You are on page 1of 2

KWASHIORKOR MARASMUS

A.Pengertian
Kwashiorkor marasmus merupakan kelainan gizi yang menunjukkan gejala klinis
campuran antara kwashiorkor dan marasmus.
Kwashiorkor marasmus merupakan malnutrisi pada panen yang telah mengalami
kehilangan BB lebih dari 10%. penurunan cadangan lemak, protein serta kemunduran fungsi
fisiologi.
Ciri-cirinya adalah penyusutan jaringan yang hebat , hilangnya lemak subkutan dan dehidrasi.

C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan KKP :
Diit tinggi kalori ,protein , mineral dan vitamin
Pemberian terapi dan cairan elektrolit
Penanganan diare bila ada, cairan ,antidiare ,dan antibiotik
Penatalaksanaan KKP berat dirawat inap dengan pengobatan rutin (Arif Mansjoer ,
2000 ):
Atasi / cegah hipoglikemi
Periksa kadar gula darah
Atasi / cegah hipotermi
Bila suhu rektal <35,5 C, segera berikan makanan cair , hangatkan tubuh
pasien dengan selimut , berikan antibiotik & periksa suhu sampai 36,5 C
Atasi / cegah dehidrasi
Jangan berikan injeksi IV untuk rehidrasi kecuali keadaan syok. Lakukan
dengan hati hati , tetesan perlahan. gunakan larutan garam khusus yaitu
resomal (Rehydrahon Solution for Malnutrion )
Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Pada semua KKP berat terjadi kelebihan natrium tubuh, walaupun kadar Na
plasma rendah. Defisiensi kalium dan magnesium. Ketidakseimbangan
mengakibatkan edema. (jangan obati dengan pemberian diuretik ) Berikan :
a. Tambahkan K2 4 mEq / kg BB/hari (= 150 30 mg KCL / kg BB/hari )
b. Tambahan mg 0,3.0.6 mEq / kg BB/hari (= 7,5 15 mg KCL /kg BB/hari )
c. Siapkan makanan tanpa garam

Konsep Asuhan Keperawatan


Pengkajian keperawatan menggunakan model Virginia Hendarson :

1. Pola nafas
Selama sakit pola nafas pasien tidak menunjukkan adanya gangguan.
2. Pola nutrisi
Selama sakit pasien mengalami penurunan nafsu makan
3. Kebutuhan eliminasi
Selama sakit , BAK pasien frekuensinya normal seperti hari hari biasanya dan
pasien BAB 2 hari sekali.
4. Pola aktivitas
Selama sakit pasien tidak dapat beraktivitas aktif.
5. Kebutuhan istirahat dan tidur
Selama sakit, pasien sering terbangun pada malam hari dan rewel.
6. Kebutuhan berpakaian
Selama sakit , kebutuhan berpakaian pasien dibantu oleh keluarga.
7. Mempertahankan temperatur tubuh dan sirkulasi
Suhu tubuh pasien berkisar 36,5 37,5 C
8. Kebutuhan personal hygiene
Selama sakit,kebutuhan personal hygiene pasien dibantu oleh kelurganya
9. Gangguan rasa amn dan nyaman
Selama sakit, pasien merasa kurang nyaman terhadap kondisi / dampak dari
sakitnya
10. Kebutuhan komunikasi
Kebutuhan komonikasi pasien tidak mengalami gangguan
11. Kebutuhan spiritual
Pasien dan keluarganya senantiasa berdoa untuk kesembuhan pasien
12. Kebutuhan bekerja
Selama sakit pasien tidak bisa beraktivitas (bekerja )
13. Kebutuhan belajar
Selama sakit pasien tidak bisa beraktivitas (belajar )
14. Kebutuhan rekreasi
Selama sakit pasien tidak bisa berlibur untuk mendapat hiburan

You might also like