Professional Documents
Culture Documents
DI RUANG CEMPAKA
RSUD RAA SOEWONDO PATI
Disusun Oleh :
Ali Masykur
Profesi Ners
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Selain nutrisi yang tepat yang menunjang perkembangan otak sejak janin
hingga usia anak-anak, otak juga membutuhkan makanan dari luar tubuh. Para
ahli menunjukkan bahwa bermain adalah makanan otak dari luar tubuh yang
efektif menunjang tumbuh kembang anak seara optimal. Bermain merupakan
suatu aktifitas untuk memperoleh suatu kesenangan tanpa memikirkan hasil akhir,
yang dilakukan secara spontan dan tanpa paksaan dari orang lain untuk memenuhi
kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental sehingga anak dapat
mengekspresikan perasaannya.
Masa anak sekolah adalah masa anak pertengahan atau masa yang terjadi
pada anak usia 6-12 tahun. Pada masa itu adalah waktu yang penuh berisi dengan
kegiatan fisik yang luar biasa. Pada perkembangan emosi dan sosial anak sekolah
belajar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pada anak, mulai belajar untuk
berteman yang pada dasarnya adalah memasuki masa sosialisasi anak. Anak masa
sekolah yang harus dirawat dirumah sakit akan mempengaruhi masa
perkembangannnya yang artinya mempengaruhi dalam bersosialisasi dengan
temannya. Salah satu cara untuk mengatasi hal itu adalah dengan bermain.
Beberapa jenis permainan yang tepat diberikan pada usia sekolah adalah
cooperative play yaitu bermain dalam kelompok, berdiskusi dan merencanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan juga memperoleh tujuan
kompetisi. Contoh permainan tersebut antara lain: mainan kartu, pekerjaan
tangan, pengumpulan perangko, teka-teki, ular tangga. Pada kesempatan ini
kelompok memilih permainan ular tangga.
B. TUJUAN
1.
Tujuan umum
Setelah dilakukan terapi bermain diharapkan dapat membantu tumbuh
kembang anak tetap optimal
2.
Tujuan khusus
Setelah mengikuti program bermain selama 30 menit, anak dapat :
C. SASARAN
Anak usia sekolah (6-12 tahun) dengan diagnosa yaitu anak K dengan
diagnosa Febris.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A.
KARAKTERISTIK SASARAN
Anak pra sekolah bermain dengan bersosialisasi dengan kelompoknya. Anak
akan bermain untuk memenuhi kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan
mental sehingga bisa mengekspresikan perasaannya.
B.
ANALISA KASUS
Berdasarkan hasil pengamatan selama praktek klinik beberapa anak merasa
takut jika didekati oleh perawat. Dampak hospitalisasi pada masa prasekolah
yaitu
Waktunya singkat
Sederhana
Mejaga keamanan
D.
BAB III
METODOLOGI BERMAIN
A. DESKRIPSI PERMAINAN
Pada saat anak bermain ular tangga, anak berinteraksi dengan lawan
mainnya, berdiskusi dan merencanakan sesuatu untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan bersama
B. TUJUAN PERMAINAN
Tujuan permainan ular tangga ini antara lain ;
Menumbuhkan sportivitas
G. WAKTU PELAKSANAAN
Permainan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Sabtu, 15 Oktober 2016
Waktu
J. PENGORGANISASIAN
skema
4
1
Keterangan :
1 : pemain : anak K
2 : alat permainan
3 : leader
4 : fasilitator : ali masykur
K. SISTEM EVALUASI
BAB IV
PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
A. Tahap Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2016
terhadap klien An. K di ruang cempaka RSUD RAA SOEWONDO PATI
ditemukan masalah kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan perubahan
pola sosial yang biasa sekunder terhadap hospitalisasi. Hal ini didukung dengan
data menurut keterangan ibu klien, klien di rumah biasa bermain dengan teman
sebayanya, saat perawat datang klien terlihat malu saat berinteraksi. Perubahan
pola sosial akibat hospitalisasi pada anak dapat memberikan dampak adanya rasa
cemas, khawatir dan takut pada diri anak. Sehingga sebagai salah satu intervensi
yang perlu diberikan adalah terapi bermain, selain untuk mempertahankan kontak
periodik perawat-klien juga untuk tetap menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak meskipun dalam perawatan. Maka pre planning kegiatan
disusun sekaligus menentukan jenis bermain yang akan dilakukan disesuaikan
dengan usia anak yaitu usia sekolah. Jenis permainan yang dipilih adalah bermain
ular tangga.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1.
Tujuan Umum
Menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah
2.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari terapi bermain ini adalah:
a.
b.
c.
Mengembangkan
aktifitas
dan
kreativitas
melalui
pengalaman bermain.
d.
e.
3.
Pelaksanaan
Terapi bermain ini dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2016 jam 10.30 WIB
bertempat di ruang Cempaka RSUD RAA SOEWONDO PATI dengan
rangkaian acara sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
C. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
Sebelum pelaksanaan kegiatan, pre planning telah disiapkan sehari
sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi hasil
Klien dapat menyelesaikan bermain dengan ular tangga
2.
Faktor Pendukung
1. Adanya motivasi yang tinggi dari klien untuk mengikuti terapi bermain.
2. Tersedianya media yang cukup memadai yaitu buku mewarnai yang berisi
gambar mobil dan pesawat sesuai permintaan klien pada saat kontrak awal.
3.
Hambatan
Tidak ada hambatan selama pelaksanaan terapi bermain
BAB V
PENUTUP
Permainan yang telah diselenggarakan disini sangatlah sesuai dengan jenis
permainan anak usia sekolah yaitu cooperative play dimana permainan ini merupakan
jenis permainan dalam kelompok, berdiskusi, merencanakan kegiatan untuk mencapai
tujian yang ditetapkan, dan juga untuk memperoleh tujuan kompetisi sehingga
dipilihlah bermain ular tangga pada An. K yang berusia 11 tahun
Pada saat anak dirawat di rumah sakit dapat mengakibatkan berhentinya
perkembangan normal pada anak dan menimbulkan masalah-masalah baru yang
berhubungan dengan ketakutan dan kecemasan. Sehingga perlu dikembangkan
adanya terapi bermain selama anak dirawat di rumah sakit. Dari terapi bermain yang
telah dilakukan terbukti bisa menimbulkan kedekatan perawat dengan anak sehingga
mengurangi kecemasan dan ketakutan anak terhadap proses perawatan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Anggani, Sudono. 2004. Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan
Usia Dini. Jakarta : Grafindo.
Narendra, Sularso, dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Jakarta :
Sagung Seto.
Wong Donna L. 2000. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa :
Monica Ester. Jakarta : EGC.