You are on page 1of 26

Irwan,GenenralAssessment.

Doc

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT PENYAKIT JANTUNG REMATIK
DI RUANG HND ANAK RS Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Nama Mahasiswa: miska yaumil dasih

Tempat Praktik

: ruang 7 HND

NIM

Tgl Praktik

: 26-31 agustus 2012

: 06.01.0393

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama

: An.I

Usia

: 12 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Ds. Sumberasri RT 03 RW 03, jeblog, Blitar

No. RM

: 1224820

Tanggal MRS

: 25 agustus 2012

Tanggal Pengkajian: 26 agustus 2012


Sumber Informasi

: ayah, saudara, dan rekam medik

B. Status Kesehatan Saat Ini


1. Keluhan saat MRS : Batuk, sesak, dan nyeri dada saat batuk

2. Keluhan saat Pengkajian : Batuk, sesak, dan nyeri dada saat batuk

3. Riwayat Penyakit Sekarang :


Anak sebelumnya mempunyai riwayat sering mengalami nyeri saat menelan
terutama ketika batuk atau pilek sejak 2 minggu terakhir, sehingga
nafsu

makan

tradisional

klien
dengan

menurun.
kecap

dan

Saat

batuk

ayahnya

memberi

obat

jeruk

nipis.

Dengan

pemberian

obat

tradisional tidak mengalami perubahan namun bertambah parah terutama


jika pasien kelelahan yang disertai batuk berdahak, dahak berwarna
putih kental dan sesak, jika tidur ngorok (2 hari SMRS) sehingga
pasien dirujuk ke RS mitra medika dan dirawat inap selama 1 hari 1
malam, dikarenakan tidak ada perubahan pasien di rujuk ke RS Wlingi
dan dirawat selama 10 hari. Selama dirawat di RS wlingi tidak ada
perubahan namun bertambah parah sehingga di rujuk ke RSSA malang
tanggal 25 agustus.

4. Diagnosa Medis :

Irwan,GenenralAssessment.Doc

1. PJR
2. edema paru
3. dekompensata
C. RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU
1.

Penyakit yang pernah dialami


Klien tidak pernah mengalami penyakit yang serius, klien hanya pernah
mengalami demam, batuk, pilek tetapi segera sembuh dengan diobati
secara tradisional.

2.

Kecelakaan

(Bayi/anak:

termasuk

Kecelakaan

Lahir/Persalinan,

Bila

pernah: Jenis dan Waktu, siapa Penolong kelahirannya.) :


Sekitar 2 tahun yang lalu klien pernah mengalami kecelakaan lalu
lintas,

klien

sempat

di

rawat

di

Rumah

Sakit

welingi

karena

kecelakaan 2 tahun yang lalu. An. L lahir normal dan cukup bulan
dibantu bidan desa dengan BBL 2800 gram dan ibu klien tidak pernah
mengalami kecelakaan atau trauma saat kehamilan sampai melahirkan.
3.

Operasi (Jenis dan Waktu) : (-)

4.

Penyakit kronis/akut :

5.

Kronis

: -.

Akut

: -.

Terakhir kali MRS : sekitar 2 tahun yang lalu saat klien mengalami
kecelakaan.

6.

Imunisasi : imunisasi lengkap (BCG, hepatitis B, campak, DPT, polio).

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1.

Penyakit yang pernah diderita keluarga :


nenek dari ayah klien menderita penyakit

jantung,

ibu

pasien

menderita penyakit kanker payudara dan ayah klien menderita darah


rendah. Sedangkan nenek dari ayah klien seudah meninggal dan ibu
klien

juga

sudah

meninggal

sekitar

tahun

2003

yang

lalu

karena

penyakit kanker payudara.


2.

Lingkungan rumah dan komunitas :


Klien tinggal di desa dengan jumlah penduduk yang padat, tinggal di
dekat areal persawahan karena ayah klien bekerja sebagai buruh tani.
Lingkungan sekitar dan keadaan rumah cukup, ventilasi juga cukup.
Klien tinggal di rumah yang tidak terlalu besar dengan ayah, kakak,
ibu tiri dan adik tirinya.

3.

Perilaku yang mempengaruhi kesehatan :


Keluarga pasien jarang berobat ke pelayanan kesehatan ketika ada
anggota keluarga yang sakit. Biasanya diobati seadanya dulu dengan
pemberian obat tradisional dengan jeruk nipis dan kecap dan jika

Irwan,GenenralAssessment.Doc

sudah lama tidak sembuh-sembuh baru dibawa ke dokter, mantri, ataupun


puskesmas. Ayah menolak pemasangan NGT
4.

Persepsi keluarga terhadap penyakit anak :


Keluarga hanya mengetahui bahwa penyakit anaknya disebabkan karena
sebelumnya pasien kelelahan berjalan selama 3 hari dari rumah ke
sekolah dan sebaliknya. Keluarga menanyakan apakah anaknya bisa sehat
kembali

seperti

sediakala.

Serta

keluarga

menyerahkan

semua

pada

tenaga kesehatan asalkan anaknya cepat sembuh.


E. POLA NUTRISI-METABOLIK
Item
Jenis

Deskripsi

diet/makanan/

Komposisi menu

Nasi,

di Rumah
telur,

ikan,

Diet

di Rumah Sakit
cair
modisco

tempe, sayur. Buah dan

200cc/8jam

susu jarang.
2 3 kali/hari

200cc/8jam setiap harinya

Porsi/jumlah
Pantangan
Nafsu makan
Peningkatan/Penurunan

1 piring makan
Cukup
-

Diet nasi lunak


Hanya diberi diet susu
Menurun
Menurun sejak anak sakit.

BB 6 bulan terakhir
Sukar menelan

Tidak

Nyeri telan

Frekuensi/pola

perhari.

F. POLA ELIMINASI
Item
BAB
Frekuensi/pola
Konsistensi
Warna/bau
Kesulitan
Upaya mengatasi

Deskripsi
di Rumah

di Rumah Sakit

Baik/spontan

Baik/spontan

Lembek
Kuning kecoklatan
-

Padat
Kuning kecoklatan
-

BAK

+ 5 x/hari

Frekuensi/pola
Konsistensi
Warna/bau
Kesulitan
Upaya mengatasi

Cair
Kuning jernih
-

6-7

kali/hari

menggunakan bedpan
Cair
Kuning jernih
-

G. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BB saat ini
: 36 kg
TB
: 146 cm
BB sebelum sakit : 40 kg
Bb lahir
: 2800 gr
Pengkajian Perkembangan
Pengkajian perkembangan DDST
Anak sudah berusia 12 tahun sehingga anak tidak dilakukan uji DDST

II

Irwan,GenenralAssessment.Doc

Tahap Perkembangan psikososial (Erickson):


Usia klien 12 tahun memasuki fase malu vs ragu dimana saat
ini anak I berusia 12 tahun dan duduk dikelas 6SD, Untuk saat ini
AnI belum bisa menjalankan perannya lagi karena masih mengikuti
perawatan di R.7 HND RSSA Malang.
Tahap Perkembangan Psikosexual (Freud) :
Pada anak Usia 12 tahun pada tahap laten, anak I senang
berteman dengan teman yang sesama jenis maupun lawan jenis, namun
karena kondisinya anak I tidak bisa berinteraksi seperti biasanya
dengan teman sebayanya, AnI juga sudah menunjukkan rasa malu
terkait privasi dirinya.
H.

GENOGRAM

Klien : Usia 12 Tahun

Keterangan:

Perempuan

Klien

Laki-laki

meninggal

Tinggal serumah
H.

1.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaaan Umum
Kesadaran
GCS
TD
Nadi
Suhu
RR

:
:
:
:
:
:
:

lemah
compos metis
456
110/70
130 x/menit
36,6oC
48 x/menit

Kepala:
Bentuk bulat, rambut tebal, persebaran rata, berwarna hitam,
terdapat masa dan lesi.

2.

Mata :
simetris, tidak ikterus, anemis, tidak ada edema palpebra.

tidak

Irwan,GenenralAssessment.Doc

3.

Hidung
Bentuk normal, simetris tidak ada lesi, warna sama dengan wajah,
tidak ada pengeluaran sekret, menggunakan oksigen masker.

4.

Mulut dan Tenggorokan


Mukosa bibir kering, terdapat lesi, lidah kotor.

5.

Telinga
Simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada pengeluaran sekret.

leher
Warna kulit merata, tiroid berada di tengah, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran tiroid.
6.

Dada

Inspeksi
Bentuk thorak
Palpasi
Vocal fremitus
Perkusi
Auskultasi Paru
Suara Nafas
Bronkial
Bronkovesikuler
Vesikuler

Normal, simetris, terdapat retraksi dinding dada.


Pergerakan dada simetris antara dextra dan sinistra
Menurun pada D/S
Sonor
Deskripsi
Normal
Normal
Ke-2
lapang

Suara Ucapan
Bronkoponi/Pectoryloquy/Egophoni
Suara Tambahan
Rales/Rhonchi/Wheezing/Pleural Friction

Batuk dan sputum

paru

ronchi
Dextra
Sinistra
Sulit dievaluasi
Dextra
Sinistra
Ronchi basah
Ronchi basah
halus di

halus di

bagian basal

bagian basal

paru dengan

paru dengan

suara

suara

vesikuler

vesikuler

diperlemah.
Ada
batuk

diperlemah.

tanpa sputum
Pemeriksaaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi Prekordium
Area Aorta-Pulmonum
Area tricuspid-Ventrikel kanan
Letak Ictus Cordis
Perkusi
Batas jantung
ICS

Pulsasi: tidak ada


Pulsasi: tidak ada
Ictus cordis tidak nampak
2 sternalis kiri-kanan

ICS 4 sternalis kiri


ICS 5 midclavicula kiri
ICS 3 sternalis kiri
Suara
Auskultasi

Resonan

terdapat

Irwan,GenenralAssessment.Doc

Bunyi Jantung
Bunyi Jantung
Bunyi Jantung
Bunyi Jantung
Keluhan
7.

I
II
III
IV

(+) tunggal
(+) tunggal
(+) murmur
(-)
(-)

Punggung :
Simetris, tidak ada lesi, tidak ada tanda iritasi, tidak ada massa.
Mamae dan Axila:
Tidak ada benjolan/massa dan nyeri (-).
Abdomen

8.
9.

Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Lain-lain

Cekung
BU (+) 7x /menit
Tidak teraba adanya massa.
Timpani
-

11. Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian, klien menolak karena malu
12 Ekstremitas
Lesi
Atas

Scar Kontraktur Deformitas Edema Nyeri

Clubbing finger
Pruritus (-), scar (-) ,edema( -),nyeri tekan (-), clubing
finger (-) terpasang infus di tangan kanan.
Tidak ada lesi, kaki kiri dan kanan rentang geraknya bebas

Bawah
Kekuatan

Ekstremitas Atas

5/5

Ekstremitas Bawah 5/5

Otot
13. METABOLISME/INTEGUMEN
Warna : Pucat (+), Sianotik (-), ikterik (-)
Suhu
: 36,6 C
Turgor : baik, CRT < 2 detik
Akral : hangat
Edema : (-)
Memar : (-)
Kemerahan : (-)
Pruritus : (-)
14. NEUROSENSORI
1). Reaktif pupil thd cahaya: Kanan:(+) Kiri (+)
Uraikan: saat pupil diberi cahaya senter maka pupil bereaksi
mengecil
2). Reflek-reflek ini sudah dilalui klien, klien anak usia 12 tahun
a. Menghisap
b. Menoleh
c. Menggenggam

Irwan,GenenralAssessment.Doc

d.
e.
f.
g.
h.
i.

Ada kejang
Babinsky
Patella
Opistotonus
Kernig sign
Brudzinski

(-)
(-)
(tidak dievaluasi)
(-)
(+)
(+)

15. TERAPI
26/08/12
a. IVFD
: D 10% 490cc/24 jam 7 tpm
b. Injeksi IV :
digoxin
2 x 0,4 mg
furosemid
2 x 40 mg
ranitidin
2 x 30 mg
c. Injeksi IM : Benzathine penicillin G 1,2 juta IU s/d 10 hari (hari
ke 1)
d. Per Oral
captopril
prednison
lactulosa
KSR 3x150
Diet
e. Transfusi PRC I

:
2x10 mg
3x3 tablet
syr 2x10 cc
mg
: madisco II 3 x 200 cc
300cc + prelasik 35 mg (tgl 26/8)

16. DATA PENUNJANG (EKG,EEG,Pemeriksaan Radiologi, Laboratorium, dan lainlain)


- 25/08/12 pemeriksaan laboratorium di RSSA
Pemeriksaan
Kimia klinik
Analisa gas darah
PH
PCO2
PO2
Bikarbonat (HCO3)
Kelebihan Basa (BE)
Saturasi O2
Metabolisme karbohidrat
GDS
Faal hati
Albumin
Elektrolit
Elektrolit serum
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (cl)

Pemeriksaan
Hemoglobin
Eritrosit
Leukosit
Hematokrit

Hasil

Satuan

Nilai rujukan

7,65
32,9
135,
35,3
36,5
15,6
97,0

Mmhg
mmHg
mmHg
mmol/L
mmol/L
%

7,35-7,45
35-45
80-100
21-28
(-3) (+3)
>95

93

< 200

<200

2,69

g/dl

3,5-5,5

133
3,56
90

mmol/L
mmol/L
mmol/L

136-145
3,5-5,0
98-106

Hasil
8,00 g/dl
3,62 106/mm3
15,91 103/mm3
26,80%

Nilai Rujukan
14,1-15,1
4,0-5,0
4,7-11,3
38-42

Irwan,GenenralAssessment.Doc

Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
PDW
MPV
P-LCR
PCT
LED
Hitung jenis
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Urine analisis
Kekeruhan
warna
Glukosa
Protein
Imunoserologi

447 103/mm3
74,00 fL
22,10 pg
29,90 g%
16,10 %
8,2 fL
8,40 fL
13,1%
0,38%
12 mm/jam

142-242
80-93
27-31
32-36
11,5-14,5
9-13
7,2-11,1

0.6 %
0,1 %
88,3 %
7,7 %
3,3 %

0,4
0,1
51-67
25-33
2-5

imun

17.90

0,150-0,400

Jernih
Kuning
Negatif
Trace
< 3,0 mg/dL

Kuantitatif
Imunoserologi
ASTO

+ (positif ) : 200

< 200 IU

Pemeriksaan EKG ditemukan LAH (+)


P. mitral (+)
Pemeriksaan foro rontgen masih di baca (29/08)
keterangan CTR: 11,5 = 58,9%
19,5
Pemeriksaan Echocardiografi masih daftar
Pemeriksaan Swab tenggorokan : tidak ditemukan pertumbehan koloni kuman
(aerob).
Pemeriksaan Mantoux tanggal 29/08 dibaca tanggal 31/08

Irwan,GenenralAssessment.Doc

ANALISIS DAN SINTESIS DATA

NO

DATA

ETIOLOGI

PROBLEM

Irwan,GenenralAssessment.Doc

1.

DS:
klien masih batuk dan
sesak
Iritasi PMN
(eritrosit pecah)
DO:
- Edema
batuk paru
(+)

Infeksi sal pernafasan bawah


Oleh bakteri streptococcus

Ketidakefektifan
pola nafas

Peradangan jaringan parut


dan katup jantung

Terganggunya fungsi
- Sesak
(+)
Penurunan
ekspansi
dan
- RR: 48 x / menit
jantung
paru
-komplier
Retraksi
dinding
dadadi(+)
Surfaktan
alveoli
Reaksi autoimun
- HGB: 8,00 gr/dL
- CTR
: 58,9%
Penurunan
suplai
oksigen
- Pernafasan cepat dan
Perlengketan dan stenosis
Pengambilan
dangkaloksigen
katup jantung
meningkat
+
+
- Rh
+
+
Pernafasan
cepat dan
Kebocoron jantung
dangkal
Cardiac output menurun
wh
Suplai -darah
- dan oksigen
berkurang
peradangan katup mitral
klien
mengalami
Peningkatan kerja jantung
batuk, sesak dan
peningkatan sel
nyeri
saat
retikuloendoterial, sel plasma
menelan
sejak
dan limfosit
kurang lebih 2

Gangguan pola nafas


-

2.

DS:
-

minggu yang lalu

DO:
3.

HGB: 8,00 gr/dL


Retraksi dada
ASTO + 200
EKG : LAH (+)
LED :120mm/jam
TD : 110/70 mmHg
RR :48x/mnt
Suhu : 36,6
Nadi :130x/mnt
CTR : 58,9%

DS: klien kurang nafsu


makan

dan

nyeri

saat

menelan
DO:
- HGB: 8,00 g/dL
- Albumin:
2,69
-

g/dL
Limfosit:7,7%

Perfusi

jaringan

kardiopulmonal tidak
efektif

stenosis katup mitral


kebocoran jantung
resiko penurunan curah jantung

Streptococcus hemoliticus B
grup A
(melepaskan endotoksin di
pharing dan tonsil)
Pharingitis dan tonsilitis

Perubahan

nutrisi

kurang
kebutuhan tubuh

dari

Irwan,GenenralAssessment.Doc

Bibir kering
BB MRS 36 kg
BB sebelum MRS 40

kg
Porsi

nyeri saat menelan


Dilakukan pemasangan NGT

yang

diberikan

tidak

habis,

klien

hanya

antibody berlebihan dan


Kurang pengetahuan

tidak dapat membedakan


antibody dan antigen

Penolakan pemasangan NGT

menghabiskan
lauknya saja.

Kerja lambung meningkat

Perubahan nutrisi kurang


4.

DS: pasien kurang nafsu

Streptococcus hemoliticus B

makan karena nyeri saat

grup A

menelan
DO:
- HGB: 8,00 g/dL
- Albumin:
2,69

(melepaskan endotoksin di

5.

DS:

g/dL
Limfosit:7,7%
Bibir kering
Skala nyeri 5-6
TD : 110/70 mmHg
RR :48x/mnt
Suhu : 36,6
Nadi :130x/mnt

penyakit

klien

disebabkan karena
sebelumnya

klien

kelelahan
berjalan selama 3
hari
ke
-

dari
sekolah

sebaliknya.
Penolakan

rumah
dan

dari kebutuhan tubuh


Nyeri akut

pharing dan tonsil)


Pharingitis dan tonsilitis
nyeri saat menelan
nyeri akut

Pasien sesak dan batuk


Ayah menganggap disebabkan
kelelahan
Penolakan pemasangan NGT
Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

Irwan,GenenralAssessment.Doc

pemasangan NGT

DO:
-

6.

DS:DO:
-

Tampak

NGT tidak

terpasang
HB: 8,00 gr/dL
CTR: 5,89%
Albumin: 2,96
Penyakit jantung rematik
Bedrest

total

selama 6 minggu
Bibir kering
Rambut
terlihat

kotor
Keadaan

kelemahan
HB: 8,00 gr/dL
CTR: 5,89%
Albumin: 2,96

umum:

Defisit

perawatan

diri
Penurunan cardiac output
Suplai darah dan oksigen
berkurang
Peningkatan kerja jantung
Nafas cepat dan dangkal
Intoleransi aktivitas
Bedrest selama 6 minggu
Defisit perawatan diri

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen karena
penurunan ekspansi dan komplier paru karena adanya sulfaktan di alveoli
2. perfusi jaringan cardiopulmonal tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan kerja jantung
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nyeri
saat menelan, penolakan pemasangan NGT dan kurangnya intake nutrisi.
4. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri saat menelan,proses inflamasi
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan prognosis penyakit dan penolakan
pemasangan NGT
6. Defisit perawatan diri berhubungan dengan bedrest total dan peningkatan
kerja jantung

INTERVENSI

DX1.KEP

Irwan,GenenralAssessment.Doc

ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan compliance


paru

Tujuan : menunjukkan perbaikan ventilasi selama 1x24 jam pasca terapi


Kriteria Hasil :
-

Frekuensi nafas dan kedalaman dalam rentang normal

RR 16-24 x/mnt

Retraksi dinding dada (-)

Intervensi

Rasional

Mandiri
1. Kaji frekuensi,

Anak

dengan

sangat

kedalaman pernafasan

mudah

perubahan

dan ekspansi dada,


catat pernafasan/upaya pernafasan

kelainan

morfologi

berpotensi

ekstrim

dalam

jantung

mengalami
memenuhi

oksigenasi tubuh.
Adanya suara tambahan (ronchi basah dan
kasar), dapat mengindikasikan edema paru

2. Auskultasi bunyi nafas -

sekunder akibat dekompensasi jantung


Posisi ini melibatkan gaya gravitasi

dan catat bunyi nafas

memungkinkan daya kembang lebih leluasa

3. Tinggikan kepala dan

yang diperberat dengan kondisi fisik anak

bantu mengubah posisi


4. Ciptakan ventilasi
ruangan yang memadai

menghambat ventilasi pernafasan.


Adekuasi periode istirahat menurunkan

kebutuhan oksigen inspirasi


Meningkatkan kewaspadaan perawat
merespon

5. Tingkatkan fase

manifestasi

klinis

dalam

penyakit

anak.

istirahat anak selama


sesak

dan menurunkan tekanan balik vena.


Kondisi ruangan yang kurang ventilasi

Kombinasi

ini

dimaksudkan

untuk

mengurangi beban volume dan beban tekanan


6. Catat adanya tandatanda hipoksia dan
laporkan bila

pernafasan.

Irwan,GenenralAssessment.Doc

ditemukan
7. Kolaborasi medik : O2
inhalasi 8lpm NRBM dan
digoxin 0,4 mg/12 jam,
cek BGA, lasik 40 mg/8
jam.

DX2.KEP
Resiko

penurunan

cardiac

kontraktilitas miokard
Tujuan : penurunan cardiac

output

output

berhubungan

tidak

menjadi

dengan

aktual

gangguan

selama

masa

perawatan
Kriteria hasil :
-

MAP dalam batas normal


Tidak ada tambahan Bunyi jantung
Nyeri dada dan diaforesis (-)

Intervensi
1. Auskultasi suara

Rasional
-

jantung tambahan

2. Observasi perubahan ECG

mengindikasikan

Perpanjangan interval P-R


Status
cairan
dapat

mempengaruhi

elektrolit

mempengaruhi

dapat

manifestasi

klinis

penyakit

anak
Tidak mengejan saat BAB enurunkan kerja

jantung
Retensi

cairan

berlebihan

dapat

dimanifestasikan oleh pembendungan vena

tidak mengejan saat BAB


-

dan pembentukan edema


Anak dengan kelainan morfologi jantung
sangat

7. Pantau pernapasan,

laboratorium, contoh:

yang

irama jantung dan kontraktilitas


Meningkatkan kewaspadaan perawat dalam
merespon

4. Monitor TTV

catat kerja pernapasan.


8. Pantau data

sekunder

6. Kaji tanda edema.

paru

akibat dekompensasi jantung


ECG
pada
PJR
akan
menunjukkan

dan elektrolit

kelemahan dan kelelahan


Beri penjelasan untuk

edema

3. Monitor status cairan

5. Monitor peningkatan

Adanya suara tambahan (murmur), dapat

perubahan
-

mudah

berpotensi

ekstrim

dalam

mengalami
memenuhi

oksigenasi tubuh
Meningkatkan kewaspadaan perawat dalam
merespon

manifestasi

klinis

penyakit

Irwan,GenenralAssessment.Doc

HGB, Albumin
9. Tingkatkan istirahat

anak
Istirahat

memadai

diperlukan

untuk

(batasi pengunjung,

memperbaiki efisiensi kontraksi jantung

kontrol stimulasi

dan

lingkungan)
Kolaborasi

10.

pemberian
a. IVFD: D 10% 490cc/24 jam 7

menurunkan konsumsi O2

dan kerja

jantung berlebihan
Kombinasi
ini
dimaksudkan

untuk

mengurangi

beban

beban

volume

dan

tekanan kerja jantung

tpm
b. Injeksi IV
:
digoxin
2 x 0,4 mg
furosemid
2 x 40 mg
ranitidin
2 x 30 mg
c. Injeksi IM
: Benzathine
penicillin G 1,2 juta IU s/d
10 hari (hari ke 1)
d. Per Oral
:
captopril 2x10 mg
prednison 3x3 tablet
lactulosa syr 2x10 cc
KSR 3x150 mg
Diet
: madisco II 3 x
200 cc
f. Transfusi

PRC

300cc

prelasik 35 mg (tgl 26/8)

DX3.KEP
Perubahan

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan

nyeri saat menelan, penolakan pemasangan NGT dan kurangnya intake


nutrisi.

Tujuan : menunjukkan peningkatan intake peroral dibuktikan peningkatan


berat badan 0,5 kg dalam seminggu.
Kriteria Hasil :
-

menunjukan peningkatan BB dalam batas normal


porsi yang disediakan dapat dihabiskan

Intervensi

Mandiri

Rasional

a. Pasien PJR sering nyeri saat menelan


dan nafsu makan menurun karena

a. Awasi konsumsi makanan /

pernafasan cepat dan dangkal, meskipun

Irwan,GenenralAssessment.Doc

cairan

kegagalan pernafasan membuat status

b. Perhatikan kesukaran

hipermetabolik dengan peningkatan

menelan

kebutuhan kalori
b. Gejala yang menyertai akumulasi toksin

c. Berikan makanan lunak

endogen yang dapat mengubah atau

sedikit tapi sering

menurunkan pemasukan dan memerlukan

d. Berikan perawatan mulut

intervensi
c. Porsi lebih kecil dapat meningkatkan

sering
e. Berikan advis pada klien

masukan makanan
d. Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis

dan klg tentang


pentingnya support

oral dan rasa tak disukai dalam mulut

makanan untuk proses

yang dapat mempengaruhi masukan

penyembuhan

makanan
e. Adanya support dapat meningkatkan

f. Kolaborasi:
-

semangat dan rasa percaya diri klien

Pemberian cairan IV
Diet

dalam proses penyembuhan


f. Kombinasi ini dimaksudkan untuk
mengurangi beban volume dan beban
tekanan kerja jantung

DX4.KEP
Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi/infeksi pada katup dan
tenggorokan
Tujuan : menunjukkan toleransi dan adaptasi terhadap nyeri dibuktikan
dengan penurunan skala dari 5 ke 4-0 dalam waktu 2-4 jam setelah
pemberian
Kriteria Hasil :
-

Menunjukkan penurunan Skala nyeri menjadi 4-0


Menunjukkan toleransi dan adaptasi terhadap nyeri
Intervensi

Rasional

Mandiri
1

Pantau

catat

Anak dengan kelainan morfologi jantung


sangat mudah berpotensi mengalami nyeri

menelan pasien : lokasi, -

dan inflamsi dalam tubuh.


Meningkatkan kewaspadaan

radius, durasi, kualitas,

merespon

dan

anak

karakteristik

nyeri

faktor-faktor

saat

yang

manifestasi

perawat

klinis

dalam

penyakit

Irwan,GenenralAssessment.Doc

mempengaruhi.
2

Ukur

dan

catat

tanda

Anjurkan

dan

dibutuhkan

konsumsi

O2

untuk

miokard

dan

meningkatkan supply O2 jaringan, teknik


bimbing

distribusi

dan

imajinasi

pasien untuk tarik nafas

mengalihkan

focus

perhatian

dalam (teknik relaksisi),

nyeri.
Stressor dari luar diminimalkan sehingga

teknik

dan -

distraksi,

Ciptakan

lingkungan

membantu
dari

rasa

kebutuhan O2 miokard berkurang

bimbingan imajinasi.
4

relaksisi

meminimalkan

vital tiap jam.


3

Teknik

yang

tenang

DX5.KEP
Kurangnya

kebutuhan

belajar

tentang

proses,

prognosis

penyakit

dan

pengobatan berhubungan dengan miskonsepsi


Tujuan : menunjukkan perubahan perilaku terkait penyakit anak setelah
diberikan edukasi.
Criteria hasil:
1.

Mengekspresikan pemahaman tentang penyakit anak.

2.

Secara aktif menunjukkan sikap kooperatif selama proses


keperawatan.

Intervensi

Mandiri

Rasional

- Mengetahui

sejauh

mana

pengetahuan

yang

dimiliki keluarga dan kebenaran informasi


-

Kaji tingkat pengetahuan


keluarga

Beri penjelasan kepada


keluarga sebab penyakit

Jelaskan setiap tindakan


perawatan yang akan
dilakukan

yang didapat.
- penjelasan tentang kondisi yang dialami dapat
membantu menambah wawasan keluarga
- agar
keluarga
mengetahui
tujuan

setiap

tindakan perawatan dan kooperatif terhadap


semua tindakan keperawatan dan medis yang
diberikan

DX6.KEP
Defisit perawatan diri berhubungan dengan bedrest total dan peningkatan

Irwan,GenenralAssessment.Doc

kerja jantung
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam, defisit perawatan
diri teratasi
Criteria hasil:
-

klien terbebas dari bau

menyatakan kenyamanan
Intervensi

Rasional

- membantu

Mandiri

dalam

merencanakan
monitor kebutuhan klien

mengantisipasi

pemenuhan

kebutuhan

diberikan

bermanfaat

atau
secara

untuk alat-alat bantu

individual
- bantuan
yang

untuk perawatan diri

mencegah

sediakan bantuan sampai

harga diri dan meningkatkan pemulihan

frustasi,

untuk

dalam

mempertahankan

pasien bedrest selesai


IMPLEMENTASI
TGL,

Dx.

No

JAM
27

Kep
I

agustus
2012

Pukul

13.00
4

Tindakan Keperawatan

Mengkaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi


dada, catat pernafasan/upaya pernafasan
Mengauskultasi bunyi nafas dan catat bunyi nafas
Meninggikan kepala dan bantu mengubah posisi
Menciptakan ventilasi ruangan yang memadai

5
6
7

Meningkatkan fase istirahat anak selama sesak


Mencatat adanya tanda-tanda hipoksia dan laporkan bila
ditemukan
Kolaborasi medik : O2 inhalasi 8lpm NRBM dan digoxin
0,4 mg/12 jam, cek BGA, lasik 40 mg/8 jam.

27

II

agustus

2012

Pukul

11.00

5
6

Auskultasi suara jantung tambahan


Monitor TTV
Monitor peningkatan kelemahan dan kelelahan
Kaji tanda edema.
Pantau pernapasan, catat kerja pernapasan.
Tingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol
stimulasi lingkungan)
Pemberian transfusi PRC II + durantelasix 36 mg

Paraf

Irwan,GenenralAssessment.Doc

1.

a. IVFD
: D 10% 800cc/24 jam 33 cc/jam
b. Injeksi IM :PPC 1,2 juta iv s/d 10 hari
c. Injeksi IV: Digoksin 2x0,4 mg
furosemid 2x40 mg
Per Oral
:
Captopril :2x12,5 mg
Prednison :3x15 mg
Lactulosa :2x10cc
KSR
:3x15 mg
d. Diet : madisco II 3 x 200 cc
Mengawasi dan observasi konsumsi makanan / cairan

agustus

2.

Perhatikan kesukaran menelan

2012

3.

memberikan makanan lunak sedikit tapi sering

pukul

4.

memberikan perawatan mulut sering

12.00

5.

menganjurkan pada klien dan klg tentang pentingnya

27

III

support makanan untuk proses penyembuhan

27

IV

6.

Kolaborasi:

1.

a. IVFD
: D 10% 800cc/24 jam 25 cc/jam
b. diet modisco II: 3x200 cc/ hari
nasi lunak 3 x 1/4 1/2 porsi
memantau / mencatat karakteristik nyeri saat menelan

agustus

pasien : lokasi, radius, durasi, kualitas, dan faktor-

2012

faktor yang mempengaruhi.

pukul

2.

mengukur dan catat tanda vital tiap jam.

12.15

3.

memberikan posisi semifowler

4.

memberikan O2 8Lpm dengan NRBM

5.

menganjurkan dan membimbing pasien untuk tarik nafas


dalam

(teknik

relaksisi),

teknik

distraksi,

dan

bimbingan imajinasi.
27

agustus

6.
1.

menciptakan lingkungan yang tenang


Mengkaji serta menanyakan tingkat pengetahuan keluarga

2.

memberi penjelasan kepada keluarga sebab penyakit dan

2012

prognosis penyakit yang dialami klien

pukul
12.15
27

VI

3.

memberi

1.

perawatan yang akan dilakukan


monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk

agustus

penjelasan

kepada

keluarga

setiap

tindakan

perawatan diri

2012

2.

sediakan bantuan sampai pasien bedrest selesai

pukul
12.15
28

1.
Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada,

agustus
2012

2.

Pukul
13.00

3.

catat pernafasan/upaya pernafasan


Auskultasi bunyi nafas dan catat bunyi nafas

Irwan,GenenralAssessment.Doc

4.
Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
5.

Ciptakan ventilasi ruangan yang memadai

6.

Tingkatkan fase istirahat anak selama sesak

7.

Catat adanya tanda-tanda hipoksia dan laporkan bila


ditemukan
Kolaborasi medik : O2 inhalasi 8lpm NRBM dan digoxin
0,4 mg/12 jam, cek BGA, lasik 40 mg/8 jam.

28

II

1.

agustus

2.

2012

3.

pukul

4.

11.00

5.

Auskultasi suara jantung tambahan


Monitor TTV
Monitor peningkatan kelemahan dan kelelahan
Kaji tanda edema.
Pantau pernapasan, catat kerja pernapasan.
Tingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol

1.

stimulasi lingkungan)
a. IVFD
: D 10% 800cc/24 jam 25 cc/jam
b. Injeksi IM :PPC 1,2 juta iv s/d 10 hari
c. Injeksi IV: Digoksin 2x0,4 mg
furosemid 2x40 mg
Per Oral
:
Captopril :2x12,5 mg
Prednison :3x15 mg
Lactulosa :2x10cc
KSR
:3x15 mg
d. Diet : madisco II 3 x 200 cc
nasi lunak 3 x 1/4 1/2 porsi
Mengawasi dan observasi konsumsi makanan / cairan

agustus

2.

Perhatikan kesukaran menelan

2012

3.

memberikan makanan lunak sedikit tapi sering

4.

memberikan perawatan mulut sering

5.

menganjurkan pada klien dan klg tentang pentingnya

6.
7.

28

III

support makanan untuk proses penyembuhan


6.

Kolaborasi:
a. IVFD
: D 10% 800cc/24 jam 25 cc/jam
b. diet modisco II: 3x200 cc/ hari
nasi lunak 3 x 1/4 1/2 porsi

28

IV

1.

agustus

memantau / mencatat karakteristik nyeri saat menelan


pasien : lokasi, radius, durasi, kualitas, dan faktor-

2012

faktor yang mempengaruhi.


2.

mengukur dan catat tanda vital tiap jam.

3.

memberikan posisi semifowler

4.

memberikan O2 8Lpm dengan NRBM

5.

menganjurkan dan membimbing pasien untuk tarik nafas

Irwan,GenenralAssessment.Doc

dalam

(teknik

relaksisi),

teknik

distraksi,

dan

bimbingan imajinasi.
28

agustus

6.
1.

menciptakan lingkungan yang tenang


Mengkaji serta menanyakan tingkat pengetahuan keluarga

2.

memberi penjelasan kepada keluarga sebab penyakit dan

2012

28

prognosis penyakit yang dialami klien

VI

3.

memberi penjelasan kepada keluarga setiap tindakan

1.

perawatan yang akan dilakukan


monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk

agustus
2012

perawatan diri
2.

sediakan bantuan sampai pasien bedrest selesai

Irwan,GenenralAssessment.Doc

EVALUASI
TGL
28

DX.KEP

CATATAN
pasien tidak sesak dan agak lebih baik dari

S :

agustus

kemarin

2012

O : penggunaan otot bantu pernafasan (+)


Batuk (+) jarang2
Sesak (+)
RR : 40x/mnt
Nafas cepat dan dangkal

+
+
-

Rh

+
+
-

A : retraksi dinding dada disebabkan peningkatan kerja


jantung dan adanya edema paru
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,dan 4
S: batuk mulai berkurang, jarang-jarang dan masih
nyeri saat batuk
O: HGB: 11,60
LED: 76 mm/jam
Retraksi dinding dada (+)
Batuk (+)
28
agustus

Sesak (+)
II

TD : 110/60 mmHg

2012

RR : 40x/mnt
Suhu : 37,5
Nadi :140x/mnt
A

retraksi

dinding

dada

disebabkan

peningkatan

kerja jantung, suplai darah dan oksigen berkurang dan


cardiac output menurun
P:Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6 dan 7
S: pasien mengahabiskan makanan yang dijadwalkan (1/2
porsi nasi lunak)
O:

28
agustus
2012

III

- HGB: 11,60 g/dL

- Albumin:
g/dL
- Limfosit:6,0%
- Bibir kering
A: nafsu makan berkurang disebabkan peningkatan kerja
lambung
P: lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 dan 6

PARAF

Irwan,GenenralAssessment.Doc

S: nyeri saat menelan berkurang


O: skala nyeri berkurang menjadi 3
Batuk (+)
Sesak (+)
TD : 110/60 mmHg

28
agustus

IV

2012

RR : 40x/mnt
Suhu : 37,5
Nadi :140x/mnt
Bibir kering
A: nyeri disebabkan proses inflamasi oleh bakteri
streptococcus
P: lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 dan 6
S: keluarga memahami yang dijelaskan oleh tenaga
kesehatan

28
agustus

O: kelurga mampu diikutsertakan dalam proses


V

2012

keperawatan.
keluarga mentaati setiap proses keperawatan
A: kurang pengetahuan teratasi
P: intervensi di hentikan
S:O: rambut masih kotor

28
agustus

VI

2012

Personal higiene di bantu oleh keluarga


A: perawatan diri pasien teratasi
P: intervensi dihentikan dan tenaga kesehatan membantu
memandikan pasien
S : tidak sesak, masih batuk dan tidak ada dahak

29
agustus

O : penggunaan otot bantu pernafasan (+)

2012

Batuk (+) jarang2


Sesak (+)
RR : 38x/mnt
Nafas cepat dan dangkal

+
+
-

+
+
-

Rh

A : retraksi dinding dada disebabkan peningkatan kerja


jantung dan adanya edema paru
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,dan 4

Irwan,GenenralAssessment.Doc

S: ayah pasien mengatakan batuk berkurang, jarangjarang


O: HGB: 11,60
LED: 76 mm/jam
Retraksi dinding dada (+)
Batuk (+)
29
agustus

Sesak (+)
II

TD : 110/60 mmHg

2012

RR : 38x/mnt
Suhu : 37
Nadi :142x/mnt
A

retraksi

dinding

dada

disebabkan

peningkatan

kerja jantung, suplai darah dan oksigen berkurang dan


cardiac output menurun
P:Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6 dan 7
S: ayah pasien mengatakan anaknya tidak mengahabiskan
makanan yang dijadwalkan (1/4 - 1/2 porsi nasi
lunak, pasien hanya menghabiskan telurnya saja.
29
agustus

O:
III

2012

- HGB: 11,60 g/dL

- Albumin:
g/dL
- Limfosit:6,0%
- Bibir kering
A: nafsu makan berkurang disebabkan peningkatan kerja
lambung
P: lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 dan 6
S: nyeri saat menelan berkurang
O: skala nyeri berkurang menjadi 3
Batuk (+)
Sesak (+)
TD : 110/60 mmHg

29
agustus

IV

2012

RR : 40x/mnt
Suhu : 37,5
Nadi :140x/mnt
Bibir kering
A: nyeri disebabkan proses inflamasi oleh bakteri
streptococcus

29
agustus
2012

P: lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 dan 6


S: keluarga memahami yang dijelaskan oleh tenaga
kesehatan
O: kelurga mampu diikutsertakan dalam proses
keperawatan.
keluarga mentaati setiap proses keperawatan
A: kurang pengetahuan teratasi

Irwan,GenenralAssessment.Doc

P: intervensi di hentikan
S:O: rambut masih kotor

29
agustus
2012

VI

Personal higiene di bantu oleh keluarga


A: perawatan diri pasien teratasi
P: intervensi dihentikan dan tenaga kesehatan membantu
memandikan pasien

You might also like