtu
Keluarga dapat
Kaji
18-05-2013
awetan
10.45
diharapkan:
yang
dilakukan keluarga
terhadap
penderita untuk
Wita
Klien merasa
nyaman.
Rasa
berkurang
Hipotesis di rumah
pusing
mengatasi
penyakit
Hipotesis
Berikan
kesempatan
pada
klien
oleh
keluarga
untuk
menanyakan
hal-hal yang
50
kurang
dimengerti
untuk
mengatasi
penyakit
hipotesis
Evaluasi
secara
Keluarga mampu singkat
mengambil
terhadap
keputusan
Keluarga
dapat Verbal
yang topik
memutuskan
tindakan
tepat
yang
didiskusikan
dengan klien
yang
dan keluarga
untuk
Keluarga dapat Tn R
mengatasi masalah
memanfaatkan
hipotesis
sumberdaya
ada
pengobatan
yang Diskusikan
untuk dengan
keluarga Tn
R
bagaimana
cara
mengambil
keputusan
Keluarga
mampu yang
tepat
51
untuk
anggota
keluarga
Kaji
pikiran
Keluarga keluarga Tn
Keluarga mampu Psikomoto
berusaha
melakukan
menghindarkan
menyediakan
perawatan
anggota
r
pada
keluarga
yang sakit.
klien
dari
pencetus
untuk
ada
(keuangan
Keluarga dan
bersedia
untuk transportasi
Kaji
kemampuan
Tn R yang
pusing untuk
dirasak
kunjung reda.
tak menghindari
faktor
pencetus.
52
Anjurkan
keluarga
untuk
membawa
anggota
keluarga
yang sakit ke
yankes untuk
mengontrol
kondisi klien
Lakukan
kunjungan
rumah secara
rutibn untuk
mengetahui
prilaku klien
dan keluarga
Sabtu
3.
Setelah
Verbal
Keluarga
18-05-2013
dilakukantindakan
klien
11.15 Wita
keperawatan
menyebutkan
selama
1-2
kelurga
diharapkan resiko
tekanan darah
kemungkin
n
penyebab
terjadinya
dapat
Tn
komplikasi
dirumah.
Jelaskan
mampu kepada
kunjungan rumah
terjadinya
dan
53
dicegah.
Jelaskan
tentang tanda
gejala
mungkin peningkatan
terjadi
dari tekanan
peningkatan
darah
tekanan darah.
Jelaskan
akibat
dari
mengatasi tekanan
komplikasi
darah
yang
Keluarga
amampu
merawat
komplikasi
anggota
keluarga komplikasi
Hipotesis
Jelaskan
yang hipotesis
harus dipantangi
Berikan
memanfaatkan
melkaukan
fasilitas
kesempatan
pelayanan untuk
54
perawatan
pada
kesehatan
anggota keluarga
telah terseida
yang mengambil
keputusan
Jelaskan
tentang
makanan
yang boleh
Keluarga dapat
menggunakan
dan
Psikomoto
tidak
boleh
di
fasilitas pelayanan r
makan oleh
kesehatan
secara
TnR
tapat
untuk
merawat
tekanan
apabila
darah
terus meningkat.
Jelaskan
padakeluarga
tentang
fasilitas
yankes
yang
dapat
dimanfaatkan.
Berikan
pengaetahua
n
terhadap
prilaku yang
telah
dilakukan
55
untuk
mempertaha
nkan
agar
tidak terjadi
komplikasi
56
Implementasi
Nama KK
: Tn A
Alamat
: Kampung Baru
Respon
DX
1
Mengkaji
18052013
08.30 Wita
Implementasi
pengetahuan
Ttd
Keluarga
Ny
kurang
memahami
penyakit
Pengertian Hipertensi
tentang
Penyebab hipertensi
Tanda
dan
gejala menyebutkan
hipertensi
Pencegahan hipertensi
Komplikasi hipertensi
Mendiskusikan
tanda
dan
gejala
Pengertian
Hipertensi
Tanda dan gejala
adanya hipertensi
serta
Pencegahan
Komplikasi
hipertensi
Tn A mengatakan
sering
pusing
tetapi
Keluarga Tn A
57
belum
lancar
menyebtkan/
apa
yang
TnA
mengatakan
hipotesisi
Keluarga Tn A
untuk
mengikuti
Menjelaskan
pengarahan
gizi seimbang
Mendemonstrasikan cara
menyusun
menu
TnA
sanggup
yang melakukan
kontrol
dan
tidak obat
dianjurkan.
Menganjurkan
untuk menghidari stres
yang
diberikan
habis
klien
TnA mendengarkan
penjelasan
yang
perawat
sesuai
anjuran
menu
58
yang dianjurkan
Menjelaskan
keluarga
pada
dan
klen
Keluarga Tn A
sanggup
untuk
menghindari stres
Menganjurkan
klien
Tn A mau mengikuti
cara menata stess yang
klien
untuk
menggunakan yankes.
Keluarga Tn A
mengatakan
sudah
mengetahui
pelayanan
kesehatan
yang
dapat
dimanfaatkan.
TnA
sanggup
Keluarga Tn A dan
Ny
mau
menggunakan pelayanan
kesehatan
minggu
tidak
lagi
kedukun
Mengkaji pengetahuan
Keluarga Tn A
19-05-2013
09.00 Wita
mengatasi
mengetahui
59
Hipertensi
penyakit hipertensi
Memberikan
Keluarga Tn A
tentang
cara
penyakit
Mengevakuasi secara
Keluarga Tn A
belum
lancar
Tn
mengambil
keputusan
yang
tepat
pikiran untuk Tn A
keluarga Tn A untuk
menyediakan suber daya
yang ada (keluarga dan
transportasi)
Tn A mengatakan
pengobatan
mengantar kan Tn A
yang
telah
dilakukan
untuk
menghindari
faktor
Tn A mengatakna
60
pencetus
PKM
atau
Rumahsakit
Keluarga
Ny
untuk sanggup
mengontrol kondisinya.
membawa
TnA
kepelayanan
rutin
untuk A
mengetahui
prailaku
Tn A rajin minum
dirumah.
Menjelaskan
kepada
sesuai
instruksi
20-05-2013
keluarga Tn A dan Ny Ny
09.00 Wita
mendengarkan
terjadinya
TnAmenganggukka
Menjelaskan tentang n
kepala
sambil
penjelasan
yang
sedang disampaikan
Tn A aktif bertanya
Menjelaskan
kepada tentang
akibat
dari
tekanan
61
darah
Keluarga
Memberikan
Tn
keputusan
tidak
sanggup
makanan
dianjurkan
Keluarga
Menjelaskan
pada mengetahui
Tn
tentang
yankesyang
Keluarga
Memberikan
pengetahuan
Ny
prilaku
yang
telah
dilakukan
oleh
TnA
untuk
terus
mempertahankan
agar
Selasa
Mengkaji pengetahuan
Keluarga Tn A sudah
62
21-05-2013
09.00 Wita
sedikit
memahami
tentang
Pengertian hipertensi
Penyebab Hipertensi
mengerti tentang:
Pencegahan hipertensi
Komplikasi
Pengertian Hipertensi
Penyebab hipertensi
Tanda
dan
gejala
hipertensi
Pencegahan hipertensi
Komplikasi hipertensi
Mendiskusikan adanya
tanda
dan
gejala
Tn A mengetahui bahwa
yang jika
merasa
pusing
maka
Membimbing kembali
pada
keluarga
untuk
Keluarga Tn A masih
Tn A belum
mengulangi
lancar
apa mengulangi
untuk
kembali
tetapi
rumah
kemarin
rumah.
Menjelaskan pada TA
Tn A mengetahui bahwa
stroke
Menjelaskan manfaat
gizi
seimbang
keluarga Ny S
Keluarga
kepada memahami
Ny
tujuan
gizi
63
Mendemonstrasikan
diet
yang
dianjurkan
Menjelaskan kepada Ny
Selasa
sesuai
Tn A mengerti cara
21-05-2013
09.30 Wita
mengatasi
tentang
cara
Hipertensi
Memberikan
Ny S tampak antusias
menanyakan
tentang
cara
Keluarga Tn A mmasih
Mengevaluasi secara
singkat
yang
terhadpa
disampai
Keluarga Ny S mampu
keluarga Tn A dan Ny
S
Mendiskusikan kembali
Tn R mengatakan kadang-
sulit
tidur
karena
A minum kopi
64
Mengkaji kemampuan
Ny
yang
Keluarga Ny S sanggup
dialakukan
menghindari
pencetus
kondisi Tn A
Menganjurkan keluarga
mengontrol
kondisinya.
Melakukan kunjungan
rumah keluarga Tn R
secara
rutin
mengetahui
untuk
prilaku
keluarga Tn A dalam
merawat Anggota keluarga
yang
sedang
menderita
hipertensi.
Selasa
21-05- 2013
10.00
kemungkinan
65
Wita
tentang
Tn A
menganggukan
penjelasan
yang
sedang
disampaikan
Menjelskan Kepada Tn
Tn A mendengarkan
Tn A mengatakan akan
Menjelaskan kepada Tn
Ny
menyatakan
mempertahankan
menghidari
makanan
yang
tidak dianjurkan
Memberikan pengetahuan
kepada
Tn
Tn A dan keluarganya
66
Rabu
terus
mempertahankan
agar
tidak
terjadi
komplikasi
Membimbing kembali
kunjungan
22-07- 2010
tiap
08.30
kepada
Wita
Tn
untuk jikadibandingkan
dari
Tn A mengatakan masih
cara
yang
apakahmasih
diet
dianjurkan
sudah
Tn A mengatakan sudah
menjalankan mengerti
dan
sudah
Rabu
Mengkaji
kembali
22-05- 2013
pengetahuan Tn A untuk
08.40
mengatasi
Wita
hipertensi
Tn A mengetahui cara
Mengevaluasi kembali
tentang topi yang telahTnA
disampaikan oleh perawat.
mampu
menyebutkan
67
Rabu
22-05-2013
Tn A mengatakan masih
09.10
Wita
Tn A mengatakan rasa
pusing sudah berkurang.
68
3.3 Evaluasi
Nama kk : Tn A
Alamat
: Kampung Baru
Evaluasi Keperawatan
Hari/Tanggal
No.
Kamis
Dx
1
22072010
Evaluasi
KS:Keluarga Tn A mengatakan sudah bisa mengenal masalah
kesehatan terutama tentang hipertensi
09.00
Wita
Pengertian Hipertensi
Penyebab Hipertensi
Tanda dan gejala Hipertensi
Pencegahan hipertensi
Komplikasi hipertensi
A : A:Masalah teratasi
P : P:Intervensi dihentikan
Kamis
22-07-2010
09.30 Wita
Kamis
69
22-07-2010
10.00
Wita
Daftar Pustaka
70
1.
Brunner dan Suddart (2001). Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Buku Kedokteran,
Jakarta: EGC.
2.
71
NAMA
:
HAPRIADI HAFID
NIM
POSKO
(SATU)