Professional Documents
Culture Documents
PANKREASTITIS AKUT
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis
Disusun oleh :
KELOMPOK TIGA
1. AVIE MULYANI
2. FATHUL ROHMAN
3. SRI OKTAVIYANI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kegiatan belajar Keperawatan Kritis
dengan Sub Bahasan / Tema Asuhan Keperawatan Pada Penyakit
Pankreastitis Akut.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangannya,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari teman teman maupun
dosen yang bersangkutan yang sifatnya membangun untuk lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih atas bimbingan dan dukungan
yang tak terhingga kepada yang terhormat yaitu :
1. Ibu Hj. Yani Kamasturyani, SKM., M.H.Kes sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Mahardika Cirebon.
2. Ibu Nur Amri Husna, S.kep., selaku Dosen Wali Semester VII.
3. Bapak Ns Komarudin, S.Kep., M.Kep., selaku Dosen Pembimbing.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan banyak
kekurangannya, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku
penulis serta teman-teman umumnya.
Cirebon,
Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
A.
B.
C.
D.
E.
1
2
2
2
3
4
4
4
5
6
7
8
8
8
9
10
10
10
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pankreas adalah kelenjar rasemosa besar dan memanjang yang terletak
melintang dibelakang lambung. Diantara limpa duodenum. Sekresi eksternalnya
mengandung enzim pencernaan. Sekresi internal pankreas mengandung enzim
pencernaan. Insulin yang dihasilkan oleh sel-sel beta dan sekresi lainnya glukagon
dihasilkan oleh sel-sel alfa. Sel alfa, beta dan delta membentuk kumpulan disebut
langerhans.
B. Rumusan Masalah
Pada penulisan ini kami hanya membahas tentang Asuhan Keperawatan
Pada Penyakit Pankreastitis Akut agar perawat dapat mengetahui tentang :
1. Bagaimana Konsep Penyakit Pankreastitis ?
2. Bagaimana Asuhan Keperawatan yang diberikan pada pasien dengan
penyakit pankreastitis akut ?
C. Tujuan Penulisan
1. Umum
Agar kita sebagai seorang perawat mengetahui bagaimana cara kita
dalam merawat seseorang yang menderita penyakit pankreastitis.
2. Khusus
a. Untuk mengetahui definisi pankreastitis
b. Untuk mengetahui klasifikasi pankreastitis
c. Untuk mengetahui etiologi pankreastitis
d. Untuk mengetahui patofisiologi pankreastitis
e. Untuk mengetahui patogenesis pankreastitis
f. Untuk mengetahui manifestasi klinis
g. Untuk mengetahui penatalaksanaan pankreastitis
h. Untuk mengetahui komplikasi pankreastitis
i. Untuk mengetahui askep teori pankreastits
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini
adalah study literature yaitu menggunakan buku-buku referensi dan by online.
E. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................
C. Tujuan Penulisan ..............................................................................
D. Metode Penulisan .............................................................................
E. Sistematika Penulisan .......................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Penyakit Pakreastitis ...................................................
1. Definisi .......................................................................................
2. Klasifikasi ..................................................................................
3. Etiologi ......................................................................................
4. Patofisiologi ...............................................................................
5. Patogenesis .................................................................................
6. Manifestasi Klinis ......................................................................
7. Komplikasi .................................................................................
8. Pemeriksaan Penunjang .............................................................
9. Penatalaksanaan .........................................................................
10. Tindakan Bedah .........................................................................
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Secara Teoritis .......................
1. Pengkajian .................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan ..............................................................
3. Intervensi ...................................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Penyakit Pankreastitis
1. Definisi
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip
dengan kelenjar ludah.
a. Kepala pankreas yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga
abdomen dan di dalam lekukan duodenum.
b. Badan pankreas merupakan bagian utama pada
orga itu dan letaknya di lambung.
c. Ekor pankreas adalah bagian yang runcing di
sebelah kiri dan sebenarnya menyentuh limfa.
Pankreastitis adalah reaksi peradangan pankreas. Pankreastitis
(inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan
intensitas yang dapat berkisar dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri
hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi dengan
pengobatan. (Brunner & Suddart, 2000; 1338)
berada dalam keadaan sakit yang akut dan berisiko mengalami syok, gangguan
keseimbangan cairan serta elektrolit dan sepsis.
b.
Pankreatitis akut tipe nekrosis hemoragik,
Secara makroskopik tampak nekrosis jaringan pankreas disertai dengan
perdarahan dan inflamasi. Tanda utama adalah adanya nekrosis lemak pada
jaringan-jaringan di tepi pankreas, nekrosis parenkim dan pembuluh-pembuluh
darah sehingga mengakibatkan perdarahan dan dapat mengisi ruangan
retroperitoneal. Bila penyakit berlanjut, dapat timbul abses atau daerah-daerah
nekrosis yang berdinding, yang subur untuk timbulnya bakteri sehingga dapat
menimbulkan abses yang purulen. Gambaran mikroskopis adalah adanya nekrosis
lemak dan jaringan pankreas, kantong-kantong infiltrat yang meradang dan
berdarah ditemukan tersebar pada jaringan yang rusak dan mati. Pembuluhpembuluh darah di dalam dan di sekitar daerah yang nekrotik menunjukkan
kerusakan mulai dari inflamasi peri vaskular, vaskulitis yang nyata sampai
nekrosis dan trombosis pembuluh-pembuluh darah.
3. Etiologi
Pankreatitis akut terjadi akibat proses tercernanya organ ini oleh enzimenzimnya sendiri, khususnya oleh tripsin. Delapan puluh persen penderita
pankreatitis akut mengalami penyakit pada duktus billiaris; meskipun demikian,
hanya 5% penderita batu empedu yang kemudian mengalami nekrosis. Batu
empedu memasuki duktus koledokus dan terperangkap dalam saluran ini pada
daerah ampula Vateri, menyumbat aliran getah pankreas atau menyebabkan aliran
balik (refluks) getah empedu dari duktus koledokus ke dalam duktus
pankreastikus dan dengan demikian akan mengaktifkan enzim-enzim yang kuat
dalam pankreas. Spasme dan edema pada ampula Vateri yang terjadi akibat
duodenitis kemungkinan dapat menimbulkan pankreatitis.
Tabel 4. Etiologi pankreatitis akut
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Alkohol
Batu saluran empedu
Alkoholisme berat
Pasca bedah
Pasca
ERCP
(endoscopic
retrograde
cholangiopancreatography)
Trauma terutama trauma tumpul
Metabolik (hipertrigliseridemia, hiperkalsemia, gagal
ginjal, hiperlipidemia terutama fredericson tipe V)
Infeksi atau bakteri(virus parotitis, hepatitis, koksaki,
askaris, mikoplasma)
Berhubungan dengan obat-obatan seperti steroid dan
tiazoid (azatioprin, 6 merkaptopurin, sulfonamid, tiazid,
j.
k.
l.
m.
n.
furosemid, tetrasiklin)
Penyakit jaringan ikat atau imunologi (lupus
eritematosus sistemik)
Uremia
Pankreastitis gestional karena ketidakseimbangan
hormonal
Defisiensi protein toksin
Lain-lain, seperti gangguan sirkulasi, stimulasi vagal
4. Patofisiologi
Pankreatitis akut merupakan penyakit sistemik yang terdiri dari dua fase.
Pertama, fase awal yang disebabkan efek sistemik pelepasan mediator inflamasi,
disebut sindrom respons inflamasi sistemik atau systemic inflammatory response
syndrome (SIRS) yang berlangsung sekitar 72 jam. Gambaran klinisnya
menyerupai sepsis, tetapi tidak ada bukti-bukti infeksi. Kedua, fase lanjut
merupakan kegagalan sistem pertahanan tubuh alami yang menyebabkan
keterlibatan sampai kegagalan multiorgan, yang biasanya dimulai pada awal
minggu kedua. Kegagalan fungsi salah satu organ merupakan penanda beratnya
penyakit dan buruknya faktor prognosis.
5. Patogenesis
Sebagai kontras adanya berbagai faktor etiologi yang menyertai
pankreatitis, terdapat berbagai rangkaian kejadian patofisiologi yang uniform
yang terjadi pada timbulnya penyakit ini. Kejadian ini didasarkan pada aktivitas
enzim di dalam pancreas yang kemudian mengakibatkan autodigesti organ. Dalam
keadaan normal pancreas terlindung dari efek enzimatik enzim digestinya
sendiri.enzim ini disintesis sebagai zimogen yang inaktif dan diaktivasi dengan
pemecahan rantai peptid secara enzimatik. Enzim proteolotik ( tripsin,
kimotripsin, karboksipeptidase, elastase ) dan fosfolopase A termasuk dalam
kelompok ini. Enzim digesti yang lain seperti amylase dan lipase disintesis dalam
bentuk inaktif dan disimpan dalam butir zimogen sehingga terisolasi oleh
membrane fosfolipid di dalam sel asini. Selain itu terdapat inhibitor di dalam
jaringan pancreas, cairan pancreas dan serum sehingga dapat mengaktivasi
protease yang diaktivasi terlalu dini.
Dalam proses aktivasi enzim di dalam pancreas, peran penting terletak
pada tripsin yang mengaktivasi semua zimogen pancreas yang terlihat dalam
proses autodigesti ( kemotripsinogen, proelasase,fosfolifase A ). Hanya lipase
yang aktif yang tidak tergantung pada tripsin. Aktivasi ezimogen secara normal
imulai oleh enterokinase di duodenum. Ini mengakibatkan mulainya aktivasi
tripsin yang kemudian mengaktivasi zimogen yang lain. Jadi diduga bahwa
aktivasi dini tripsinogen menjadi tripsin adalah pemicu bagi kaskade enzim dan
autodigesti pankreas. Adapun mekanisme yang memulai aktivasi enzim antara lain
adalah refluks isi duodenum dan refluks caian empedu, aktivasi system
komplemen, stimulasi, sekresi enzim yang berlebihan. Isi duodenum merupakan
campuran enzim pancreas yang aktif, asam empedu, lisolesitin dan lemak yang
telah mengalami emulsifikasi. Semuanya ini mampu menginduksi pancreas akut.
Asam empedu mempunyai efek detergen pada sel pancreas, meningkatkan
aktivasi lipase dafosfolipase A, memecah lesitin menjadi lisolesitin dan asam
lemak dan menginduksi spontan sejumlah kecil tripsinogen sehingga berikutnya
mengaktivasi proenzim pancreas yang lain. Selanjutnya perfusi asam empedu ke
dalam duktus pancreatikus yang utama menambah permiabelitas sehingga
menyebabkan perubahan structural yang jelas. Kelainan histology utama yang
ditemukan pada pankreatitis akut adalah nekrosis koagulasi parenkim dan
piknosis inti atau kariolisis yang cepat diikuti oleh degradasi asini yang nekrotik
dan absorpsi dibris yang timbul. Adanya edema, pendarahan dan trombosis
menunjukkan kerusakan vascular yang terjadi bersamaan.
Nursing Pathway
Mual, muntah
Iritasi pankreas
Nyeri
Inflamasi pankreas
Hipertermi
6. Manifestasi Klinik
a. Rasa Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pancreatitis.
b. Pasien tampak berada dalam keadaan sakit berat defens muskuler
teraba pada abdomen.
c. Perut yang kaku atau mirip papan dapat terjadi dan merupakan tanda
yang fatal. Namun demikian abdomen dapat tetap lunak jika tidak
terjadi peritonitis.
d. Bising usus biasanya menurun sampai hilang.
e. Kekakuan otot.
f. Ekimosis (memar) didaerah pinggang dan disekitar umbilikus.
g. Mual dan muntah umumnya dijumpai pada pankreatitis akut.
h. Hipotensi yang terjadi bersifat khas dan mencerminkan keadaan
hipovolemia.
i. Syok akibat:
1) Hipovolemia karena eksudasi darah dan protein kedalam ruang
retroperineum (retroperineal burn);
2) Peningkatan pembentukan dan pelepasan peptide kinin yang
menyebabkan vasodilatasidan peningkatan permeabilitas vaskular;
Makanan/Cairan
Gejala : - Tidak toleran terhadap makanan, anoreksia, muntah menetap, muntahmuntah.
- Penurunan berat badan.
Neurosensori
Tanda :Bingung, agitasi.
- Tremor kasar pada ekstremitas (hipokalemia).
Nyeri/Kenyamanan
Gejala :- Nyeri abdominal dalam berat yang tak berhubungan, biasanya terlokasi
pada epigastrium dan periumbilikal tetapi dapat menyebar ke
punggung.
- Timbulnya dapat tiba-tiba dan sering berhubungan dengan minuman
keras atau makan terlalu banyak.
Tanda : Dapat meringkuk dengan kedua tangan di atas abdomen.
Pernapasan
Tanda: - Takipnea, dengan/tanpa dispnea.
- Penurunan kedalaman pernapasan dengan tindakan menekan/tegang.
- Rales pada kedua basal (efusi pleura).
Keamanan
Tanda : Demam.
Seksualitas
Tanda : Kehamilan (trimester ketiga) degan perpindahan isi abdomen dan
penebalan pda traktus bilier.
Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : - Riwayat keluarga pankreatitis
Riwayat koletiasis dengan obstruksi duktus koledukus parsial atau penuh;
gastritis, ulkus duodenal, duodenitis; divertikuli; penyakit Crohn; adanya bedah
abdomen (contoh prosedur pada pancreas, traktus bilier, lambung, atau
duodenum), trauma abdomen eksternal.
- Pemasukan alcohol berlebihan.
Pemeriksaan Diagnostik
CT Scan
: Menentukan luasnya edema dan nekrosis.
Foto Abdomen : Dapat menunjukan dilatasi lubang usus besar berbatasan dengan
pancreas atau faktor pencetus intraabdomen lain, adanya udara
bebas intraperitoneal di sebabkan oleh perforasi atau
pembentukan abses, klasifikasi pancreas.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pankreas
Mengalihkan
perhatian
pasien terhadap nyeri dan
mengurangi nyeri.
Untuk memastikan apakah
kriteria hasil sudah tercapai
atau belum
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam tidak terjadi
resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.
Kriteria Hasil :
1) Porsi makan habis
2) Berat badan normal
3) Nilai laboraturium yang terkait nutrisi bernilai normal
No. Intervensi
Rasional
a)
Kolaborasikan pemberian Memberikan
nutrisi
trigliserida rantai sedang tambahan
yang
tidak
(contoh : MCT, portagen)
menggunakan
enzim
pankreas untuk mencernanya
b)
Berikan perawatan oral Menurunkan rangsang mual
higiene
muntah
c)
Anjurkan pasien untuk Memenuhi
nutisi
sesui
selalu menghabiskan porsi kebutuhanUntuk mengetahui
makanPantau intake dan kecukupan gizi/kalori
output nutrisi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan serta tahapan proses
keperawatan, maka penulis dapat menyimpulkan :
Pankreatitis adalah reaksi pradangan pankreas (inflamasi pankreas).
Pankreatitis merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas
yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan sembuh sendiri
hingga penyakit yang berjalan dengna cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap
berbagai pengobatan.
Pankreatitis akut terjadi akibat proses tercernanya organ ini oleh enzimenzimnya sendiri, khususnya oleh tripsin. Delapan puluh persen penderita
pankreatitis akut mengalami penyakit pada duktus billiaris; meskipun demikian,
hanya 5% penderita batu empedu yang kemudian mengalami nekrosis. Batu
empedu memasuki duktus koledokus dan terperangkap dalam saluran ini pada
daerah ampula Vateri, menyumbat aliran getah pankreas atau menyebabkan aliran
balik (refluks) getah empedu dari duktus koledokus ke dalam duktus
pankreastikus dan dengan demikian akan mengaktifkan enzim-enzim yang kuat
dalam pankreas. Spasme dan edema pada ampula Vateri yang terjadi akibat
duodenitis kemungkinan dapat menimbulkan pankreatitis.
Gejala yang paling umum dari pankreatitis adalah nyeri perut yang parah
bagian atas yang menjalar ke punggung, mual, dan muntah yang diperparah
dengan makan.
Nursing Pathway : Obat-obatan, penyakit lain, infeksi akan mengakibatkan
mual, muntah sehingga terjadi refluks cairan empedu dan cairan dedounum yang dapat
mengaktivasi enzim tripsin sehingga menyebabkan intake nutrisi tidak adekuat
sehingga terjadi autodigesti pankreas yang berpengaruh terhadap perubahan nutrisi, dari
hal ini dapat menyebabkan iritasi pankreas mengakibatkan rasa nyeri, akibatnya inflamasi
pankreas dan terjadi hipertermi.
DAFTAR PUSTAKA
Suratun, Lusianah.2010.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Gastrointestinal.Jakarta:Trans Info Media
Mansjoer,
Arif.,
dkk.2001.Kapita
Selekta
Kedokteran.Edisi
Ketiga.Jilid1.Jakarta:Media Aesculapius
Team Kedokteran. 2010.Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Pankreatitis Akut.
(Online).http://www.infokedokteran.cominfo-obat/diagnosis-danpenatalaksanaan-pada-pankreatitis-akut.html. [Diakses 25 Desember 2014
pukul 23.44 WIB].
http://www.wikimed.blogbeken.com/pankreatitis-akut.html. [Diakses 25 Desember 2014
pukul 22.30 WIB].
Wicaksono,
Candra,.2013.Asuhan
Keperawatan
Pankreatitis.
(Online).http://www,chandwicaksono.blogspot.com/2013/05/asuhankeperawatan-pankreatitis.html. [Diakses 25 Desember 2014 pukul 22.35].