Professional Documents
Culture Documents
2013
oleh
Kelompok 1
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkankesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, gender, nondiskriminatis serta norma-norma agama.
Anak berkebutuhan khusus termasuk penyandang cacat merupakan salah
satu sumber daya manusia bangsa Indonesia yang kualitasnya harus ditingkatkan
agar dapat berperan, tidak hanya sebagai obyek pembangunan tetapi juga sebagai
subyek pembangunan. Anak penyandang cacat perlu dikenali dan diidentikasi
dari kelompok anak pada umumnya, karena mereka memerlukan pelayanan yang
bersifat khusus, seperti pelayanan medik, pendidikan khusus maupun latihanlatihan tertentu yang
bertujuan untuk mengurangi keterbatasan dan
ketergantungan akibat kelainan yang diderita, serta menumbuhkan kemandirian
hidup dalam bermasyarakat.
World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah anak
berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 7-10% dari total jumlah anak. Menurut
data Sussenas tahun 2003, di Indonesia terdapat 679.048 anak usia sekolah
berkebutuhan khusus atau 21,42% dari seluruh jumlah anak berkebutuhan khusus.
Masalah kecacatan pada anak merupakan masalah yang cukup kompleks baik
secara kuantitas maupun kualitas, mengingat berbagai jenis kecacatan mempunyai
permasalahan tersendiri. Jika masalah anak penyandang cacat ini ditangani secara
dini dengan baik dan keterampilan mereka ditingkatkan sesuai minat, maka beban
keluarga, masyarakat dan negara dapat dikurangi. Sebaliknya jika tidak diatasi
secara benar, maka dampaknya akan memperberat beban keluarga dan negara.
Di Indonesia, belum ada data akurat tentang jumlah dan kondisi anak
berkebutuhan khusus, namun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional
tahun 2007, terdapat 82.840.600 jiwa anak dari 231.294.200 jiwa penduduk
Indonesia, dimana sekitar 8,3 juta jiwa diantaranya adalah anak berkebutuhan
khusus yang mengalami keterlambatan perkembangan otak sehingga anak
khususnya balita gagal mencapai tumbuh kembangnya.
Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan
seorang individu.Sekitar 16 % dari anak usia di bawah lima tahun (balita)
Indonesia mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan
sampai berat (Depkes, 2006: 1). Sekitar 16 % dari anak usia di bawah lima tahun
(balita) Indonesia mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai
ringan sampai berat (Depkes, 2006 ).
Prestasi belajar siswa yang diberi perlakuan brain gym (senam otak) lebih
tinggi dari pada prestasi belajar siswa yang tidak diberi perlakuan brain gym
(senam otak) dengan prosentase sebesar 49% (Purwanto, 2009). Adanya
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
perbedaan antara kelompok yang diberi perlakuan berupa Brain Gym dengan yang
tidak diberi perlakuan, dengan demikian menunjukkan bahwa Brain Gym efektif
dalam menurunkan stres pada anak bisa (Purwanto, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara melakukan pendidikan kesehatan tentang senam otak (Brain
Gym) pada anak dengan tunarungu di SMPLB Bintoro Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember?
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Tujuan Khusus
Anak tunarungu di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember akan mampu memahami
pengertian senam otak (Brain Gym).
Anak tunarungu di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember akan mampu memahami
manfaat senam otak (Brain Gym).
Anak tunarungu di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember akan mampu
mendemonstrasikan gerakan senam otak (Brain Gym).
2.2 Manfaat
a. Anak tunarungu di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember mampu memahami
pengertian senam otak (Brain Gym).
b. Anak tunarungu di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember mampu memahami manfaat
senam otak (Brain Gym).
c. Anak tunarungu di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
Bintoro Kecamatan Patrang Kabupaten Jember mampu mendemonstrasikan
gerakan senam otak (Brain Gym).
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
belajar yang paling baik oleh National Learning Foundation USA (Purwanto,
2009).
Menurut Denisson (2008) meski sederhana, senam otak mampu
memudahkan kegiatan belajar dan melakukan penyesuaian terhadap ketegangan,
tantangan, dan tuntutan hidup sehari-hari. Program senam otak menekankan
keterampilan belajar fisik.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Pada usia anak, pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sangat cepat.
Masa seperti ini tidak akan terulang lagi pada kehidupan selanjutnya. Karena itu
perhatian yang diberikan pada usia anak sangat menentukan kualitas kehidupan
manusia dimasa depan. Pertumbuhan anak, yang bekaitan dengan segi jasmani ini,
didukung oleh pemberian makanan bergizi bagi anak. Proses ini dipantau dengan
menimbang berat badan anak secara teratur setiap bulan. dengan demikian bila
terjadi kelambatan dalam pertumbuhan anak, kelambatan tersebut dapat segera
diketahui dan dicarikan upaya untuk mengatasinya. Demikian pula perkembangan
anak, yang berkaitan dengan kecerdasan, perasaan, dan pergaulan. Perkembangan
anak perlu perlu selaras dengan pertumbuhan jasmani. Proses ini didukung oleh
pengasuhan anak yang baik, termasuk perangsangan (stimulasi) perkembangan
Perkembangan anak juga perlu dipantau agar kelambatannya dapat segera
diketahui dan dicarikan upaya untuk mengatasinya (Purwanto, 2009).
Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan dari
lingkungan keluarga, sikap orangtua, faktor keturunan, serta penyakit yang
diderita pada masa kecil. Faktor-faktor tersebut perlu dijaga sedemikian rupa agar
tidak menghambat kemajuan anak. Dalam lingkungan dan suasana yang
mendukung, pertumbuhan dan perkembangan anak akan dapat berlangsung
dengan baik. Pemantauan perkembangan anak dilakukan untuk mengikuti
perkembangan anak. Tujuanya agar orangtua dapat segera mengetahui bila terjadi
kelambatan perkembangan pada anaknya (Purwanto, 2009).
Cara mencegah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak
adalah memberikan stimulasi yang tepat, terutama pada gangguan perkembangan
kemampuan bicara dan kemampuan kognitif (cara berpikir) anak. Konsultasi
dengan dokter atau therapist untuk mengatasi berbagi gangguan perkembangan si
kecil. Misalnya gangguan keterlambatan bicara dan gangguan motorik kasar
(Purwanto, 2009).
Menurut Purwanto (2009) stimulasi yang perlu dilanjutkan agar
perkembangan anak maksimal antara lain .
a. Kemampuan Gerak Kasar:
1. Dorong anak mau memanjat, berlari,melompat, melatih keseimbangan
badan dan bermain bola
2. Latihan menghadapi rintangan
3. Melompat jauh
4. Melempar dan menangkap
5. Mengendarai sepeda roda tiga
6. Menangkap bola
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
6.2.1
6.2.2
6.2.3
6.2.4
6.2.5
6.2.6
6.2.7
2013
Bagi Anak-Anak
Gunakan senam otak sebagai kegiatan selingan sehingga manfaatnya akan
dapat dirasakan
Bagi Keluarga
Dukung dan dampingi anak untuk melakukan Senam Otak setiap hari
Bagi Masyarakat
Sediakan lingkungan yang mendukung untuk anak usia prasekolah
sehingga mereka bisa melakukan Senam Otak
Bagi Tenaga Kesehatan
Bantu sasaran ketika mereka mengalami masalah kesehatan yang tidak
bisa di selesaikan oleh keluarga
Bagi Praktik Keperawatan Maternitas
Dampingi dan bantu mereka dalam melakukan tugas perkembangan yang
harus dilewati di setiap langkahnya
Bagi Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan
Membuat kebijakan-kebijakan terkait dengan upaya kesehatan yang ada
pada setiap lapisan Masyarakat
Bagi Pemerintah
Melakukan upaya pengaturan dalam bentuk peraturan dan kebijakan yang
mendukung upaya kesehatan
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
DAFTAR PUSTAKA
Ayinosa.
2009.
Brain
Gym
(Senam
Otak).
Diperoleh
dari
http://book.store.co.id/2009. Diakses tanggal 17 Maret 2013 14.35 WIB).
Badan Pusat Statistik Nasional. 2007 . (Diakses tanggal 16 Maret 2013 20.45
WIB).
Dennison, Paul. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia.
Dennison, P., Gail, E. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta :
Gramedia.
Departemen Kesehatan. 2006. (Diakses tanggal 17 Maret 2013 14.00 WIB).
Departemen Kesehatan. 2010. . (Diakses tanggal 17 Maret 2013 13.00 WIB).
Haryanto, Nia. 2009. Ada Apa Dengan Otak Tengah?. Jakarta: Gradien
Mediatama.
Markam, Soemarmo. 2008. Latihan Vitalisasi Otak. Jakarta: Grasindo.
Purwanto, Setyo dan Ranita, Wdyastuti. 2009. Efektifitas Brain Gyms dalam
Menurunkan Stress pada Anak. Jurnal Kesehatan.II (2): 137-146.
Sularyo, Titi. Senam Otak. Sari Pediatri, 2002, 4 (1):36-44.
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Lampiran 1. SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Program Studi Ilmu Keperawatan
UNIVERSITAS JEMBER
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
Telp. (0331) 323450
Topik/materi
Sasaran
Waktu
Hari/Tgl
Tempat
: Senam Otak
: anak tunarungu di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB) Branjangan Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
: 08.00-08.05 (1x5 menit)
: Jumat, 22 november 2013
: Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Branjangan
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan demonstrasi senam otak, anak tuna netra di SMPLB Branjangan
mampu memahami dan mampu melakukan senam otak secara mandiri.
2. Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta demonstrasi mampu:
a. Menjelaskan pengertian senam otak;
b. Menjelaskan manfaat senam otak;
c. Mendemonstrasikan gerakan senam otak.
3. Pokok Bahasan : Senam Otak
4. Subpokok Bahasan
a.
Pengertian senam otak;
b.
Manfaat senam otak;
c.
Gerakan senam otak.
5. Waktu : 1x5 menit
6. Bahan/Alat yang diperlukan
a. Leaflet
b. Kursi
c. 1 gelas air putih (250 cc)
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi, diskusi
b. Landasan teori : Konstruktivisme
c. Langkah pokok :
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Pendahuluan
Penyajian
Tindakan
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
a. Memberikan salam,
memperkenalkan
diri, dan membuka
penyuluhan
b. Menjelaskan materi
secara umum dan
manfaat bagi peserta
c. Menjelaskan
TIU
dan TIK
Memperhatikan
menjawab salam
a. Menjelaskan
pengertian
senam
otak
b. Menanyakan kepada
peserta
mengenai
materi yang baru
disampaikan
c. Mendiskusikan
bersama
jawaban
yang diberikan
d. Menjelaskan manfaat
dari senam otak
e. Menanyakan kepada
peserta
mengenai
materi yang baru
disampaikan
f. Mendiskusikan
bersama
jawaban
yang diberikan
Memperhatikan
g. Memperagakan
gerakan senam otak
dan 1 menit
Memperhatikan
Memperhatikan
3 menit
Memberikan pertanyaan
Memperhatikan
memberi tanggapan
dan
Memperhatikan
Memberi pertanyaan
Memperhatikan
memberi tanggapan
dan
h. Menanyakan kepada
peserta
mengenai Memberi tanggapan
perasaan
setelah
dilakukan senam.
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
Penutup
a. Menutup pertemuan
dengan mereview
materi yang baru
disampaikan.
b. Mengajukan
pertanyaan kepada
peserta.
c. Mendiskusikan
bersama
jawaban
dari
pertanyaan
yang telah diberikan
d. Menutup pertemuan
dengan
memberi
salam
Memperhatikan
2013
1 menit
Memberi saran
Memberi komentar dan
menjawab
pertanyaan
bersama
Memperhatikan
membalas salam
dan
10. Evaluasi
a. Apa pengertian senam otak?
b. Sebutkan 3 manfaat dilakukan senam otak?
c. Bagaimana gerakan senam otak?
11. Referensi
Haryanto, Nia. 2009. Ada Apa Dengan Otak Tengah?. Jakarta: Gradien Mediatama.
Markam, Soemarmo. 2008. Latihan Vitalisasi Otak. Jakarta: Grasindo.
Sularyo, Titi. Senam Otak. Sari Pediatri, 2002, 4 (1):36-44.
Lampiran 2. SOP
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
SENAM OTAK
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
NO
DOKUMEN:
PROSEDUR TETAP
TANGGAL
TERBIT
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. INDIKASI
4. KONTRAINDIKASI
5. PERSIAPAN PASIEN
NO
REVISI:
HALAMAN:
DITETAPKAN OLEH:
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
6. PERSIAPAN ALAT
7. CARA KERJA
2013
a. Kursi
b. 1 gelas air putih (250 cc)
c. Spidol
Dimensi Lateralis
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Gambar 4
Burung
Hantu (The
Owl)
Cara
gerakan :
melakukan
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
respon meningkat
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
(Grounder)
Cara melakukan gerakan :
Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki kanan
ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus ke depan. Tekuk
lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas
waktu lutut kanan diluruskan kembali. Pinggul
ditarik ke atas. Gerakan ini untuk menguatkan otot
pinggul (bisa dirasakan di kaki yang lurus) dan
membantu kestabilan punggung. Ulangi 3x,
kemudian ganti dengan kaki kiri.
Fungsinya :
a. Keseimbangan dan kestabilan lebih besar
b. Konsentrasi dan perhatian meningkat
c. Sikap lebih mantap dan relaks
Dimensi Pemusatan
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Fungsinya :
a.
b.
c.
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
(Balance Buttons)
Cara melakukan gerakan :
Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, di lekukan
tulang bawah tengkorak dan letakkan tangan
satunya di pusar. Kepala sebaiknya lurus ke depan,
sambil nafas dengan baik selama 1 menit.
Kemudian sentuh belakang kuping yang lain.
Fungsinya :
a.
b.
c.
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
a.
b.
c.
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Laporan PBL Perawatan Klien Dengan Kebutuhan Khusus PSIK Universitas Jember
2013
Fungsinya :
a.
b.
c.
HASIL
a. Subyektif
1) Klien merasa lebih rileks
2) Klien merasa lebih berkonsentrasi.
b. Obyektif
1) Kaki klien tampak segar.
2) Kemampuan klien meningkat
Batasi gerakan pada klien yang memiliki
DIPERHATIKAN