You are on page 1of 36

BAB LIMA

BIAYA PRODUKSI ALAT


5.1 Umum
Pada periode sekarang penggunaan peralatan dalam industri
konstruksi semakin meluas, biaya peralatan menjadi komponen yang
cukup besar dan penting dalam keseluruhan biaya konstruksi. Karena
itu ketepatan dalam perhitungan biaya peralatan makin lama makin
menjadi penting. Berhasil atau tidaknya melaksanakan suatu kontrak
industri konstruksi sangat tergantung pada ketepatan perkiraan biaya
peralatan.
Tanpa memberikan perhatian secara seksama dalam perhitungan
biaya peralatan, kemungkinan besar bisa terjadi bahwa keuntungan
yang telah diperkirakan akan tidak menjadi kenyataan.
Secara umum biaya peralatan dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok, sebagai berikut :
a.

Biaya pemilikan (owning cost/capital cost).

b.

Biaya operasi (operating cost/ direct cost).

c.

Biaya tidak langsung (indirect cos)t.

5.2 Biaya Pemilikan


Biaya pemilikan adalah biaya yang perlu dikeluarkan untuk
keperluan penguasaan atau pemilikan alat. Biaya kepemilikan ini
harus diusahakan untuk bisa kembali lagi dalam suatu jangka waktu,
dengan cara memperoleh produksi atau hasil karya dari peralatan yang

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 79

bersangkutan. Pengembalian biaya atau modal ini disebut biaya


penyusutan atau depresiasi.
Karena biaya pemilikan atau modal (biasanya) dikeluarkan sekaligus,
sedangkan biaya pengembaliannya dilakukan secara berangsur, maka
dalam hal ini perlu diperhitungkan akan adanya bunga modal.
Disadari bahwa umumnya alat berat harganya cukup mahal dan
mempunyai tugas berat dalam arti mengandung resiko. Untuk
pengamanan terhadap resiko merugikan yang mungkin terjadi, maka
peralatan biasanya perlu diasuransikan, dengan demikian perlu
dikeluarkan biaya asuransi.
Seperti halnya di negara-negara lain, pada umumnya di Indonesia
pemerintah mengenakan pajak bagi peralatan-peralatan yang dibeli
kecuali peralatan yang diimport untuk kemudian diexport kembali.
Besarnya pajak ini diatur dalam suatu peraturan khusus yang disebut
undang-undang perpajakan. Jadi jelaslah bahwa pajak merupakan pula
biaya yang perlu dikeluarkan dalam rangka penguasaan atau
pemilikan peralatan.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya pemilikan atau
owning cost terdiri dari komponen-komponen biaya sebagai berikut:
a. Biaya penyusutan atau depresiasi.
b. Biaya bunga modal.
c. Biaya asuransi
d. Biaya pajak.
5.2.1 Biaya Penyusutan

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 80

Biaya penyusutan atau depresiasi adalah biaya yang


diperlukan untuk membeli peralatan yang sama dan baru (kelak)
sebagai pengganti peralatan yang mengalami keausan atau
penyusutan karena dipergunakannya atau dioperasikannya
peralatan tersebut. Besarnya biaya penyusutan persatuan waktu
peralatan sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu, cara atau
metode perhitungan yang dipergunakan atau perkiraan umur
kegunaan peralatan, disamping harga peralatan itu sendiri.
Ada beberapa cara untuk menghitung biaya penyusutan,
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Straight Line Method
Straight line method atau cara penyusutan linear adalah
cara perhitungan penyusutan dengan anggapan berkurangnya
harga atau nilai alat sebanding dengan waktu kerjanya atau
hasil kerjanya.
Berdasarkan anggapan tersebut diatas maka rumus biaya
penyusutan atau depresiasi menjadi sebagai berikut:

H S
n

per tahun, atau

H S
N

per jam, atau

H S
U

per unit produksi

Dimana :
D

Depresiasi pertahun atau per jam atau per unit

produksi.
H

Harga alat, tidak termasuk ban (bila ada).

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 81

Nilai sisa alat.

Umur kegunaan alat dalam tahun

Umur kegunaan alat dalam jam

Umur kegunaan alat dalam unit produksi.

Contoh 5.1:
Suatu dumptruck 20 ton berharga Rp. 22. 770.000,-. Umur
kegunaan dump truck = 10.000 jam atau 6 tahun.
Nilai ban = Rp. 1.770.000,-. Nilai sisa alat = Rp. 2.100.000,Tentukan nilai depresiasi pertahun atau per jam?
Penyelesaian:
D

H S
n

( Rp.22.770.000 Rp.1.770.000) Rp.2.100.000


6

Rp.18.900.000,
6

Rp.3.150.000, / tahun

atau

H S
N

Rp.18.900.000,
10.000

Rp.1.890, / jam

b. Sum of The Years Digits Method


Sum of the years digiths method atau cara perbandingan
umur sisa pada prinsipnya beranggapan bahwa penyusutan
harga alat akan sebanding dengan sisa umurnya. Maksud dari
pada anggapan ini adalah alat yang relatif lebih baru

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 82

depresiasinya lebih besar dari pada alat yang lebih lama atau
pada tahun-tahun berikutnya.

Dx

Rumus :
Dimana :

n ( x 1)
(H S )
1 n(n 1)
2

Dx

= depresiasi pada tahun ke x

= umur kegunaan alat dalam tahun

= tahun ke .

= harga alat, tidak termasuk ban

= nilai sisa alat

Contoh 5.2 :
Data-data alat seperti pada contoh 5.1, tentukan depresiasi alat
tahun pertama dan tahun ke enam dengan .metode Sum of The
Years Digits Method ?
Penyelesaian:
D1

6 (1 1)
Rp.18.900.000,
1 6(6 1)
2

D1

6
Rp.18.900.000,
21

D1 Rp.5.400.000, / tahun

D6

6 (6 1)
Rp.18.900.000,
1 6(6 1)
2

D6

1
Rp.18.900.000,
21

D6 Rp.900.000, / tahun

c. Sinking Fund Method


Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 83

Cara ini beranggapan bahwa biaya depresiasi alat setiap


tahun adalah tetap, hanya saja bunga modal atau interest perlu
ditambahkan pada biaya depresiasi yang dianggap tetap tadi.
Jumlah depresiasi sampai pada akhir umur kegunaan alat
termasuk bunganya, harus sama dengan harga alat dikurangi
harga sisa dan ban (bila ada).
Rumus :
D

Depresiasi
Dimana :

per tahun

= depresiasi per tahun tanpa bunga

= harga alat di kurangi harga ban (bila ada).

= nilai sisa alat

= Suku bunga, interest rate per tahun

= Umur kegunaan alat dalam tahun.

I x (1 i ) x 1 D

Bunga :
Dimana :

i
(H S )
(1 i ) n 1

Ix

= bunga depresiasi tahun ke x

= depresiasi tanpa bunga per tahun

= suku bunga, interest rate per tahun

Jadi depresiasi total :

xn

DT nD 1 x
x 1

Contoh 5.3 :
Data-data alat seperti contoh 5.1, dengan suku bunga 15% per
tahun. Tentukan depresiasi alat ?
Penyelesaian:
Depresiasi :
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 84

i
0,15
(H S )
( 22.770.000 1.770.000 2.100.000)
n
(1 i ) 1
(1 0,15) 6 1

= 0.114 x 18.900.000
= Rp. 2.154.600,Bunga awal tahun ke x = D x (1 i ) x 1 1
= Rp.2.155 106 (1 0,15)11 1

Tahun ke 1

=0

Rp.2.155 10 6 (1 1)

= Rp.2.155 10 6 (1 0,15) 21 1

Tahun ke 2

Rp.2.155 10 6 0,15

= Rp. 323.190,-

= Rp.2.155 10 6 (1 0,15) 31 1

Tahun ke 3

Rp.2.155 10 6 0,3225

= Rp. 694.990,-

= Rp.2.155 10 6 (1 0,15) 61 1

Tahun ke 6
=

Rp.2.155 10 6 0,950

= Rp. 2.047.250,-

Catatan :
Harga depresiasi total komulatif pada awal tahun ke-6 seharusnya
sama dengan harga alat dikurangi nilai sisa dan harga ban yaitu Rp.
18.900.000,Tetapi dalam perhitungan diperoleh harga lebih kecil yaitu Rp.
18.716.480,-. Hal ini terjadi karena adanya pembulatan-pembulatan
dalam perhitungan.
Tabel 5.1 Perhitungan Dpresisai Alat dengan
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 85

Metode Sinking Fund Method


Depresiasi Rp.
Tahun
Ke
Per tahun Komulatif
1
2.154.600 2.154.600
2
2.154.600 4.309.200
3
2.154.600 6.463.800
4
2.154.600 8.618.400
5
2.154.600 10.773.000
6
2.154.600 12.927.600
Dimana:
i = 15 %; n=6%

Bunga Rp
Depres.total
Komulati komulatif
Per tahun
Rp.
f
0
0
2.154.600
323.150
323.150
4.632.350
694.990 1.018.140
7.481.940
1.122.320 2.140.460 10.758.860
1.601.170 3.741.630 14.514.630
2.047.250 5.788.880 18.716.480

d. Diminishing Value Method


Diminishing Value Method atau declining balance method
beranggapan bahwa besarnya prosentase depresiasi (rate of
depresiation) adalah tetap dan dihitung terhadap harga alat pada
tiap-tiap tahun yang bersangkutan.
Bila umur kegunaan alat sama dengan n, maka depresiasi ini
biasanya diambil sebesar:

2
100 0 0
n

Cara ini tidak memperhitungkan harga sisa alat setelah umur


kegunaannya habis, dan harga alat setelah dikurangi depresiasi
tidak akan pernah lebih dari pada nilai sisa alat.
Dengan pengertian di atas maka nilai depresiasi pada akhir tiaptiap tahun adalah sebagai berikut :
Depresiasi pada akhir tahun ke 1

= d H dH

Depresiasi pada akhir tahun ke 2

Depresiasi

pada

akhir

d ( H dH ) d (1 d ) H

tahun

ke

d ( H dH ) d ( H dh) d (1 d ) 2 H
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 86

Depresiasi pada akhir tahun ke n

d (1 d ) n 1 H

H adalah harga alat setelah dikurangi harga ban (bila ada)

Contoh 5.4:
Data-data alat seperti pada contoh 5.1 tentukan depresiasi alat.
Perlu diingat disini bahwa H adalah harga alat setelah dikurangi
harga ban (bila ada).
Tabel 5.2 Perhitungan depresisai alat dengan
metode Diminishing Value Method
Akhir
Tahun
ke
0
1
2
3
4
5
6
6*

Present
Depresiation
0
33,3%
33,3%
33,3%
33,3%
33,3%
33,3%
( koreksi )

Nilai
Depresiasi
Rp. 0,Rp. 7.000.000,Rp. 4.666.700,Rp. 3.111.160,Rp. 2.074.100,Rp. 1.382.700,Rp. 921.800,Rp. 665.340,-

Nilai alat setelah


dikurangi
depresiasi (Book
Value)
Rp. 21.000.000,Rp. 14.000.000,Rp. 9.333.300,Rp. 6.222.140,Rp. 4.148.040,Rp. 2.765.340,Rp. 1.843.540,-

Rp. 2.100.000,- = s

Sebenarnya tidak ada pedoman khusus mengenai pemilihan cara


perhitungan depresiasi dalam menghitung biaya pemilikan dan
operasi peralatan. Tetapi meskipun demikian, berikut ini diberikan
beberapa catatan mengenai penggunaan cara perhitungan depresiasi.
- Cara depresiasi linier adalah cara yang paling sederhana jika
dibandingkan cara-cara yang lain.

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 87

- Diantara keempat cara yang telah dibahas diatas cara sinking


fund method adalah satu-satunya cara yang langsung
memperhitungkan bunga modal (interest).
- Nilai depresiasi dipengaruhi langsung oleh umur kegunaan
peralatan dalam jam (bukan tahun).
- Nilai bunga yang diperhitungkan dipengaruhi langsung oleh
umur kegunaan peralatan dalam tahun (bukan jam).
5.2.2 Biaya Bunga Modal (Interest)
Biaya bunga modal ini perlu diperhitungkan sehubungan
dengan kenyataan bahwa biaya pembelian alat biasanya dikeluarkan
sekaligus sedangkan pengembalian modal (depresiasi) diterima
secara berangsur berdasarkan prestasi kerja dari alat yang
bersangkutan. Besarnya bunga modal sangat tergantung pada suku
bunga (interest rate), cara perhitungan dan umur kegunaan alat
dalam tahun, yaitu:
a.

Suku Bunga (Interest Rate)


Kita ketahui bahwa nilai uang sangat dipengaruhi oleh waktu.

Sebagai contoh: Uang sebesar Rp.10.000.- pada tahun 1995 akan


tidak sama nilainya dengan nilai uang tersebut pada tahun 2005.
Nilai uang disini dimaksudkan adalah nilai (banyaknya) barang yang
dapat diperoleh dengan uang tersebut. Perubahan nilai uang tersebut
biasanya dinyatakan dalam besaran bunga atau interest dalam satuan
persen (%), yang mana besarnya bunga ini secara umum dipengaruhi
keadaan ekonomi dan asal perolehan modal. Besarnya suku bunga

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 88

tidaklah selalu tetap, tetapi sebagai angka pendekatan dapat


digunakan suku bunga sebesar 12%-15% per tahun. Dalam hal
modal diperoleh pinjaman jangka pendek (misalnya 2 tahun), maka
besarnya suku bunga pertahun akan lebih besar, bisa mencapai 25%30% pertahun.
b.

Cara Perhitungan Bunga


Ada beberapa cara untuk menghitung bunga modal: antara lain

adalah bunga modal dihitung dengan cara bunga berbunga


(compound interest) yang dimasukkan sekaligus dengan biaya
depresiasi ; dan cara yang lain adalah perhitungan bunga modal
secara terpisah atau tersendiri.
Selanjutnya kedua cara perhitungan tersebut dijelaskan secara
terperinci pada bagian berikut ini.
1.

Bunga Modal Dimasukkan Sekaligus dalam Biaya


Penyusutan
Karena bunga modal dimasukkan sekaligus dalam biaya
penyusutan, maka terlebih dahulu harus ditetapkan cara
perhitungan

depresiasi

yang

akan

dipergunakan.

Untuk

perhitungan ini biasanya dipergunakan cara Sinking fund method.


Sedangkan bunga modal dimasukkan apa yang disebut faktor
angsuran modal atau capital recovery factor (CRF).
Kombinasi antara Sinking Fund Method dan Capital Recovery
Faktor sering disebut juga Modified Sinking Fund Method.
Pada Modified Sinking Fund Method ini, pada akhir umur alat,
nilai present value dari uang yang terkumpul harus sama dengan

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 89

harga alat. Sedangkan pada Sinking Fund Method yang dimaksud


adalah future valuenya.
Rumus Depresiasi (termasuk bunga modal).
D (CRF ) H

i (1 i ) n
H
(1 i ) n 1

(bila nilai sisa = 0)

atau
D

i (1 i ) n
i (1 i ) n
S

(
H

( H S ) iS (
(1 i ) n 1
(1 i ) n
(1 i ) n 1

nilai sisa

0)
2.

Perhitungan Bunga Modal Secara Terpisah


Cara ini biasanya dipergunakan bilamana modal diperoleh
dengan cara meminjam dari bank dengan suku bunga dan lama
peminjaman tertentu.
Rumus :

BM

mi H
n

dimana :

3.

BM

= bunga modal (Rp./tahun)

= lama peminjaman (tahun)

= suku bunga (% pertahun)

= harga alat total, termasuk ban

= umur kegunaan alat.


Pengaruh Umur Alat

Seperti diketahui bahwa umur alat pada umumnya tetap dalam


total jam kerja, tetapi tidak tetap dalam total tahun. Makin

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 90

panjang umur kegunaan alat, ini berarti makin pendek jumlah


jam kerja pertahun, akan makin besar bunga modal yang harus
dibayarkan. Karena umur alat dalam total jam kerja tetap, maka
membesarnya umur alat dalam tahun akan pula memperbesar
depresiasi alat per jamnya.
Hal ini lebih terlihat jelas dalam rumus depresiasi berikut ini:

Rumus :

i (1 i ) n
1

H
N / n (1 i ) n 1

i (1 i ) n
n

H
N (1 i ) n 1

Karena dalam rumus diatas n adalah angka pembilang, maka


makin besar harga n, makin besar pula harga depresiasi alat.
Dari penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa
umur kegunaan alat dalam tahun perlu diusahakan cukup
memadai atau tidak terlalu panjang, hal ini dapat diusahakan
dengan cara mendapatkan jumlah jam kerja alat pertahun yang
cukup, atau alat diusahakan tidak terlalu sering mengganggur.
Pengangguran alat ini dapat dikurangi dengan cara memilih
kapasitas alat yang tepat.
5.2.3 Biaya Asuransi
Asuransi

peralatan

dimaksudkan

untuk

pengamanan

peralatan-peralatan terhadap resiko yang merugikan yang mungkin


timbul selama pengangkutan ataupun selama beroperasi.
Dikenal ada beberapa macam cara asuransi alat; antara lain adalah
all risk (segala resiko), limited risk (resiko terbatas) dan lain
sebagainya.
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 91

Dalam perhitungan, sering dipergunakan all risk sebesar 2.5%


per tahun dari nilai yang diasuransikan.
5.2.4 Pajak
Berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku di
Indonesia, maka setiap peralatan yang dibeli atau dimiliki harus
membayar pajak. Besarnya pajak per tahun diperhitungkan
terhadap nilai alat pada tahun yang bersangkutan. Meskipun
demikian, dalam perhitungan sering dianggap bahwa besarnya
pajak tetap atau konstan sepanjang tahun (linear), yaitu sekitar 2%
sampai 3% per tahun.
Perhitungan depresiasi yang sering dipergunakan dalam
praktek

adalah

cara

linear

karena

alasan

kesederhanaan

perhitungan. Karena biaya depresiasi sering dihitung dengan cara


linear, maka untuk keseragaman, perhitungan bunga modal,
asuransi dan pajak disarankan untuk dihitung secara linear. Biaya
bunga modal, asuransi dan pajak dapat dihitung sekaligus (tidak
terpisah-pisah) secara linear dengan mengunakan rumus sebagai
berikut:

Biaya interest, insurance dan tax =


faktor = 1

Dimana :
Ha
Bt
t
n
r

faktor Ha Bt
t

( n 1)(1 r )
2n

= Harga alat
= Bunga per tahun
= Jam kerja per tahun
= Umur kegunaan alat
= Nilai sisa alat dalam %

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 92

Contoh 5.5:
Harga alat

= Rp. 22.700.000,-

Nilai sisa

= Rp. 2.100.000,- (9,25%)

Bunga

= 15% per tahun

= 6 tahun

Jam kerja per tahun

= 1667 jam

Tentukan Biaya interest, insurance & tax per jam ?


Penyelesaian:
factor 1

Biaya

(6 1)(1 0,0925)
1 0,378 0,622
2 6

interest,

insurance

&

tax

per

jam

0,622 Rp.22.700.000 0,15


1667
Rp.1.270, / jam

5.3 Biaya Operasi


Biaya Operasi atau operating cost adalah biaya yang perlu
dikeluarkan bila alat beroperasi atau bekerja; baik biaya yang keluar
secara rutin harian atau perjam, maupun biaya berkala.
- Biaya operasi rutin antara lain adalah biaya untuk keperluan
bahan bakar, pelumas dan lain sebagainya.
- Sedangkan biaya operasi berkala antara lain adalah biaya untuk
keperluan filter, ban, pemeliharaan, bagian-bagian khusus dan
lain sebagainya.
Dalam memperhitungkan biaya operasi alat, biasanya biaya operasi ini
dikelompokkan dalam komponen-komponen biaya sebagai berikut:
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 93

1.

Biaya bahan bakar.

2.

Biaya bahan pelumas

3.

Biaya Filter

4.

Biaya ban

5.

Biaya pemeliharaan

6.

Biaya upah operator dan pembantunya.

5.3.1 Biaya bahan bakar


Biaya bahan bakar dihitung dengan cara mengalikan
pemakaian bahan bakar dalam liter atau galon per jam dengan
harga bahan bakar per liter atau per jam.
Biaya bahan bakar = Pemakaian bahan bakar x harga bahan bakar
(ltr/jam)
(Rp./ltr)

Cara yang paling teliti untuk menghitung pemakaian bahan


bakar adalah dengan melakukan pengukuran pemakaian bahan
bakar di lapangan. Dari data-data di lapangan yang telah
dikumpulkan, dapat diambil kesimpulan bahwa pemakaian
bahan bakar alat dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut dapat berupa faktor alat itu sendiri maupun faktor di
luar alat; yang antara lain adalah sebagai berikut.

Mutu alat
Alat yang bermutu baik akan mempunyai redaman yang
tinggi, redaman yang tinggi berarti pemakaian bahan bakar
relatif sedikit.

Jenis alat

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 94

Jenis alat yang dalam tugasnya mengalami pembebanan


tetap, misalnya mesin gilas, pada umumnya memakai bahan
bakar relatip lebih sedikit.

Kondisi pekerjaan
Kondisi pekerjaan secara umum dapat dibagi dalam tiga
tingkat yaitu ringan, sedang dan berat. Pada penggalian
tanah, tingkat pekerjaan adalah tanah lunak (ringan), tanah
keras (sedang) dan tanah berbatu (berat). Makin berat tingkat
pekerjaan, makin banyak pemakaian bahan bakarnya.

Faktor lain
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan
bakar antara lain adalah tinggi tempat (elevasi), temperatur
dan lain sebagainya.
Ada beberapa cara untuk memperkirakan pemakaian bahan
bakar, antara lain:
a. Pengukuran atau pencatatan secara langsung di
lapangan
b. Menggunakan pedoman-pedoman atau tabel yang dibuat
oleh pabrik pembuat alat bersangkutan.
Tabel 5.3 berikut ini adalah tabel pemakaian bahan bakar yang
diambil dari buku manual Komatsu dan Caterpilar (sebagai
contoh).
Tabel 5.3 Pemakaian bahan baker (liter/jam)
Jenis Alat/Merk Type

HP

Kondisi Pekerjaan
Ringa Sedan Berat
n
g

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 95

A.
Tractors

Komatsu

Track

Caterpillar

B. Track Loader

Komatsu

Caterpillar

D 20 A 35 HP

3,2

3,9

5,8

D 30 A
D 60 A
D 80 A
D150
A
D355
A

55 HP
140 HP
180 HP
300 HP

4,3
14,0
19,2
30,0

5,3
18,3
23,5
39,2

7,5
22,3
25,8
50,5

410 HP 40,5

53,0

65,7

D3

70 HP

8,7

11,0

D5
D 8K
D 9H

110 HP 14,8
306 HP 30,7
410 HP 42,8

19,7
40,9
57,2

24,2
51,1
71,2

D 20S

35 HP

2,4

3,2

4,1

D 30S
D 50S
D 55S
D 60S
D 65S
D 75S
D 95S

55 HP
90 HP
125 HP
140 HP
160 HP
175 HP
240 HP

4,0
8,8
12,4
13,7
14,8
15,6
25,0

5,2
13,9
16,4
15,0
21,4
23,5
33,0

6,7
16,3
20,6
23,5
27,6
25,8
41,5

831

62 HP

7,9

9,1

10,1

941 B
951 C
955 L
977 L
983

80 HP
95 HP
130 HP
190 HP
275 HP

9,1
11,0
14,8
18,9
29,5

12,9
15,9
21,6
28,0
42,8

17,4
19,3
26,5
34,1
52,2

6,8

C. Off Highway
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 96

Truck

Komatsu

Caterpillar

c.

HD
180
HD
320

230 HP 9,6

12,2

16,2

405 HP 18

23

28

769 B

415 HP 22,7

31,8

45,0

773

600 HP 32,6

45,4

65,1

Menggunakan rumus pendekatan

Bilamana buku manual tidak memberikan pedoman mengenai


pemakaian bahan bakar, maka sebagai pendekatan, rumus berikut
ini bisa dipergunakan :

Untuk motor bensin


Pemakaian bahan bakar = faktor x 0,23 liter/hp/jam

Untuk motor diesel :


Pemakaian bahan bakar = faktor x 0,15 liter/hp/jam
Faktor yang dimaksud dalam rumus tersebut adalah faktor jenis
alat dan faktor tingkat pekerjaan; dan besarnya faktor adalah
seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Jenis Alat
Grader
Track Loader
Wheel Loader
Crawler Tractor
Wheel Tractor
Shovel, Hoe

Tingkat Pembebanan
Rendah Rata-rata Tinggi
0.45
0.60
0.85
0.50
0.75
0.90
0.45
0.60
0.85
0.45
0.60
0.80
0.50
0.65
0.86
0.50
0.60
0.70

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 97

Standard Scraper
0.45
Off Highway Truck
0.25
Wagon
0.50
Tabel 5.4. Faktor Pemakaian Bahan Bakar

0.60
0.35
0.65

0.75
0.50
0.80

5.3.2 Biaya Bahan Pelumas dan Minyak Hidrolis


Pemakaian bahan pelumas dan minyak hidrolis disamping
dipengaruhi oleh jenis alat dan sifat pekerjaannya, juga
dipengaruhi

oleh

konstruksi

mesin

dan

jangka

waktu

penggantian bahan pelumas dan minyak hidrolis. Seperti halnya


dengan pemakaian bahan bakar, pemakaian bahan pelumas
(lubricant) dan minyak hidrolis untuk setiap jenis alat, biasanya
dicantumkan dalam buku manual dari alat yang bersangkutan
Sebenarnya kebutuhan minyak hidrolis perlu dipisahkan
dari kebutuhan minyak pelumas, tetapi karena harga kedua jenis
minyak tersebut tidak begitu berbeda, maka dalam tabel diatas
keduanya disatukan.
Bilamana buku manual tidak memberikan data-data
mengenai pemakaian bahan pelumas dan minyak hidrolis ini,
maka kebutuhan bahan pelumas minyak hidrolis ini dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
a. Rumus Pemakaian Bahan Pelumas.
Pemakaian Bahan Pelumas =

HP OF 0,006 C
(liter / jam)
7,4
t

Dimana :
HP

= Horse Power mesin

OF

= Operating Factor

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 98

= Isi carter mesin dalam liter.

= Jumlah jam antara pengantian pelumas

Tabel 5.5. Operating Factor Bahan Pelumas


Kondisi Lapangan
Rendah Rata-rata Tinggi
On Highway Equipment
0.25
0.30
0.40
Off Highway Equipment
0.50
0.55
0.60
Track Tractor
0.50
0.63
0.75
Shovel
0.50
0.55
0.60
b. Rumus Pemakaian Minyak Hidrolis.
Jenis Alat

Pemakaian Minyak Hidrolis =

C
1,2 liter / jam
t

Dimana :
C = Isi tangki minyak hidrolis (liter)
T = Periode pengantian minyak (jam).
5.3.3 Biaya Bahan Pelemak atau Greasing.
Untuk mengetahui kebutuhan atau pemakaian bahan
pelemak (greasing) tidak tersedia rumus, tetapi dalam buku
manual alat dapat diperoleh tabelnya.
5.3.4 Biaya Filter
Biaya filter dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
adalah jenis alat dan kondisi pekerjaan (bersih dan berdebu).
Untuk menghitung biaya filter tersebut ada dua cara yaitu cara
sederhana yang dikemukakan dalam manual Caterpilar dan cara
yang lebih teliti.

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 99

Dalam cara yang sederhana (pendekatan) biaya filter dapat


diambil sama dengan 50% dari biaya minyak pelumas.
Sedang cara yang lebih terperinci adalah sebagai berikut :

Biaya Filter =
Dimana :

Faktor

HF
t

HF = Harga Filter
t = Masa Pakai (jam)

Dari rumus diatas (tanda ) terlihat pada suatu alat terdapat


beberapa macam fiter dan tiap macam filter mempunyai masa
kegunaan masing-masing.
Untuk memperkirakan masa kegunaan masing-masing filter dan
besarnya faktor dapat digunakan tabel 5.8 dan tabel 5.9 berikut
ini (sebagai contoh Komatsu).
No.
1.
2.
3.

Jenis Filter
Masa Pakai
Filter olie dari engine (full 250 jam
flow)
Filter bahan bakar
500 jam
Filter hidraulis
1000 jam
Tabel 5.6: Masa Pakai Filter.

5.3.5 Biaya Ban.


Biaya ban hanya terdapat pada jenis alat yang beroda ban
(tire) sedangkan pada crawler atau track tentu saja tidak
memerlukan biaya ban. Seperti telah dijelaskan dimuka, biaya ban
ini perlu dipisahkan karena alasan mahalnya harga ban dan
kecepatan keausan ban.
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -100

Besarnya biaya ban sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting


yaitu jenis dan kondisi pekerjaan, yang mana kedua hal tersebut
akan mempengaruhi umur ban.
Dengan dapat diperkirakannya umur ban maka biaya ban dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Biaya Ban =

Hb
t

dimana Hb = Harga ban


t = Umur ban (jam)
Untuk memperkirakan umur ban, dapat dipergunakan pedoman
seperti tercantum dalam tabel berikut ini:
Umur Ban (jam)
Kondisi jalan
Jalan di atas
terawat dgn baik kerikil
(ringan)
(sedang)

Jenis Alat
Motor Scraper
Motor Grader
Wheel Loader
Off
Highway

4000
4000
2500
3500

3000
2500
1500
2000

Jalan pada
batuan
kasar
(berat)
2000
1500
750
500

Truck
Tabel 5.7. Umur Kegunaan Ban
Catatan: Karena mutu ban tidak seragam, tergantung dari pada
merk ban, maka angka-angka yang tercantum dalam tabel diatas
bukanlah angka-angka yang pasti, tetapi sekedar angka rata-rata.
5.3.6 Biaya Pemeliharaan.
Pemeliharaan adalah pekerjaan perawatan alat berat agar alat
dapat beroperasi secara normal. Komponen utama dari biaya
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -101

pemeliharaan adalah biaya suku cadang atau spare part dan biaya
pekerjaan atau ongkos kerja.
Di negara yang sudah maju biasanya biaya pekerjaan lebih besar
(70%) dari pada biaya suku cadang (30%), sebaliknya di negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia, biaya suku cadang
biasanya lebih besar dari biaya pekerja. Sebenarnya biaya
pemeliharaan ini tidak konstan selama umur kegunaan alat. Alat
yang masih baru akan memerlukan biaya pemeliharaan yang lebih
rendah daripada alat yang sudah tua, demikian pula sebaliknya.
Tetapi untuk maksud penyederhanaan, biaya pemeliharaan ini
biasanya dianggap konstan selama umur kegunaannya.
Dengan anggapan bahwa biaya pemeliharaan konstan selama umur
kegunaan alat, maka biaya pemeliharaan dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut.

Biaya Pemeliharaan =

Dimana :

faktor Ha Hb
t

atau

faktor Np
t

Ha = Harga Alat
Hb = Harga ban
Np = Nilai penyusutan alat
T = Umur kegunaan alat.

Faktor biaya pemeliharaan tergantung dari jenis dan type alat


serta merk alat yang dipakai.
5.3.7 Biaya Bagian-Bagian Khusus.
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -102

Yang dimaksud dengan bagian-bagian khusus atau


special items adalah bagian-bagian perlengkapan peralatan yang
relatif lebih cepat mengalami keausan dan mempunyai harga
cukup mahal (meski tidak semahal ban), sehingga biaya untuk
keperluan ini perlu dipisahkan dari biaya pemeliharaan.
Bagian-bagian yang termasuk khusus antara lain adalah ripper
point, ripper shank, grader cutting edges dan lain-lain.
Biaya bagian-bagian khusus ini biasanya dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini :
Biaya Special Items =

Hs j
t

Dimana : Hs = Harga satuan


j

= Jumlah keperluan

= Umur kegunaan special item

Umur kegunaan dari special items ini tergantung pada jenis


serta kondisi pekerjaan.
Sebagai pedoman untuk memperkirakan umur kegunaan special
items dapat dipergunakan tabel berikut yang diambil dari buku
manual Komatsu dan Caterpilar.
No.
1.

Jenis Bagian Khusus


Komatsu

Ripper Point

Shank Protector

Shank

Ringan
150
3000
7000
1000

Sedang
30
1000
3500
600

Berat
15
300
2000
180

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -103

Cutting edge for Grader


Caterpilar
150
30

1500
450
Ripper Point
7500
3500

Shank Protecctor

Shank
Tabel 5.8. Umur Kegunaan Special Items

2.

15
150
2000

5.3.8 Biaya Operator dan Pembantunya.


Ada

beberapa

masalah

yang

sering

timbul

dalam

menghitung biaya operator dan pembantunya, antara lain adalah


klasifikasi pekerja, jumlah pekerja dan besarnya upah pekerja
jam.
Jumlah pekerja yang melayani sesuatu peralatan berbeda-beda
tergantung pada jenis peralatan. Peralatan yang komplek lebih
banyak memerlukan operator, pembantu operator dan pekerja
misalnya pada alat Asphalt Mixing Plant. Sebaliknya peralatan
yang sederhana tidak memerlukan operator khusus, tetapi cukup
dilayani oleh seorang pekerja biasa misalnya concrete vibrator.
Besarnya upah pekerja sangat tergantung pada klasifikasi pekerja
yang bersangkutan. Operator untuk alat yang komplek mempunyai
upah yang lebih tinggi dari pada operator sederhana.
Mengenai upah pekerja ini, di Indonesia lebih dikenal upah
bulanan dan upah harian dari pada upah per jam.
Untuk menghitung upah per jam tidaklah begitu sederhana, karena
kenyataan menunjukkan bahwa karena jumlah jam kerja pertahun
atau per bulan tidaklah sama dengan jumlah jam hadir per tahun
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -104

atau per bulan. Mengenai hal ini, akan lebih jelas apabila kita lihat
pada contoh berikut ini.
Jumlah jam kerja (alat, operator) per tahun = 1200 jam.
Jumlah jam hadir operator per tahun = 300 x 8 = 2400 jam
Upah per hari (misalnya) = Rp. 3.000,Upah per jam :
a. Atas dasar jam kerja alat :
Rp.3.000,
Rp.3.000,

Rp.750, perjam
1200 / 300
4 jam

b. Atas dasar jam hadir operator :


Rp.3.000,
Rp.3.000,

Rp.375, perjam
2400 / 300
8 jam

Masalahnya adalah upah per jam yang mana yang harus


dipergunakan dalam perhitungan biaya operasi peralatan.
Dalam salah satu literatur dikemukakan bahwa upah per jam dapat
dihitung dari upah per hari dengan mempergunakan pendekatan
sebagai berikut :
faktor

Upah / hari
8

Upah per jam

Dimana faktor

= 2,50 2,75

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -105

5.4 Contoh Perhitungan Biaya Alat


I. Diketahui alat dengan data-data sebagai berikut :
Jenis dan model alat: Excavator
Type/model:

Cs 563

Harga mesin/Alat

= Rp. 205.000.000

Nilai Sisa Alat

=10% x 205.000.000 = Rp. 20.500.000

Nilai Penyusutan Alat = Rp. 205.000.000 - Rp. 20.500.000


=Rp. 184.500.000
Tentukan biaya alat per jam ?
Penyelesaian:
A.

Biaya Pemilikan
1. Penyusutan

NilaiPenyusu tan
UmurKegunaan

184.500.000
Rp.18.450 / Jam
10.000 Jam

2. Bunga modal, asuransi dan pajak


a. Bunga modal= 12% per tahun atau 30% per tahun selama
2 tahun
b. Asuransi

= 2,5%

c. Pajak

=2%

d. Jam kerja per tahun = 2000 jam


Jadi biaya modal, asuransi dan pajak
=

12% 2,5% 2% xRp.205.000.000 Rp.16.912,5,


2000

Atau
=

(30% 2%)
2,5% 2%
10000 jam 2000 jam xRp.205.000.000 Rp.16.912,5,

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -106

Biaya Pemilikan Perjam = Rp. 18.450/jam + Rp.


16.912,5/jam

= Rp. 35.362,5,-

Biaya operasi perjam kerja

1. Bahan bakar
Motor Bensin = Faktor x 0,23liter per Hp
= 0,6 (Faktor Hoe rata-rata) x 0,23 x 110
HP
= 15,18 liter/jam
Bahan bakar

= 15,18 * Rp. 300 = Rp.4.554

d. Pelumas
Pemakaian Bahan pelumas =
=

Hpxofx0,006 C
x ( Liter / jam)
7,4
t

110 x 0,55 x 0,006 100


x
1,64( Liter / jam)
7, 4
3

bahan pelumas
e. Pelemak

= 1,64 x Rp. 1200 = Rp. 1.968,-

=0,02 Kg/jam x Rp.1000 = Rp. 20,-

f. Filter = 50% x pelumas = 0,5 x Rp. 1.968,- = Rp.984,-

g. Ban =

H arg aBan
Rp.2.000.000

Rp.500, / jam
UmurBan( jam)
4000

h. Biaya perbaikan dan perawatan


Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -107

= Repair Factor x Nilai Penyusutan Alat


Umur Pakai Alat
=

0,9 184.500.000
Rp.16.605 / jam
10.000 jam

i. Bagian Khusus
Shank Protector = 3 x Rp. 75.000,- = Rp. 75,3000
j. Upah operator
UpahPerJam Faktorx

UpahPerHari
8

Dimana Faktor = 2,50 2,75

UpahPerJam 2,50 x

4800
1500 / jam
8

Jadi total biaya Operasi


= Rp.4.554 + Rp. 1.968,- + Rp. 20,- + Rp.984,+Rp.500+Rp.16.605+Rp.75,-+Rp. 1.500,= 27.016,-/jam
B.

Biaya pemilikan dan operasi total


= Biaya pemilikan + Biaya operasi
= Rp. 35.362,5,- + Rp. 27.016,= Rp. 62.378,5,-/jam

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -108

II. Diketahui alat dengan data-data sebagai berikut :


Jenis dan model alat: Bulldozer
Type/model

110HP

Attachmenth

Std Bucket

Harga mesin/Alat

Rp. 180.000.000

Nilai Sisa Alat

= 10% x 180.000.000 = Rp. 18.000.000

Nilai Penyusutan Alat = Rp. 180.000.000 - Rp.180.000.000


= Rp. 162.000.000
Tentukan biaya alat per jam ?
Penyelesaian :
A.

Biaya Pemilikan
1. Penyusutan

NilaiPenyusu tan
UmurKegunaan

162.000.000
Rp.16.200 / Jam
10.000 Jam

2. Bunga modal, asuransi dan pajak


a. Bunga modal= 12%per tahun atau 30% per tahun selama
2 tahun
b. Asuransi

= 2,5%

c. Pajak

=2%

d. Jam kerja per tahun = 2000 jam


Jadi biaya modal, asuransi dan pajak
=

12% 2,5% 2% xRp.180.000.000 Rp.14.850,


2000

Atau
=

(30% 2%)
2,5% 2%


xRp.180.000.000 Rp.14.850,
10000 jam
2000 jam

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -109

Biaya Pemilikan Perjam = Rp. 16.200/jam + Rp. 14.850/jam


= Rp. 31.050,B.

Biaya operasi perjam kerja


1. Bahan bakar
Motor Bensin = Faktor x 0,23liter per Hp
= 0,6 (Faktor Hoe rata-rata) x 0,23 x 110
HP
= 15,18 liter/jam
Bahan bakar = 15,18 * Rp. 300 = Rp. 4.554
2. Pelumas
Pemakaian Bahan pelumas =
Hpxofx0,006 C
x ( Liter / jam)
7,4
t

=
110 x0,55 x0,006 50
x
0,82( Liter / jam)
7, 4
3

Bahan pelumas = 0,82 x Rp. 1200 = Rp. 984,3. Pelemak 0,02 Kg/jam x Rp.1000

= Rp. 20,-

4. Filter = 50% x pelumas = 0,5 x Rp. 984,-= Rp. 492,5. Ban =

H arg aBan
Rp.1.500.000

Rp.1000, / jam
UmurBan( jam)
1500

6. Biaya perbaikan dan perawatan


=

Re pairFactr * NilaiPenyusu tan Alat


UmurPakaiAlat

0,9 * 162.000.000
Rp.14.580, / jam
10.000 jam

7. Bagian Khusus
Cutting edge

Rp 475.000
Rp.792, / jam
600

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -110

Shank Protector

3xRp75.000
Rp.75, / jam
3000

8. upah operator
UpahPerJam Faktorx

Faktor

UpahPerHari
8

= 2,50 2,75

UpahPerJam 2,50 x

4800
1500 / jam
8

Jadi total biaya Operasi


= Rp.4.554,- + Rp. 984,- + Rp. 20,- + Rp.492,+Rp.1.000+Rp.16.200,-+Rp.792,-+Rp.75,-+Rp. 1.500,= 23.997,-/jam
C.

Biaya pemilikan dan operasi total


= Biaya pemilikan + Biaya operasi
= Rp. 300,-+ Rp. 23.997,= Rp. 60.117,-/jam

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis - 111

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -112

Rangkuman:
1.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan kekeliruan dalam


menghitung biaya alat:
Salah hitung
Salah mengambil asumsi
Salah memilih jenis dan komposisi alat
Salah memprediksi perubahan harga
Salah baca peraturan

2.

Biaya peralatan dikelompokkan dalam tiga kelompok:


Biaya pemilikan (owning cost / capital cost).
Biaya operasi (operating cost / direct cost).
Biaya tidak langsung (indirect cost).

3.

Biaya pemilikan adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan


penguasaan atau pemilikan alat. Biaya ini tetap dikeluarkan tanpa
melihat apakah alat beroperasi atau tidak dalam jangka waktu
tertentu

4.

Biaya pemilikan terdiri dari:


Biaya penyusutan atau depresiasi.
Biaya bunga modal.
Biaya asuransi
Biaya pajak.

5.

Biaya Operasi adalah biaya yang dikeluarkan bila alat beroperasi


atau bekerja, baik biaya yang keluar secara rutin harian atau
perjam, maupun biaya berkala.

6.

Biaya operasi terdiri dari:


Biaya bahan bakar.
Biaya bahan pelumas
Biaya filter
Biaya ban
Biaya pemeliharaan
Biaya operator dan pembantunya.
Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -113

Buku Ajar: Alat-alat Berat dan Pemindahan Tanah Secara Mekanis -114

You might also like