PEMANFAATAN ELEKTROLIT AIR LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI
LISTRIK ALTERNATIF BERTEGANGAN RENDAH GUNA SUMBER
PENERANGAN UNTUK MASYARAKAT DI PESISIR PANTAI Yenni Komala Sari1, Muhammad Affif Arsyadie2, Navani Dwi Nuris3 Politeknik Negeri Sriwijaya Abstrak Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (61.000 km). Indonesia juga memiliki wilayah laut yang sangat luas di mana terdapat tiga macam wilayah perairan berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional, yaitu perairan laut teritorial, zone ekonomi eksklusif (ZEE), dan landas kontinen. Sehingga wajar apabila sekarang ini wilayah pesisir dan laut Indonesia merupakan sasaran dan harapan baru dalam memenuhi kesejahteraan rakyatnya. Namun seperti yang kita ketahui bahwa masih minimnya energi listrik yang diterima oleh masyarakat pedesaan khususnya desa pesisir menimbulkan berbagai upaya yang harus kita tempuh guna mencukupi kekurangan pasokan listrik untuk masyarakat desa pesisir. Menurut perhitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pada tahun 2015 diperkirakan masih terdapat 16,82% penduduk yang belum menikmati aliran listrik. Maka perlu dilakukan suatu terobosan kebijakan yang dapat mengatasi masalah kurangnya pemenuhan energi listrik dalam hal ini adalah di daerah desa pesisir yang masih sulit dijangkau oleh pasokan listrik dari pemerintah. Seiring dengan meningkatnya tuntutan akan kebutuhan energi listrik masyarakat kawasan pesisir serta semakin maraknya isu pemanasan global yang mendorong untuk membatasi penggunaan bahan bakar hidrokarbon. Maka kami menawarkan suatu teknologi sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan membuat rangkaian elektronika yang dapat menyalakan lampu LED dengan menggunakan air laut yang tersedia melimpah di daerah pesisir. Karena air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam dan gasgas terlarut. Pada dasarnya, air laut mengandung senyawa NaCl tinggi dan oleh H2O didekomposisi menjadi Na+ dan Cl-. Dengan keberadaan partikel bebas, dapat menghasilkan listrik. Munculnya arus listrik oleh muatan bebas dapat digunakan sebagai sumber energi listrik yang murah dan ramah lingkungan dengan sel metode volta. Sel volta dapat mengubah energi kimia yang timbul dari reaksi Na + dan Cl- menjadi energi listrik yang dapat dijadikan penerangan didaerah rumahrumah masyarakat pesisir. Teknologi ini dinamakan SWAT LIGHT Generator (Sea Water Light Generator). Teknologi ini menghasilkan intesitas cahaya yang lebih besar dengan tegangan yang kecil, ramah terhadap lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada yaitu air laut. Kata Kunci: sel volta, air laut, sumber penerangan.