Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Kelompok Tutor 3
Nurul Azmi N
220110120108
220110120026
Elva Sujana
220110120128
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
meningkatkan rasa dimiliki, meningkatkan rasa percaya diri, dan belajar cara baru dalam
menyelesaikan masalah. Sedangkan tujuan rehabilitatif untuk menurunkan tekanan darah
dengan meminimalisir stres, serta membantu tubuh lansia untuk berolahraga, karena terapi
tawa ini juga akan membakar sebagian lemak didalam tubuh lansia.
PENGERTIAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah
pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Seseorang akan dianggap mengidap
hipertensi atau tekanan darah tinggi jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah
individu tersebut tetap mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi esen-sial (hipertensi primer) dan
hipertensi sekunder. Hipertensi primer disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia mengalami hipertensi primer/esensial.
Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor utama yang diketahui seperti misalnya kerusakan
ginjal, gangguan obat tertentu, kerusakan vaskuler dan lain-lain (Anggraini, Waren,
Situmorang, Asputra, dan Siahaan, 2009).
B. METODE
SESI 1 :
1. Perkenalan
2. Terapi tawa stimulus
C. TUJUAN
SESI 1 : Terapi tawa stimulus
Tujuan :
1. Klien mampu mengenali musik yang di dengar
D. KRITERIA KLIEN
Klien yang berumur 40-60 tahun, menderita hipertensi esensial ringan dengan tekanan
sistolik 140-159 mmHg dan atau tekanan diastoliknya 90-99 mmHg, mengkonsumsi
obat antihypertensi, memiliki indikasi mengalami stres berdasarkan Skala Simtom
Stres, dengan tingkat stres minimal .
1.
2.
3.
Karakteristik Klien
- Klien dapat diajak bekerja sama
- Klien dengan tahap kerja
Proses Seleksi
- Pengkajian oleh mahasiswa
- Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan dengan kriteria
klien tidak disoreintasi dan tidak inkoheren.
- Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memhami pesan yang diberikan.
- Mengklarifikasi klien dan bekerja sama dengan perawat.
- Mengadakan kontrak dengan klien.
Jumlah Klien: 10 orang
E. WAKTU PELAKSANAAN
Hari / tanggal : Kamis, 12 April 2016
Waktu : 09.00 09.40 (40 menit)
Fase orientasi
Fase kerja
10 menit
20 menit
9. Fauzia Dyan A K W
10. Hana Nur A
H. SUSUNAN PELAKSANA
1. Leader
: Nurul Azmi
2. Fasilitator : Viska Ayu Nirani dan Elva Sujana
3. Observer :
I.
J. MEKANISME KEGIATAN
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu tertawa bersama
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
3. Tahap keja
a. Terapis mengajak klien untuk memperkenalkan diri (nama dan nama
panggilan), dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b. Pada sesi perkenalan ini fasilitator menyampaikan ide dasar tentang terapi
tawa dilanjutkan dengan tahap latihan keterampilan dasar yaitu teknik
pernafasan dalam (diafragma), tek-nik peregangan, dan latihan gerakan ritmis
diafragma dengan mengucapkan ho ho ha ha ha. Setelah peserta berlatih
pernafasan, mereka diajak bertepuk tangan serentak semua peserta, sambil
mengucapkan ho ho ha ha ha.
c. Terapis mengajak klien memasuki sesi tawa ponsel. Terapis meminta seuruh
peserta untuk memegang dan memandangi handphone nya masing-masing,
lalu menstimulus klien agar tertawa sambil melihat handphone seakan-akan
menertawakan hal yang muncul dari layar handphone.
d. Sebagai akhir tahap kerja, terapis mengajak klien untuk bertepuk tangan
serentak sambil mengucapkan ho ho ha ha ha, lalu mengangkat tangan ke
atas diikuti kepala menengok keatas dan tertawa sekeras-kerasnya.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tidak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk sering tersenyum dan tertawa
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat
K. SETTING TEMPAT
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran, fasilitator duduk di sebelah
pasien.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Leader
Fasilitator
Fasilitator
Pasien
Pasien
Fasilitator
Fasilitator
Pasien
Fasilitator
Pasien
Pasien
Observe
M.
SESI 1 TAK
Terapi tawa stimulus
No
Nama klien