Professional Documents
Culture Documents
B. Data Subjektif
1.
Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2.
Keluhan utama
Ibu mengatakan keluar flek-flek dari kemarin tgl 06-03-2012 dan mengeluh perutnya
mules dan belum mengeluarkan jaringan.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche
: 12 tahun
Lama
: 5 hari
Sifat darah
: Cair
4. Riwayat perkawinan
Status perkawinan
: Menikah
Usia menikah pertama kali : 25 Tahun
5. Riwayat obstetrik : G2P1A0 Ah1
Ha
mil tang Umur
gal
kehami
ke
1
Ha
mil
20310
ini
Siklus
Teratur
Keluhan
: 30 hari
: teratur
: Tidak ada
Menikah ke
Lama
: 1 (satu)
: 3 Tahun
Persalinan
Nifas
penol
ong
kompli
kasi
J
K
BB
lahi
r
lakt
asi
kompli
kasi
lan
Jenis
persali
nan
Ater
m
Spont
an
Bida
n
Tidak
ada
26
00
gr
Asi
eks
Tidak
ada
pern
ah
Lepas
Tempat
Kelu
han
Tanggal
menggun
akan
alat
kontras
epsi
Ol
eh
Tem
pat
Al
as
an
7.
A.
B.
C.
Ibu mengatakan dari pihak keluarga suami dan ibu tidak punya riwayat keturunan
kembar.
d.
Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat oprasi
e.
Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat.
9.
Frekuensi
: 3x/minggu
1x/minggu
Keluhan
: Tidak ada
Tidak ada
f.
Pola aktivitas ( Terkait kegiatan fisik, olahraga )
Ibu mengatakan di rumah melakukan kegiatan sehari- hari yaitu memasak,mnyapu, dan
menjaga anak.
Ibu mengatakan jarang melakukan kegiatan olah raga.
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman
beralkohol.)
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu-jamuan dan minum minuman yang
beralkohol.
11. Data psikososial, spiritual, dan ekonomi ( pererimaan ibu/ suami/ keluarga terhadap
kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/ keluarga/ tetangga, perawatan
bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi keluarga )
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini.
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan ini.
Ibu mengatakan hubungan dengan suami,keluarga dan tetangga baik baik saja.
Ibu mengatakan akan melakukan perawataan bayi dengan baik
Ibu mengatakan selalu taan dalam melaksanakaan sholat 5 waktu
Ibu mengatakan selalu aktif dalam mengikuti kegiatan social.
Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga sangat baik.
12. Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan,persalina, nifas )
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilan
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang persalinan
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentanng nifas
13. Lingkungan yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan peliharaan )
Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah tidak ada berpengaruh buruk
Ibu mengatakan tidak memeliharaan hewan peliharaan dirumah.
C.
1.
Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Status emisional : Stabil
Tanda Vital
:
Tekanan Darah
: 120/70mmHg
Nadi : 83x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu : 36,50c
BB
: 52kg
TB
: 155 cm
2.
Pemeriksaan fisik
:Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan
abnormal,tidak ada nyeri tekan
:Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi,tidak pucat,tidak ada cloasma gravidarum.
:Simetris, tidak ada secret,sclera putih konjungtiva merah muda
:Simetris. Tidak ada polip. Tidak ada secret, tidak ada gerak cuping hidung saat
bernafas
:Simetris. Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada perdarahan gusi, lidah
bersih.
Telingga
:Simetris, tidak ada serumen, Pendengaran baik.
:Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis
:Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing,pernafasan teratur.
ara
:Simetris, putting susu menonjol, areola mammae hiperpigmentasi, tidak ada
benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
men
:Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas luka, tidak ada bekas operasi,
tidak ada linea nigra, tidak ada linea alba, tidak ada striae gravidarum.
Palpasi
Leopold I
: fundus tegang
Leopold II
: belum teraba
Leopold III
: belum teraba
Leopold IV
: belum teraba
Osborn test
: Tidak dilakukan
Pemeriksaan Mc. Donald
TFU
: - cm
TBJ : - gram
Auskultasi
DJJ
: - x/mnt
mitas atas
: Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5, tidak ada odema,
tidak ada sianosis, kuku bersih warna merah muda.
mitas bawah
: Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5, tidak ada odema, tidak
ada varices, reflek patella ada, kuku bersih warna merah muda.
alia luar
: Terjadi pengeluaran flek-flek, tidak ada odema, tidak ada bekas luka operasi, tidak
ada pembesaran kelenjar bartholini.
Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan
(Bila perlu)
Periksa Dalam
Tanggal: 07-03-2012
Pukul:10.10WIB
Indikasi
: keluarnya flek-flek
Hasil
: tidak ada pembukaan serviks
3.
Pemeriksaan penunjang
Tanggal:07-03-2012 Pukul:10.10 WIB
USG : Hasilnya janin masih ada di dalam uterus
4.
Data Penunjang
Dilakukan pemeriksaan PP test dengan hasil postif
Dilakukan pemeriksaan HB dengan hasil HB : 11,3gr%
II.
INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny.N umur 28 tahun G2P1A0AH1 umur kehamilan 12 minggu dengan
abortus iminens
Data Dasar:
DS: - Ibu mengatakan bernama Ny. N
Ibu mengatakan berumur 28 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan keduanya
Ibu mengatakan keluar flek-flek dan perutnya mules sejak kemarin pada tanggal 0603-2012 pukul 20.00 dan ibu mengatakan tidak ada jaringan yang keluar dari jalan lahir
ibu.
DO: KU: baik
Kesadaran: Composmentis
TTV: TD: 120/70mmHg
N: 83x/menit
R: 20x/menit
S: 36,5oC
BB: 52 kg
TB: 155 cm
inspeksi genetalia terdapat flek-flek
Hasil USG
: Janin ibu masih ada dalam uterus dan masih hidup, detak
jantung janin masih terdengar, gerakan janin masih ada.
Periksa Dalam
Tanggal: 06-03-2012
Pukul: 10.10 WIB
Hasil PD
: Tidak ada pembukaan serviks, serviks lunak.
B. Masalah
Ibu mengatakan dirinya sangat merasa cemas dengan kehamilannya
DS
: Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya
DO
: Muka ibu tampak cemas
III.
IV.
V.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
VI.
PERENCANAAN
Tanggal : 07-03-2012
Pukul : 10.15WIB
Beritahu ibu tentang hasil dari pemeriksaan
Jelaskan pada ibu tentang kondisi ibu sekarang
Beritahu ibu untuk tirah baring
Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi hubungan seksual
Beritahu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sehat dan seimbang
Berkolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan ginekologi untuk terapi obat
Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
Lakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan
PELAKSANAAN
Tangga
: 07-03-2012
Pukul : 10.15WIB
1.
Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaannya bahwa ibu dalam keadaan baik, TB:
120/70mmHg, Suhu : 36.50c, Nadi 83x/menit, Pernapasan 20x/menit.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
VII.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Memberitahi ibu tentang kondisinya sekarang ibu mengalami abortus imenens yaitu
perdarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan suatu
kehamilan. Kehamilan ibu masih bisa dipertahankan atau berlanjut.
Memberitahu ibu untuk tirah baring artinya ibu tidak boleh bangun dari tempat tidur
selama keluhan seperti flek flek dan nyeri perut masih ada, semua dilakukan ditempat
tidur baik makan, minum, BAK, BAB, fungsinya agar tidak terjadi kontraksi pada uterus
saat bangun atau berdiri dan berisiko terjadi abortus insipiens.
Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup yaitu pada siang hari selama 2 jam,
malam hari 8 jam, mengurangi pekerjaan yang membuat stress atau pekerjaan berat,
untuk sementara jangan melakukan hubungan seksual.
Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sehat dan seimbang
seperti kabohidrat (nasi, roti, kentang), protein (ikan, telur, tempe, tahu), lemak (daging),
vitamin (sayuran dan buah- buahan), mineral ( air putih ), kalsium (susu dan keju).
Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan untuk pemberian terapi
obat yaitu Fhe Nobarbital 3x10mg, vitamin B kompleks 1x1, Asam Mefenamat 500mg
3x1, Vitamin K tablet 2x1, Tablet Fe 1x1, Vitamin C 1x1
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika terjadi keluhan atau
perdarahan yang banyak
Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada status pasien.
EVALUASI
Tanggal
: 07-03-2012
Pukul : 10.15 WIB
Ibu sudah mengetahiu tentang hasil pemeriksaannya.
Ibu tahu tentang abortus imminens.
Ibu bersedia untuk tirah baring.
Ibu bersedia istirahat yang cukup.
Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Terapi obat telah diberikan sesuai intruksi dokter obsgyn.
Ibu bersedia kunjungan ulang jika ada keluhan.
Sudah melakukan dokumentasi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.
Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan .
2.
Faktor predisposisi terjadinya abortus yaitu faktor maternal, riwayat obstetri
yang kurang baik, riwayat infertilitas, adanya kelainan atau penyakit yang menyertai
kehamilan, berbagai macam infeksi, paparan dengan berbagai macam zat kimia,
trauma abdomen/pelvis pada trimester pertama, kelaianan pertumbuhan hasil konsepsi,
kelainan pada plasenta, kelainan traktus genetalia seperti inkompetensi serviks.
3.
Patofisiologi terjadinya abortus yaitu berawal dari perdarahan desiduabasalis,
diikuti nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan
dianggap benda asing dalam uterus dan uterus berkontraksi.
4.
Manifestasi klinik abortus yaitu terlambat haid atau amenore kurang dari 20
minggu, keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan darah normal
atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau
meningkat, perdarahan pervaginam, rasa mulas atau keram perut di daerah atas
simfisis.
5.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu tes kehamilan, pemeriksaan
Doppler atau USG, pemeriksaan kadar fibrinogen darah.
6.
Berdasarkan jenisnya, abortus dapat dibagi menjadi empat yaitu abortus
spontan, abortus profokatus, abortus profokatus terapetikus dan abortus profokatus
kriminalis. Sedangkan berdasarkan keadaan janin yang sudah dikeluarkan, abortus
dibagi atas abortus imminens, abortus insipiens, abortus inkomplit, abortus komplit,
abortus abortion, abortus terapeutik dan abortus septik.
7.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari abortus adalah perdarahan, perforasi,
syok, infeksi dan kelainan pembekuan darah.
8.
Penatalaksanaan pasca abortus adalah mencari penyebab abortus, observasi
involusi uterus dan kadar B-hCG 1-2 bulan kemudian serta pasien dianjurkan
memakaian kontrasepsi kondom atau pil.
B.
Saran
1.
Untuk Petugas kesehatan
Meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam fungsinya sebagai pelaksana kesehatan,
serta tertib meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Seseorang
tenaga kesehatan harus meningkatkan kerjasama yang baik dengan petugas
kesehatan yang lain serta dengan klien dan keluarga
2.
Bagi klien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik dari klien
dalam usaha memecahkan masalah klien
3.
Bagi pendidikan
Lebih meningkatkan kualitas pendidikan sehingga mahasiswa dapat bekerja dilahan
praktek dengan baik
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan,
ketrampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada
klien.
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan menyeluruh dari kepada
kliennya, yang merupakan suatu proses manajemen kebidanan yang diselenggarakan untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang
disusun secara sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai
dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien. Standar 7
langkah varney
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yang biasa disebut dengan 7 langkah Varney
yang berurutan dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk
suatu karangan lengkap yang dapat diuraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci dan
ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Langkah I (Pertama) : Pengumpulan Data Dasa
Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan
cara:
1. Data Subjektif
Keluhan utama pada pasien dengan abortus inkomplit adalah perut bagian bawah terasa nyeri
dan keluar darah bergumpal.
Riwayat kesehatan untuk mengkaji riwayat kesehatan pasien saat ini yang merupakan resiko
tinggi terhadap abortus inkomplit yaitu hipertensi, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria,
diabetes mellitus, dan
1. Data Objektif
Keadaan umum: keadaan umum pada pasien dengan abortus inkomplit adalah baik, sedang atau
cukup
Pemeriksaan fisik:
Tanda-tanda vital meliputi : Tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu
Genetalia: pada pasien abortus inkomplit, pada pemeriksaan inspekulo terlihat Ostium uteri
Eksternum (OUE) terbuka dan terlihat darah mengalir.
2. Langkah II (Kedua) : Interprestasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa dan
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atau data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosa yang spesifik dan apabila ditemukan masalah dapat segera ditentukan kebutuhan yang
diperlukan berdasarkan masalah.
Berdasarkan tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka dapat
ditentukan: nyG..P..A..H..usia kehamilanminggu dengan abortus inkomplit.
Dasar : ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah dan keluar darah bergumpal dari jalan lahir.
Masalah : masalah pada pasien abortus inkomplit adalah perasaan cemas karna ada rasa nyeri
pada perut bagian bawah dan perdarahan banyak.
Kebutuhan : Berikan ibu dukungan psikologis dan penjelasan tentang abortus inkomplit.
3. Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada masalah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,
bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat
bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi. Pada langkah ini
penting sekali melakukan asuhan yang aman.
Pada kasus abortus inkomplit adalah terjadinya perdarahan terus-menerus yang dapat
menyebabkan syok, kekurangan darah, menyebabkan infeksi dan abortus inkomplit.
4. Langkah IV (Keempat) : Identifikasi Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.
Mengumpulkan dan mengevaluasi data yang menunukkan situasi yang memerlukan tindakan
segera. Meliputi: penanganan perdarahan, penanganan syok, dilakukan curetage, penanganan
infeksi, pasang infus, beri cairan kistoloid isotonik dengan kecepatan 30-40 tetes permenit, beri
antibiotika.
5. Langkah V ( kelima ) : Merencanakan Asuhan Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan lanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang
telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak
lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya apa yang sudah
diidentifikasikan dari kondisi klien atau dari siapa masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada
masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial, ekonomi, kultural atau masalah psikologis. Oleh
karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil
pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum
melaksanakannya.
Asuhan yang direncanakan pada pasien abortus inkomplit adalah:
1. Jika perdarahan tidak banyak dan kehamilan kurang dari 16 minggu evaluasi dapat
dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum.
2. beri ergometrin 0,2 mg Im atau misoprostol 400 Mcg per oral dan infus oksitosin 20 unit
dalam 500 ml cairan IV.
3. observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
4. catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan
5. beritahu pada pasien dan keluarga bahwa tindakan medis telah selesai dilakukan tetapi
pasien masih memerlukan perawatan.
6. Langkah VI (Enam) : Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
ke lima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan sepenuhnya oleh
bidan atau tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung
jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya : memastikan agar langkah-langkah
tersebut benar-benar terlaksana).
Pelaksanaan pada pasien abortus inkomplit dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat.
7. Langkah VII (Ketujuh) : Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan, apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa
sebagian rencana tersebut telah efektif sedangkan sebagiannya lagi belum efektif (Dian, 2012).
BAB III
TINJAUAN KASUS
No MR
:16106
1. Pengkajian
o Identitas / Biodata
Ibu
Nama
: Ny. N
Umur
: 32 Tahun
Suku / Bangsa
: Minang
Agama
: Islam
Pendidikan
: PT
Pekerjaan
: Guru
Alamat
No. Telepon
Suami
Nama
: Tn. F
Umur
: 30 Tahun
Suku / Bangsa
: Minang
Agama
: Islam
Pendidikan
: PT
Pekerjaan
: PNS
Alamat
No. Telepon
: 081374614612
: Ny. E
Alamat
No. Telepon
: Tidak Ada
Anamnesa
o Pada Tanggal :26 Januari 2015
Keluhan Utama
:Pasien mengatakan keluar darah bergumpal dari kemaluannya disertai
nyeri perut sejak dua hari yang lalu, dan pernah keluar bercak darah dari kemaluannya satu bulan
yang lalu.
Menarche
: Umur 14 Tahun
Siklus
: 28 Hari
Banyaknya
Lamanya
: 7 Hari
Dimenorrhoe
: Tidak
Komplikas
Bayi
Nifas
Usia
Tempat
i
Tgl
Jenis
Penolon
No
Kehamila
Persalina
Lahir
Persalinan
g
PB/BB/J Keadaa Loche Laktas
n
n
Ibu Bayi
K
n
a
i
40 cm/
3, 5
Spontan
Tida Tida
3400
Norma
1 Tahu Aterm
Pervagina BPS
Bidan
Baik
Lancar
k ada k ada
gram/
l
n
m
Laki-laki
: Tidak ada
: Tidak ada
menerus
Nyeri perut
Demam Tinggi
: Tidak ada
: Tidak ada
Penglihatan kabur
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
Pengeluaran pervagiam
: Ada, keluar bercak darah 1 bulan yang lalu, dan keluar darah
yang bergumpal 2 hari yang lalu.
Nyeri dan kemerahan pada
: Tidak ada
tungkai
Bengkak pada wajah, tangan
: Tidak ada
dan kaki
1. Obat/ suplemen termasuk : Tidak ada
jamu-jamuan yang
dikonsumsi
1. Imunisasi
TT 1
Catin
TT 2
Hamil 1, TM 2
TT 3
Hamil 1, TM 3
Ibu mengeluh keluar darah bergumpal disertai nyeri sejak 2 hari yang lalu.
1. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu
Jantung
: Tidak Ada
Asma
: Tidak Ada
TBC
: Tidak Ada
Ginjal
: Tidak Ada
Epilepsi
: Tidak Ada
DM
: Tidak Ada
PMS/IMS
: Tidak Ada
1. Riwayat Alergi
Jenis makanan
: Tidak Ada
Jenis obat-obatan
: Tidak Ada
: Tidak Ada
Asma
: Tidak Ada
Epilepsi
: Tidak Ada
: Tidak Ada
Riwayat Psikososial
keluarga terhadap
kehamilan ibu
1. Hubungan dengan : Baik
suami /keluarga
1. Hubungan dengan : Tidak ada masalah
tetangga dan
masyarakat
1. Kekhawatiran khusus : Tidak ada
Riwayat Perkawinan
Menikah Umur
: 25 Tahun
: 2,5 tahun
Keadaan Ekonomi
Penghasilan Perbulan
: Rp. 7.000.000
: 3 ( Tiga ) Orang
yang ditanggung
Penghasilan perkapita
: Rp. 3.500.000
1. Personal Hygiene
Mandi
: 2x sehari
Sikat gigi
: 2x sehari
Keramas
Ganti pakaian
dalam
1. Pola Makan dan Minum
Sebelum Hamil
Pagi
Siang
Siang
: Tidak Ada
: Ada, ibu
mengidam
makan-makanan
yang masam.
BAB
Frek
Frek
Warna
: Kuning Jernih
Warna
: Kuning emas
Keluhan
: Tidak ada
Konsistensi
: Lunak
Keluhan
: Tidak ada
1. Pola Istirahat
Istirahat Siang
: Jarang
Istirahat Malam
: 6-8 Jam
1. Aktivitas Sehari-hari
Beban Kerja
Olah raga
: Jarang
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Suami
Pemeriksaan Fisik
o Pemeriksaan Umum
Kesadaran
: CMC
TD
: 110/60 mmHg
BB sebelum
Nadi
: 85x/menit
hamil
Suhu
: 36,90C
BB sekarang
: 55 kg
Pernafasan
: 24x/menit
TB
: 159 cm
Pemeriksaan Khusus
: 55 kg
1. Inspeksi
Kepala
Mata
Muka
: Tidak oedema
Leher
kelenjar limfe
Payudara
Genetalia
: Terlihat darah yang bergumpal keluar dari vagina, pada pemeriksaan
inspekulo terlihat OUE terbuka.
Ekstremitas
1. Pemeriksaan Penunjang
Plano Test
: (+)
USG
:terlihat sisa-sisa plasenta tidak utuh lagi,. Dan terlihat Kantong kehamilan
tidak utuh lagi, terlihat sisa-sisa jaringan dalam cavum uteri.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. N G2P1A0H1 USIA
KEHAMILAN 11-12 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT
BERSALIN PERMATA HATI PAINAN
PADA TANGGAL26 27 JANUARI 2015
Data Dasar
Tanggal : 26 Januari
2015
Diagnosa/Masalah
Interpretasi Data
Potensial
Abortus sepsis.
Tindakan
Intervensi
Implementasi
Segera
Currettage
hasil
pemeriksaan.
Data subjektif
Ibu mengatakan:
Menstruasi
keadaan umum ibu
terakhir ibu tanggal sedang.
04 november 2014
Dasar
Data objektif
1. ibu mengatakan
Keadaan umum : ini kehamilan ke
Composmentis
duanya.
TTV
TD : 110/60
mmHg
2. ibu mengatakan
HPHTnya tanggal
04 November 2014.
3. ibu mengatakan
S : 36, 9C perutnya terasa
mules, keluar darah
bercak satu bulan
P : 24
yang lalu, dan
x/menit
keluar bongkahan
darah dua hari yang
N : 85
lalu.
x/imenit
BB : 55 kg
TB : 159 cm
Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
4. Pada saat
melakukan
pemeriksaan
genetalia terlihat
keluar bongkahan
darah dari
kemaluan ibu.
2. Informasikan
penyebab sakit
keluhan yang
dialami.
3. Kolaborasi
dengan dokter
spesialis
kandungan untuk
melakukan
tindakan.
1.
Menginformasik
hasil pemeriksaa
bahwa saat ini ib
telah mengalam
keguguran.
2.
Menginformasik
pada ibu penyeb
keluhan yang di
karena hasil kon
yang sudah kelu
4. Beritahu ibu dari rahim ibu
sehingga tempat
bahwa akan
penanaman hasi
dilakukan
konsepsi juga ik
tindakan
luruh dan
currettage.
menimbulkan ny
yang hebat.
5.
Berikan
surat persetujuan
3. Dokter spesi
(informed
consent) kepada mengistruksikan
keluarga pasien untuk melakuka
untuk menyetujui tindakan currett
tindakan yang
4. Memberitah
dilakukan.
bahwa akan
6.
Siapkan alat dilakukan tindak
untuk mengelua
untuk tindakan
hasil konsepsi y
currettage.
masih tersisa
7. Siapkan ibu
5.
Memberik
untuk tindakan
surat
persetujua
currettage.
(informed conse
8. Kolaborasi kepada keluarga
pasien untuk
dengan Dokter
menyetujui tind
Spesialis
yang dilakukan.
Kandungan
(SpOG)
6.
menyiapka
serta perlengkap
9. Pantau
terlihat sisa-sisa
plasenta tidak utuh
lagi, Kantong
kehamilan tidak
utuh lagi, sisa-sisa
Pada pemeriksaan jaringan dalam
cavum uteri.
inspekulo terlihat
OUE terbuka.
Plano Test ( + )
Positif
Pemeriksaan
penunjang
Masalah :
Ibu merasa cemas
dengan perdarahan
yang dialaminya
USG :
dan adanya rasa
Terlihat gumpalan
darah.
Oksigen
i.
Spuit
7. Menyiapkan
untuk dilakukan
tindakan currett
yaitu:
a.
Pasang in
RL.
b.
Injeksikan
Ampul Atropin,
Ketorolac 6 cc.
c.
Pasang ok
4 Liter
d.
Injeksikan
Kentamin o,1 cc
e.
8. Berkolabora
dengan Dokter
Spesialis Kandu
(SpOG) dalam
melakukan tinda
currettage.
9. Pantau kead
ibu, dan perdara
selama 2 jam.
10. Memindahk
ibu ke ruang raw
11. memberitah
keluarga, ibu bo
pulang 6 jam po
kuret atau tungg
keadaan ibu stab
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Diagnose /
Data Dasar
Tanggal : 27 Januari
2015
Pukul : 08.00 WIB
Data subjektif
Ibu mengatakan:
Post currettage
hari kedua
Tidak ada
keluhan
Pengeluaran
darah dari vagina tidak
Interpretasi Data
Masalah
Potensial
Tindakan
Segera
Intervensi
Implementasi
terlalu banyak
Data objektif
Keadaan umum :
Composmentis
TTV
TD : 110/70
mmHg
S : 36, 5C
P : 22 x/menit
N : 78 x/imenit
BB : 55 kg
TB : 159 cm
Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
Tampak pengeluaran
darah pervaginam 10
cc
G VIII PVII AO
b. HPHT tanggal 01-03- 2012
c.
jam 16.35
Keha
milan
Persa
linan
Bayi
/ana
k
nifas
Umur
Jeni
s
temp
at
pen
olon
g
jk
198
9
Aterm
Spo
ntan
RS
Bida
n
199
3
Aterm
Spo
ntan
RS
Bida
n
199
7
200
0
200
3
200
5
200
7
Aterm
Spo
ntan
Spo
ntan
Spo
ntan
Spo
ntan
Spo
ntan
RS
Bida
n
Bida
n
Bida
n
Bida
n
Bida
n
4
5
6
7
8
Aterm
Aterm
Aterm
Aterm
Ham
il
RS
RS
RS
RS
Bera
t
bad
an
260
0
gra
m
270
0
gra
m
260
0
280
0
260
0
300
0
300
0
kead
aan
Meny tidak
usui
sehat ya
sehat ya
sehat ya
sehat ya
Seha ya
t
sehat ya
sehat ya
Sekar
ang
2) Frekuensi makan
: 2x sehari
: kurang
: 4-5x sehari
2) Warna
: Kuning
3) Bau
: Amoniak
4) Frekuensi BAB
: 1x sehari
5) Konsistensi
: Lembek
c. Kebutuhan istirahat
Sebelum sakit Ibu tidur jam 22.00 dan bangun jam 05.00 pagi, dan tidur siang 1
jam sehari.
Selama sakit Ibu selalu terbangun karena nyeri pada perut bagian bawah.
7. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Keadaan Ibu baik
Kesadaran composmentis
Tanda- tanda vital :
TD : 100/60 mmhg
N : 80 x/ menit
S : 38,5 c
P : 20 x /menit
Tinggi badan
: 156 cm
BB
: 48 cm
LILA
: 23 cm
2. Kepala dan rambut
Inspeksi : Rambut keriting , warna hitam, tidak rontok
kulit kepala bersih tidak ada ketombe.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3. Wajah
Inspeksi : ekspresi wajah sendu, tidak ada cloasma gravidarum
Palpasi : tidak ada oedema pada wajah
4. Mata
Inspeksi : konyungtiva merah muda, sclera putih, dan tidak icterus.
5. Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada polip
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, telinga bersih, tidak ada serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir lembab, tidak pucat, gigi bersih dan ada caries
8. Leher
Inspeksi : simetriskiri dan kanan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,kelenjar tiroid, dan
vena jugularis.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Payudara
Inspeksi simetris kiri dan kanan, tidak ada hiperpigmentasi,puting susu menonjol, ada
mongemery
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa .
10. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, ada linea nigra dan striae albicans.
Palpasi : nyeri tekan , fundus uteri 3 jari bawah pusat
11. aExtermitas atas dan bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices, tidak ada oedema pada tungkai bawah,
Perkusi : refleks patella kiri dan kanan +
12. Data penunjang
Pemeriksaan laboratorium
HB : 11 gr/ dl
Wbc : 15,4.10
Leukosit : 12.540 ( 5-10 ribu )
GDS : 104 mg/dl
Plano test +
Pemeriksaan dalam oleh dokter I tanggal 20-06-2012 jam 16.30 wita
1) Vagina
2) Portio
: Lunak
3) OUE / OUI
: Terbuka 3 cm
Pelepasan
(b) Portio
: lunak
(c) OUE/OUI
: terbuka 3 cm
(d) Pelepasan
b)
2)
b. Data objektif
1)
2)
3)
1. Tujuan
a. Perdarahan berkurang atau berhenti
b. Nyeri perut dapat teratasi
c. Ibu tidak panas lagi
d. Keadaan ibu baik.
2. Kriteria
a. Jaringan keluar
b. Uterus kosong
c. Ibu tidak mengeluh nyeri pada perut bagian bawah
d. Tanda-tanda vital dalam batas normal :
1)
2)
3)
4)
Pernapasan
: 18- 20 x / menit
3. Rencana tindakan
a. Observasi Keadaan umum dan tanda-tanda vital serta perdarahan
Rasional :
Dengan observasi untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan
dari
hasil
yang
diharapkan
serta
mengetahui
jumlah
perdarahan
agar
untuk
memulihkan
keadaan
umum
pasien
sampai
tidak
terjadi
mengkaji
tingkat
nyeri
dapat
membantu
menentukan
tindakan
selanjutnya
d.
bawah dan
Bantu ibu mengatur posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan ibu
Rasinal :
Dengan posisi yang diinginkan akan memberikan rasa nyaman pada ibu
f.
Rasional :
Informasi yang diberikan dapat mengurangi kecemasan ibu
karena telah
perawatan
Rasional :
Ibu akan merasa aman bila berada didekat / disamping orang terdekat sehingga
mengurangi kecemasan
h.
Rasional :
Ibu
menentukan
i. Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang pentingnya dilakukan kuret.
Rasional :
Dengan penjelasan kepada ibu dan keluarganya diharapkan dapat menyetujui
rencana tindakan kuret agar ibu dapat menyiapkan fisik dan psikis.
j. Informed consent
Rasional :
Sebagai pernyataan persetujuan dari klien/keluarga untuk tindakan yang akan
dilakukan dan sebagai perlindungan hukum bagi dokter dan bidan dalam
melaksanakan tindakan.
k.
Rasional :
Tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan sisa jaringan dan mengurangi
perdarahan.
l.
Rasional :
1)
3)
4)
5)
Sf 2x1
F.Implementasi
Tanggal 22-06-2012 jam 11.30 wita
1. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital serta perdarahan
2. Menjelaskan kepada ibu atau keluarga tentang pentingya dilakukan kuret
3. Menyiapkan Informed consent
4. Menyiapkan alat kuret sesuai dengan prosedur kerja :
a. Persiapan pasien;
1) Ibu baring di tempat tidur dengan posisi litotomi
2) Jam 12.25 wita infus terpasang dengan cairan ringer laktat 500 ml + ketorolac
dengan tetesan 28 tetes/menit botol 1.
3) Jam 13.30 wita memberikan injeksi oksitosin 10 unit dan ergometrium 0,2 mg
secara IM
b. Persiapan instrument
1) Spekulum sims 2 buah
2) Handscoen 2 pasang
3) Doek steril 2 buah
4) Kateter karet 1 buah
5) Cunam tampong 1 buah
6)
tenakulum 1 buah
d. Tindakan :
1) Jam 13.40 wita untuk memberikan sedatif ( 10 mg) (ketorolac 1-2 mg/kg BB)
secara IV
2) Kateterisasi kandung kemih
3)
4)
Membersihkan jaringan dan darah dalam vagina (dengan kapas yang dijepit
dengan cunam tampon). Menentukan bagian yang akan dijepit (jam 11.00)
6. Memberikan penjelasan tentang penyebab nyeri pada perut bagian bawah dan
menganjurkan teknik relaksasi bila timbul rasa nyeri
7. membantu ibu mengatur posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan ibu
8. Memberi informasi pada ibu tentang penyebab perdarahan
9. Melibatkan orang terdekat dengan ibu selama perawatan
10. Memberi dorongan spiritual
F. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Tanggal 22-06-2012 jam 14.00 wita
1. Jaringan dapat dikeluarkan seluruhnya atau uterus kosong
2. TFU 2 jari atas symphisis kontraksi uterus baik
3. Perdarahan sedikit pada pembalut
4. Nyeri yang dirasakan ibu berkurang pada perut bagian bawah
5. Ekspresi wajah ibu tenang dan tidak meringis lagi
6. Tanda-tanda vital dalam batas normal
a. Tekanan darah
b. Nadi
: 110/80 mmHg
: 80x/menit
No register
Tanggal masuk rumah sakit
Tanggal pengkajian
: 12-92-02
: 20 juni 2012
: 20 juni 2012
jam 16 .00
jam 17.00
:Ny D / Tn B
Umur
: 42 Tahun / 50 Tahun
Nikah
Suku
: Makasar / Makassar
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: SMA / SI
Pekerjaan
Alamat:
A. Data Subjektif
a.
G VIII PVII AO
b.
c.
f.
Ibu tidak pernah ke dukun dan tidak pernah minum obat-obatan dan jamu.
g.
Tanggal 13-06-2012 jam 10.00 wita ibu terjatuh dari motor, dan posisi pada
saat jatuh terlempar ke dalam got. dirasakan nyeri perut bagian bawah, keluar
darah dari jalan lahir sedikit-sedikit dialami 4 hari lamanya. Tanggal 18-062012 keluar jaringan menyerupai janin disertai pengeluaran darah yg banyak.
kurang lebih dua sarung berwarna merah kehitaman. Tanggal 20-06-2012
jam
darah haid
i.
j.
B. Data Objektif
1. Kesadaran
: composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Nadi
: 100/80 mmHg
: 84 x/menit
Suhu badan
: 38,50C
Pernafasan : 20x/menit
3. Inspeksi
a. Ekspresi wajah cemas dan meringis menahan sakit jika bergerak
b. Konjungtiva tidak anemis
c.
Tampak keluar darah dari vagina berwarna merah kehitaman dan varises tidak
ada
4. Palpasi
Tinggi fundus uteri 3 jari atas simphisis dan terasa nyeri bila ditekan
Pemeriksaan dalam oleh dokter I tanggal 20-06-2012 jam 16.30 wita
: lunak
/ OUI
: terbuka 3 cm
pasan
test
: (-)
oglobin
yt
ocyt
1. Jam 11.25 wita penatalaksanaan pemberian cairan infus ringer laktat 500 ml+
ketorolac 28 tetes/menit botol 1
2. Menjelaskan pada ibu dan keluarganya tentang pentingnya dilakukan kuret dan
ibu bersedia dilakukan tindakan kuretage serta suami sudah menandatangani
persetujuan kuret
3. Menyiapkan alat kuret
4. Jam 12.00 wita dilakukan kuret oleh dokter I
5. Pemberian obat-obatan :
a. Jam 13.00 wita pemberian amoxan 1 gram secara IV
b. Jam 13.30 wita memberikan injeksi oksitosin 10 unit dan ergometrin 0,2 mg
secara IM
6. Observasi jam 14.00 wita :
a. Jaringan dapat dikeluarkan seluruhnya atau uterus kosong
b. TFU 2 jari atas symphisis kontraksi uterus baik
c. Perdarahan sedikit pada pembalut
d. Nyeri dirasakan ibu berkurang pada perut bagian bawah
e. Ekspresi wajah ibu tenang dan tidak meringis lagi
7.
Tekanan darah :
b.
Nadi
c.
Suhu badan
360C
d.
Pernafasan
20 x/menit
110/80 mmHg
80 x/menit
: 12-92-02
: 20 juni 2012
: 20 juni 2012
jam 16 .00
jam 17.00
:Ny D / Tn B
Umur
: 42 Tahun / 50 Tahun
Nikah
Suku
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: SMA / SI
Pekerjaan
Alamat:
Data subjektif
1. Ibu sudah merasa baik
2. Masih ada darah yang keluar dari vagina sedikit dan perut masih agak nyeri bila
di tekan
3. Ibu sudah dapat beristirahat dengan baik dan tidur dengan baik
Data Objektif
1. Tampak ekspresi wajah ibu tenang
2. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah
: 110/80 mmHg
b. Nadi
: 80x/menit
c. Suhu badan
: 360C
d. Pernafasan
: 24x/menit
3. Masih ada sedikit terasa nyeri tekan pada perut bagian bawah
4. Pelepasan darah sedikit
5. Pemberian obat-obatan dilanjutkan sesuai dengan instruksi dokter
a. Cefadroxil : 3x500 mg
b. SF
: 2x1 kaplet
c. Asam mefenamat
: 3x500 mg
d. Metiergometrin 3x1
Assesment
Post kuret abortus inkomplit hari I, nyeri perut bagian bawah
berkurang
Planning
1. Informasikan pada ibu penyebab nyeri dan ibu mengerti
: 2x1
c. Metilergometrin
: 3x1
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan melihat apakah asuhan yang telah diberikan
pada Ny D kehamilan 15 minggu enam hari dengan abortus inkomplit di Rumah
Sakit umum daerah labuang Baji Makassar yang dilakukan mulai tanggal 20 juni
23 juni 2012 sesuai dengan tinjauan pustaka.
Pembahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan yang nyata dengan
pendekatan proses manajemen kebidanan yang dibagi dalam tujuh tahap yaitu:
pengkajian dan identifiksi data dasar, merumuskan diagnosa dan masalah
aktual,merumuskan diagnosa
pengumpulan data baik keluarga, klien, bidan dan dokter dilahan praktek
bersedia untuk memberikan informasi atau data yang diperlukan yang ada
hubungannya dengan penyakit dan perawatan ibu sehingga memudahkan dalam
pengumpulan data.
B. Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual
Dalam menegakkan suatu diagnosa atau masalah klien harus berdasarkan
pada pendekatan asuhan kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa
data, baik data subjektif dan data objektif dari hasil pengkajian. Dalam tinjauan
pustaka diagnosa abortus inkomplit dapat ditegakkan apabila ditemukan adanya
riwayat amenorhoe, terjadi perdarahan melalui jalan lahir, perdarahan disertai
nyeri perut diikuti oleh pengeluaran hasil konsepsi dan pada pemeriksaan plano
test didapatkan hasil positif.
Pada kasus Ny D dengan diagnosa abortus inkomplit, gestasi 15 minggu
enam hari dengan masalah nyeri pada perut bagian bawah, dan febris.
Menegakkan diagnosa dengan USG tidak dilakukan dalam kasus ini, karena
diagnosa sudah pasti.
C. Merumuskan Diagnosa / Masalah Potensial
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian tidak ada perbedaan
masalah potensial antara teori dengan yang ditemukan pada kasus. Adapun
masalah potensial tersebut adalah potensial syok. Data yang mendukung yaitu
pada pemeriksaan laboratorium haemoglobin 11,0 gr%
D. Tindakan Segera dan Kolaborasi
Tindakan segera yang diberikan dalam kasus ini tidak ada kesenjangan
sesuai yang ditemukan dalam teori. Adapun tindakan yang diberikan sesuai
dengan keadaan klien yaitu pemberian infus cairan ringer laktat 500 ml 28 tetes /
menit dan pemberian obat paracetamol 3x 500 mg.
E. Rencana Tindakan/ Intervensi
Dalam membuat rencana tindakannya ditentukan dengan tujuan dan
kriteria yang akan dicapai dalam menerapkan asuhan kebidanan pada Ny D
dengan abortus inkomplit tersebut. Pada kasus ini tidak di temukan kesenjangan
penanganan antara tinjauan pustaka dan rencana asuhan yang diberikan pada Ny
D.
F. Pelaksanaan tindakan / Implementsi
Pada tahap pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny D ini penulis
melaksanakan sesuai dengan rencana dan tidak menemukan permasalahan yang
berarti karena seluruh tindakan yang dilakukan sudah berorientasi pada
kebutuhan klien sehingga tujuan dapat dicapai. Hal ini ditunjang pula oleh klien
yang kooperatif dalam menerima saran yang diberikan.
uterus baik, perdarahan sedikit, nyeri yang dirasakan ibu berkurang pada perut
bagian bawah, ekspresi wajah ibu tenang dan tidak meringis lagi, tanda-tanda
vital dalam batas normal yaitu: tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit,
suhu badan 360C, pernafasan 20 x/menit.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran
untuk memberikan gambaran dan informasi tentang abortus khususnya abortus
inkomplit.
A. Kesimpulan
Abortus inkomplit ( keguguran bersisa )
1). Abortus inkomplit ( keguguran bersisa ) artinya pengeluaran sebagian dari hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang
tertinggal dalam uterus.
2). Kehamilan adalah suatu proses yang alamiah, namun senantiasa perlu
diwaspadai karena setiap saat dapat memberikan komplikasi. Bidan sebagai
tenaga kesehatan terdepan, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
profesional sehingga dapat berperan dalam penurunan AKI disebabkan oleh
perdarahan ( Abortus ), dengan menerapkan manajemen asuhan kebidanan
berkualitas
3).
Manajemen kebidanan adalah suatu kerja profesi dengan menggunakan langkahlangkah pemecahan masalah, sehingga merupakan jalur kerja dari
pengorganisasian secara pikir dan langkah-langkah dalam suatu urutan yang
logis dan menguntungkan baik pasien maupun bidan.
Adapun tahapannya yaitu pengumpulan dan analisa data, identifikasi
diagnosa /
segera / kolaborasi,
6). Penanganan asuhan kebidanan yang diberikan pada pasien dengan kasus
abortus inkomplit sangat perlu diperhatikan adanya komplikasi sepsis dan
perforasi uterus.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa
saran :
1. Bagi Bidan
a. Dalam memberikan asuhan kebidanan diharapkan kepada bidan untuk dapat
mengantisipasi adanya resiko yang terjadi pada kehamilan serta peningkatan
mutu pelayanan kesehatan utamanya pemeriksaan kehamilan dapat ditingkatkan.
b. Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan kebidanan maka dianjurkan
pada petugas kesehatan (bidan) dapat mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada
kaitannya dengan kebidanan dan mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2. Bagi institusi
Penguasaan materi dan keterampilan sangat diperlukan dalam membuat asuhan
fisiologis maupun patologis mengingat metode tersebut sangat bermanfaat untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan profesional.
3. Bagi pemerintah
a. Pemerintah hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai bagi
tenaga kesehatan agar memperoleh keterampilan dan pengetahuan secara
maksimal.
b. Pemerintah hendaknya berupaya meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas.