You are on page 1of 4

0

More

Next Blog

Create Blog

Sign In

Remaja Sehat Indonesia


Puicing Bau Rokok|Buat Lencana Anda

LENCANA FACEBOOK

Hidup sehat tanpa

DIGITAL CLOCK

09:54:55

Puicing Bau Rokok

MEROKOK

SELASA, 19 JULI 2011

Materi NAPZA

NAPZA
Buat Lencana Anda

Facebo
4.5M likes

Like Page
1 friend likes this

RUMAH
Informasi penting:

Teknik Membeli
Rumah Terbaik
Masukkan nama & email
anda di sini dan dapatkan
informasi properti diatas,
GRATIS!
Nama:
Email:
Subscribe

komunitas Bukan Perokok

Promosikan Halaman Anda Juga

TOTAL TAYANGAN LAMAN

10939
ENTRI POPULER

Materi NAPZA
NAPZA Pengertian dan
jenis-jenis NAPZA 1.
Pengertian NAPZA NAPZA
adalah singkatan dari

Pengertian dan jenis-jenis NAPZA


1. Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, alkohol,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Kata lain yang sering
dipakai adalah NARKOBA (narkotika, psikotropika, dan
bahan-bahan berbahaya lainnya)
2. Jenis-jenis NAPZA
NAPZA digolongkan menjadi 3 golongan yaitu narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya.
a. Narkotika
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3
golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh :
Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan,
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morn,
Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan
dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan
pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh :
Codein.
b. Psikotropik
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau
obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan
untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan

Promosikan Halaman Anda


Juga

http://airsehatindone
sia.blogspot.com/.
http://cegahsakit.blo
gspot.com
http://sehat-tanparokok.blogspot.com/.
http://tubuhnyaman.b
logspot.com/.
http://wanitapujaan.blogspot.com/
.

ARSIP BLOG

2011 (25)
Juli (1)
Jul 19 (1)
Materi NAPZA
Mei (18)
Maret (6)

Download GRATIS
Panduan Ekslusif
Bagaimana Seorang
Pengangguran
Hasilkan $22,000
Dalam 2 Bulan

Narkotika, alkohol,
psikotropika, dan zat adik...
3 Kanker Paling Banyak
Menyerang Wanita Muda
Penyakit kanker tidak
hanya menyerang orang tua,
tetapi juga anak-anak dan
orang muda. Bahkan ada
tiga jenis kanker yang
menurut American...
5 Fakta Penting Seputar
Organ Intim Wanita
VIVAnews - Tidak perlu
malu bertanya seputar
vagina. Sebagai wanita,
Anda harus mengenali organ
intim dengan baik. Perkaya
informasi agar...
Empat Kiat Mengatasi Bibir
Kering dan Pecah-pecah
oleh Remaja sehat Indonesia
Jika Anda tinggal di kota
yang udaranya dingin, atau
menghabiskan banyak waktu
di tempat ber-AC, bibir
pecah-p...
Remaja Haid Dini Berisiko
Kanker Payudara
UMUMNYA, remaja yang
kegemukan atau obesitas
mendapatkan haid pertama
lebih awal dibanding teman
seusia mereka dengan berat
badan normal. T...
Atasi Gangguan Menstruasi
dengan Vitamin E
VIVAnews - Satu kapsul
berisi minyak esensial dan
vitamin E ternyata mampu
mengurangi gejala nyeri
menstruasi pada wanita.
Pada sebuah uji c...
Aturan Memakai Celana
Putih
VIVAnews - Bosan
menggunakan celana hitam
atau cokelat? Cobalah tampil
lebih berani dengan
mengenakan celana putih.
Banyak wanita cenderung ...
10 Makanan Sehat Ini Bisa
Bikin Gemuk
VIVAnews - Banyak orang
menganggap, konsumsi junk
food sebagai penyebab
terbesar kegemukan. Namun
tahukah Anda, makanan
sehat yang sering di...
3 Kanker Paling Banyak
Menyerang Wanita Muda
Penyakit kanker tidak hanya
menyerang orang tua, tetapi
juga anak-anak dan orang
muda. Bahkan ada tiga jenis
kanker yang menurut
American Ca...
6 Makanan yang Bikin
Kenyang Lebih Cepat
Berikut ini enam makanan
super yang bisa membantu
kita mengunci mulut kita
dari kekhilafan untuk makan
berlebih dan dijamin cepat
mengenya...

BESTPCTSITE

MENGENAI SAYA

Remaja Sehat Indonesia


Banyak sekali Remaja

dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk


tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :
Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi
ringan
mengakibatkan
sindroma
ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK,
DUM ).
c. Zat adiktif lainnya
adalah bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
narkotika dan psikotropika, misalnya alkohol, inhalans (gas
yang dihirup), tembakau.
3. Efek NAPZA terhadap perilaku :
1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang
berfungsi mengurangi aktitas fungsional tubuh. Jenis ini
membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat
tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morn,
Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur)
dan Tranquilizer (anti cemas ).
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang
merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja.
Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan
bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat
menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan,
pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang
berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh:
Kanabis ( ganja )
Dampak/bahaya
penyalahgunaan
NAPZA.
Bahaya-bahaya
penyalahgunaan NAPZA terhadap pengguna adalah:
1. Terhadap kondisi sik
a. Ganja; jantung berdebar-debar, mulut kering, mata merah.
b. Golongan opiate; pupil mata mengecil, jantung berdebar,
nyeri dan kejang otot, bicara cadel, mengantuk, tubuh lesu
dan lemah. Apabila konsumsi heroin (putau) dihentikan
terjadi gejala putus opiate yaitu; cairan mata dan hidung
berlebihan, pupil mata melebar, jantung berdebar, demam,
sulit tidur, kejang otot, nyeri sendi dan tulang, nyeri kepala,
emosional, agresif.
c. Amfetamin; tekanan darah meningkat, jantung berdebar,
pupil mata melebar, mual dan mutah, keringat dingin.
d. Kokain; hiperaktif, gelisahdan tidak dapat diam, tekanan
darah naik, mual dan mutah, keringat berlebihan.
e. Sedativa; bicara cadel, gangguan koordinasi, gangguan
konsentrasi dan daya ingat, sempoyongan.
f. Tembakau/rokok; gangguan konsentrasi, tidak enak dimulut,
nyeri kepala, mengantuk, gangguan pencernaan, gelisah dan
tidak tenang.
g. Alkohol; bicara cadel, sempoyongan, gangguan koordinasi,
mata merah.
2. Terhadap kondisi psikologis
a. Ganja; euphoria, halusinasi dan delusi, acuh tak acuh, masa
bodoh, apatis.
b. Golongan opiate; euphoria atau sebaliknya disphoria,
gangguan konsentrasi, daya ingat menurun, masa bodoh,
apatis.
c. Amfetamin; halusinasi penglihatan, paranoid, grandiosity
(merasa dirinya hebat), euphoria, gangguan delusi dan
waham, sikap bermusuhan dan agresif. Bila konsumsi
dihentikan terjadi gejala ketagihan amfetamin yaitu; depresif
(murung, sedih, merasa tidak tenang, berpikiran tentang
kematian, dan perasaan ingin bunuh diri), gangguan tidur
(mimpi buruk), lelah dan lesu, kehilangan semangat.
d. Kokain; kewaspadaan meningkat (kecurigaan, prasangka
buruk, paranoid), bicara tidak focus, grandiosity. Bila
konsumsi dihentikan terjadi gejala ketagihan kokain yaitu;
depresif, gangguan tidur (mimpi buruk), lelah dan lesu,
kehilangan semangat.
e. Sedative; emosi labil, mudah tersinggung dan marah, bicara
tidak focus, agresif.

indonesia yang terjerumus


oleh peredaran bahaya
rokok,kebanyakan mereka
tidak tau bahwa rokok
termasuk NARKOBA,mereka
hanya memahami bahwa
rokok itu menguntungkan
negara dengan pajak dari
cukai rokok.banyaknya para
pemberi materi hanya
menerangkan bahwa rokok
termasuk narkoba hanya
bias saja masuk di otak para
remaja. ketergantungan para
remaja akan Rokok sudah
sangat parah,saya hanya
bisa mengajak para ibu-ibu
dan para teman teman yang
peduli tentang masalah anak
dan remaja.Mari bersama
bergandengan tangan
membuat remaja kita lebih
baik lagi.salam remaja sehat
indonesia.
Lihat prol lengkapku

f. Tembakau/rook; gangguan konsentrasi, emosional


g. Alkohol; perubahan alam perasaan, emosional dan mudah
tersinggung, bicara tidak fokus, gangguan konsentrasi. Bila
konsumsi dihentikan terjadi gejala ketagihan alkohol yaitu;
gemetar (pada tangan, lidah, kelopak mata), mual muntah,
gelisah, lemah dan lesu.
3. Terhadap kehidupan sosial
Semua pelanggaran, baik norma social maupun hokum dapat
terjadi karena kebutuhan akan zat yang mendesak dan pada
keadaan intoksikasi yang bersangkutan akan bertindak agresif
dan inpulsif, sehingga sering terjadi tindak criminal karena
kebutuhan akan zat yang mendesak tersebut. Selain itu sering
menimbulkan
perilaku
maladiktif
(gangguan
adaptasi/penyesuain diri).
Penyebab/faktor resiko terjadinya penyalahgunaan NAPZA
Faktor penyebab ataupun faktor pendorong penyalahgunaan NAPZA
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor keadaan mental, sosial,
kondisi sik, psikologis, gangguan kepribadian, depresi. Terdapat tiga
faktor terjadinya tindakan penyalahgunaan NAPZA:
1. Faktor lingkungan
a. Faktor keluarga
Lingkunagn keluarga sangat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Suatu kondisi atau keadaan
keluarga yang tidak harmonis, seperti keluarga tidak utuh,
hubungan yang tidak baik antara anak-ibu-bapak, orang tua
terlalu sibuk. Hal ini dapat menjadikan anak membentuk
nilai-nilai sendiri dengan mengkaitkan dirinya terhadap
obat-obatan.
b. Tekanan kelompok sebaya
Teman sebaya besar pengaruhnya bagi awal penggunaan
NAPZA. Sering disebabkan oleh tekanan kelompok, bujukan
untuk mencoba yang apabila menolak akan dikucilkan dari
kelompok.
2. Faktor individu
Beberapa faktor individu yang dapat menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan NAPZA adalah keinginan untuk coba-coba, ingin
diterima oleh kelompok tertentu, ikut trend, mencari kenikmatan
sesaat, mencari perhatian.
3. Faktor zat
Khasiat zat yang dapat memenuhi keinginan pengguna dan
mudahnya mendapatkan NAPZA serta harga yang terjangkau.
Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Upaya pencegahan penylahgunaan NAPZA mencakup pencegahan
primer, sekunder, dan tersier.
1. Pencegahan primer
a. Promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat, keluarga dan anak bahwa menggunakan NAPZA
dapat merusak kesehatan sik, mental, dan sosial.
b. Perlindungan khusus yaitu meningkatkan ketrampilan anak
dan orang tua sehingga mampu menghindari godaan untuk
menggunakan NAPZA misalnya dengan melakukan:
pelatihan pada orang tua agar mampu melakukan
komunikasi yang baik dalam keluarga, berdisiplin,
kemampuan mengasuh, dan bagaimana orang tua ikut
aktif dalam kegiatan anak, mengerti masalah anak,
perhatian, dan mendukung anak tersebut.
Pelatihan pada anak yang berkaitan ketrampilan untuk
mengatasi masalah (misalnya les musik, olahraga),
keterampilan bersosialisasi (misalnya berkomunikasi,
berteman) dan pengetahuan tentang bahaya penggunaan
NAPZA
Pelatihan pada guru.
2. Pencegahan skunder
Upaya dilakukan untuk mendiagnosa secara dini kasus
penggunaan obat, mencegah agar tidak terjadi adiksi, mengobati
apabila sudah terjadi adiksi. Upaya dilakukan untuk membatasi
cacat baik sik, mental, dan sosial.
3. Pencegahan tersier
Lebih difokuskan pada upaya rehabilitasi yaitu upaya
pendampingan dengan memberikan konseling sehingga dapat
mencegah penggunaan obat adiktif kembali. Dengan upaya
tersebut diharapkan pengguna mulai beraktivitas seperti biasa.
Diposkan oleh Remaja Sehat Indonesia di 23.33
Rekomendasikan ini di Google

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Beranda

Posting Lama

Ada kesalahan di dalam gadget ini


BESTPTCSITE

td align="center">

PENGIKUT
Followers (3)

Follow

Template Picture Window. Gambar template oleh tjasam. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like