You are on page 1of 7

SKENARIO

KASUS SIMULASI PERAWATAN PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK PADA


POST OPERASI LAPAROTOMY SEKUNDER PERITONITIS GENERALISATA
JUDUL SKENARIO: OPERASI LAPAROTOMY SEKUNDER
PERITONITIS GENERALISATA
SIMULATOR: EMERGENCY CARE SIMULATOR (ECS) ADULT
SETTING TEMPAT: RUANG ROI IRD
WAKTU / DURASI : 30 MENIT
Sinopsis :
Simulasi dilakukan di ruangan ROI IRD sebuah rumah sakit. Seorang laki-laki,
58 tahun, 60 kg, post operasi laparotomy sekunder peritonitis generalisata di
rawat di ruang ROI IRD.
Informasi pasien :
Pasien post operasi laparotomy sekunder peritonitis generalisata hari ke 4 di
rawat di ruang ROI IRD. Keadaan umum apatis, terpasang kateter, TPN port,
terpasang IV line, luka laparotomy telah dirawat, produksi vakum drain 150 cc.
Riwayat penyakit saat ini :
Pasien post operasi laparotomy hari ke 4, mata berkunang-kunang, takikardi,
hipotensi, anuria, akral dingin, distensi abdomen.
Alergi: udang dan kacang.
Pengobatan: antrain, ondansentron, cefotaxim, TPN, alinamin F.
Sejarah sosial: Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus ataupun hipertensi.

TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIK

Aspek Kognitif
1. Menyebutkan penyebab terjadinya syok hipovolemik pada post operasi
laparotomy sekunder peritonitis generalisata.
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala terjadinya syok hipovolemik pada
post operasi laparotomy sekunder peritonitis generalisata.
3. Menunjukan pengetahuan penatalaksanaan langsung pada pasien syok
hipovolemik pada post operasi laparotomy sekunder peritonitis
generalisata.
Aspek Keterampilan
1. Mengkaji dan menginterpretasikan tanda-tanda vital dan indikator
syok hipovolemik (HR, RR, SpO2, nadi, CVP, CRT).
2. Mengimplementasikan penanganan syok hipovolemik dengan cepat
dan tepat.
3. Mengevaluasi dan mendokumentasikan pengkajian dan intervensi
tentang syok hipovolemik dengan akurat.
Aspek Sikap/perilaku
1. Menunjukan prilaku asertif.
2. Menunjukkan sikap professional terhadap tim kesehatan lain.
3. Melaksanakan komunikasi terapeutik.
4. Menunjukan kemampuan berfikir kritis.
5. Tanggap terhadap respon pasien dan keluarga.

GAMBARAN SITUASI AWAL SIMULASI


Tempat / lokasi: Ruang Simulasi 1
Waktu: 30 menit
Persiapan pasien :
Pasien laki-laki dewasa, 58 tahun, 60 kg, keadaan umum apatis.
Peran Peserta
Peserta simulasi berperan sebagai :
1. Perawat Pelaksana: 2 orang
1 Perawat sedang melakukan aktifitas membuat laporan di
ruang ROI IRD, 1 orang perawat sedang melaksanakan
observasi.
2. Perawat Penanggung Jawab: 1 orang
Perawat penangung jawab sedang berkeliling di ruang ROI
IRD untuk melakukan supervisi pada perawat pelaksana.
3. Dokter : 1 orang
Dokter sedang tidak ada di tempat tapi bisa dihubungi via
telepon seluler.
Fasilitator (2 orang) :
a.Instruktur : observer + video recorder dan debriefing.
b. Koordinator lab : set up lab dan perlengkapan.

BAHAN BACAAN AWAL &


PERTANYAAN UNTUK MEMPERSIAPKAN PENGALAMAN KLINIS SIMULASI
Bahan Bacaan Awal
1. Hudak & Gallo, (2002), Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik, EGC, Jakarta.
2. Black JM. & Hawks JH. (2005). Medical surgical nursing; clinical
management for positive outcomes, 7th edition, volume 2, St. Louis;
Elsevier Saunders.
3. Morton, PG., Fontaine, DK., Hudak, CM., & Gallo BM. (2005). Critical care nursing:
a holistic approach. (8th Ed.), Philadelphia: JB. Lipincott.
4. Ignatavicius DD. & Workman ML. (2006). Medical surgical nursing : critical thinking
for collaborative care, fifth edition, Philadelphia; Elsevier Saunders.
Urutan pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan syok hipovolemik ?
2. Sebutkan penyebab terjadinya syok hipovolemik yang terjadi pada kasus ini ?
3. Bagaimana patofisiologi syok hipovolemik yang terjadi pada kasus yang ini ?
4. Pengkajian fokus apa saja yang harus dilakukan pada pasien syok hipovolemik ?
5. Apa tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi syok hipovolemik ?
6. Aspek apa saja yang harus di evaluasi dan didokumentasikan pada pasien syok
hipovolemik ?

Tahapan Pasien
STATE 1
Initial parameters
Tingkat kesadaran : CM GCS
15 (E:5; V:4; M:6); Suhu:
36,40 C
Denyut Jantung/Nadi: kuat,
normal 90x /menit; reguler
Tekanan Darah : 100/70
mmHg, CVP 10 mmH2O CRT
3 detik
Akral hangat
Mukosa bibir lembab
Turgor kulit normal

Peran Instruktur
1.

Instruktur memimpin
menyediakan data dasar untuk
siswa (monitor pasien).

1.

2.

Instruktur memimpin
mengaktifkan suara vokal
melalui mikrofon nirkabel.

3.

3.

Instruktur menset seluruh


kelengkapan simulasi yang
dibutuhkan oleh mahasiswa.

4.

Instruktur memberikan arahan


pada pemeran tambahan untuk
memberikan respon
komunikatif terhadap setiap
komunikasi yang dilakukan
oleh mahasiswa.

Pernapasan: Normal, 18
x/menit; Suara Napas :
vesikuler; SpO2 : 95%

2.

Peran mahasiswa
(Minimal behaviours expected)
Menginterpretasikan nilai tanda-tanda vital dan
CVP pada monitor sebagai indikator keadaan pasien.
Melakukan pemasangan elektrode dan saturasi
O2 monitor dengan benar dan tepat.
Melakukan pengkajian pada bunyi peristaltik
usus.

Catatan/ Pemeran
tambahan
1.

Produksi urine: Oliguri


Bunyi peristaltik usus:
Hypoaktif
Lingkar abdomen normal
Lama Peralihan antar tahap
Perubahan ke state 2 setelah 2
menit
Tahapan Pasien
STATE 2
Moderate

Peran Instruktur
1.

Tingkat kesadaran : apatis


GCS 10 (E:2; V:3; M:5);
Suhu: 370 C
2.
Denyut Jantung/Nadi: kuat,

Instruktur mengobservasi
ketepatan tindakan yang
dilakukan oleh mahasiswa
(monitor pasien)
Instruktur mencatat ketepatan
berbagai perubahan yang

1.
2.

Peran mahasiswa
(Minimal behaviours expected)
Menginterpretasikan hasil nilai tanda-tanda
vital dan CVP pada monitor sebagai indikator keadaan
pasien.
Melakukan dan menginterpretasikan hasil
pemeriksaan fisik: perubahan kesadaran, perubahan
kelembaban mukosa dan turgor kulit bunyi peristaltik,
lingkar abdomen, urine output sebagai indikator keadaan

Catatan/ Pemeran
tambahan
1. Dokter
dikondisikan
sedang tidak
berada di
ruangan tapi bisa
dihubungi via
telefon seluler.

takikardi 110x /menit;


ireguler; Tekanan Darah :
75/58 mmHg, CVP 3 mmH2O
CRT 3 detik
Akral dingin
Mukosa bibir kering
Turgor kulit menurun

3.

Pernapasan: Takipnea, 25
x/menit; Suara Napas :
vesikuler; SpO2 : 92%

terjadi sesuai akifitas tindakan


yanag dilakukan mahasiswa
3.
4.
Instruktur memberikan
5.
instruksi kepada pemeran
penunjang untuk berpindah ke 6.
stage lanjut jika tindakan yang 7.
dilakukan sudah dianggap
sesuai.
8.

pasien.
Pemberian oksigen simple mask 6 liter/menit.
Memberikan posisi syok.
Kolaborasi resusitasi cairan (penghitungan
dengan protokol yang sesuai).
Kolaborasi pemberian obat-obatan: alinamin F.
Kolaborasi pemeriksaan diagnostik (X Ray
abdomen).
Kolaborasi pemeriksaan laboratorium (DL dan
BGA).

Produksi urine: Anuria

2.

3.

Salah seorang
perawat
menghubungi
dokter untuk
kolaborasi dosis
resusitasi cairan.
Pelaksanaan
semua tindakan
kolaborasi
dilakukan
setelah ada
pendelegasian
secara verbal.

Bunyi peristaltik usus:


Tidak ada
Lingkar abdomen meningkat
Lama Peralihan antar tahap
Perubahan ke state 3 setelah
2 menit
Tahapan Pasien
STATE 3
Recovery

1.

Tingkat kesadaran :
Komposmetis GCS 13 (E:4;
V:4; M:5); Suhu: 370 C

Instruktur memimpin untuk


1.
menyediakan data dasar untuk
siswa (monitor pasien)
2.

2.

Instruktur memimpin untuk


mengaktifkan suara vokal
melalui mikrofon nirkabel

Denyut Jantung/Nadi: kuat,


normal 90x /menit; reguler;
Tekanan Darah : 100/60
mmHg, CVP 8 mmH2O CRT
3 detik
Akral hangat
Mukosa bibir lembab
Turgor kulit normal
Pernapasan: Normal, 25

Peran Instruktur

Peran mahasiswa
(Minimal behaviours expected)
Menginterpretasikan hasil nilai tanda-tanda
vital pada monitor sebagai indikator keadaan pasien.
Mempertahankan posisi pasien semi fowler.

Catatan/ Pemeran
tambahan

x/menit; Suara Napas :


vesikuler; SpO2 : 97%
Produksi Urine: 200 cc
Bunyi peristaltik usus:
Normal, 8x/menit
Lingkar abdomen meningkat
Lama Perubahan di state 3
Perubahan di state 3 setelah 3
menit
Catatan: warna merah (indikator fisik tidak bisa diset secara langsung pada HPS)

ALAT DAN BAHAN


-

Emergecy Care Simulator (ECS) Adult


Nasal Kanula dan Simple Mask + Oksigen
Stetoskop
Metline
Bed Side Monitor
APD set
Alat dan bahan habis pakai.

REFERENSI
Bahan Bacaan
1. Hudak & Gallo, (2002), Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik, EGC., Jakarta.
2. Black JM. & Hawks JH. (2005). Medical surgical nursing; clinical management for
positive outcomes, 7th edition, volume 2, St. Louis; Elsevier Saunders.
3. Morton, PG., Fontaine, DK., Hudak, CM., & Gallo BM. (2005). Critical care
nursing: a holistic approach. (8th Ed.), Philadelphia: JB. Lipincott.
4. Ignatavicius DD. & Workman ML. (2006). Medical surgical nursing : critical
thinking for collaborative care, fifth edition, Philadelphia; Elsevier Saunders.

Lembar Evaluasi Pencapaian Simulasi Klinik


Judul Simulasi :
Program
:
Kelompok
:
Tanggal
:
Dosen/Fasilitator :
Aspek yang dinilai
Kognitif
1.
2.
3.

Menyebutkan penyebab terjadinya syok hipovolemik pada post operasi laparotomy sekunder
peritonitis generalisata.
Mengidentifikasi tanda dan gejala terjadinya syok hipovolemik pada post operasi laparotomy
sekunder peritonitis generalisata.
Menunjukan pengetahuan penatalaksanaan langsung pada pasien syok hipovolemik pada post
operasi laparotomy sekunder peritonitis generalisata.

Keterampilan/psikomotor/ Klinik
1.
2.
3.

Mengkaji dan menginterpretasikan tanda-tanda vital dan indikator syok hipovolemik (HR,
RR, SpO2, nadi, CVP, CRT).
Mengimplementasikan penanganan syok hipovolemik dengan cepat dan tepat.
Mengevaluasi dan mendokumentasikan pengkajian dan intervensi tentang syok hipovolemik
dengan akurat.

Sikap/afektif
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menunjukan prilaku asertif.


Menunjukkan sikap professional pada tim kesehatan lain.
Melaksanakan komunikasi terapeutik.
Menunjukan kemampuan berfikir kritis.
Tanggap terhadap respon pasien dan keluarga.
Menunjukkan keinginan untuk terus belajar.

Ya

Tidak

Catatan

Debriefing points

Catatan

You might also like