You are on page 1of 4

Continental Carbon India Limited (CCIL) merupakan perusahaan

pemroduksi carbon black yang dibentuk atas persetujuan dari Continental Carbon
Company (CCC), USA dari asset carbon black Oriental Carbon & Chemicals Ltd.
Continental Carbon India Ltd memproduksi carbon black melalui proses furnace
menggunakan teknologi berlisensi dari Continental Carbon Company, USA.
Proses pembuatan carbon black pada perusahaan Continental Carbon India
Limited (CCIL) dimulai dari

kedatangan supply CBFS (Carbon Black Feed

Stock) yang sudah dibeli dari perusahaan pengilangan minyak. Carbon Black
Feed Stock yang diterima akan dialirkan masuk ke dalam tangki penampung.
Jumlah tangki penampung yang dimiliki perusahaan ini lebih dari satu (pada
gambar terlihat ada dua). Hal ini bertujuan untuk menghindari terganggunya
proses produksi apabila terjadi keterlambatan pasokan supply bahan baku (yaitu
CBFS). Bahan baku utama dalam proses pembuatan carbon black pada
perusahaan CCIL merupakan Carbon Black Feed Stock, yaitu campuran antara
hidrokarbon C12 dan komponen lebih tinggi lainnya yang kaya akan naphtalene,
methyl-indenes, anthracene, flourine dan komponen poli aromatik lainnya. CBFS
ini berasal dari fraksi petroleum yang dipecah pada temperatur tinggi.
CBFS yang ditampung pada tangki penampung yang akan diproses
selanjutnya dialirkan kedalam blending tank yang bertujuan untuk memastikan
semua komponen tercampur merata. Setelah melewati blending tank, CBFS
dialirkan kedalam preheater untuk pemanasan awal. Selain pemanasan awal untuk
CBFS, udara yang akan digunakan untuk pembakaran juga dipanaskan. Tujuan
pemanasan awal ini adalah agar pembakaran didalam tangki tidak berlangsung
terlalu lama.
Setelah pemanasan awal, CBFS yang telah melewati preheater akan
terbagi menjadi dua aliran, satu aliran berfungsi sebagai pasokan bahan bakar bagi
api reaktor (reaktor yang digunakan adalah tubular furnace), dan satu aliran lagi
masuk kedalam reaktor untuk diproses agar menghasilkan carbon black. Proses
yang dialami CBFS ini merupakan proses yang disebut sebagai metode furnace.
Metode furnace ini merupakan metode dekomposisi termal feedstock secara
kontinu dengan memanfaatkan pembakaran antara udara dan CBFS yang akan

meningkatkan temperatur hingga 1300oC. Seirinng meningginya, terbentuklah


atmosfer bertemperatur tinggi yang menyebabkan CBFS teratomisasi secara
kontinu dikarenakan aktivitas dekomposisi termal. Hasil pembakaran yaitu, gas
bertemperatur tinggi dan carbon black yang terbentuk dibagian hilir reaktor
disemprot dengan air untuk menghentikan reaksi.
Proses yang terjadi di dalam reaktor menghasilkan asap yang merupakan
campuran antara karbon dan gas-gas. Asap ini kemudian dialirkan menuju quench
tower untuk didinginkan hingga mencapai temperatur jenuh. Selanjutnya asap
dialirkan melalui pipa menuju Main Bag Filter Screw Conveyor untuk difilter
melalui 3000 kantong filter individual dimana molekul-molekul karbon black
akan ditangkap dan dipisahkan dari gas. Dari bag filter house, sisa asap diarahkan
ke filter tambahan untuk menghasilkan udara bersih yang selanjutnya dilepas ke
atmosfer. Sementara itu, molekul carbon black yang terkumpul di Main Bag
Filter Screw Conveyor akan secara otomatis dikocok dari bag dan tertarik oleh
gravitasi kedalam pipa pengumpul yang kemudian diarahkan ke micro pulverizer.
Didalam micro pulverizer, carbon black yang ukurannya masih belum seragam
dihancurkan lagi.
Dari micro pulverizer, butiran-butiran halus dari carbon black masuk ke
dalam siklon untuk dipisahkan antara butiran yang sudah cukup kecil dan butiran
yang masih berukuran besar dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Jika butiran
masih berukuran besar, butiran carbon black akan kembali masuk kedalam micro
pulverizer untuk dihancurkan menjadi lebih halus lagi, dan untuk yang sudah
berukuran cukup halus akan masuk ke dalam akumulator, dikumpulkan untuk
selanjutnya masuk kedalam pelletizer. Pada unit pelletizer, carbon black yang
ringan dibentuk menjadi pellet dengan menambahkan air dan pellletizing agent
sebagai bahan pengikat. Didalam pelletizer, molekul-molekul carbon black akan
digabungkan dengan kabut air halus untuk menciptakan butiran yang seragam
yaitu produk karbon black. Butiran-butiran seragam yang disebut sebagai pelet ini
kemudian akan dilewatkan ke dalam rotary dryer. Pada rotary dryer terdapat tiga
aliran masuk yaitu aliran pertama natural-gas yang berasal dari purge gas blower
, aliran kedua gas panas dari combustor yang merupakan alat penyalur uap yang

dikondensasi masuk menuju rotary dryer, aliran ketiga merupakan bahan yang
telah berbentuk pellet yang dialirkan masuk ke dalam rotary dryer untuk
mendapatkan kandungan kelembaban kurang dari 0,25%. Rotary dryer atau bisa
disebut drum dryer merupakan alat pengering berbentuk sebuah drum yang
berputar secara kontinyu yang dipanaskan dengan tungku atau gasifier. Alat
pengering ini dapat bekerja pada aliran udara melalui poros silinder pada suhu
1200-1800oF tetapi pengering ini lebih seringnya digunakan pada suhu 400-900 oF
. Pengering rotary dryer biasa digunakan untuk mengeringkan bahan yang
berbentuk bubuk, granula, gumpalan partikel padat dalam ukuran besar.
Pemasukkan elektrostatis dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan
berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan, gerakan
berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat berasal dari uap
listrik, batubara, minyak tanah dan gas. Debu yang dihasilkan dikumpulkan
oleh scrubber dan penangkap air. Sedangkam prinsip kerja combustor itu sendiri
dengan cara mengumpankan bahan bakar dan udara dengan sistem kompresi,
combustor kemudian memanaskan udara dengan tekanan konstan.
Setelah kandungan pelet mencapai kelembaban kurang dari

0,25%

kemudian pelet tersebut dialirkan menuju magnetic separator untuk memisahkan


carbon black dari campuran lainnya, sehingga didapatkan produk carbon black.
Magnetic separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan material padat
berdasarkan sifat kemagnetan suatu bahan. Alat ini terdiri dari pulley yang dilapisi
dengan magnet baik berupa magnet alami maupun magnet yang berada disekitar
arus listrik. Alat pemisah fase padat padat ini memiliki prinsip kerja yaitu
dengan melewatkan suatu material campuran (padatan non-logam dan padatan
logam) pada suatu bagian dari magnetic separator yang diberi medan magnetik,
maka padatan logam akan menempel (tertarik) pada medan magnetik oleh karena
adanya garis-garis medan magnetik sehingga padatan logam akan terpisah dari
campurannya.
Kemudian produk diangkut menggunakan bucket elevator yang memiliki
bentuk seperti timba yg berputar dan mengambil material dari bawah ke atas oleh
rantai. Selanjutnya digunakan Screw conveyor yang berbentuk seperti sekrup bisa

tunggal / ganda yg berputar pada poros, sehingga material akan terangkut


melewati celah sekrup dan dibawa ke ujung.
Silo digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara (proses batch
waktu simpan max.8 hari) dikarenakan proses packaging menggunakan Auto
Packer. Selanjutnya produk yang sudah melalui proses pengepakkan ditampung
didalam platform sebelum didistribusikan ke konsumen.

You might also like