Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
Tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia tidak bisa dipisahkan
dari Perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini dan masa depan.
Demikian pesatnya kemajuan sains seiring perubahan waktu. Hampir
tidak terelakan lagi, aspek kehidupan harus menyesuaikan dengan arah
perubahan tersebut. Pelayanan kesehatan pun demikian, sebagai akibat
dari pergeseran pemanfaatan sumber daya yang menuntut efisiensi dan
akselerasi. Relevansi dengan penyediaan pelayanan kesehatan saat ini,
maka dipandang perlunya reformasi pelayanan kesehatan kearah layanan
publik yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan, bukan
pelayanan kesehatan yang ditentukan oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan itu sendiri. Pendeknya pergeseran pola pelayanan dari produk
yang ditentukan oleh lembaga kesehatan melalui program-program yang
dijabarkan oleh pemerintah ke arah pelayanan kesehatan yang bertumpu
pada mekanisme pasar.
Terapan
konsep
pelayanan
harus
disesuaikan
dengan
prosedur
tehnis,
guna
dengan
pendekatan
tehnis
yang
telah
ditetapkan
oleh
telah
memperdalam
pengembangan
metode
praktis
pelayanan publik.
3.1. Defenisi Pelayanan Kesehatan.
1.
2.
3.
4.
5.
Pembagian
pelayanan
kesehatan
Table .1
Perbedaan pelayanan kedokteran dengan pelayanan kesehatan
masyarakat
PELAYANAN KEDOKTERAN
Tenaga pelaksananya terutama
adalah dokter
Perhatian
utamnya
pada
penyembuhan penyakit
Sasaran
utamnya
adalah
perseorangan atau keluarga
Kurang memperhatikan efisiensi
Tidak boleh menarik perhatian
karena bertentangan dengan
etik dokter
Menjalankan
fungsi
perseorangan
dan
terikat
dengan undang-undang
imbal jasa
Bertanggung jawab hanya pada
penderita
Tidak dapat memonopoli upaya
kesehatan
dan
bahkan
mendapat saingan.
Masalah administrasi sangat
sederhana.
PELAYANAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
Tenaga tenaga pelaksananya
terutama adalah ahli kesmas
Perhatian
utamnya
pada
pencegahan penyakit penyakit
Sasaran
utamnya
adalah
masyarakat keseluruhan
Selalu memperhatikan efisiensi
Menarik perhatian masyarakat
misalnya
penyuluhan
masyarakat
Menjalankan
fungsi
mengorganisir masyarakat dan
didukung
dengan undangundang
Penghasilan merupakan gaji dari
pemerintah
Bertanggung jawab kepada
seluruh masyarakat
Dapat
memonopoli
upaya
kesehatan
Menghadapi berbagai persoalan
kepemimpinan.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
a.
b.
penderita saja, tetapi juga berbagai latar belakang social ekonomi, social
budaya, social psikologi, dan lain sebagainya. Suatu pelayanan kesehatan
disebut sebagai pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu
apabila pendekatan yang dipergunakan memperhatikan berbagai aspek
kehidupan dari para pemakai jasa pelayanan kesehatan.
Tergantung dari filosofi serta perkembangan pelayanan kesehatan
yang dimiliki oleh suatu Negara, maka upaya yang dilakukan untuk
mewujudkan pelayana kesehatan yang menyeluruh dan terpadu ini agak
berbeda. Secara umum upaya pendekatan yang dimaksud dapat
dibedakan atas dua macam yakni,
1. Pendekatan institusi
Jika pelayanan kesehatan masih bersifat sederhana maka kehendak untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu
dilakukan melalui pendekatan institusi (institutional approach). Dalam
arti penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan dalam satu atap.
Disini setiap bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dikelolah dalam satu instuisi kesehatan saja.
2. Pendekatan system
Tentu mudah untuk dipahami untuk Negara yang pelayanan kesehatannya
telah berkembang dengan pesat, pendekatan institusi telah tidak mungkin
di terapkan lagi. Akibat makin kompleknya pelayanan kesehatan adalah
mustahil untuk menyediakan semua bentuk dan jenis pelayanan dalam
suatu institusi. Bukan saja akan menjadi terlalu mahal, tetapi yang
terpenting lagi akan tidak efektif dan efisien. Disamping memang dalam
kehidupan masyarakat moderen kini, telah terdapa apa yang disebut
dengan spesialisasi, yang apabila dapat diatur dan dimanfaatkan dengan
baik, akan dapat memberikan hasil yang lebih memuaskan. Dalam
keadaan yang seperti ini, kehendak untuk mewujudkan pelayanan
keserhatan yang menyeluruh dan terpadu di lakukan melalui pendekatan
system (system approach) pengertian pelayanan kesehatan yang
menyeluruh dan terpadu yang dsiterapkan saat ini, adalah dalam arti
system. Disini pelayanan kesehatan di bagi atas beberapa strata,untuk
kemudian antara satu strata dengan strata lainnya, di ikat dalam satu
mekanisme hubungan kerja, sehingga secara keseluruhan membentuk
suatu kesatuan yang terpadu.
Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap Negara tidaklah
sama, namun secara umum berbagai strata ini dapat di kelompokkan
menjadi tiga macam yakni :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primery
health services) adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok, yang
sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai
strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada
umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan
rawat jalan.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua
Bagan 2.
Rujukan pelayanan kesehatan
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menjaga dengan baik apabila solusi telah sesuai dan tepat untuk
meningkatkan mutu pelayanan serta emmbuat standar-standar atau
pedoman, serta menglomunikasikan standar pelayanan kepada pihak
pelanggan.
Pelayanan prima dalam bidang kesehatan :
Berdasarkan instruksi menkes no 828/menkes/vii/1999 tentang
pelaksanaan pelayanan prima bidang kesehatan, dijelaskan halhal sebagai berikut :
1.
Mengupayakan paparan yang jelas melalui papan informasi atau
petunjuk yang mudah dipahami dan diperoleh pada setiap tempat/lokasi
pelayanan sesuai dengan kepentingannya menyangkut prosedur/tata cara
pelayanan, biaya/tarif pelayanan serta jadwal/waktu pelayanan.
2.
Setiap peraturan tentang prosedur/tata cara/petunjuk seperti yang
dimaksud diatas harus dilakukan secara tepat, konsisten dan konsekwen
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Hak dan kewajiban pemberi dan penerima pelayanan diatur secara jelas
setiap persyaratan yang diwajibkan dalam rangka menerima pelayanan
harus mudah diperoleh dan berkaitan langsung dengan kepentingan
pelayanan serta tidak menambah beban masyarakat penerima pelayanan
4. Tersedia loket informasi dan kotak saran bagi penerima pelayanan yang
mudah dilihat/dijumpai pada setiap tempat pelayanan.
5. Penanganan proses pelayanan sedapat mungkin dilakukan oleh petugas
yang berwewenang atau kompoten, mampu, terampil dan profesional
sesuai spesifikasi tugasnya.
6. Selalu diupayakan untuk menciptakan pola pelayanan yang tepat sesuai
dengan sifat dan jenis pelayanan yang bersangkutan dengan
mepertimabngkan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaannya.
7. Biaya/tarif harus ditetapkan secara wajar dengan memperthitungkan
kemampuan masyarakat.
8. Pemberian pelayanan dilakukan secraa tertib, teratur dan adil, tidak
memebdakan status sosial masyarakat.
9. Kebersihan dan sanitasi lingkungan tetapat dan fasilitas pelayanan harus
selalu dijamin pelaksanaan kebersihannya secara rutin dan penyediaan
fasilitas pembuangan sampah/kotoran sesuai dengan kepentingannya.
10. Selalu diupayakan agar petugas memberi pelayanan dengan sikap
ramah, sopan serta berupaya meningkatkan kinerja pelayanan secara
optimal dengan kemampuan pelayanan yang tersedia dalam jumlah dan
jenis yang cukup.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
a.
b.
c.
Indikator Input
Indikator daripada input : tersedianya tenaga kesehatan,
tersedianya anggarann kesehatan, perlengkapan dan obat-obatan,
tersedianya metode pemberantasan penyakit, standard operating
prosedure klinis dan sebagainya.
Indikator proses
Dipandang dari sudut manajemen yang diperlukan adalah
pelaksanaan daripada fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengoorganisasia,
penggerakan,
pemantauan,
pengendalian
dan
penilaian.
Indikator output
Merupakan ukuran-ukuran khusus (kuantitas) bagi out put program
seperti sejumlah puskesmas yang berhasil dibangun, jumlah kadek kes
yang dilatih, jumlah MCK yang dibangun, jumlah pasien yang sembuh dsb.
Indikator outcome (dampak jangka pendek)
Adalah ukuran-ukuran dari berbagai dampak program seperti
meningkatnya derajat kesehatan anak balita, menurunkan angka
kesakitan
Indikator Impact (Dampak jangka panjang)
Seperti meningkatnya umur harapan hidup, meningkatnya status gizi,
dsb.
Indikator penampilan (performance indikator)
Indikator penampilan dibagi 3 kelompok :
Indikator penampilan klinik, yang berhubungan dengan proses
pelayanan misalnya Lenght of stay (LOS), Turn over Interval (TOI),
bed Occupancy Rate (BOR) dsb.
Indikator penampilan keuangan (Financial Performance Indicator)
Indikator Penampilan tenaga (Man power indicator)
Contoh-contoh indikator :
Indikator kebijakan kesehatan :
Komitmen politis pada tingkat tinggi terhadap kesehatan bagi semua
Alokasi sumber daya yang cukup untuk pelayanan kesehatan dasar
Tingkat pemerataan pembagian sumber daya
Tingkat keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua
Penyusunan suatu kerangka organisasi dan manajerial yang sesuai
dengan strategi nasional untuk kesehatan bagi semua
Manifestasi praktis dari komitmen politik internasional untuk kesehatan
bagi semua
Indikator sosial dan ekonomi :
Laju pertumbuhan penduduk
Pendapatan nasional Kotor (GNP) atau pendapatan domestik kotor (GDP)
Distribusi upah/pendapatan
Tersedianya pekerjaan
Kecukupan perumahan yang dinyatakan dalam jumlah oragn per kamar
Tersedianya energi per kapita
Indikator-indikator penyedia pelayanan kesehatan
Ketersediaanya
Aksesbilitas secara fisik
Aksesbilitas secara ekonomi dan budaya
d.
e.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Penggunaan pelayanan
Indikator-indikator untuk menilai mutu pelayanan
Indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar :
Tingkat pengetahuan di bidang kesehatan
Tersedianya air di rumah atau tempat yang jaraknya dapat dicapai
dengan jalan kaki
Fasilitas yang cukup dirumah atau di dekat rumah
Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu-ibu dan anakanak
Pertolongan persalinan oleh petugas terlatih
Prosentase anak terancam risk yang telah di imunisasi terhadap penyakit
infeksi masa kanak-kanak
Tersedianya obat-obatan esensial sepanjang tahun
Aksesbilitas lembaga-lembaga rujukan
Rasio jumlah penduduk terhadap berbagai jenis tenaga kesehatan di
pelayanan kesehatan dasar dan di tingkat-tingkat rujukan
Indikator status kesehatan :
Prosentase bayi-bayi yang dilahirkan dengan berat badan pada waktu
lahir paling sedikit 2500 g
Prosentase anak berat badannya menurut umur dengan norma-norma
tertentu
Indikator-indikator perkembangan psikososial anak-anak
Angka kematian bayi
Angka kematian anak
Angka kematian anak dibawah lima tahun
Harapan hidup pada umur tertentu
Angka kematian ibu
Angka kematian menurut jenis penyakit tertentu
Angka cacat tubuh
Indikator-indikator patologi sosial dan mental, seperti angka-angka bunuh
diri, kecanduan obat, kejahatn, kenakalan remaja, minum minuman keras,
merokok, kegemukan, penggunaan obat-obat terlarang.