Professional Documents
Culture Documents
Artikel Ilmiah
Oleh :
Lingga Ayudia
NIM J1E112006
ABSTRACT
THE HEME POLYMERIZATION INHIBITORY ACTIVITY OF n-BUTANOL
FRACTION MANURANS ROOT (COPTOSAPELTA TOMENTOSA VALETON
EX K. HEYNE) FROM KOTABARU SOUTH BORNEO (by Lingga Ayudia,
Arnida, Fadilaturrahmah; 2016; 12 pages)
Malaria is a life-threatening disease caused by Plasmodium. One of the efforts to
control this disease is to find of new antimalarial ideal that is to examine the
nature of materials used empirically as antimalarial is manurans root form
Kotabaru South Borneo. This research was aim to determine the IC50 value of nbutanol fraction C. tomentosa roots from Kotabaru South Borneo. The ethanol
extract was fractionated in stages with n-hexane, ethyl acetate and n-butanol.
The test of heme polymerization inhibitory activity to the n-butanol fraction did by
Basillico modified method. Positive control used was chloroquine diphosphate
and negative controls were 10% DMSO and aquades. Absorbance hematin nbutanol fraction formed in vitro at acidic pH were measured using ELISA reader
at a wavelength of 405 nm. The result of the heme polymerization inhibitory
activity assay showed that the lower of the sample concentration was the higher
levels of hemozoin obtained and the lower the percent inhibition produced. The
results of the probit analysis showed the mean of IC50 values n-butanol fraction
and positive control were 0.38 mg/mL 0.32 and 3.98 mg/mL 0,64. Based on t
independent analysis, the mean of IC50 values sample significant difference with
positive control where t value was negative (-8.75) showed IC50 value of n-butanol
fraction lower than positive control. Therefore, n-butanol fraction can be
categorized having activity better than positive control to inhibit heme
polymerization.
Key words: The heme polymerization, Coptosapelta tomentosa Valeton ex K.
Heyne, n-butanol fraction.
PENDAHULUAN
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium (Rahayu et al., 2015) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina (Setiyanggono et al., 2014). Pemerintah telah melaksanakan
berbagai upaya untuk menanggulangi penyakit ini. Namun, sampai saat ini
penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Faktor
penyebab sulitnya penanggulangan penyakit malaria adalah belum ditemukannya
antimalaria yang ideal dan adanya penyebaran Plasmodium yang resisten terhadap
(Purwanto, 2011). Sehubungan dengan hal tersebut, antimalaria baru yang lebih
2
efektif harus ditemukan sebagai pengganti antimalaria yang resisten dan tidak
efektif lagi. Salah satu usaha menemukan antimalaria baru adalah dengan meneliti
bahan alam yang secara empiris digunakan masyarakat dan berpotensi memiliki
aktivitas antimalaria, salah satunya adalah akar tumbuhan C. tomentosa.
Aktivitas antimalaria akar C. tomentosa hanya didasarkan pada
kepercayaan empiris oleh masyarakat Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan
dan belum ada penelitian yang membuktikan kebenaran khasiat tersebut. Aktivitas
antimalaria akar C. tomentosa dapat dibuktikan dengan pengujian penghambatan
polimerisasi hem. Uji penghambatan polimerisasi hem merupakan uji skrining
awal yang biasanya digunakan untuk mengetahui kebenaran aktivitas antimalaria
suatu tumbuhan. Prinsipnya adalah penghambatan polimerisasi molekul hem yang
toksik menjadi hemozoin yang tidak toksik pada Plasmodium.
Senyawa golongan flavonoid, saponin (Handayani, 2010), terpenoid dan
tanin (Ahyari, 2009) pada akar C. tomentosa diperkirakan berpotensi memiliki
aktivitas
penghambatan
polimerisasi
hem.
Senyawa-senyawa
tersebut
pembuatan
Farmakognosi-Fitokimia
fraksi
Fakultas
n-butanol
Matematika
dilakukan
Ilmu
di
Laboratorium
Pengetahuan
Alam
[ -hematin] KN [ -hematin] BU
[ -hematin] KN
x 100 %
Keterangan:
KN = Kontrol Negatif, BU = Bahan Uji.
Aktivitas penghambatan polimerisasi hem dinyatakan dengan nilai IC50 yaitu
kadar yang mampu menghambat polimerisasi hem hingga 50%. Nilai IC 50
diperoleh menggunakan analisis probit. Perbedaan nilai IC 50 untuk fraksi nbutanol dan kontrol positif dianalisis dengan menggunakan uji t bebas.
5
Biologi,
LIPI
Bogor.
Hasil
determinasi
dengan
nomor
fitokimia terhadap fraksi n-butanol akar C. tomentosa dapat dilihat pada Tabel 1 di
bawah ini:
Tabel 1. Hasil uji skrining fitokimia
Indikator
endapan
Kesimpula
n
(-)
endapan
(-)
(+)
Tanin
Larutan berwarna
kehijauan
hitam
(+)
Saponin
(+)
Steroid
Tidak
warna
(-)
Terbentuknya
warna
coklat
kemerahan
pada
permukaan
larutan
Uji
Alkaloid
Flavonoid
Terpenoid
Hasil
terbentuk
teradi
perubah-an
(+)
fraksi n-butanol positif dapat menarik terpenoid yang terdapat pada akar
C. tomentosa.
Aktivitas Penghambatan Polimerisasi Hem Fraksi n-Butanol Akar C. tomentosa
-hematin yang
-hematin
diukur absorbansinya dengan ELISA reader pada panjang gelombang 405 nm.
Absorbansi yang tinggi menandakan banyaknya hemozoin atau dalam hal ini
kristal
-hematin
Absorbansi
4
3
2
1
0
0
50
100
150
200
250
300
Konsentrasi hematin ( M)
suasana pada sel hidup eritrosit hospes yang terinfeksi Plasmodium. Kristal
-hematin dapat terbentuk dalam suasana asam yang sama dengan vakuola
endapan
tidak menimbulkan busa selama proses pencucian dan siap digunakan tanpa
preparasi larutan sebelumnya (Purwanto, 2011). Data pengukuran rerata kadar
hemozoin, persen penghambatan dan nilai IC50 setelah pemberian sampel tertera
pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Pengaruh pemberian fraksi n-butanol akar C. tomentosa dan klorokuin
difosfat terhadap penghambatan polimerisasi hem
Bahan
Konsentrasi
Rerata kadar
Rerata %
Rerata IC50
9
Uji
Fraksi nButanol
Kontrol
Positif
(mg/mL)
5
2,5
1,25
0,625
0,3125
5
2.5
1,25
0,625
0,3125
10
Gugus hidroksil dari senyawa golongan tanin, saponin dan flavonoid diperkirakan
memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi dengan cara berikatan dengan ion
besi hem sehingga molekul hem yang toksik tidak dapat berubah menjadi
hemozoin.
Adapun
mekanisme
senyawa
terpenoid
dalam
menghambat
penghambatan
polimerisasi
hem
fraksi
n-butanol
akar
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, J. 2009. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Fraksi n-Butanol Akar
Tumbuhan Manuran (Captosapelta tomentosa Valetan ex K. Heyne) Asal
Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Skripsi Program Studi Farmasi,
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Arnida. 2015. Isolasi dan Uji Aktivitas Antiplasmodium In Vitro Senyawa Aktif
dari Umbi Hati Tanah (Angiopteris evecta). Disertasi, Program Pasca
Sarjana Program Studi Ilmu Farmasi, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Baelsmans, R., E. Deharo, V. Munoz, M. Sauvain & H. Ginsburg. 2000.
Experimental Conditions for Testing the Inhibitory Activity of
Chloroquine on the Formation of -Hematin, Experimental Parasitology.
42: 55-60.
Basillico, N. E. P., D. Monti, P. Olliaro & D. Taramelli. 1998. A Microtitre-Based
Method For Measuring the Heme Polymerization Inhibitory Activity
(HPIA) of Antimalarial Drugs. Journal of Antimicrobial Chemotherapy.
42: 5560.
Fauzi, A, M. Amir & Herman. 2015. Aktivitas Antioksidan Akar Merung
(Coptosapelta tomentosa Valeton ex K. Heyne) Terhadap Radikal Bebas
DPPH (1,1 Difenil-2-Pikril Hidrazil). Jurnal Farmasi Univesitas
Mulawarman. 1-10.
11
12
13