You are on page 1of 4

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI UTARA


RESOR MINAHASA SELATAN

MAKLUMAT KEPALA KEPOLISIAN RESOR MINAHASA SELATAN


NOMOR : MAK / 01 / XI / 2016
TENTANG
LARANGAN MELAKUKAN TINDAK PIDANA
KETIKA MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM

Bahwa demi memelihara situasi Kamtibmas yang kondusif dan mecegah keresahan
masyarakat di wilayah Hukum Polres Minahasa Selatan, maka Kepolisian Daerah Sulawesi
Utara Resor Minahasa Selatan mengeluarkan MAKLUMAT sebagai berikut :
Bahwa Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud
Undang- Undang RI Nomor 9 Tahun 1998, tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum adalah Hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan
dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.
Penyampaian pendapat di muka umum dapat dilaksanakan dengan unjuk rasa atau
demonstrasi, pawai, rapat umum, dan atau mimbar bebas, baik secara langsung maupun
menggunakan media masa termasuk media sosial.
Bahwa Aparatur Pemerintah, khususnya Polri berkewajiban dan bertanggung jawab
untuk :
a.
b.
c.
d.

Melindungi Hak Asasi Manusia;


Menghargai Asas Legalitas;
Menghargai Prinsip Praduga Tak Bersalah;
Menyelenggarakan Pengamanan

Bahwa peserta dan atau penanggung jawab penyampaian di muka umum berkewajiban
dan bertanggun jawab untuk :
a.
menghormati hak-hak orang lain;
b.
menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum;
c.
menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d.
menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum;
e.
menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa

2
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, peserta dan atau penanggung jawab penyampaian
pendapat di muka umum dilarang melakukan tindak pidana antara lain :
1.

Membawa, memiliki, menyimpan, mengangkut atau menguasai senjata api, amunisi dan
atau bahan peledak;
Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 tentang Mengubah
Ordonnantie Tijdelijke Bijzondere Strafbepalingen (STBL. 1948 Nomor 17) dan
Undang -Undang RI Nomor 8 Tahun 1948, yang berbunyi : Barang siapa, yang tanpa
hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba, memperoleh,
menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai
persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut,
menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata
api, amunisi atau sesuatu bahan peledak, dihukum dengan hukuman mati atau hukuman
penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara selama-lamanya 20 (dua puluh)
tahun.

2.

Membawa, memiliki, menguasai, menyimpan atau mengangkut senjata tajam, senjata


penusuk dan atau senjata pemukul;
Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 tentang
Mengubah Ordonnantie Tijdelijke Bijzondere Strafbepalingen (STBL. 1948 Nomor
17) dan Undang -Undang RI Nomor 8 Tahun 1948, yang berbunyi : Barang siapa yang
tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperolehnya,
menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai
persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut,
menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata
pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk (slag-, steek-, of stootwapen), dihukum
dengan hukuman penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun.

3.

Menghasut atau memprovokasi dengan lisan atau tulisan supaya melakukan sesuatu
perbuatan yang dapat dihukum;
Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 160 KUHP yang berbunyi : Barang siapa di muka umum dengan
lisan atau tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan pidana, melakukan kekerasan
terhadap penguasa umum atau tidak menuruti baik ketentuan undang-undang maupun
perintah jabatan yang diherikan berdasar ketentuan undang-undang, diancam dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,(empat ribu lima ratus rupiah).

3
4.

Menyebarkan atau meneruskan informasi elektronik yang bermuatan penghinaan dan atau
pencemaran nama baik dengan elektronik, media elektronik atau media sosial;
Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) Undang- Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, yang berbunyi : Setiap Orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dapat di dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,000 (satu
miliar rupiah)".

5.

Menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian, permusuhan individu atau


kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA dengan elektronik, media elektronik atau
media sosial;
Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) Undang- Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, yang berbunyi : Setiap Orang dengan sengaja
dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras, dan antar golongan (SARA) Jo Pasal 45 Ayat (2) Undang- Undang RI
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang berbunyi :
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

6.

Tidak menurut perintah, melawan, dan atau menggagalkan petugas Polri yang sedang
menjalankan tugasnya;
Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 216 Ayat (1) KUHP yang berbunyi : Barang siapa dengan sengaja
tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh
pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya,
demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian
pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan
tindakan guna menjalankan ketentuan undang- undang yang dilakukan oleh salah seorang
pejabat tersebut, diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 4 (empat) bulan 2 (dua)
minggu atau pidana denda setingi-tingginya Rp 9.000,- (sembilan ribu rupiah).

7.

Berkerumun dengan sengaja tidak pergi dengan segera sesudah diperintahkan 3 (tiga) kali
oleh petugas yang berhak;
Apabila melakukan tindak pidana tersebut, maka dapat dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 218 KUHP yang berbunyi : Barang siapa pada waktu rakyat
datang berkerumun dengan sengaja tidak segera pergi setelah diperintah tiga kali oleh atau

4
atas nama penguasa yang berwenang, diancam karena ikut serta perkelompokan dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu atau pidana denda setingitingginya Rp 9.000,- (sembilan ribu rupiah).
8

Dan atau melakukan tindak pidana : Terorisme, Pengrusakkan, Kekerasan secara


bersama-sama, Pembakaran, Pencurian dengan kekerasan/ Penjarahan, Penghinaan,
Fitnah, Pencemaran nama baik, Pelanggaran Lalu Lintas Jalan Raya, Pelanggaran
Ketertiban Umum, dan atau tindak pidana lainnya sebagaimana dimaksud dalam KHUP
dan atau dalam Undang Undang tertentu yang berlaku, maka dapat dikenakan sanksi
sebagaimana ancaman pidana yang termaktub di dalam KUHP dan atau Undang Undang
tertentu tersebut.

Demikian MAKLUMAT ini untuk dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya demi
terwujudnya keamanan dan kedamaian serta Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta.

Dikeluarkan di : Amurang
Pada Tanggal :
22
November 2016
KEPALA KEPOLISIAN RESOR MINSEL

ARYA PERDANA, SH., SIK., M.Si


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76030826

You might also like