Professional Documents
Culture Documents
1. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah berbutir kasar ( diameter >
0,075 mm atau tertahan saringan No.200 )
2. Untuk mengklasifikasikan tanah.
2. Teori Dasar
Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi
ukuran agregat halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standard tertentu
yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm).
Sifat sifat tanah berbutir (granular soil), sangat dipengaruhi oleh ukuran
butirannya. Salah satu metode untuk mengelompokkan jenis tanah adalah berdasarkan
distribusi ukuran butirannya (gradasinya). Analisa saringan adalah cara mekanis
untuk menganalisa distribusi ukuran butiran tanah berbutir kasar (yaitu butiran yang
tertahan saringan No. 200)
Tanah dikeringkan terlebih dahulu kemudian gumpalan - gumpalannya
dipecahkan sampai tidak terdapat lagi butiran yang melekat satu sama lain. Gumpalan
tanah dipecahkan dengan menggunakan palu karet atau menggunakan cawan dan
penumbuk porselin. Setelah itu, disaring dengan satu rangkaian saringan dengan
ukuran tertentu, disusun mulai yang kasar sampai yang halus.
Rumus yang digunakan adalah :
Persen tertahan = berat tertahan : berat total 100 %
Jadi,
% Tertahan = 100 %
Wtertahan
Wtotal
dimana sumbu vertikal menunjukkan persen lolos saringan dan sumbu mendatar
(dalam skala logaritma) menunjukkan ukuran butiran.
D 60
D10
Nilai CU yang besar menunjukkan bahwa rentang ukuran D60 dengan D10 besar.
Bentuk kurva antara D60 dan D10 ditandai oleh D30 dan koefisien gradasi CC
(coefficient of gradation) :
2
D30
D60 D10
CC =
CU > 4 (untuk kerikil)
CU > 6 (untuk pasir ) dan CC antara 1-3, tergolong bergradasi baik ( well graded)
Kurva distribusi ukuran butiran tidak hanya menunjukkan rentang (range) dari
ukuran buir yang dikandung di dalam tanah saja, tetapi juga menunjukkan tipe
dari kurva distribusi ukuran butiran tersebut.hal ini ditunjukkan dalam gambar
4.1. kurva I mewakili suatu tipe tanah di mana sebagian besar dari butirannya
mempunyai ukuran yang sama dinamakan tanah bergradasi buruk (poorly graded
soil). Kurva II mewakili tanah di mana ukuran butirannya terbagi merata di dalam
tentang yang lebar dan dinamakan tanah bergradasi baik (well graded). Tanah
bergradasi baik akan mempunyai koefisien keseragaman lebih besar dari 4 untuk
kerikil dan 6 untuk pasir, dan koefisien gradasi antara 1 dan 3 (untuk kerikil dan
pasir). Suatu tanah mungkin mempunyai kombinasi dari dua atau lebih fraksi
dengan gradasi yang sama. Jenis tanah tersebut mewakili oleh kurva III yang
dinamakna tanah bergradasi senjang (gap graded).
4. Persiapan Sampel
Saringan secara kering :
1. Mengambil contoh tanah secukupnya (untuk pasir minimal 500 gram)
2. Contoh tanah dioven padat 105C s/d 110C , selama 24 jam
3. Memisahkan gumpalan tanah dengan menggunakan cawan porselin dan
penumbuk karet, sampai butiran tanah terpisah satu sama lain (tidak ada lagi yang
melekat)
Saringan Secara basah :
Bila contoh tanah mengandung butiran halus yang susah dipisahkan (misalnya
mengandung fraksi lempung).
1. Mengambil contoh tanah secukupnya (untuk tanah kepasiran minimal 500 gram)
2. Contoh tanah dioven pada t = 105C s/d 110C, selama 24 jam
3. Menimbang dan mencuci diatas saringan No 200
4. Menampung air bekas cucian dan diendapkan untuk percobaan hidrometer
yang tertahan saringan No 200 di oven pada t 105C s/d 110C, selama 24 jam
5. Memisahkan butiran yang masih melekat dengan menggunakan penumbuk
Karet
b)
a)
c.)
d)
e)
Gambar 4.1 Alat uji Analisa Saringan
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Gambar 4.2 alat uji Analisa Saringan
f)
Shieve shaker
digunakan.
Analisa Grafik
Analisa Grafik Saringan
Grafik menunjukkan hubungan antara diameter butiran dan % Lolos
saringan.
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa semakin besar diameter butiran
maka semakin besar % lolos saringan.
Dari grafik diperoleh nilai D10=0,016,D30= 0,18, D60= 1,1
4.8.2 Saran
Dalam melakukan percobaan, sebaiknya saat menimbang benda uji yang
tertahan diatas masing-masing saringan, diusahakan agar tidak tumpah dan
tidak tertinggal di dalam ayakan dan pada saat memisahkan tiap-tiap
saringan agar lebih berhati-hati agar tanah yang di uji tidak berkurang
sehingga dapat diperoleh data yang akurat.