You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan di
sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama asia tenggara, Amerika tengah,
Amerika dan Karibia. Host alami DBD adalah manusia, agentnya adalah virus dengue yang
termasuk ke dalam famili Flaviridae dan genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1,
Den-2, Den3 dan Den-41, ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi,
khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus

yang terdapat hampir di seluruh

pelosok Indonesia.3
Penderita yang terinfeksi akan memiliki gejala berupa demam ringan sampai tinggi,
disertai dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga perdarahan spontan
Penyakit endemik ini pertama kali didata dan dilaporkan terjadi pada tahun 1953-1954 di
Filipina. Sejak itu, penyebaran DBD dengan cepat terjadi ke sebagian besar negara-negara
Asia Tenggara, termasuk di Indonesia (WHO, 2010).
Insidensi demam berdarah dengue meningkat secara dramatis di seluruh dunia dalam
beberapa dekade ini. Diperkirakan, saat ini di seluruh dunia sekitar 2,5 milyar orang memiliki
resiko terkena demam dengue. Mereka terutama tinggal di negara-negara tropis dan
subtropis. Diperkirakan saat ini sekitar 50 juta kasus demam dengue ditemukan setiap tahun,
dengan 500.000 kasus memerlukan penanganan di Rumah Sakit. Dari kasus di atas, sekitar
25.000 jumlah kematian terjadi setiap tahunnya (WHO, 2010).

Di Indonesia, penyebaran demam berdarah dengue pertama kali terdata pada tahun 1968 di
Surabaya dan Jakarta. Pada tahun 2007, dilaporkan terdapat 156.000 kasus demam dengue
atau 71,4 kasus per 1.000 populasi. Kasus ini tersebar di seluruh 33 propinsi di Indonesia; di
357 dari total 480 kabupaten. Dari total kasus di atas, kasus DBD berjumlah 16.803, dengan
jumlah kematian mencapai 267 jiwa. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih
menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Tingkat insiden penyakit DBD Indonesia merupakan yang tertinggi diantara negaranegara Asia Tenggara. Sepanjang tahun 2013, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat
103.649 penderita dengan angka kematian mencapai 754 orang. Tingginya kasus, terutama
kematian akibat DBD di Indonesia seringkali membuat semua orang tua menjadi panik dan
khawatir akan keadaan anaknya. Seringkali orang tua akan telat mengetahui tanda bahaya
demam berdarah dengue, karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap tanda bahaya
demam berdarah dengue. Oleh karena itu, pentingnya pemberian informasi yang tepat kepada
orang tua agar dapat mengetahui tanda bahaya demam berdarah dengue. Dengan memiliki
pengetahuan yang cukup bagi orang tua dapat mencegah terjadinya demam berdarah dengue.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan penjelasan mengenai demam berdarah dengue.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang gejala, penyebab, dan tanda
bahaya demam berdarah dengue
2. Memberikan penjelasan mengenai penanganan demam berdarah dengue.
3. Memberikan penjelasan mengenai pencegahan demam berdarah dengue.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis

1. Karya tulis ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu kedokteran khususnya


tentang kejadian demam berdarah dengue.
2. Sebagai bahan masukan bagi tenaga
1.3.2

kesehatan

dalam

meningkatkan

profesionalisme pelayanan terhadap masyarakat.


Manfaat Praktis
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang gejala tanda
bahaya dan pencegahan penyakit demam berdarah dengue yang diderita.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Memberikan tambahan informasi dan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya
di kecamatan Rakit II.

You might also like