Professional Documents
Culture Documents
1.
a. Nama
: Ny. A
b. Umur
: 80 tahun
c. Pendidikan terakhir
: SD
d. Agama
: Islam
e. Status perkawinan
: Sudah menikah
f. Alamat
g. Telepon
: -
h. Jenis kelamin
: Perempuan
: Ny. S
: Anak Usila
k. Alamat
l.
2.
: Perempuan
Riwayat Keluarga
a. Pasangan
1). Nama
: Tn. S
2). Umur
: 83 tahun
3). Pekerjaan
: Pengangguran
4). Alamat
5). Hidup/mati
: Hidup
6). Kesehatan
b. Anak
1). Nama
: Ny. S
2). Alamat
3). Hidup/mati
: Hidup
3.
Riwayat Pekerjaan
Klien mengatakan saat masih muda bekerja sebagai petani dengan suami, sekarang ini klien
hanya tinggal dirumah tidak bekerja seperti sebelumnya dikarenakan kondisi fisiknya yang
semakin melemah serta faktor usia yang semakin tua.
4.
5.
Riwayat Rekreasi
Klien mengatakan bahwa dirinya jarang pergi untuk rekreasi. Waktunya hanya dihabiskan
dirumah untuk berkumpul dengan suami serta anak dan cucunya yang tinggal di depan
rumahnya.
6.
7.
Kebiasaan Ritual
Klien mengatakan sholat 5 waktu, terkadang ikut puasa di bulan Ramadhan dengan penuh,
klien juga ikut pengajian setiap minggunya jika kondisinya sehat.
8.
a. Obat-obatan
klien mengatakan tidak mengonsumsi obat obatan tertentu, jika klien sakit klien berobat ke
Bidan.
b. Status Imunisasi
Status imunisasi klien lengkap
c. Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
d. Penyakit yang diderita
Klien mengatakan bahwa dirinya sering merasa pusing (nyeri kepala), pusing dirasakan saat
beraktivitas dan hampir sering. Klien mengatakan seperti dipukul-pukul dan menunjukan
skala nyeri 2. Pasien sering memegang kepalanya yang sakit dan tampak lemah. Pandangan
kabur saat jalan, kepala seperti berputar-putar dan terkadang seperti akan jatuh sehingga
klien sangat berhati-hati saat akan berjalan. Klien mempunyai penyakit hipertensi.
e. Nutrisi
Klien mengatakan sehari makan 3 kali, makan hanya habis porsi dengan nasi, lauk pauk
dan terkadang tanpa sayuran.
9.
10.
1.
a.
b.
c.
Tinjauan Sistem
Tinjauan sistem
Keadaan umum
Kesadaran
TTV
Suhu : 37OC
d. Integumen
e. Kepala
f. Mata
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Payudara
Paru-paru
: Baik
: Compos mentis
: TD : 160/90 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
RR : 22 kali/menit
: CRT > 2 detik,turgor kulit jelek, kulit sawo matang, kriput
: Mesochepal, tidak ada kelainan
: Konjungtiva anemis, sklera an ikterik, bentuk simetris,
pandangan kabur, fungsi penglihatan berkurang
: Bentuk simetris, bersih, fungsi pendengaran berkurang
: Bentuk simetris, tidak ada polip
: bentuk simetris, pengecapan normal
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
: Simetris
: I : Bentuk simetris
P : Taxtil fremitus sama, pengembangan dada sama
P : Sonor
A :Vesikuler, irama teratur
m. Jantung
: I : Bentuk simetris
P : Ictus cordis teraba di ics 5 dibawah puting susu
P : Redup/ pekak
A : Reguler
n. Gastrointestinal
: I : Simetris, tidak ada bekas luka
A : Bising usus 8 x/ menit
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
o. Perkemihan
: BAK klien lancar, tidak ada keluhan
p. Genetalia
q. Muskuluskeletal
r. System Syaraf Pusat
s. System endokrin
t. System immune
u. System pengecapan
v. System penciuman
w. Psikososial
C
D
E
INDEKS KATZ
KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,ke kamar
tambahan
F
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, berpindah, dan
G
Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, F
Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPMSQ)
Skor
No.
Pertanyaan
Jawaban
+
Tanggal berapa hari ini?
19 Februari 2014
+
Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal, tahun)
Sabtu
+
Apa nama tempat ini?
Jatimulya
Berapa nomor telpon Anda?
Dimana alamat Anda? (tanyakan hanya bila klien tidak
mempunyai telepon)
+
Berapa umur Anda?
80 tahun
Kapan Anda lahir?
1935
Siapa presiden Indonesia sekarang?
Susilo
Bamb
Yudhoyono
Fungsi
Adaptasi
APGAR keluarga
Uraian
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk
2.
3.
Hubungan
Pertumbuhan
4.
Afeksi
5.
Pemecahan
Analisa hasil :
Skor : 8-10 : fungsi sosial normal
Skor : 5-7 : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4 : fungsi sosial kurang/suka menyendiri
Berdasarkan data, maka Ny. A memperoleh nilai 8. Maka lansia tsb mempunyai fungsi sosial
norma
PENGKAJIAN FISIK PADA LANSIA
2.1 Asuhan Keperawatan Lanjut Usia
2.1.1 Pengertian Asuhan Keperawatan Lanjut Usia
Asuhan keperawatan (DPP PPNI, 1999):
Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang
langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan,
dalam upaya pemenuhan KDM, dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
2.
(life support)
3.
tepat
4.
Peningkatankesehatan(healthpromotion)
2.
Pencegahanpenyakit(preventif)
3.
Mengoptimalkanfungsimental
4.
Mengatasigangguankesehatanyang umum
4.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
dan mobilitas.
2.
3.
4.
Observasi secara cermat, perhatian yang detail, dan catat hasil temuan.
5.
Deteksi terhadap bau adalah bagian dari inspeksi. Bau badan tidak sedap dapat
terjadi akibat higiene yang buruk dan penyakit.
Bau parfum yang kuat menandakan terbatasnya indera penciuman.
Perawat waspada terhadap bahaya keamanan jika klien tidak dapat mendeteksi
gas/rokok.
Tabel 3.1 Pengkajian umum pada inspeksi.
Langkah
Inspeksi
cara
dan Manuver
masuk ruangan.
aman
dan
bertujuan
dalam
klien lingkungan.
menyesuaikan
lingkungan
dengan
saat
Penyimapngan :
Berjalan tanpa tujuan, ragu, mundur, postur, dan
gerakan agresif.
Perkenalan diri dan Klien membuat kontak mata, ekspresi wajah sesuai
jabat tangan.
dengan
percakapan,
memperkenalkan
diri,
dan
menjulurkan tangan.
Penyimpangan :
Tidak membuat kontak mata, menarik diri dari
berjabat
tangan,
tidak
menyambut
pemeriksaan
diri
setinggi
dengan
jelaskan
tujuan
pertemuan.
Penyimpangan :
Ekspresi wajah ansietas, nyeri, apatis, bermusuhan,
takut, mudah terlihat perhatiannya.
Observasi
(terutama
rambut,
dan
Penyimpangan :
perkiraan
penampilan usia.
Inspeksi
perkembangan
tubuh.
Penyimpangan :
Tinggi atau pendek berlebihan, ukuran atau bentuk
tubuh
asimetris,
penurunan
otot,
penggunaan
kegemukan
otot
berlebihan,
atau
penampilan
kaheksia.
Perhatikan
berdandan
hygiene.
bau.
Penyimpangan :
Rambut tidak disisir dan kotor, kuku kotor dan kasar,
pakaian kotor, tidak rapid an tidak tepat, kacau dalam
kombinasi, bau badan tidak sedap, napas bau busuk,
bau seperti ammonia.
Observasi
wajah.
Perhatikan bicara :
a.
Pemahaman
berespon
instruksi,
pemakaian
terhadap
kata
pertanyaan
terlalu
dan
banyak
dan
Artikulasi
Mengucapkan
dengan
jelas.
Langkah
sedang
cepat,
ragu,
gagap,
pengulangan,
atau
Orientasi
status
Berorientasi terhadap orang tempat, dan waktu.
Penyimpangan :
Tidak
(nama,
mampu
memberikan
alamat,
tanggal
data
biografi
lahir),
tidak
akurat
mampu
Perhatian
Konsentrasi
dan Menyebutkan
menjawab
riwayat
pertanyaan
dengan
dengan
jelas,
logis
langsung
dan
tanpa
Penyimpangan :
Penurunan/perlambatan
berpikir
menyimpang
respon
dari
subjek,
(depresi),
tidak
relevan,
Penilaian
Respon
menunjukan
kemampuan
mengatur
diri,
Memori
Palpasi
Melalui sentuhan karakteristik tekstur tubuh, suhu, ukuran ketajaman, dan
gerakan dibedakan dengan bagian tangan dan jari yang berbeda. Ujung jari
paling sensitive untuk menyentuh, dengan sensitivitas yang ditingkatkan
menggunakan gerakan sedikit memutar. Telapak tangan dan permukaan dorsal
digunakan untuk membedakan vibrasi dan memperkirakan suhu.
Tangan yang hangat dan kuku jari yang pendek penting untuk
kenyamanaan klien. Posisi klien relaks, palpasi yang lembut dan tenang. Area
yang diketahui nyeri tekan sebaiknya dipalpasi terakhir.
Karena sensitivitas terhadap sentuhan dapat dangkal pada tekanan
kontinu dan berat jari tangan, perawat harus menggunakan sedikit palpasi pada
awalnya. Palpasi dalam untuk memeriksa isi abdomen, tekanan yang berlebilhan
akan menurunkan sensitivitas. Tekanan diberikan dengan ujung jari saat susunan
jari pertama melakukan palpasi.
Teknik bimanual dengan kedua tangan untuk menekan organmasa antara
ujung jari untuk mengkaji ukuran dan ketajaman. Ballottement adalah teknik
palpasi yang digunakan untuk mengevalusi konsistensi organ atau tegangan
cairan dengan gerakan ujung jari yang kuat mengetuk. Tekanan digunakan
dengan ujung jari, sementara ujung jari pendeteksi mengkaji kekuatan.
1.
kartilago dan ligament. Penurunan massa tulang dapat menimbulkan nyeri dan
melelahkan saat palpasi.
4.
peningkatan keriput.
5.
Penebalan
dinding
arteri
dan
penurunan
elastisitas
mengakibatkan
Perkusi
Digunakan untuk mengkaji ukuran, posisi dan densitas struktur dasar.
Perkusi terdiri atas ketukan tajam yang menghasilkan vibrasi dan gelombang
bunyi lanjut. Gelombang bunyi terdengar seperti nada perkusi, perkusi mengkaji
adanya udara, cairan serta materi padat dan struktur dasar.
Metode perkusi langsung yaitu menyentuh permukaan tubuh secara
langsung dengan satu/dua jari secara terpisah. Metode perkusi langsung sering
digunakan dan paling umum. Teknik ini dilakukan dengan menempatkan falang
distal dari jari tengah (pleksimeter) tangan nondominan mendatar terhadap area
yang deperkusi. Pukulan perkusi dengan ujung jari tangan dominan. Target
pukulan adalah persendian antara falangeal dari jari pleksimeter, atau area distal
pada persendian tersebut. Pikulan dihantarkan dengan gerakan dari pergelangan
tangan. Pukulan harus tajam dan cepat, tarik kembali pergelangan dengan
cepat. Kuku jari harus pendek.
Bunyi yang dihasilkan oleh perkusi diklarifikasikan menurut sipat akustik
dan nada yang dihasilkan, dari yang paling keras sampai yang paling lembut.
Karena sensasi taktil tumpul pada lansia, palpasi dalam penting untuk
mendapatkan respon pada waktu mengkaji sensasi.
Intentitas
atau
Contoh
Tinggi nada
Berhubung
an
lokasi
kualitas
Dengan
usia
Timpani
Keras, seperti
Kualitas
Gelembung
Bunyi
darm.
musik tinggi.
udara gaster,
Bervariasi
usus.
tergantung
isi usus
(pekak
sampai
datar).
Hiperesonan
Keras,
Sangat
Emfisiema
booming
rendah.
paru.
Hiperesonan
pada klien
yang sangat
kurus,
lansia.
Resona
Keras, gaung.
Rendah.
Paru normal.
Sedang,
Tinggi.
Hepar.
Tinggi.
Paha.
Pekak
seperti
gedebuk.
Datar
Lembut
pekak.
Auskultasi
Auskultasi merupakan proses mendengarkan suara yang dihasilkan oleh organ
dan jaringan tubuh. Teknik ini digunakan untuk mengkaji jantun,g paru, leher,
dan abdomen.
Bunyi dikarakteristikan menurut tinggi nada, intensitas, kualitas, dan
durasi. Tinggi nada adalah ukuran gelombang per detik, makin banyak
gelombang
maka
akan
menghasilkan
frekuensi
dan
tinggi
nada
lebih
Fisik
a.
Wawancara:
minum obat
b.
Pemeriksaan Fisik
Psikologis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif, daya ingat, proses fikir, alam
Sosial ekonomi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah
g.
h.
i.
ada.
4.
Spiritual
a.
agamanya
b.
keagamaan
c.
d.
Temperatur/suhu tubuh
a.
b.
2.
Denyut nadi
a.
b.
3.
Respirasi ( pernapasan)
a.
b.
4.
Tekanan darah
a.
b.
5.
6.
Tingkat orientasi
7.
Memori ( ingatan )
8.
Pola tidur
9.
Penyesuaian psikososial
Sistem persyarafan
1.
2.
a.
b.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
6.
Gangguan sensori
7.
Ketajaman pendengaran
a.
b.
Tinitus
c.
8.
Sistem kardiovaskular
1.
2.
3.
4.
Pusing
5.
Sakit/nyeri
6.
Edema
Sistem Gatrointestinal
1.
Status Gizi
2.
Asupan Diet
3.
4.
Status Gizi
5.
Asupan Diet
6.
7.
8.
9.
Sistem Genitourinaria
1.
2.
air kecil)
3.
4.
5.
Disuria
Sistem Reproduksi
Seksualitas
a.
b.
c.
Gangguan ereksi
d.
e.
f.
Sistem Integument
1.
Kulit
a.
b.
c.
d.
Perubahan pigmen
2.
3.
Keadaan kuku
4.
Keadaan rambut
5.
Sistem Muskuloskeletal
1.
Kontraktur
a.
Atrofi otot
b.
Tendon mengecil
c.
Ketidakadekuatangerakan sendi
2.
Tingkat mobilisasi
a.
b.
Keterbatasan gerak
c.
Kekuatan otot
d.
3.
Gerakan sendi
4.
Paralisis
5.
Kifosis
Psikososial
1.
2.
3.
4.
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban Ya: masalah emosional positif (+)
Interpretasi Hasil:
Klien tidak mengalami gangguan emosional.
2.7.3 Spiritual
Klien beragama Islam
Kegiatan keagamaan yang dilakukan klien yaitu solat dan mengaji
Klien mengatakan dahulu sebelum sakitnya bertambah parah, klien biasa
melakukan ibadah di mesjid ataupun mengikuti pengajian, namun semenjak
sakit bertambah parah klien menjadi jarang keluar rumah dan mengikuti
kegiatan-kegiatan di lingkungan sekitar rumah.
2.7.4 Pengkajian Fungsional
Barthel Indeks
No
Kriteria
Makan
Dengan
Bantuan
Mandiri
Keteranga
Frekuensi : 3 kali/hari
10
Minum
10
Frekuensi : 6-8gelas/
Jumlah : 1500 cc
10
10
Frekuensi : setiap ha
10
menyiram)
6
Mandi
10
10
Mengenakan pakaian
10
10
Frekuensi : 1 2 kal
Frekuensi:1 kali/hari
10
Konsistensi: normal (
11
Olah raga/Latihan
Frekuensi: 5
Jenis: -
13
Rekreasi/pemanfaatan waktu
Kadang-kadang
10
luang
Jenis: jalan-jalan
Total
120
: Mandiri
60-125
: Ketergantungan sebagian
55
: Ketergantungan total
BENAR
NO
1
Orientasi
Bahasa
TOTAL NIL
18-22
17
KRITERIA
a.
NIL
AI
terbuka
tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi
usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke
bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri
pertama kali
duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka
tertutup
tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi
usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke
bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri
pertama kali
duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup
tertutup
Membungkuk
b.
2.
3.
4.
5.
Pertahankan
kenyamanan
klien.
Berikan
selimut
untuk
menambah
7.
Beritahu hasil temuan pada klien untuk menenangkan hati jika mungkin.
Dorong klien untuk mengajukan pertanyaan.
8.
9.
Spigmomanometer.
1.
2.
Thermometer.
3.
4.
Otoskop.
5.
6.
Oftalmoskop.
7.
Palu perkusi.
8.
Pena lampu.
9.
Media kultur.
2.
3.
Speculum vagina.
4.
5.
6.
Kaca mikroskop.
7.
Perekat/fiksasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian Asuhan Keperawatan Lanjut Usia
Asuhan keperawatan (DPP PPNI, 1999):
Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung
diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam
upaya pemenuhan KDM, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan,
berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan,
dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia
6.
7.
8.
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
3.2 Saran
Kita
sebagai
mahasiswa
keperawatan
sebaiknya
mempelajari
mengenai
DAFTAR PUSTAKA