You are on page 1of 10

Bentuk dan material cladding

Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar istilah cladding namun belum banyak yang
memahami apa itu cladding yang sebenarnya. Cladding adalah struktur eksterior pada
bangunan yang dipasang pada dinding luar sebagai finishing. Cladding ini berfungsi sebagai
kerangka yang menopang struktur utama eksterior bangunan. Cladding ini disebut memiliki
dual fungsi, yakni sebagai salah satu elemen yang memberikan tampilan indah pada
bangunan, serta sebagai proteksi agar bangunan tak mudah tersentuh kotoran atau polusi dari
luar yang mengakibatkan struktur eksterior bangunan mudah rusak. Meskipun sejatinya
cladding tidaklah 100 persen tahan terhadap angin atau air, namun minimal cladding
diperlukan dalam menambah style eksterior sebuah bangunan.
Ada beragam bentuk serta material yang biasa digunakan untuk membuat cladding ini.
Cladding

dengan

tipe,

bahan,

atau

model

tertentu

biasanya

dipilih

dengan

mempertimbangkan desain serta keindahan bangunan. Cladding juga terkadang disebut


sebagai siding. Kedua istilah ini merujuk pada benda yang sama, sehingga Anda tak perlu
bingung dalam membedakaannya. Istilah cladding lebih banyak dipakai di Eropa dan
Australia, sedangkan siding lebih populer di Amerika Selatan. Bahkan, di beberapa wilayah
mungkin banyak yang menyebut cladding ini sebagai weatherboard.
Yang pasti, beragam tipe Cladding kini mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Cladding
dianggap perlu untuk diinstal pada eksterior rumah, terutama bagi rumah yang terletak di
daerah dengan tingkat polusi tinggi. Lalu, apa saja tipe tipe Cladding yang paling banyak
dipilih saat ini? Di bawah ini akan kita uraikan beberapa tipe cladding yang paling umum
ditemui.

Vinyl Cladding

1. Vinyl Cladding
Seperti namanya, cladding satu ini dibuat dari panel panel berbahan polyvinyl chloride
(PVC). Penggunaan tipe cladding ini sangat terkenal di Amerika Selatan. Cladding satu ini
tergolong murah dan mudah dipotong potong, diinstal, dan diganti kapanpun diperlukan.
Cladding ini juga tersedia dalam pilihan warna yang menarik, sehingga tak perlu dicat ulang.
Keunggulan lain yang dimiliki yakni ketebalan, ketahanan, serta kemudahan dalam
perawatan. Namun, penggunaan siding ini tidak cocok untuk rumah yang menerapkan prinsip
Go Green karena material ini disebut sebut menghasilkan racun yang terurai dan menyebar
melalui udara dan sangat berbahaya bagi manusia karena mengganggu pernafasan.

Stone Vener/Stone Cladding


2. Stone Veneer
Cladding jenis ini tergolong cladding yang mahal, namun tahan untuk beberapa dekade sekali
dipasang tanpa perlu perawatan yang rumit. Masonry veneer bisa terdiri dari beberapa jenis
batuan atau clay yang disusun pada struktur penyangga bangunan. Cladding jenis ini juga
lebih tahan terhadap elemen elemen korosif dari luar karena begitu diinstal, cladding ini
akan langsung menempel pada dinding dan tak ada rongga rongga di sela selanya. Hal ini
meminimalisasi kelembaban udara yang dapat merusak dinding bangunan. Selain itu,
cladding ini mampu mengontrol temperatur udara dalam bangunan sehingga tak terlalu
dingin atau terlalu panas.
3. EIFS

Exterior Insulation and Finish Systems (EIFS) adalah jenis Cladding yang mungkin paling
populer saat ini, terutama untuk bangunan bangunan non residensial seperti sekolah, kantor,
atau gedung komersial. Material yang digunakan sering disebut mirip dengan stucco.
Padahal, sesungguhnya cladding ini dibuat dari material buatan. EIFS adalah sistem yang
terbuat dari plastik yang dilapisi material yang sekilas nampak seperti stucco. Dengan tekstur
yang unik, banyak yang terkecoh dan mengira bahwa cladding ini dibuat dari batuan alam
yang utuh. Namun, cladding ini masih memiliki kekurangan, yakni sistem drainase yang
belum begitu baik.

Wood Cladding
4. Wood Cladding
Wood cladding lebih banyak digunakan pada bangunan banguna di wilayah Amerika
Selatan. Biasanya material yang digunakan adalah kayu oak, pinus, dan cedar. Namun, sering
terjadi overlap pada pemasangan ruas ruasnya dan hal ini disebut clapboard. Hal ini
kemudian memunculkan istilah clapboard house. Penggunaan wood cladding tentu secara
alami tahan terhadap cuaca, ramah lingkungan, dan dapat mengurangi panas di dalam
bangunan. Selain itu, material ini juga cukup kuat dan awet, hanya saja butuh perawatan lebih
dan pengecetan ulang secara berkala.

Metal Cladding
5. Metal Cladding
Ada 2 varian metal cladding atau siding ini. Yang pertama yakni jenis corrugated steel yang
biasa digunakan untuk gudang penyimpanan. Produk ini sangat kuat, awet, dan tahan lama
dan bisa bertahan bertahun tahun tanpa perawatan. Hanya saja, secara tampilan kurang
menarik dan mudah berkarat. Varian metal siding yang kedua adalah aluminum siding yang
baisa digunakan di rumah rumah. Material ini cocok untuk rumah di area pesisir pantai
karena tak mudah korosi dan tahan terhadap angin laut yang banyak mengandung garam dan
intensitas yang cukup kencang. Secara umum, metal siding ini memang lebih mahal
dibandingkan siding atau cladding yang lain. Hanya saja, material ini tak mudah lapuk atau
terkikis oleh perubahan cuaca.

Cladding sudah sangat dikenal oleh khalayak, khususnya orang-orang yang


berhubungan dengan dunia arsitektur. Namun demikian nama cladding belum populer di
telinga masyrakat yang awam tentang arsitektur. Secara bentuk dan material pada umumnya
cladding memiliki kelebihan-kelebihan dan kekurangan. Secara umum banyak yang lebih
mengutamakan kelebihannya daripada kekurangannya, sehingga tetap saja cladding memiliki
tempat khusus di hati konsumen penggunanya sebagai bagian dari perkembangan dan inovasi
arsitektural masa kini.
Masyarakat sering menyebut cladding dengan sebutan dinding lembaran. Cladding
juga memiliki sebutan lain, yaitu sidding. Cladding adalah aplikasi eksterior yang dipasang di
atas bahan lain yang dijadikan sebagai lapisan luar dengan tujuan menginfiltrasi efek cuaca
dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai estetika. Cladding juga bisa diartikan sebagai
struktur eksterior yang dipasang pada dinding luar dan bisa berfungsi sebagai finishing.
Selain sebagai finishing, cladding juga berfungsi sebagai kerangka penopang struktur utama
eksterior, sebagai proteksi agar bangunan tidak mudah terkena kotoran atau polusi dari luar
yang bisa mengakibatkan rusaknya struktur utama eksterior, dan menjadi salah satu elemen
yang mempercantik tampilan bangunan. Fungsi-fungsi tersebut terintegrasi menjadi satu pola
desain cladding yang dipersiapkan untuk multi fungsi. Contoh konkrit terlihat jelas pada
gambar berikut:

Gambar di atas merupakan salah satu contoh produk cladding yang berfungsi ganda.
Jika dilihat pola desain yang garis-garis, ini seolah hanya menjadi fungsi memperindah

tampilan dinding eksterior suatu bangunan. Padahal jika dicermati lebih teliti ternyata pola
garis yang terdapat pada cladding selain sebagai elemen mempercantik dinding eksterior juga
berfungsi sebagai pengelak air hujan.
Ada banyak varian tipe cladding yang ditawarkan. Tipe yang dimaksud adalah
berdasarkan pertimbangan kegunaan hingga mengarah pada desain produknya. Beberapa tipe
cladding itu adalah sebagai berikut:
1.

Metal cladding
Metal cladding merupakan cladding yang tersusun dari campuran bahan logam
yang berbeda-beda. Ada dua macam produk cladding ini, yaitu aluminium sidding dan
corrugated steel. Jenis aluminium sidding biasa digunakan pada bangunan rumah hunian,
sedangkan corrugated steel biasa digunakan pada bangunan gudang penyimpanan.

2.

Stone Veneer
Cladding jenis ini merupakan suatu pelapis dinding/ lapisan finishing terbaru
berbahan batu alam yang diiris sangat tipis. Batu alam ini biasanya diiris setebal 1 inci
dengan berat yang kurang dari 73 kg/ m2. Kelebihan yang dimiliki stone veneer dibandingkan
dengan batu alam biasa antara lain adalah:
- material yang ringan sangat memungkinkan untuk dipindah-pindah

- sangat mudah dipotong dan dibentuk sesuai keinginan, bahkan dipotong dengan
menggunakan gunting
- sifat batu fleksibel karena bisa ditekuk sesuai media pemasangan
- bahan ini anti ulra violet, cenderung tahan terhadap sengatan sinar matahari
- motif batu sangat beragam sehingga tidak terkesan monoton untuk keperluan dinding
dekoratif
- dapat diaplikasikan ke berbagai media, semisal: dinding, plafon, lantai, dan furnitur
- mengurangi daya serap dinding terhadap air

3.

Vinyl Cladding
Vinyl Cladding adalah jenis cladding eksterior hasil rekayasa yang terbuat dari
bahan polyvinyl chloride (PVC) resin. Di Inggris dan New Zealand bahan yang sama dikenal
sebagai uPVC weatherboarding. Produk ini diperkenalkan secara umum pada tahun 1950-an
sebagai pengganti aluminium. Kali pertama diproduksi oleh pabrik Crane Plastics, Columbus,
Ohio. Seiring perkembangannya Vinyl cladding mengalami perubahan formulasi untuk
meningkatkan kualitas, kecepatan produksi, resistensi dampak, dan pengembangan
perwarnaan.

4.

EIFS (Exterior Insulation and Finish Systems)


Bisa dikatakan bahwa Exterior Insulation and Finish Systems adalah cladding yang
sangat populer saat ini, terutama untuk diaplikasikan pada bangunan-bangunan nonresidensial (kantor, sekolah, gedung rumah sakit, gedung komersial, dll.). EIFS adalah sistem
yang terbuat dari plastik yang dilapisi material. EIFS adalah cladding dinding sintetis ringan
yang mencakup insulasi busa plastik dan coating sintetis tipis.

5.

Wood cladding
Wood cladding terbuat dari kayu, relatif mudah diterapkan pada sturktur bangunan.
Meskipun instalasi dan perbaikannya relatif sederhana, wood cladding lebih membutuhkan
perawatan yang kontinu dalam kurun waktu sekitar 4-9 tahun. Hal ini disebabkan karena

bahan kayu sangat diminati oleh jenis serangga pemakan kayu, jika tidak dilakukan
perawatan secara berkala dikhawatirkan akan mengakibatkan percepatan kerusakan kayu.

6.

GRC Cladding
Glassfibre Reinforced Cement (GRC) bisa diaplikasikan dalam berbagai keperluan.
Termasuk salah satunya adalah dimanfaatkan sebagai cladding. Fungsi utama cladding
sebagai pelapis dinding sesuai dengan karakter GRC yang bisa disesuaikan bentuknya dengan
keinginan. GRC cladding sangat cocok diterapkan untuk segala jenis bangunan. Karena
sifatnya yang ringan, mudah dibentuk sesuai keinginan, ramah lingkungan, tahan lama,
rendah perawatan. GRC yang terbuat dari material komposit, perpaduan antara semen dengan
bahan agregat dan penguat bahan menjadi alternatif kebutuhan bangunan, termasuk dijadikan
sebagai cladding. Demikian juga dengan banyaknya pilihan desain ornamental yang bisa
diaplikasikan pada GRC menjadikannya banyak diminati di dunia arsitektur.

You might also like