Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Rumiyatin, S.Kep
Idham CholiqS.Kep
RatihYuliana, S.Kep
Astrina DestrianiS.Kep
EllyPurwaheningtyas, S.Kep
Ucy WidyaningsihS.Kep
AnggiHanafia, S.Kep
Indah DianawatiS.Kep
Lina DhenokS.Kep
Amiruddin SulistiyoS.Kep
Zenni AfifahS.Kep
Yogi SalamS.Kep
Matheus AndhiS.Kep
Enita FajarwatiS.Kep
RoesmayditaS.Kep
Erfan Rofiqi
Artritis Remathoid
Mengetahui Faktor faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri
Memahami dan mengerti jeniskompresserei
Mampu mendokumentasikan kembali setelah di lakukan penyuluhan
Mampumenjelaskan kembali tentang Manfaat kompres serei terhadap
E. Analisa Situasional
1. Fasilitas : Leaflet, lembar balik,Air hangat, serei, baskom, waslap, dan hanscon
2. Peserta
: Lansia di panti Griya WerdaSurabaya
3. Waktu dan tempat: pukul : 08.00 di Ruangan Tamu Griyah Werda Surabaya
F. Materi penyuluhan
1. Pengertian Remathoid Atritis
2. Faktor faktor yang mempengaruhi Nyeri
3. Manfaat Sereh terhadap penurunan Intensitas nyeri
G. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Penyuluhan menggunakan leaflet dan lembar balik
3. Tanya jawab
4. Mendomontrasikan
H. Langkah-langkah kegiatan
Hari Pertama
No
Tahap kegiatan
Waktu
Kegiatan penyuluhan
1.
Pembukaan
5 menit
1. Salam pembuka
2. Menyampaikan maksud dan
3.
4.
2.
Pelaksanaan
20 menit
1.
2.
Kegiatan
Media/metode
peserta/Sasaran
Mendengarkan
Ceramah
Menyimak dan
Ceramah/Leaflet/
tujuan
Kontrak waktu
Menjelaskan materi yang
akan disampaikan
Menjelaskan pengertian
Remathoid Atritis
Menjelaskan Faktor faktor
mendengarkan
3. Menjelaskan Manfaat
Sereh terhadap penurunan
3.
Penutup
5 menit
Intensitas nyeri
1. Mendemontrasikan
2. Menyimak materi
3. Salam penutup
Bertanya dan
menjawab
jawab.
pertanyaan
I. EVALUASI
1. Struktur
a. Materi dan media yang akan dibawakan pada penyuluhan telah
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik dan telah mendapat
persetujuan
b. Media yang diperlukan telah tersedia sebelum hari-H
c. Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan
penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
d. Pasien dan keluarga pasien di Ruang Tamu UPTD Griya Werdha Surabaya
mengikuti kegiatan penyuluhan.
2. Proses :
a. Petugas antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
penyuluhan berakhir
c. Sasaran aktif bertanya dan menjawab selama penytuluhan berlangsung
d. Sasaran dapat tenang dan berkosentrasi terhadap materi yang dipaparkan
3. Hasil :
MATERI PENYLUHAN
Heat shock protein (HSP) adalah sekelompok protein berukuran sedang (60 sampai 90
kDa) yang dibentuk oleh sel seluruh spesies sebagai respons terhadap stress. Walaupun telah
diketahui terdapat hubungan antara HSP dan sel T pada pasien AR, mekanisme ini belum
diketahui dengan jelas.
Rheumatoid yang datang ke posyandu lansia, semua mengeluhkan nyeri. Kemudian
peneliti mengajukan beberapa ertanyaan tentang cara mengatasi nyeri, sebagian pasien
menjawab dengan meminum obat yang didapatkan dari puskesmas atau obat-obat penghilang
rasa nyeri yang dijual bebas di warungwarung. Kemudian peneliti menanyakan tindakan yang
dilakukan pasien untuk mengurangi nyeri selain dengan menggunakan obat, 4 orang
menjawab denganmemijat-mijat bagian yang sakit dan mandi air hangat, 3 orang dengan
kompres hangat hanya menggunakan air hangat biasa dan 3 orang lagi menjawab hanya
dengan minum obat anti nyeri saja. Hasil wawancara dari salah satu petugas posyandu
mengatakan umumnya pasien yang mengalami atritis rheumatoid mengalami keluhan nyeri
danmendapatkan OAINS yaitu ibuprofen untuk mengurangi nyerinya. Pada posyandu lansia
kelurahan tersebut belum ada program penanggulangan nyeri secara nonfarmokologi yang
diberikan melalui penyuluhan pada penderita artritisrheumatoid. Berdasarkan uraian di atas
bahwa kompres hangat merupakan tindakan nonfarmokologi yang dapatdilakukan untuk
menghilangkan atau mengurangi nyeri atritis rheumatoid dan metode ini biasanya
mempunyai resiko lebih rendah, maka peneliti tertarik untuk meneliti secara lansung apakah
kompres hangat dengan menggunakan air rebusan serei dapat digunakan untuk
menghilangkan nyeri artritis rheumatoid pada lanjut usia di Kelurahan Tarok Dipo wilayah
kerja Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi Tahun 2013 yang akan terlihat melalui
pengukuranintensitas nyerinya.
2. Manfaat Sereh
rumput Poaceae. Sereh adalah jenis rumput yang tinggi berasal dari daerah tropis Asia.
Tanaman sereh berbatang kasar, berumbai dengan daun tengah yang tumbuh pada tandan
yang tebal. Sereh tumbuh dengan tandan yang, dan tingginya sekitar sekitar 3 meter . Selain
dimanfaatkan untuk kuliner, serai juga memiliki beragam manfaat obat yang bersifat antibakteri, anti-jamur dan anti-mikroba dan dimanfaatkan di seluruh Asia Tenggara, benua
Afrika dan benua Amerika. Sereh adalah gudang nutrisi aromatik penting yang memberikan
berbagai manfaat kesehatan. Sereh adalah sumber vitamin penting seperti vitamin A, B1
(tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin) B5 (asam pantotenat), B6 (pyridoxine), folat dan
vitamin C. Juga menyediakan mineral penting seperti potasium , kalsium, magnesium, fosfor,
mangan, tembaga, seng dan besi yang dibutuhkan untuk fungs i tubuh yang sehat. Sereh
tidak mengandung kolesterol berbahaya atau lemak.
3. Jurnal Penelitian kompres Sereh
Daftar Pustaka
Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Asmadi. (2008). Tehnik Prosedur Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
DasarKlien. Jakarta : Salemba Medika
Azril, H. M. (2009). Buku Saku Pratikum KebutuhanDasar Manusia. Jakarta : EGC
Bobak. (2006). Buku Ajar Keperawatan Marternitas,Jakarta : EGC
Corwin, E, J. (2000). Buku Saku Pofisiologi, Jarkarta: EGC
Darmojo, B . (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan UsiaLanjut), Jakarta : FKUI
Dermawan, F (2008). Lansia Masa Kini Dan Mendatang diperoleh tanggal 29 Oktober
2016, from. http;//
WWW.Headline News/
Situs Resmi Kementrian Kesehatan Rakyat. Htm Dharma, K, (2011). Metodelogi Penelitian
Keperawatan. Jakarta : CV Trans Info Media
Departemen Kesehatan RI, (2001). Defenisi Lanjut Usia. Propinsi Indonesia Ester, M.
(2005). Buku Ajar Fundamental
NO
NAMA
ALAMAT
PARAF