You are on page 1of 3

Motivator Indonesia Muslim, IPPHO SANTOSA, Motivator Indonesia Favorit, Motivator

Indonesia Terbaik

Sebagai motivator Indonesia, kadang saya bertanya kepada peserta,


"Di keluarga, ada yang merokok? Di pergaulan, ada yang merokok? Kebayang kalau
sebungkus rokok harganya Rp50ribu?"
Selama ini banyak yang bertanya-tanya, benarkah merokok itu nggak sehat? Bener-bener
nggak sehat? Sebelum menjawab dan memutuskan, baiknya kita pahami dulu untungruginya.
Pertama-tama, saya mau bertanya kepada para ayah. Adakah ayah perokok yang
menyarankan rokok pada anaknya? Nggak ada. Di lubuk hatinya yang paling dalam, si ayah
tahu rokok itu beracun... Adakah sertifikat halal untuk rokok? Adakah anjuran membaca
bismillah ketika merokok? Nggak ada...
Lanjut, saya mau bertanya kepada para ibu. Adakah ibu yang rela melihat anaknya menghirup
racun? Nggak ada. Amoniak, zat yang ada pada kencing manusia, ternyata juga ada pada
tembakau. Beracun. Ini gunanya untuk pupuk, bukan untuk dihirup. Pantas saja disebut,
rokok membunuhmu...
Adakah dokter bertaraf internasional yang berani menyimpulkan, rokok itu bebas racun?
Nggak ada... Dan pesan Nabi Muhammad, "Sesiapa yang menghirup racun hingga mati,
maka ia akan menghirup racun itu di neraka jahanam."
Mengapa semakin maju sebuah negara dan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin jauh mereka dari rokok? Karena mereka sudah sadar, bahaya rokok itu jauh lebih
besar daripada manfaatnya.

Mengapa RJ Reynolds, salah satu produsen rokok terbesar dunia, malah melarang
karyawannya untuk merokok? Karena bagi RJ Reynolds, karyawan dan kesehatan karyawan
adalah aset yang berharga. Tulisan ini boleh Anda share sekarang, atau nanti saja, setelah
selesai membacanya.
Perlukah anda dan anak-anak anda menenggak bir hanya karena pabrik bir itu membuka
lapangan kerja? Nggak perlu. Sama sekali nggak perlu. Demikian pula dengan pabrik rokok.

Sekiranya kita semua berhenti merokok, toh pabrik rokok masih bisa memproduksi yang lain.
Tenang saja. Lapangan kerja tak akan berkurang. Kalaupun anda masih kuatir dengan nasib
buruh rokok, yah sedekahkan saja uang rokok anda kepada mereka, Rp 12.000 per hari.
Nah, karena saat ini anda sudah menimbang-nimbang untuk berhenti merokok, maka anda
boleh membayangkan ganjaran-ganjaran yang bakal anda terima:
- keluarga anda akan lega dan bangga, yang mana ini membuat anda merasa begitu cool.
- anda pun memberi keteladanan dan pesan yang kuat kepada anak bahwa dia tak perlu ikutikutan merokok.
- uang rokok selama ini bisa anda alihkan untuk membeli vitamin anak dan susu anak, juga
sedekah.
- anda telah melakukan mental switching dan ini adalah kemampuan istimewa karena
kebanyakan orang tak memiliki-nya. Fyi, mental switching adalah modal dasar bagi mereka
yang ingin menemukan titik balik dalam hidup.
Detik ini, mungkin anda membayangkan kenikmatan yang bertambah-tambah ketika berhasil
berhenti merokok. Apalagi anda tahu persis, sebenarnya ini perkara mudah. Soal keputusan
saja. Iya tho?
Orang yang bermental pemenang pastilah bisa mengambil keputusan dan tetap dalam
keputusannya, sekaligus mengalahkan pengaruh candu. Dan lebih jauh lagi, teman sejati
pastilah menghargai keputusan anda untuk berhenti merokok.
Wahai perokok. Saya, Ippho Santosa, menulis ini karena kepedulian saya kepada anda dan
keluarga anda, walaupun banyak pihak tidak menyukainya. Dan siapapun kita, perokok atau

tidak, mari sejenak kita renungkan dan sampaikan tulisan ini kepada teman-teman kita dan
keluarga kita. Share ya.
Semoga kebaikan, hanya kebaikan, yang menjadi kebiasaan kita dan keluarga kita. Sebagai
motivator, saya merasa perlu untuk menulis dan mengingatkan ini. Walaupun, tak harus
menjadi motivator, tak harus melalui seminar motivasi, tak harus melalui training motivasi,
untuk menyampaikan ini.
Motivator Indonesia Muslim, IPPHO SANTOSA, Motivator Indonesia Favorit, Motivator
Indonesia Terbaik

You might also like