Professional Documents
Culture Documents
Pengertian : Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses menyusu bukan menyusui yang
merupakan gambaran bahwa inisiasi menyusui dini bukan program ibu menyusui tetapi bayi
yang harus aktif sendiri menemukan puting susu ibu dimana biasanya berlangsung selama
kurang lebih 1 jam.
Tujuan
1. Untuk meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi
Prosedur
1. Ibu perlu ditemani seseorang yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman saat
melahirkan, baik itu suami, ibu, teman atau saudara yang lain
2. Membantu proses persalinan dengan upaya diluar obat seperti pijatan, aromaterapi
kecuali jika dokter yang memutuskan untuk menggunakan obat atau alat pemicu
3. Memberikan posisi yang nyaman pada ibu saat proses persalinan
4. Segera setelah bayi lahir, mengeringkan tubuh bayi dengan handuk halus kecuali di
bagian telapak tangannya
5. Meletakkan bayi di dada ibu dalam posisi telungkup
6. Membiarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu hingga bayi menemukan putting
susu ibu kemudian menyusunya
7. Membiarkan bayi bergerak secara alami mencari payudara ibu, jangan arahkan menuju
salah satu putting tetapi pastikan bayi dalam posisi nyaman untuk mencari putting susu
ibu
8. Kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan bayi seperti menimbang, dan
mengukur harus dilakukan setelah bayi bisa melakukan inisiasi dini.
Pengertian : Cara penyimpanan ASI dengan kontainer sangat penting diketahui oleh ibu- ibu
yang sedang menyusui karena akan mempengaruhi kualitas ASI yang diberikan kepada bayi.
Cara perawatannya juga sangat penting agar kandungan ASI tersebut tidak berubah selama
penyimpanan.
Tujuan :
1. Memudahkan untuk ibu yang bekerja diluar rumah tetap memberikan ASI dan
menyimpannya dengan benar.
2. Memudahkan ibu jika bepergian dan tidak bisa menyusui bayinya langsung.
Cara Penyimpanan ASI dengan container dan cara perawatannya :
1. Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP) adalah
a. Wadah yang keras dan terbuat dari kaca atau plastic keras sehingga dapat
menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang lama
b. Kantong plastic khusus sebagai wadah penyimpanan ASIP dalam jangka waktu
pendek yaitu kurang dari 72 jam. Tidak dianjurkan untuk menyimpan ASIP
menggunakan kantong plastic dalam jangka waktu lama karena plastic dapat
tumpah, bocor, terkontaminasi dan beberapa komponen ASI dapat menempel pada
kantong plastic sehingga nilai gizi ASI berkurang.
c. Wadah penyimpanan sebaiknya kedap udara.
8. ASI yang dibekukan juga mempunyai bau yang berbeda dari ASI segar. Tidak ada alasan
membuang ASI selama bayi masih mau meminumnya
9. Metode penyimpanan ASIP
Penyimpanan
ASIP segar
ASIP Beku
ASIP yang
Sisa
Catatan
yang sudah
sudah
Minum
Dicairkan
dihangatka
n
Suhu Ruang (160C- 3-4
jam 4 jam
Segera
1
jam Sebelum
0
29 C) 6-8 jam (Jika (optimal)
diminumkan buang jika dan
kondisi sangat bersih)
masih
sesudah
tersisa
memerah
ASI wajib
mencuci
tangan
hingga
bersih
Coolerbag + es batu 24 jam
Tidak
Tidak
Buang
Gunakan
0
atau ice pack (4-15 C)
disarankan
disarankan
Botol kaca
Lemari es (00-40C). 3
hari 24 jam lebih 4 jam
Buang
atau botol
simpan di kulkas (optimal)
dari itu tidak
BPA free
bagian dalam, jangan
diketahui
di bagian pintu 8 hari
keamanannya
(Jika kondisi sangat
bersih)
Freezer
Lemari
2 minggu
Tidak boleh Tidak boleh Buang
Wadah
es
1
dibekukan
dibekukan
ASIP
Simpan di pintu (kembali
kembali
dicuci
0
freezer
15 C)
dengan
bagian
Lemari
3-6 bulan
sabun dan
dalam,
es
2
dibilas air
jangan di pintu (panas
0
bagian
18 C)
pintu
Freezer
6-12 bulan
tunggal
10. Cara menghangatkan ASIP beku
a. Memindahkan ASIP kedalam lemari es atau kulkas (suhu 4 0C) pada malam hari
sebelum digunakan agar ASIP mencair
b. Sebelum diberikan pada bayi, hangatkan ASIP dengan menempatkan wadah
penyimpanan ASI dalam air hangat yang mengalir atau mangkok berisi air hangat.
Usahakan jangan sampai air hangat pada mangkok menyentuh bibir wadah
penyimpanan ASI
CUP FEEDING
Pengertian : cup feeding adalah proses memberikan makanan kepada bayi dengan menggunakan
media cup feeder (seperti sloki) ketika ibu terpisah dari bayi. Biasanya cup feeding dipilih oleh
ibu-ibu yang ingin meninggalkan anaknya untuk bekerja. Dalam kondisi tertentu cup feeding pun
bisa diberikan misalnya dalam kasus relaktasi (ibu yang berhenti menyusui kemudian
berkeinginan menyusui) dimana bayi harus melepas dot dan dibantu minum dengan cup feeder,
ibu yang sakit dan tidak bisa menyusui langsung anaknya, ada juga kondisi bayi premature dan
harus dirawat di tempat khusus sehingga ibu harus memerah ASI dan tidak bisa menyusui
langsung.
Cup feeder
Tujuan :
1. Menghindari bayi terkena bingung putting sehingga ibu bisa menyusui bayi sepenuhnya
tanpa takut bayi akan menolaknya
2. Prinsip minum sama seperti minum menggunakan gelas, tidak perlu memikirkan
menyapih dari gelas karena manusia selamanya akan minum dari gelas
3. Tidak perlu repot untuk cuci steril, bentuk cup feeder yang menyerupai gelas kecil dan
tidak mempunyai lekuk seperti botol membuat cup feeder bisa dibersihkan dengan mudah
dan tidak menjadi sarang perkembangan bakteri akibat pembersihan yang kurang benar
4. Harga cup feeder relatif murah dan bisa digunakan dalam jangka waktu sampai 6 bulan.
Cara Pemberian Cup Feeding :
1. Bayi diposisikan setengah duduk, untuk bayi dengan usia masih muda boleh dibedong
agar lebih gampang memposisikan bayi. Pastikan tangan bayi aman terbungkus untuk
mencegah bayi meraih cangkir.
2. Letakkan serbet dibawah dagunya untuk menyerap ASI yang mungkin tumpah
3. Batas pengisia cup feeder adalah 30ml, mulailah dengan 20ml dahulu untuk menghindari
ASIP terbuang percuma. Tuangkan ASIP kedalam cup feeder.
4. Secara perlahan tempatkan bagian cup feeder pada bibir bagian bawah, pinggiran cup
feeder harus menyentuh sudut dari bibir bagian atas.
5. Secara perlahan miringkan cup feeder, sehingga ASI menyentuh bibir bayi bagian atas
namun tidak tumpah kemudian tunggu bayi menyeruput dan biasanya sesekali bayi
mengeluarkan lidahnya, bayi akan menyeruput perlahan seperti minum dari gelas.
Pemberi bertugas menjaga aliran bukan menuangkan.
6. Usahakan member ASIP melalui cup feeder sesaat sebelum bayi menunjukan tanda-tanda
kelaparan, karena dalam kondisi kelaparan bayi lebih susah diajak untuk bekerjasama dan
cenderung marah sehingga membuat pemberi panik.
7. Terkadang bayi tersedak saat awal-awal pemberian ASIP dengan cup feeding, hal itu
normal terjadi dan untuk penanganannya adalah pemberi bisa menelungkupkan bayi
PERALATAN ASIP
Pengertian : Peralatan ASIP adalah alat-alat yang diperlukan untuk ibu-ibu yang berencana
untuk memerah ASInya.
Tujuan
1. Membantu ibu memerah ASI dan menyimpannya bila tidak menyusui bayinya secara
langsung
2. Mencegah terjadinya payudara bengkak akibat tidak menyusui bayinya secara langsung
Sasaran
Alat-alat yang diperlukan untuk ibu-ibu yang terpisah dengan bayi oleh karena bayinya perlu
perawatan khusus misalnya bayi lahir premature tetapi tidak bekerja adalah
1. Alat yang wajib dimiliki
a. Breast pump (alat pemompa ASI), bisa yang manual atau yang elektrik tergantung
keinginan ibu dan juga dengan harga yang berbeda
b. Botol ASI perah
c. Lemari es / freezer
d. Cup feeder
e. Penjepit botol
f. Warmer
g. Breast pad
h. Bra menyusui
i. Sikat pembersih botol
2. Menentukan tarif yang dikenakan untuk penyewaan breast pump. Dimana tarif yang
dikenakan untuk penyewaan breast pump adalah Rp../hari
3. Alur penyewaan :
a. Ibu datang ke RSDK dan menyampaikan di FO untuk menyewa breast pump
b. Ibu mengisi form peminjaman rangkap 2
c. Mengecek kelengkapan breast pump yang dipinjam
d. Ibu bisa membayar sewa di awal atau membayar DP saja dahulu atau bisa juga
membayar setelah selesai peminjaman
e. Saat pengembalian ibu harus membawa form yang diisi saat meminjam
Corong
( )
Konektor
( )
Ujung katup
( )
Membran katup
( )
7. Topi pelindung
8. Cakram
9. Tutup
10. Unit motor
(
(
(
(
)
)
)
)
5. Botol
6. Adaptor
( )
( )
Petugas
( )
Yang Meminjam