You are on page 1of 7

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Topik : Konseling Gizi Pada Ibu Hamil
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng
Kabupaten Jombang

disusun oleh :
dr Novi Hermawan

Program Dokter Internsip Indonesia


Kabupaten Jombang
Jawa Timur

Halaman Pengesahan
Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat
Laporan F4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Topik : Konseling Gizi Pada Ibu Hamil

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng

disusun oleh :
dr Novi Hermawan

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Juni 2015

Oleh
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Bareng

dr. Andri Suharyono


NIP. 196612052001121001

LATAR
BELA
KAN
G

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang


berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada
janin yang tumbuh di rahimnya. Kebutuhan makanan
dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus
ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung
dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk
pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan
makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu
ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk
dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu
hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang
biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah
dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan
janin berjalan dengan baik.
Selama hamil ibu akan mengalami banyak
perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan
janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran,
dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan
dilahirkannya. Bila ibu mengalami kekurangan gizi
selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada
ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain :
anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat
mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature,
perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga
dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan
berat janin bayi lahir rendah.
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil
mengalami anemia, secara global 55% dimana
secara bermakna trimester III lebih tinggi mengalami
anemia dibandingkan dengan trimester I dan II.
Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi zat besi
dengan defisiensi zat gizi lainnya. Di negara yang
berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama dan merupakan penyebab kematian wanita.
Tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan
menjadi saat yang paling berbahaya bagi wanita
dalam hidupnya. Di Indonesia prevalensi anemia
tahun 1970-an, wanita hamil sekitar 46,5-70% pada
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992
dengan angka anemia ibu hamil sebesar 63,5%
sedangkan data SKRT turun menjadi 50,9%. Pada
tahun 1999 didapatkan anemia gizi pada ibu hamil
sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat
gizi pada ibu hamil mencapai 40,1%, banyak faktor
yang terkait dengan status anemia ibu hamil yaitu
status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi
(Fe). Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai
ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi

sekitar 33%.
Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu
hamil ini adalah konsumsi makanan yang tidak
memenuhi syarat gizi yang dianjurkan. Jarak
kehamilan dan persalinan yang berdekatan dengan
ibu hamil dengan tingkat pendidikan dan
pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan
ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang
dibutuhkan si ibu selama kehamilannya (Depkes RI,
2002).

PERMASALA
HAN

Masih adanya ibu-ibu hamil yang terdeteksi


menderita anemia di Puskesmas Bareng. Hal ini
menunjukkan masih cukup banyak kasus ibu hamil
yang berkaitan dengan status gizinya. Selain itu,
masih banyak pula ibu hamil yang belum mengetahui
pentingnya kebutuhan gizi pada saat hamil. Hal ini
terkait dengan tradisi adanya pantangan terhadap
makanan tertentu pada saat hamil.
Kasus
Identitas pasien
Nama
: Ny. S
Usia
: 21 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat
: bareng
Anamnesis
Pasien datang ke Puskesmas Bareng untuk
pemeriksaan kehamilan rutin. Keluhan saat ini
terkadang pusing. Keluhan lain tidak ada. Status
pasien G1P0A0
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : compos mentis
TD : 110/70
Nadi : 80 kpm
Suhu : 36oC
Status gizi
TB : 148 cm
BB : 50 kg
Lila : 20 cm
Status generalis
Kepala : anemis konjungtiva (+) icterus (-)
cyanosis (-) dyspneu
(-)
Paru: ves +/+, rh -/-, wh -/Jantung: S1-2 Normal, murmur -, gallop
Abdomen: Hepar dan limpa tidak teraba, Bising
Usus + Normal
Pemeriksaan lab

Tidak dilakukan
Diagnosa
Anemia Pada Kehamilan

PERENCANA
AN
DAN
PEMI
LIHA
N
INTE
RVE
NSI
PELAKSANA
AN

Metode penuluhan dilakukan secara langsung


kepada pasien yaitu penyuluh menyampaikan
pesannya kepada pendengar, pada saat melakukan
pemeriksaan di puskesmas poli KIA
Intervensi dilakukan melalui penyuluhan mengenai
gizi yang diperlukan oleh ibu hamil, pentingnya gizi
seimbang untuk ibu hamil.

Pemeriksaan terhadap ibu hamil rutin


dilaksanakan di Puskesmas. Secara umum, ibu hamil
akan diperika mulai dari penimbangan berat badan,
tanda vital, dan sebagainya. Pemeriksaan lingkar
lengan, penambahan berat badan setiap bulannya
merupakan salah satu indikator gizi pada ibu hamil.
Apabila penambahan lingkar lengan maupun berat
badan tidak sesuai dengan yang seharusnya maka
selanjutnya ibu akan mendapatkan konsultasi gizi.
Ibu hamil akan ditanyakan pola makan sehari-harinya
dan akan diberi kesempatan untuk mengartikan
apakah gizinya tersebut sudah mencukupi untuk
kebutuhan hamil. Selain itu, ibu hamil juga akan
diberikan gambaran perubahan berat badannya. Ibu
hamil diberikan Suplementasi Besi 1 x 1 untuk
meningkatkan tingkat Hb.
Adapun pertanyaan yang diajukan oleh pendengar
yaitu:
1. Apakah ibu hamil boleh puasa?
2. Bagaimana jika obat dari puskesmas (tablet
Fe) tidak diminum?
3. Bagaimana mengurangi rasa eneg saat
makan?

MONITORIN
G
DAN
EVAL
UASI

Evaluasi kegiatan ini adalah pengecekan ulang


keadaan ibu hamil saat pemeriksaan hamil
rutin bulan depan dan pemeriksaan Hb jika
diperlukan diharapkan dengan terdeteksinya
secara dini ibu-ibu dengan kecenderungan
terjadinya kurang gizi dan meningkatkan
kesadaran ibu-ibu terhadap asupan gizi
selama kehamilan, serta kontrol rutin
kehamilan.
Secara keseluruhan penyuluhan berlangsung dengan
lancar. Respon cukup baik, hal ini dapat
dilihat dari adanya pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan pada sesi tanya jawab. Untuk


mengevaluasi apakah ibu sudah mengerti
tentang isi materi, dilakukan pengulangan
(recall) dengan pertanyaan-pertanyaan
secara lisan, dan ternyata didapatkan bahwa
materi tersampaikan dengan baik.
Diharapkan para ibu tersebut dapat mengerti
isi materi dan diskusi sehingga dapat
menerapkan dalam kehidupan mereka dan
dapat menularkan kepada masyarakat
sekitar.
Komentar/Umpan Balik:

Jombang,

Juni 2015

Peserta

Pendamping

dr Novi Hermawan

dr. Andri Suharyono

You might also like