Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
BAB/Bagian/Paragraf
Hlm.
Peraturan Dinas 3
BAB I
PENGERTIAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
(1) Semboyan adalah pesan yang bermakna bagi petugas yang berkaitan
dengan perjalanan kereta api sebagai:
a. Perintah atau larangan yang diperagakan melalui orang atau alat
berupa wujud, warna, atau bunyi, meliputi:
1) isyarat;
2) sinyal; dan
3) tanda.
b. Pemberitahuan tentang kondisi jalur, pembeda, batas, dan petunjuk
tertentu yang ditunjukkan melalui marka.
(2) Isyarat adalah semboyan yang disampaikan oleh pengatur perjalanan
kereta api atau petugas atau pihak lain dalam bentuk peragaan, bunyi,
atau alat tertentu.
(3) Sinyal adalah semboyan tetap yang diperagakan melalui alat berupa
wujud dan/atau warna.
(4) Tanda adalah semboyan berupa alat atau benda untuk memberikan
petunjuk yang berada pada jalur kereta api atau melekat pada sarana.
(5) Marka adalah semboyan tetap yang memberitahukan kondisi jalur,
pembeda, batas, dan petunjuk tertentu.
(6) Direksi Perusahaan adalah Direksi Perusahaan PT KERETA API INDONESIA
(Persero).
(7) Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) adalah orang yang ditugasi untuk
mengatur dan melakukan segala tindakan untuk menjamin keamanan dan
ketertiban berikut segala sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan
kereta api dan urusan langsir dalam batas stasiun atau beberapa stasiun
dalam wilayah pengaturannya atau seinpos yang tidak termasuk
lingkungan suatu stasiun.
(8) Pengawas Peron (PAP) adalah pembantu PPKA dalam melaksanakan tugas
mengatur perjalanan kereta api dan mengatur urusan langsir.
(9) Jalur Tunggal (single track) adalah satu jalur yang digunakan untuk dua
arah kereta api.
(10) Jalur Ganda (double track) adalah dua jalur yang digunakan untuk tiap-tiap
arah kereta api.
Edisi Juli 2010
I-1
Peraturan Dinas 3
(11) Jalur Tunggal Ganda (double single track) adalah dua jalur yang masingmasing dapat digunakan untuk dua arah kereta api.
(12) Jalur kiri adalah jalur kereta api pada jalur ganda atau jalur tunggal ganda
sebelah kiri yang dilalui kereta api apabila jalur kanan tidak dapat dilalui
dan/atau keadaan tertentu jika operasi kereta api memerlukan.
(13) Keamanan adalah kondisi yang bebas dari ancaman dan risiko kehilangan,
kerusakan, yang berkaitan dengan aset.
(14) Keselamatan adalah kondisi yang bebas dari ancaman dan risiko
kecelakaan.
(15) Indikasi adalah makna yang ditunjukkan oleh kedudukan atau aspek sinyal
utama.
(16) Kecepatan yang diizinkan adalah kecepatan/laju kereta api sesuai dengan
kecepatan yang ditetapkan dalam gapeka pada jalur yang akan dilalui.
(17) Berjalan hati-hati/kecepatan terbatas adalah kecepatan di bawah
kecepatan yang diizinkan yang dibatasi oleh semboyan yang ditunjukkan.
(18) Kereta Api (KA) adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik
berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian
lainnya, yang akan atau sedang bergerak di jalan rel yang berkaitan
dengan perjalanan kereta api.
I-2
Peraturan Dinas 3
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
(1) Semua petugas yang melakukan pekerjaan, berkaitan dengan keamanan
dan keselamatan perjalanan KA, harus mengetahui makna dan mematuhi
setiap semboyan yang dipergunakan.
(2) Apabila petugas melihat dan mendengar semboyan yang lebih ringan
maknanya daripada semboyan yang diharapkan, petugas yang
bersangkutan harus mengambil langkah sesuai dengan semboyan yang
lebih berat maknanya dan jika perlu meminta penjelasan kepada petugas
yang memperlihatkan dan memperdengarkan semboyan yang dimaksud.
(3) Setiap petugas berkewajiban memelihara semua peralatan semboyan
yang diserahkan kepadanya dan bertanggung jawab atas inventaris
peralatan semboyan dengan baik serta menyiapkannya agar setiap saat
dapat dipergunakan dan yang bersangkutan berkewajiban melaporkan
setiap kerusakan yang tidak dapat diperbaiki sendiri.
Pasal 3
(1) Di semua tempat, pada setiap saat, peralatan semboyan harus siap pakai.
(2) Semboyan "berjalan" tidak boleh diperlihatkan jika kondisi jalur KA tidak
betul-betul aman untuk dapat dilalui KA dengan kecepatan yang telah
ditetapkan.
(3) Semboyan merupakan bagian dari aturan dasar dalam mengatur
perjalanan KA.
(4) Setiap unit kerja yang terkait dan bertanggung jawab dalam menjamin
keamanan dan keselamatan perjalanan KA harus menyiapkan semboyan
dalam kondisi siap dipergunakan.
(5) Setiap petugas yang berhubungan langsung dengan perjalanan KA harus
mengutamakan keamanan dan keselamatan. Dalam memberikan
semboyan harus memastikan bahwa perjalanan KA yang dilayani benarbenar dijamin keselamatannya sehingga sewaktu memberikan semboyan
harus mempertimbangkan keadaan terberat yang harus dilakukan.
II-1
Peraturan Dinas 3
Pasal 4
(1) Semboyan "berjalan hati-hati" harus diperlihatkan pada bagian jalan yang
tidak dapat dilalui KA dengan puncak kecepatan yang telah ditetapkan.
(2) Setiap petugas yang berhubungan langsung dengan perjalanan KA harus
mengutamakan keamanan dan keselamatan serta dalam memberikan
semboyan harus memastikan bahwa perjalanan KA yang dilayani benarbenar dijamin keselamatannya sehingga sewaktu memberikan semboyan
harus mempertimbangkan keadaan terberat yang harus dilakukan.
Pasal 5
(1) Semboyan berhenti" harus diperlihatkan di tempat yang tidak boleh
dilalui KA dan semboyan dimaksud tidak boleh dicabut selama bagian jalan
di tempat itu belum aman kembali serta belum dapat dilalui.
(2) Setiap KA harus diberhentikan di muka semboyan berhenti".
Pasal 6
Apabila petugas melihat dua jenis semboyan disampaikan bersama-sama di
suatu tempat, petugas yang bersangkutan harus bertindak menurut semboyan
yang terberat maknanya.
Pasal 7
(1) Penyampaian semboyan harus dilakukan dengan tegas dengan
menggunakan peralatan semboyan atau tindakan yang telah ditentukan.
(2) Setiap petugas, dalam menyampaikan semboyan, harus sesuai dengan
peruntukannya karena semboyan mempunyai makna tertentu dan mutlak,
tidak boleh ada penafsiran ganda.
Pasal 8
(1) Kata-kata ke muka, di muka, ke belakang, dan di belakang yang
dimaksudkan adalah posisi lokomotif terhadap rangkaian, bukan posisi
masinis terhadap lokomotifnya.
(2) Kata-kata ke muka, di muka, ke belakang, dan di belakang yang
dimaksud merupakan perintah arah gerakan KA dan tidak boleh diganti
dengan kata-kata lain, misalnya, ke depan, di depan, dan sebagainya.
(3) Penetapan itu berlaku juga pada KA yang lokomotifnya dirangkai di
tengah-tengah rangkaian.
II-2
Peraturan Dinas 3
Pasal 9
(1) Kata "maju" dalam langsiran berarti bahwa lokomotif atau lori motor yang
menggerakkan langsiran tersebut bergerak ke muka, sedangkan gerak
ke arah sebaliknya disebut "mundur".
(2) Pada lokomotif langsir atau pada lori motor yang diartikan "muka" adalah
sebagai berikut.
a. Pada lokomotif uap ialah tempat corong asap.
b. Pada lokomotif listrik, lokomotif diesel, dan lori motor ialah tempat
masinis yang sedang menjalankan lokomotif atau lori motor tersebut.
Pasal 10
(1) Pada waktu malam hari, dan waktu kabut atau halimun, hujan lebat, dan
lain-lain sehingga cuaca menjadi gelap, semboyan malam hari harus
dipasang dan diperlihatkan.
(2) Apabila diketahui bahwa suatu KA yang berangkat dari suatu stasiun akan
tiba di stasiun pertama dalam waktu petang hari, semboyan malam hari
harus dipasang pada KA tersebut sebelum berangkat, kecuali jika
semboyan itu dapat dipasang saat KA dalam perjalanan.
(3) Pada waktu mendekati petang hari atau dalam keadaan cuaca yang
meragukan, misalnya tidak gelap dan tidak terang, semboyan Malam Hari
harus dipasang bersama-sama dengan semboyan siang hari.
(4) Kepala stasiun bertanggung jawab atas terlaksananya ketentuan tersebut
pada ayat 1, 2, dan 3 pasal ini, sedangkan pejabat pemeliharaan prasarana
KA harus memperhatikan hal tersebut.
(5) Lentera semboyan harus dipasang dan dinyalakan mulai petang hari
hingga akhir dinas dan mulai permulaan dinas hingga matahari terbit, jika
antara akhir dan permulaan dinas kurang dari dua jam, semua lentera
semboyan harus tetap menyala (tidak dipadamkan).
Pasal 11
Peraturan Dinas ini termasuk Daftar Semboyan, Rangkaian Semboyan, dan
Spesifikasi Teknis (dimensi) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
II-3
Peraturan Dinas 3
BAB III
KELOMPOK SEMBOYAN
PasaI 12
(1) Semboyan di Jalur Kereta Api
a. Semboyan Sementara
1) Isyarat: 1, 2A, 2A1, 2B, 2B1, 2C, 3, dan 4A
2) Tanda: 2, 2D dan 2D1
b. Semboyan Tetap
1) Sinyal: 5, 6 , 6A, 6B, 7, 7B, 9A1, 9A2, 9B1, 9B2, 9B3, 9C1, 9C2,
9C3, 9D, 9E1, 9E2, 9F, 9G 9H, dan 9J
2) Tanda: 8, 8A, 8B, 8C, 8D, 8E, 8F, 8G, 8H1, 8H2, 8J1, 8J2, 8K, 8L, 8M,
8N, dan 8P
3) Marka: 10A, 10B, 10C, 10D, 10E, 10F, 10G, 10H, dan 10J.
c. Semboyan Wesel, Corong Air, Jembatan Timbang, dan Batas Ruang
Bebas
Tanda: 11A, 11B, 12A, 12B, 13A, 13B, 13C, 14A, 14B, 16A, 16B, 17
dan 18
(2) Semboyan Kereta Api
a. Semboyan Terlihat
1) Isyarat: 30 dan 40
2) Tanda: 20, 21, dan 31
b. Semboyan Suara
1) Isyarat: 41
2) Tanda: 35, 36, 37, 38, 39, dan 39A
(3) Semboyan Langsir
1) Isyarat: 46, 47, 47A, 48, 50, dan 51
2) Tanda: 45
(4)
Semboyan Genta
Tanda: 55 A 1, 55A 2, 55B, 55C, 55D, dan 56
III-1
Peraturan Dinas 3
BAB IV
URAIAN SEMBOYAN
Bagian Kesatu
Semboyan di Jalur Kereta Api
Paragraf 1
Semboyan Sementara
Pasal 13
Semboyan No. 1 ISYARAT KONDISI SIAP
(petugas di stasiun siap menerima kedatangan kereta api)
(1) Kepastian bahwa petugas di stasiun telah siap menerima kedatangan
KA ataupun KA yang sedang lewat sambil memperhatikan semua
semboyan KA yang terlihat. Hal itu ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
PPKA berdiri di tempat yang PPKA berdiri memperlihatkan lentera
mudah terlihat oleh awak bercahaya hijau yang mudah terlihat
sarana perkeretaapian.
oleh awak sarana perkeretaapian.
(2) Pengecualian diunjukannya isyarat kondisi siap apabila, misalnya,
situasi emplasemen tidak memungkinkan, pada peralatan persinyalan
hubungan blok otomatis terbuka, dan pada saat CTC dioperasikan yang
ditetapkan oleh Direksi Perusahaan.
Pasal 14
Semboyan No. 2 TANDA PEMBATAS KECEPATAN
(kereta api berjalan dengan kecepatan tidak melebihi batas kecepatan yang
ditunjukkan)
(1) KA diperbolehkan melewati bagian jalur yang dilindungi dengan
kecepatan tidak melebihi angka yang tertera. Hal itu ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan persegi hitam bertepi Seperti siang hari, tanda pembatas
putih bertuliskan angka batas kecepatan memantulkan cahaya.
kecepatan berwarna putih.
(2) Apabila menghadapi tanda pembatas kecepatan tetap, KA
diperbolehkan berjalan melewati bagian jalur yang dilindungi dengan
kecepatan tidak melebihi angka yang tertera pada tanda pembatas
kecepatan tetap, misalnya angka 60. Artinya, kecepatan tidak melebihi
60 km/jam.
Edisi Juli 2010
IV-1
Peraturan Dinas 3
(2) Apabila seorang juru penilik jalan (JPJ) atau seorang petugas
mendapati bagian jalur KA yang dianggap membahayakan perjalanan
KA dan keadaan tersebut mengharuskan KA berjalan dengan
kecepatan tidak melebihi 40 km/jam, seorang petugas atau JPJ
tersebut harus mengambil tindakan dengan memperlihatkan bendera
kuning untuk siang hari dan berlaku semboyan 2B (lentera bercahaya
kuning) pada malam hari agar KA mengurangi kecepatan serta harus
IV-2
Peraturan Dinas 3
IV-3
Peraturan Dinas 3
IV-4
Peraturan Dinas 3
(4)
(5)
IV-5
Peraturan Dinas 3
Pasal 18
Semboyan No. 2B1 ISYARAT BERJALAN HATI-HATI
(kereta rel listrik/lokomotif listrik berjalan hati-hati dengan kecepatan tidak
diperbolehkan lebih dari 20 km/jam)
(1)
(2) Apabila seorang petugas jaringan listrik aliran atas atau petugas
mendapati jaringan listrik aliran atas pada jalur KA yang dianggap
membahayakan perjalanan KA dan keadaan tersebut mengharuskan
KA berjalan dengan kecepatan tidak melebihi 20 km/jam, seorang
petugas tersebut harus mengambil tindakan dengan memperlihatkan
bendera kuning berjajar untuk Siang Hari dan lentera bercahaya kuning
untuk malam hari agar KA mengurangi kecepatan serta harus segera
melaporkan keadaan tersebut untuk tindakan perbaikan. Apabila
karena satu dan lain hal perbaikan belum dapat dilakukan, petugas
jaringan listrik aliran atas melindungi lokasi tersebut dengan semboyan
2B1 dan diumumkan untuk keselamatan perjalanan KA.
(3)
(4)
IV-6
Peraturan Dinas 3
meter dari semboyan 2B1 dan harus dapat terlihat oleh masinis
dari jarak 300 meter.
b) Apabila jarak tampak 300 meter tidak tercapai karena lengkung,
pemasangan semboyan 2A1 harus digeser ke muka sehingga jarak
pandang masinis terhadap semboyan menjadi paling sedikit 600
meter dari bagian jalan tersebut.
c) Semboyan 2B1 harus dipasang menurut arah KA atau diperlihatkan
di sebelah kanan jalan, kecuali jika pemasangan di sebelah kiri jalan
semboyan dapat terlihat lebih terang dari tempat masinis.
d) Jarak sebagaimana dimaksud pada huruf a) tersebut harus
ditambah dengan 50% jika pemasangan semboyan itu dilakukan di
jalan turun 10 atau lebih.
Pasal 19
Semboyan No. 2C ISYARAT BERJALAN HATI-HATI
(kereta api berjalan hati-hati dengan kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam)
(1) Kereta api/kereta rel listrik/lokomotif listrik diperbolehkan melewati
bagian jalur KA dan/atau jaringan listrik aliran atas yang dilindungi
dengan kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam (secepat orang berjalan
kaki), yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Petugas melambai-lambaikan bendera KA harus diberhentikan
kuning atau menggerak-gerakkan papan dengan
semboyan
3,
bundar kuning ke kanan dan ke kiri.
kemudian dipandu.
(2) Apabila bagian jalur KA dan/atau jaringan listrik aliran atas yang
dilindungi memerlukan kecepatan KA tidak lebih dari 5 km/jam (secepat
orang berjalan kaki), petugas harus melambai-lambaikan bendera
kuning untuk Siang Hari pada jarak 100 meter dari bagian jalur KA yang
dilindungi sebagai semboyan 2C dan didahului oleh lentera merah
(semboyan 3) pada malam hari.
(3) Pemasangan semboyan 2C didahului oleh semboyan 2A dan 2B
mengandung maksud bahwa masinis harus mulai mengurangi
kecepatan KA sejak menghadapi semboyan 2A sehingga pada saat
masinis menghadapi semboyan 2B kecepatan KA sudah paling tinggi 20
km/jam dan pada saat menghadapi semboyan 2C kecepatan tidak lebih
dari 5 km/jam.
IV-7
Peraturan Dinas 3
IV-8
Peraturan Dinas 3
kereta api sudah keluar dari bagian jalan yang dilindungi dan
diperbolehkan berjalan dengan kecepatan yang diizinkan.
h) Apabila panjang bagian jalan yang dilindungi dengan semboyan 2C
lebih dari 25 meter, petugas yang memberi semboyan 2C tersebut
harus mengikuti KA tersebut dan ia berjalan di samping lokomotif
sebelah kanan sampai dengan Tanda Penghabisan Pembatas
Kecepatan untuk bagian jalan yang dilindungi tersebut.
i) Apabila petugas yang dimaksud pada butir h) ayat ini tidak dapat
berjalan di samping lokomotif mengikuti KA, karena keadaan tempat
tidak mengizinkan, pada penghabisan bagian jalan yang dilindungi
harus ditempatkan petugas lain untuk memberi petunjuk kepada
masinis bahwa kereta/gerbong KA tersebut telah melewati bagian
jalan yang dilindungi.
(5) Jarak tersebut di atas harus ditambah dengan 25% jika pemasangan
semboyan itu dilakukan di jalan turun 10 atau lebih.
Pasal 20
Semboyan No. 2H TANDA PENGHABISAN PEMBATAS KECEPATAN
(Kereta api mulai berjalan sesuai kecepatan yang diizinkan)
(1) KA mulai diperbolehkan berjalan dengan kecepatan normal, yang
ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
a. Papan persegi hijau bertepi putih dengan a. Seperti siang hari
huruf H berwarna putih untuk semboyan 2
papan tersebut
dengan panjang rangkaian KA hingga 300
memantulkan
meter.
cahaya.
b. Papan persegi hijau bertepi putih dengan 2 b. Seperti siang hari
huruf H berwarna putih untuk semboyan 2
papan tersebut
dengan panjang rangkaian KA hingga 750
memantulkan
meter.
cahaya.
c. Papan persegi hijau bertepi putih dengan 3 c. Seperti siang hari
huruf H berwarna putih untuk semboyan 2
papan tersebut
dengan panjang rangkaian KA hingga 1000
memantulkan
meter.
cahaya.
d. Papan bundar hijau bertepi putih dengan d. Seperti siang hari
huruf H berwarna putih untuk semboyan
papan tersebut
2A, 2B atau 2C dengan panjang rangkaian KA
memantulkan
Edisi Juli 2010
IV-9
Peraturan Dinas 3
Malam Hari
Seperti
siang
memantulkan cahaya.
hari
IV-10
Peraturan Dinas 3
IV-11
Peraturan Dinas 3
b.
c.
d.
e.
IV-12
Peraturan Dinas 3
IV-13
Peraturan Dinas 3
IV-14
Peraturan Dinas 3
IV-15
Peraturan Dinas 3
Pasal 28
Semboyan No. 6B SINYAL LANGSIR
(kereta api/sarana gerak diperbolehkan langsir)
(1) Kereta api/ sarana gerak diperbolehkan langsir, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
a. Dua lengan pada tiang sinyal langsir a. Seperti
siang
hari
menyilang.
memantulkan cahaya
b. Sinyal langsir dua aspek putih diga- b. Seperti siang hari.
bung dengan sinyal utama padam.
c. Sinyal langsir berdiri sendiri dua c. Seperti siang hari.
aspek putih satu padam.
(2) Apabila di suatu stasiun akan melakukan gerakan langsir, PPKA harus
memastikan bahwa di stasiun yang dimaksud tidak menerima atau
memberangkatkan KA yang terkait dengan jalur langsiran. Gerakan
langsir dapat dilakukan sampai sinyal langsir berikutnya atau tanda
batas gerakan langsir.
Pasal 29
Semboyan No. 7 SINYAL UTAMA
(kereta api harus berhenti)
(1) KA harus berhenti dimuka sinyal yang dihadapi, yang ditunjukkan
oleh
Siang Hari
Malam Hari
a. Papan bundar merah pada a. Seperti siang hari memantulkan
tiang sinyal.
cahaya merah ke arah KA dan
lentera bercahaya putih ke arah
stasiun.
b. Lengan
sinyal
utama b. Seperti siang hari memantulkan
mendatar.
cahaya merah ke arah KA dan
lentera bercahaya putih ke arah
stasiun.
c. Dua lengan sinyal utama c. Seperti siang hari memantulkan
mendatar.
cahaya merah ke arah KA dan
dua lentera bersusun bercahaya
putih ke arah stasiun.
d. Sinyal utama 2 aspek d. Seperti siang hari.
menunjukkan cahaya merah.
IV-16
Peraturan Dinas 3
(2)
(perintah untuk hati-hati bahwa kereta api telah mendekati sinyal masuk
pada jarak kurang lebih 1.000 meter)
(1)
IV-17
Peraturan Dinas 3
(2)
Apabila suatu daerah pada jarak kurang lebih 1.000 meter sebelum
sinyal masuk sering terjadi cuaca buruk (halimun) atau tidak
memenuhi syarat jarak tampak atau keadaan setempat memerlukan
peringatan hati-hati, perlu dipasang tanda hati-hati mendekati sinyal
masuk untuk memastikan bahwa masinis akan menghadapi sinyal
masuk.
Pasal 32
Semboyan 8A TANDA INDIKASI SINYAL MASUK
(indikasi kedudukan sinyal masuk)
(1) Tanda Indikasi Sinyal Masuk sebagai petunjuk kepada Ppka yang
berkaitan dengan kedudukan sinyal masuk, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
a. Papan persegi putih bertepi hitam dan a. Seperti siang hari
papan persegi putih bertepi lingkaran
dan dua lentera
hitam bersusun menghadap ke arah stasiun
bercahaya putih ke
menunjukkan dua lengan sinyal masuk
arah stasiun.
mendatar.
b. Papan persegi putih bertepi hitam b. Seperti siang hari
menghadap ke arah stasiun dan papan
dan
lentera
persegi putih bertepi lingkaran hitam
bercahaya putih di
terlihat sejajar jalur rel menunjukkan
atas
lentera
lengan sinyal masuk menyerong ke atas di
bercahaya hijau ke
bawah lengan yang mendatar.
arah stasiun.
c. Papan persegi putih bertepi hitam terlihat c. Seperti siang hari
sejajar jalur rel dan papan persegi putih
dan
lentera
bertepi lingkaran hitam menghadap stasiun
bercahaya putih di
menunjukkan lengan sinyal
masuk
bawah
lentera
menyerong ke atas di atas lengan yang
bercahaya hijau ke
mendatar.
arah stasiun.
(2)
IV-18
Apabila sinyal masuk yang dilayani oleh PPKA tidak tampak dari tempat
pelayanan, PPKA dibantu tanda indikasi sinyal masuk untuk
memastikan kedudukan sinyal masuk.
Peraturan Dinas 3
Pasal 33
Semboyan 8B TANDA INDIKASI SINYAL KELUAR
(indikasi kedudukan sinyal keluar)
(1)
(2) Apabila sinyal keluar tidak tampak dari PAP, indikasi aspek sinyal keluar
ditunjukkan oleh tanda indikasi sinyal keluar untuk membantu
memastikan pengatur Pap berkaitan dengan pemberangkatan KA.
Pasal 34
Semboyan No. 8C TANDA SINYAL MUKA JALUR KIRI PADA JALUR GANDA
DAN JALUR TUNGGAL GANDA
(kereta api pada jalur kiri berjalan melewati tanda yang dihadapi
dengan kecepatan terbatas)
(1)
Sebagai tanda bahwa KA akan menghadapi sinyal masuk jalur kiri pada
jalur tunggal ganda atau tanda batas berhenti jalur kiri pada jalur
ganda, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan bundar kuning bertepi hitam dengan Seperti siang hari
marka sinyal muka dilengkapi papan persegi memantulkan
putih bertuliskan huruf MJ dan nomor sinyal cahaya.
masuk yang bersangkutan (misal MJ.10).
(2)
KA akan menghadapi sinyal masuk jalur kiri pada jalur tunggal ganda
atau tanda batas berhenti jalur kiri pada jalur ganda yang
menunjukkan indikasi berhenti yang terletak pada jalur kiri pada
jalur ganda dan jalur tunggal ganda sejajar dengan sinyal muka jalur
kanan.
IV-19
Peraturan Dinas 3
Pasal 35
Semboyan No. 8D TANDA BATAS BERHENTI JALUR KIRI
PADA JALUR GANDA
(kereta api pada jalur kiri harus berhenti)
(1) Sebagai tanda batas berhenti jalur kiri pada jalur ganda, yang
ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan bundar merah bertepi hitam Seperti siang memantulkan
dilengkapi
papan
persegi
putih cahaya.
bertuliskan huruf J dan nomor sinyal
masuk yang bersangkutan (misal J.10 ).
(2) Apabila masinis menghadapi tanda batas berhenti jalur kiri pada jalur
ganda yang terletak pada jalur kiri sejajar dengan sinyal masuk jalur
kanan, KA harus berhenti di muka tanda yang dihadapi dan KA
diperbolehkan berjalan kembali dengan kecepatan terbatas setelah
menerima perintah MS atau isyarat perintah masuk (semboyan 4A).
Pasal 36
Semboyan No. 8E TANDA BATAS GERAKAN LANGSIR
(batas berhenti gerakan langsir)
(1)
(2)
IV-20
Peraturan Dinas 3
Siang Hari
Malam Hari
Papan persegi hitam dengan garis merah Seperti siang hari memantulkan
bersilang dilengkapi dengan papan persegi cahaya.
hitam bergaris menyerong putih.
Pasal 38
Semboyan No. 8G TANDA JALUR AKHIR
(batas berhenti pada jalur akhir)
KA atau langsiran tidak diperbolehkan melebihi tanda jalur akhir, yang
ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan bundar merah dilengkapi dengan Seperti
siang
hari
papan persegi hitam bergaris menyerong memantulkan cahaya.
putih.
Pasal 39
Semboyan No. 8H1 TANDA AWAL JARINGAN LISTRIK ALIRAN ATAS
TIDAK BERTEGANGAN
(kereta rel listrik/lokomotif listrik untuk mengosongkan tenaga saat
memasuki peralihan jaringan listrik aliran atas dengan tegangan berbeda)
(1) Kereta rel listrik/lokomotif listrik untuk mengosongkan tenaga dan
tetap berjalan meluncur saat memasuki jaringan listrik aliran atas tidak
bertegangan, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan
persegi
berwarna
kuning Seperti siang memantulkan
bergambar daerah tak bertegangan cahaya.
(blank area) berwarna merah.
(2) Apabila kereta rel listrik/lokomotif listrik menghadapi tanda awal
Jaringan listrik aliran atas tidak bertegangan (blank area), masinis harus
mengosongkan tenaga untuk menghindari kereta rel listrik/lokomotif
listrik mendapat pasokan daya listrik dari dua sumber yang berbeda,
yang dapat menyebabkan kerusakan pada pantograf atau kawat trolley.
IV-21
Peraturan Dinas 3
Pasal 40
Semboyan No. 8H2 TANDA AKHIR JARINGAN LISTRIK ALIRAN ATAS
TIDAK BERTEGANGAN
(kereta rel listrik/lokomotif listrik berjalan normal
dan diperbolehkan memasukkan tenaga)
(1)
(2)
(kereta rel listrik/lokomotif listrik tidak boleh berhenti saat berada pada
peralihan catu daya jaringan listrik aliran atas)
(1)
(2)
IV-22
Peraturan Dinas 3
Pasal 42
Semboyan No. 8J2 TANDA AKHIR PERALIHAN CATU DAYA
JARINGAN LISTRIK ALIRAN ATAS
(kereta rel listrik/lokomotif listrik berjalan normal)
(1) Akhir larangan berhenti kereta rel listrik/lokomotif listrik pada
peralihan catu daya jaringan listrik aliran atas, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan persegi berwarna hijau Seperti siang hari memantulkan
bergambar peralihan catu daya cahaya.
berwarna merah.
(2)
IV-23
Peraturan Dinas 3
IV-24
Peraturan Dinas 3
IV-25
Peraturan Dinas 3
Malam Hari
Seperti siang hari.
IV-26
Peraturan Dinas 3
Pasal 53
Semboyan No. 9C1 SINYAL PENGULANG ELEKTRIK
(sinyal utama yang dibantunya menunjukkan indikasi berjalan)
(1) Menandakan bahwa sinyal utama yang dibantunya berindikasi
berjalan (aspek hijau), yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Cahaya tegak menyala putih.
Seperti siang hari.
(2)
(1)
IV-27
Peraturan Dinas 3
Pasal 56
Semboyan No. 9D SINYAL PENGULANG MEKANIK
(indikasi sinyal keluar)
(1) Sebagai sinyal pengulang mekanik, hal itu berkaitan dengan indikasi
sinyal keluar, yang ditunjukkan oleh
Malam Hari
Siang Hari
a. Papan persegi putih bertepi lingkaran a. Seperti siang hari
dan
lentera
hitam menghadap ke arah KA menunjukkan
bercahaya putih.
sinyal keluar berindikasi berhenti.
b. Papan persegi putih bertepi lingkaran b. Seperti siang hari
dan
lentera
hitam sejajar jalur rel menunjukkan sinyal
bercahaya hijau.
keluar berindikasi berjalan .
(2) Apabila masinis tidak bisa melihat kedudukan sinyal keluar pada jarak
tertentu, indikasi kedudukan sinyal keluar akan ditunjukkan oleh sinyal
pengulang sebagai pendahulu sinyal keluar untuk memastikan masinis
berkaitan dengan indikasi kedudukan sinyal keluar tersebut.
Pasal 57
Semboyan No. 9E1 SINYAL PEMBATAS KECEPATAN TIDAK TETAP
(kereta api menuju jalur belok)
Hal itu menandakan bahwa KA harus berjalan hati-hati menuju jalur belok
dengan kecepatan tidak melebihi angka pembatas kecepatan dikalikan
sepuluh, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Angka pembatas kecepatan menyala putih.
Seperti siang hari.
Misal: angka 3 berarti 3 X 10 = 30 km/jam.
Pasal 58
Semboyan No. 9E2 SINYAL PEMBATAS KECEPATAN TIDAK TETAP
(kereta api menuju jalur lurus)
Hal itu menandakan bahwa KA berjalan menuju jalur lurus sesuai dengan
kecepatan yang diizinkan, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Angka pembatas kecepatan padam.
Seperti siang hari.
IV-28
Peraturan Dinas 3
Pasal 59
Semboyan No. 9F SINYAL PEMBATAS KECEPATAN TETAP
(kereta api berjalan dari jalur belok)
Hal itu menandakan bahwa KA akan berjalan dari jalur belok dengan
kecepatan tidak melebihi angka pembatas kecepatan dikalikan sepuluh, yang
ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan persegi hitam bertuliskan Seperti siang hari memantulkan
angka pembatas kecepatan.
cahaya.
Misal: angka 3 berarti 3 X 10 = 30 km/jam.
Pasal 60
Semboyan No. 9G SINYAL PENUNJUK ARAH
(kereta api berjalan menuju ke arah yang ditunjukkan)
KA akan berjalan menuju arah, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
kiri
Malam Hari
menyala Seperti siang hari.
IV-29
Peraturan Dinas 3
Pasal 62
Semboyan No. 9J SINYAL PENUNJUK JALUR
(kereta api menuju jalur yang ditunjukkan)
KA akan berjalan menuju jalur sesuai dengan angka sinyal penunjuk jalur
menyala, misal: angka 1 berarti KA menuju jalur 1, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Angka sinyal penunjuk jalur menyala.
Pasal 63
Semboyan No. 10A MARKA SINYAL MUKA
(pemberitahuan bahwa sinyal yang dihadapi adalah sinyal muka)
Hal itu ditandai oleh papan persegi hitam dengan garis putih menyerong dan
pada Malam Hari memantulkan cahaya dilengkapi papan persegi putih
bertuliskan huruf MJ dan nomor sinyal masuk yang bersangkutan (misal
MJ.10) atau huruf MB dan nomor sinyal blok antara yang bersangkutan
(misal MB. 105) yang terpasang pada tiang sinyal muka.
Pasal 64
Semboyan No. 10B MARKA SINYAL BLOK
(pemberitahuan bahwa sinyal yang dihadapi adalah sinyal blok)
Hal itu ditandai oleh papan persegi hitam dengan satu garis putih mendatar
dan pada Malam Hari memantulkan cahaya dilengkapi papan persegi putih
bertuliskan huruf B dan nomor sinyal blok yang bersangkutan (misal B.106)
yang terpasang pada tiang sinyal blok.
Pasal 65
Semboyan No. 10C MARKA SINYAL BLOK ANTARA
(pemberitahuan bahwa sinyal yang dihadapi adalah sinyal blok antara)
Hal itu ditandai oleh papan persegi hitam dengan dua garis putih mendatar
dan pada Malam Hari memantulkan cahaya dilengkapi papan persegi putih
bertuliskan huruf B dan nomor sinyal blok antara yang bersangkutan (misal
B.103) yang terpasang pada tiang sinyal blok antara.
IV-30
Peraturan Dinas 3
Pasal 66
Semboyan No. 10D MARKA LETAK SINYAL
(pemberitahuan bahwa letak sinyal di sebelah kiri jalur)
(1)
(2)
(3)
IV-31
Peraturan Dinas 3
(2)
Pasal 70
Semboyan No. 10H MARKA BANTALAN KUNING
(hati-hati, area peralatan pendeteksi jalur kereta api )
Tanda Bantalan Kuning sebagai tanda kepada petugas pemeliharaan jalan
rel untuk berhati-hati dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan jalan rel
agar tidak menimbulkan kerusakan pada peralatan pendeteksi jalur KA, yang
berupa :
a. Sirkit jalur (track circuit); atau
b. Penghitung gandar (axle counter).
Pasal 71
Semboyan No. 10J MARKA KELANDAIAN
(pemberitahuan perubahan kelandaian jalan rel)
Pemberitahuan kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA atas
kelandaian jalan yang ditunjukkan oleh hal berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
IV-32
Peraturan Dinas 3
b. Marka Kilometer
Ukuran marka itu dalam ribuan meter dihitung dari titik nol.
Pasal 73
Semboyan No. 10L MARKA KETERANGAN LENGKUNG
(pemberitahuan kondisi lengkung jalan rel)
Sebagai pemberitahuan keterangan lengkung jalan rel kepada petugas
pemeliharaan, yang ditunjukkan oleh papan yang bertuliskan
R: Radius
P: Panjang lengkung
: Sudut
L: Lebar sepur
T: Pertinggian
PBA: Panjang Busur Alih
AP: Anak Panah
Paragraf 3
Tanda Wesel, Corong Air, Jembatan Timbang, dan Batas Ruang Bebas
Pasal 74
Semboyan No. 11A TANDA WESEL BIASA
(wesel biasa menuju ke jalur lurus)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA dan langsiran
bahwa kedudukan wesel menuju jalur lurus, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
a. Papan anak panah pada
tangkai wesel tidak terlihat,
letaknya sejajar dengan sumbu
jalan rel.
b. Papan persegi hijau.
Malam Hari
a. Lentera bercahaya hijau.
Pasal 75
Semboyan No. 11B TANDA WESEL BIASA
(wesel biasa menuju ke jalur belok)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA dan langsiran
bahwa kedudukan wesel menuju jalur belok, yang ditunjukkan oleh
Edisi Juli 2010
IV-33
Peraturan Dinas 3
Siang Hari
Malam Hari
a. Papan anak panah pada a. Papan anak panah memantulkan
tangkai wesel.
cahaya dan lentera pada tangkai
wesel bercahaya kuning.
b. Papan bundar kuning.
b. Papan bundar kuning memantulkan
cahaya dilengkapi lentera bercahaya
kuning.
Pasal 76
Semboyan No. 12A TANDA WESEL INGGRIS TERLAYAN SILANG
(wesel inggris terlayan silang kedua jurusan menuju jalur lurus)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA dan langsiran
bahwa kedudukan wesel inggris terlayan silang ke dua jurusan menuju jalur
lurus, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan persegi pada tangkai Seperti siang hari memantulkan
wesel warna hijau ke dua cahaya dan lentera wesel bercahaya
jurusan.
hijau ke dua jurusan.
Pasal 77
Semboyan No. 12B TANDA WESEL INGGRIS TERLAYAN SILANG
(weseI inggris terlayan silang ke dua jurusan menuju jalur belok)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa
kedudukan wesel inggris terlayan silang ke dua jurusan menuju jalur belok,
yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan persegi pada tangkai Seperti siang hari memantulkan
wesel warna kuning ke dua cahaya dan lentera wesel bercahaya
jurusan.
kuning ke dua jurusan.
Pasal 78
Semboyan No. 13A TANDA WESEL INGGRIS TERLAYAN JAJAR
(wesel inggris terlayan jajar menuju jalur lurus yang letaknya searah atau
hampir searah dengan jalur utama)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa
kedudukan wesel inggris terlayan jajar menuju jalur lurus yang searah atau
hampir searah dengan jalur utama, yang ditunjukkan oleh
IV-34
Peraturan Dinas 3
Siang Hari
Malam Hari
Terlihat pada dinding lentera wesel inggris Seperti
siang
hari
persegi empat tegak berwana putih.
bercahaya.
Pasal 79
Semboyan No. 13B TANDA WESEL INGGRIS TERLAYAN JAJAR
(wesel inggris terlayan jajar menuju jalur lurus yang tidak searah atau
hampir searah dengan jalur utama)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa
kedudukan wesel inggris terlayan jajar menuju jalur lurus yang tidak searah
atau hampir searah dengan jalur utama, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Terlihat pada dinding lentera wesel inggris Seperti
siang
hari
persegi empat menyerong berwarna putih.
bercahaya.
Pasal 80
Semboyan No. 13C TANDA WESEL INGGRIS TERLAYAN JAJAR
(wesel inggris terlayan jajar dari jalur lurus yang searah dengan jalur utama
menuju jalur yang tidak searah dengan jalur utama atau sebaliknya)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa
kedudukan wesel inggris terlayan jajar dari jalur lurus yang searah dengan
jalur utama menuju ke jalur yang tidak searah dengan jalur utama atau
sebaliknya, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Terlihat pada dinding lentera wesel separuh Seperti
siang
hari
persegi empat putih tegak dan separuh bercahaya.
persegi empat menyerong menunjuk ke arah
jalur yang tidak sejajar dengan jalur utama
atau sebaliknya.
Pasal 81
Semboyan No. 14A TANDA CORONG AIR
(corong air tidak merintangi jalur kereta api)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA dan langsiran
bahwa kedudukan corong air tidak merintangi jalur KA, yang ditunjukkan
oleh
Edisi Juli 2010
IV-35
Peraturan Dinas 3
Siang Hari
Malam Hari
Pipa corong air sejajar dengan sumbu Lentera corong air bercahaya
jalur.
hijau.
Pasal 82
Semboyan No. 14B TANDA CORONG AIR
(corong air merintangi jalur kereta api)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA dan langsiran
bahwa kedudukan corong air merintangi jalur KA, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan merah, pipa corong air tidak Seperti siang hari memantulkan
sejajar dengan sumbu jalur KA.
cahaya.
Pasal 83
Semboyan No. 16A TANDA JEMBATAN TIMBANG
(jembatan timbang boleh dilalui)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA dan langsiran
bahwa jembatan timbang boleh dilalui, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Papan kuning memantulkan cahaya.
Malam Hari
Seperti siang hari memantulkan
cahaya.
Pasal 84
Semboyan No. 16B TANDA JEMBATAN TIMBANG
(jembatan timbang tidak boleh dilalui)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa
jembatan timbang tidak boleh dilalui, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan merah memantulkan cahaya. Seperti siang hari memantulkan
cahaya.
IV-36
Peraturan Dinas 3
Pasal 85
Semboyan No. 17 TANDA BATAS KECEPATAN PADA JEMBATAN
TIMBANG
(batas kecepatan untuk kereta api yang akan melakukan penimbangan)
KA yang akan melakukan penimbangan diperbolehkan melewati tanda
batas pada jembatan timbang dengan kecepatan tidak melebihi angka yang
tertera (misal, angka 20 artinya batas kecepatan tidak melebihi 20 km/jam),
yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Papan bundar hitam bertepi putih Seperti
siang
hari
bertuliskan angka batas kecepatan memantulkan cahaya.
berwarna putih dilengkapi dengan
papan persegi hitam bergambar simbol
jembatan berwarna putih.
Pasal 86
Semboyan No. 18 TANDA BATAS RUANG BEBAS
(petunjuk batas ruang bebas)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa muatan
KA tidak boleh melampaui batas ruang bebas, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Patok putih di dekat persilangan dan Seperti siang hari.
pertemuan jalur.
Bagian Kedua
Semboyan Kereta Api
Paragraf 1
Semboyan Terlihat
Pasal 87
Semboyan No. 20 TANDA MUKA KERETA API
(menunjukkan muka kereta api)
(1) Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa
tanda muka KA sesuai dengan arah jalannya KA, yang ditunjukkan
oleh
IV-37
Peraturan Dinas 3
Siang Hari
Tiada semboyan.
Malam Hari
Lampu utama atas menyala dan lampu semboyan
bawah kiri dan kanan pada boper menyala putih.
(2) Ketentuan pemasangan semboyan No. 20, 21, dan 30 pada lokomotif
yang berjalan mundur atau pada KA yang didorong sesuai dengan
aturan yang ditetapkan dalam pasal ini dengan perhatian bahwa yang
dipandang sebagai tanda muka KA ialah tetap yang di muka menurut
arah jalannya KA.
(3) Lokomotif KA yang didorong harus dipandang sebagai kereta/gerbong
yang terakhir di belakang.
(4) Lokomotif yang berjalan sendirian (tanpa rangkaian) di jalan bebas
dipandang sebagai muka dan akhiran KA.
Pasal 88
Semboyan No. 21 TANDA AKHIRAN KERETA API
(petunjuk akhiran rangkaian kereta api)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA mengenai posisi
akhiran pada rangkaian KA, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Dua keping papan skip Pada gerbong atau kereta terakhir
merah dipasang di samping dipasang dua lampu bercahaya merah ke
kanan kiri kereta atau pada arah belakang dan bercahaya hijau ke
gerbong yang terakhir.
arah depan dan dipasang di kanan kiri
gerbong atau kereta.
Pasal 89
Semboyan No. 30 ISYARAT KONDISI JALUR TIDAK BAIK
(petunjuk bahwa jalur yang telah dilalui dalam kondisi tidak baik)
(1) Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa
jalur yang telah dilewati tidak baik kondisinya, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Kondektur atau petugas KA Kondektur
atau
petugas
KA
mengayunkan topi ditujukan mengayunkan lentera bercahaya
kepada petugas pemeliharaan ditujukan
kepada
petugas
jalan rel atau Ppka.
pemeliharaan jalan rel atau Ppka.
(2) Apabila petugas di atas KA menunjukkan isyarat kondisi jalur tidak
baik, merupakan petunjuk kepada petugas yang terkait dengan
IV-38
Peraturan Dinas 3
IV-39
Peraturan Dinas 3
Pasal 92
Semboyan No. 36 TANDA REM IKAT SEDIKIT
(perintah rem ikat sedikit)
Perintah untuk melakukan rem ikat sedikit demi sedikit,
diperdengarkan dari suling lokomotif satu kali suara pendek.
yang
Pasal 93
Semboyan No. 37 TANDA REM IKAT KERAS
(perintah rem ikat keras)
Perintah untuk melakukan rem ikat keras, yang diperdengarkan dari suling
lokomotif tiga kali suara pendek berturut-turut.
Pasal 94
Semboyan No. 38 TANDA LEPAS REM
(perintah lepas rem)
Perintah untuk melepas ikatan rem, yang diperdengarkan dari suling
lokomotif dua kali suara pendek berturut-turut.
Pasal 95
Semboyan No. 39 TANDA BAHAYA
(petunjuk bahaya)
Peringatan kepada petugas terkait dengan perjalanan kereta api dan petugas
pemeliharaan prasarana perkeretaapian serta pihak lain bahwa terjadi
sesuatu yang membahayakan terkait dengan perjalanan KA, yang
diperdengarkan
Siang Hari
Malam Hari
Beberapa kali suara pendek berturut-turut Seperti siang hari.
dari suling lokomotif atau suling mulut.
Pasal 96
Semboyan No. 39A TANDA KERETA API BERJALAN JALUR KIRI
(petunjuk kereta api berjalan jalur kiri di petak jalan jalur ganda
atau jalur tunggal ganda)
(1) Peringatan kepada petugas operasional ataupun pemeliharaan
prasarana KA serta pihak lain bahwa KA berjalan pada jalur kiri yang
tidak ditetapkan dan diumumkan sebelumnya sehingga harus
meperdengarkan
IV-40
Peraturan Dinas 3
Siang Hari
Malam Hari
suara pendek berturut-turut setiap 20 detik Seperti siang hari.
diulangi dari suling lokomotif.
(2)
Jika perjalanan jalur kiri itu sudah ditetapkan dan diumumkan terlebih
dahulu, semboyan tidak perlu diulangi setiap 20 detik, hanya diulangi
setiap kali KA akan melewati rumah penjaga.
Pasal 97
Semboyan No. 40 ISYARAT PEMBERANGKATAN KERETA API
(izin pengatur perjalanan kereta api atau pengawas peron
kepada kondektur untuk memberangkatkan kereta api)
(1)
kondektur
untuk
Siang Hari
Malam Hari
a. PPKA/PAP membunyikan beberapa a. PPKA/PAP membunyikan
suara pendek dari suling mulut
beberapa suara pendek
untuk minta perhatian, kemudian
dari suling mulut minta
memperlihatkan papan bundar
perhatian
kemudian
hijau bertepi putih ke arah
memperlihatkan lentera
kondektur dan menghadap ke
bercahaya hijau ke arah
lokomotif.
kondektur dan menghadap ke lokomotif.
b. Beberapa kali suara pendek dari b. Seperti siang hari.
pengeras suara yang menyatu
dengan kotak persegi menyala hijau
berkedip.
c. Beberapa kali suara pendek dari c. Seperti siang hari.
pengeras suara menyatu dengan
kotak persegi empat padam di atas
kotak persegi bawah menyala hijau
berkedip.
(2) Apabila PPKA/PAP telah menyampaikan isyarat pemberangkatan
kereta api, kondektur menghadap ke arah PPKA/PAP atau melihat
tanda pengulang semboyan 40 telah menyala berkedip, kemudian
melakukan persiapan untuk memberangkatkan KA.
Perangkat isyarat pemberangkatan KA menghadap ke dua arah (depan
belakang) dan dipasang di lokasi yang dapat terlihat dan terdengar oleh
kondektur untuk setiap jurusan KA. Perangkat ini dapat dilayani setelah
sinyal berangkat menunjukkan indikasi berjalan.
Edisi Juli 2010
IV-41
Peraturan Dinas 3
Pasal 98
Semboyan No. 41 ISYARAT KERETA API SIAP BERANGKAT
(pemberitahuan kondektur kepada masinis bahwa kereta api siap
untuk diberangkatkan)
(1) Pemberitahuan kondektur kepada masinis bahwa KA siap untuk
diberangkatkan, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
a. Kondektur membunyikan suling
mulut satu kali suara panjang".
b. Satu kali suara panjang dari
pengeras suara yang menyatu
dengan
kotak persegi empat
menyala hijau di atas kotak persegi
yang sebelumnya telah menyala
hijau berkedip.
Malam Hari
a. Seperti siang hari.
b. Seperti siang hari.
IV-42
Peraturan Dinas 3
Pasal 100
Semboyan No. 46 ISYARAT LANGSIR MAJU
(petunjuk kepada masinis langsiran bergerak maju)
Isyarat dari petugas langsir kepada masinis untuk menggerakan lokomotif
ke arah maju, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Petugas menggerak-gerakkan Petugas menggerak-gerakkan lentera
lengannya ke atas dan ke bercahaya kuning ke atas dan ke
bawah diawali membunyikan bawah diawali membunyikan satu
satu kali suara panjang dari kali suara panjang dari suling mulut/
suling mulut/selompret atau selompret atau alat lain berupa
alat lain berupa peralatan peralatan elektronik yang dapat
elektronik yang dapat membe- memberikan isyarat langsir.
rikan isyarat langsir.
Pasal 101
Semboyan No. 47 ISYARAT LANGSIR MUNDUR
(petunjuk kepada masinis langsiran bergerak mundur)
Isyarat dari petugas langsir kepada masinis untuk menggerakkan lokomotif
ke arah mundur, yang ditunjukkan oleh
Siang Hari
Malam Hari
Petugas
menggerak-gerakkan Petugas menggerak-gerakkan lenlengannya mendatar ke kanan dan tera bercahaya kuning mendatar
ke kiri diawali membunyikan satu ke kanan dan ke kiri diawali
kali suara pendek dan satu kali membunyikan satu kali suara
suara panjang dari suling mulut/ pendek dan satu kali suara
selompret atau alat lain berupa panjang dari suling mulut/
peralatan elektronik yang dapat selompret atau alat lain berupa
memberikan isyarat langsir.
peralatan elektronik yang dapat
memberikan isyarat langsir.
Pasal 101
Semboyan No. 47 A ISYARAT LANGSIR PERLAHAN-LAHAN
(petunjuk kepada masinis langsiran bergerak perlahan-lahan)
Isyarat dari petugas langsir kepada masinis untuk menggerakkan lokomotif
ke arah maju atau mundur secara perlahan-lahan, yang ditunjukkan oleh
IV-43
Peraturan Dinas 3
Siang Hari
Petugas
merentangkan
satu
lengannya
mendatar
diawali
membunyikan satu kali suara
pendek dari suling mulut/
selompret atau alat lain berupa
peralatan elektronik yang dapat
memberikan isyarat langsir.
Malam Hari
Petugas
merentangkan
satu
lengannya
mendatar
dengan
memperlihatkan lentera bercahaya
kuning diawali membunyikan satu
kali suara pendek dari suling
mulut/selompret atau alat lain
berupa peralatan elektronik yang
dapat memberikan isyarat langsir.
Pasal 103
Semboyan No. 48 ISYARAT LANGSIR BERHENTI
(petunjuk kepada masinis langsiran berhenti)
Isyarat dari petugas langsir kepada masinis untuk memberhentikan gerakan
langsir, yang ditunjukkan oleh
Malam Hari
Siang Hari
Petugas mengangkat kedua Petugas menggerak-gerakkan lenganlengannya
tegak ke atas nya ke atas dan ke bawah sambil
diawali dengan membunyikan memegang lentera bercahaya merah
tiga kali suara pendek dari diawali dengan membunyikan tiga
suling mulut/selompret atau kali suara pendek dari suling
alat lain berupa peralatan mulut/selompret atau alat lain berupa
elektronik
yang
dapat peralatan elektronik yang dapat
memberikan isyarat langsir.
memberikan isyarat langsir.
Pasal 104
Semboyan No. 50 ISYARAT LANGSIR MELEWATI PERLINTASAN
(petunjuk bahwa langsir melewati perlintasan sebidang)
Isyarat dari petugas langsir kepada masinis dan penjaga pintu perlintasan
bahwa gerakan langsir akan melewati perlintasan, yang diperdengarkan
Siang Hari
Malam Hari
satu kali suara agak panjang dan dua kali suara seperti siang hari.
pendek berulang dua kali dari suling
mulut/selompret atau alat lain berupa peralatan
elektronik yang dapat memberikan isyarat langsir.
IV-44
Peraturan Dinas 3
Pasal 105
Semboyan No. 51 TANDA MENGERTI
(petunjuk bahwa masinis mengerti)
Masinis mengulangi dengan suling lokomotif sesuai dengan semboyan
langsir yang diberikan oleh petugas langsir, kecuali isyarat langsir maju
dan isyarat langsir mundur.
Bagian Keempat
Semboyan Genta Penjaga dan Genta Peron
Paragraf 1
Ketentuan Umum
Pasal 106
(1) Semboyan genta dipergunakan sebagai pemberitahuan tentang
perjalanan KA kepada para penjaga perlintasan sebidang dan penjaga
jalur silang yang terletak di antara dua stasiun.
(2) Alat semboyan genta yang terdapat di stasiun ialah :
a) sebuah induktor arus rata terputus-putus lengkap dengan batang
pemutarnya untuk memberikan semboyan ke jurusan yang
ditentukan.
b) sebuah alat genta peron untuk mendengarkan semboyan genta
yang diberikan.
(3) Stasiun pada petak jalan jalur tunggal mempunyai satu rangkaian alat
genta peron dan stasiun pada petak jalan jalur ganda mempunyai dua
rangkaian alat genta peron.
(4) Stasiun yang menghubungkan beberapa lintas mempunyai
perlengkapan alat genta peron sebanyak jumlah jurusan dengan
mengingat kemungkinan penggabungan alat genta peron untuk dua
jurusan di pintu perlintasan sebidang dan di jalur persilangan terdapat
alat genta penjaga dengan batang pemutar bandulnya.
(5) Semboyan genta dibunyikan oleh atau atas perintah PPKA/PAP,
dengan ketentuan:
a) Tiap perintah untuk membunyikan genta peron berlaku untuk satu
kali.
b) Waktu pemberian semboyan genta harus dicatat dalam buku warta
KA (WK).
c) Satu semboyan genta dapat terdiri dari satu, dua, atau beberapa
rangkaian bunyi genta.
Edisi Juli 2010
IV-45
Peraturan Dinas 3
IV-46
Peraturan Dinas 3
Paragraf 2
Jenis Semboyan Genta
Pasal 107
Semboyan No. 55 A1 SEMBOYAN BERITA
(kereta api akan lewat ke jurusan hilir)
Satu kali rangkaian bunyi genta.
Pasal 108
Semboyan No. 55 A2 SEMBOYAN BERITA
(kereta api akan lewat ke jurusan hulu)
Dua kali rangkaian bunyi genta.
Pasal 109
Semboyan No. 55 B SEMBOYAN PEMBATALAN
(semboyan yang telah dibunyikan dibatalkan)
Empat kali rangkaian bunyi genta.
Pasal 110
Semboyan No. 55 C SEMBOYAN BAHAYA
(jalur kereta api membahayakan)
Delapan kali rangkaian genta.
Pasal 111
Semboyan No. 55 D DINAS BERAKHIR
(Kereta api yang terakhir sudah lewat)
Tiga kali rangkaian bunyi genta.
Pasal 112
Semboyan No. 56 SEMBOYAN PERCOBAAN
(percobaan genta)
Lima kali rangkaian bunyi genta.
IV-47
Peraturan Dinas 3
Paragraf 3
Ketentuan Pelaksanaan
Pasal 113
(1) Semboyan 55 A1 atau 55 A2 dibunyikan tiga menit sebelum KA
berangkat atau lewat. Pejabat Penyelenggara Operasi di Daerah
(PPOD) diperbolehkan memperpanjang atau memperpendek tenggang
waktu membunyikan semboyan genta sesuai dengan keadaan.
(2) Semboyan 55 A1 atau 55 A2 untuk perjalanan KA konvoi hanya
dibunyikan jika genta-genta di bagian petak jalan yang tidak dilewati
konvoi yang bersangkutan tidak ikut berbunyi.
(3) Berdasarkan perhitungan kecepatan KA mulai pada saat semboyan
55 A1 atau 55 A2 diperdengarkan sampai pada saat KA lewat di tempat
perlintasan sebidang atau di tempat jalur silang yang menerima
semboyan, penjaga perlintasan sebidang atau penjaga jalur silang
harus bersiap-siap dan bertindak untuk keselamatan perjalanan KA
yang akan lewat.
(4) Penjaga perlintasan sebidang dan penjaga jalur silang harus
mengetahui jadwal KA di tempat penjagaannya sesuai dengan jadwal
perjalanan KA dan dalam melaksanakan dinas tidak boleh hanya
menggantungkan semboyan genta.
(5) Semboyan 55 B dibunyikan :
a. Untuk membatalkan semboyan yang telah dibunyikan.
b. Apabila KA yang sebelumnya telah diberi semboyan 55 A1 atau
55 A2, dalam waktu 15 menit kemudian belum dapat berangkat dan
masuk ke petak jalan.
(6) Apabila seorang penjaga perlintasan sebidang atau penjaga jalur silang
pada petak jalan jalur ganda setelah menerima semboyan genta 55 A
dari dua jurusan, kemudian menerima semboyan pembatalan 55 B,
penjaga harus menunggu salah satu dari kedua KA yang telah
diberitakan lewat. Dengan demikian, penjaga dapat mengetahui
bahwa semboyan yang dibatalkan tersebut adalah untuk KA yang
belum lewat.
(7) Semboyan 55 C diperdengarkan jika ada bahaya mengancam di jalur
KA sehingga penjaga harus berusaha menghentikan KA yang berjalan di
bagian jalur tersebut dan mengamankan perlintasan sebidang serta
jalur silang yang akan dilalui KA tersebut.
IV-48
Peraturan Dinas 3
IV-49
Peraturan Dinas 3
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 114
(1)
(2)
V-1