Professional Documents
Culture Documents
Perencanaan Keperawatan
Menurut Nurarif (2013) dalam Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC, beberapa
intervensi yang bisa dilakukan pada pasien dengan penyakit sirosis hati/chirosis hepatis, yaitu :
No.
1
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Definisi : Penurunan sirkulasi
darah ke perifer yang dapat
menganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik :
- Tidak ada nadi
- Perubahan fungsi motorik
- Perubahan karakteristik kulit
(warna, elastisitas, rambut,
kelembapan, kuku, sensasi,
suhu)
- Indeks ankle-brakhial < 0,90
- Perubahan tekanan darah di
ekstremitas
- Waktu pengisian kapiler > 3
Tujuan
Intervensi
NOC :
Circulation Status
Tissue Perfusion : Cerebral
Kritria hasil :
Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai
dengan:
a. Tekanan systole dan diastole dalam rentang
yang diharapkan.
b. Tidak ada ortostatik hipertensi.
c. Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan
intracranial (tidak lebih dari 15 mmHg).
Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang
ditandai dengan:
a. Berkomuniakasi dengan jelas adn sesuai
dengan kemampuan.
b. Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan
orientasi.
c. Memproses informasi.
d. Membuat keputusan dengan benar.
Menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang
NIC :
Peripheral Sensation Management
1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
terhadap panas/dingin/tajam/tumpul.
2. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika
ada lesi atau laserasi.
3. Batasi gerakan pada kepala, leher, dan punggung.
4. Monitor kemampuan BAB.
5. Kolaborasi pemberian analgetik.
6. Monitor adanya tromboplebitis.
7. Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi.
16
detik
Klaudikasi
Warna tidak kembali ke
tungkai saat tungkai
diturunkan
Kelambatan penyembuhan
luka perifer
Penurunan nadi
Edema
Nyeri ekstremitas
Bruit femoral
Pemendekan jarak total yang
ditempuh dalam uji berjalan
enam menit
Pemendekan jarak bebas nyeri
yang ditempuh dalam uji
berjalan enam menit
Perestesia
Warna kulit pucat saat elevasi
17
18
NIC :
Fluid Management
1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.
2. Pasang urin kateter jika diperlukan.
3. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN, Hmt, osmolalitas urin).
4. Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP,
PAP, dan PCWP.
5. Monitor vital sign.
6. Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles,
CVP, edema, distensi vena leher, asites).
7. Kaji lokasi dan luas edema.
8. Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake
kalori harian.
9. Monitor status nutrisi.
10. Berikan diuretik sesuai intruksi.
11. Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi
dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l.
dada
- Nafas pendek
- Assumption of 3-point
position
- Pernafasan pursed-lip
- Tahap ekspirasi berlangsung
sangat lama
- Peningkatan diameter
anterior-posterior
- Pernafasan rata-rata/minimal
Bayi : < 25 atau > 60
Usia 1-4 : < 20 atau > 30
Usia 5-14 : < 14 atau > 25
Usia > 14 : < 11 atau > 24
- Kedalaman pernafasan
Dewasa volume tidalnya
500 ml saat istirahat
Bayi volume tidalnya 6-8
ml/Kg
- Timing rasio
- Penurunan kapasitas vital
19
- Penurunan energi/kelelahan
- Perusakan/pelemahan
muskuloskeletal
- Obesitas
- Posisi tubuh
- Kelelahan otot pernafasan
- Hipoventilasi sindrom
- Nyeri
- Kecemasan
- Disfungsi neuromuskuler
- Kerusakan persepsi/kognitif
- Perlukaan pada jaringan
syaraf tulang belakang
- Imaturitas neurologis
Kelebihan volume cairan
Definisi : Retensi cairan
isotomik meningkat.
Batasan Karakteristik :
- Berat badan meningkat pada
waktu yang singkat
- Asupan berlebihan dibanding
output
- Tekanan darah berubah,
tekanan arteri pulmonalis
NOC :
Electrolit and Acid Base Balance
Fluid Balance
Kriteria Hasil:
Terbebas dari edema, efusi, anaskara.
Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/
ortopneu.
Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek
hepatojugular (+).
Memelihara tekanan vena sentral, tekanan
kapiler paru, output jantung dan vital sign
dalam batas normal.
20
NIC :
Fluid Management
1. Timbang popok/pembalut jika diperlukan.
2. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.
3. Pasang urin kateter jika diperlukan.
4. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN, Hmt, osmolalitas urine).
5. Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP,
PAP, dan PCWP.
6. Monitor vital sign.
7. Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles,
CVP, edema, distensi vena leher, asites).
kalori harian.
Monitor status nutrisi.
Berikan diuretik sesuai intruksi.
Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi
dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l.
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk.
Fluid Monitoring
1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan
eliminasi.
2. Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak
seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll.).
3. Monitor berat badan.
4. Monitor serum dan elektrolit urine.
5. Monitor serum dan osmilalitas urine.
6. Monitor BP, HR, dan RR.
7. Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan
irama jantung.
8. Monitor parameter hemodinamik infasif.
9. Catat secara akurat intake dan output.
21
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
NOC :
Nutritional Status : Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Definisi : Intake nutrisi tidak
Adanya peningkatan berat badan sesuai
cukup untuk keperluan
dengan tujuan.
metabolisme tubuh.
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
Batasan Karakteristik :
Tidak ada tanda tanda malnutrisi.
- Berat badan 20 % atau lebih di
Tidak terjadi penurunan berat badan yang
bawah ideal
berarti.
- Dilaporkan adanya intake
makanan yang kurang dari
RDA (Recomended Daily
Allowance)
- Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
- Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
- Luka, inflamasi pada rongga
mulut
- Mudah merasa kenyang,
22
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
23
misinformasi
NOC :
Energy Conservation
Definisi : Ketidakcukupan energi Self Care : Adls
secara fisiologis maupun
Kriteria Hasil :
psikologis untuk meneruskan
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
atau menyelesaikan aktivitas
disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan
yang diminta atau aktivitas
RR.
sehari hari.
Mampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri.
Batasan Karakteristik :
- Melaporkan secara verbal
adanya kelelahan atau
kelemahan.
- Respon abnormal dari tekanan
darah atau nadi terhadap
aktivitas
24
NIC :
Energy Management
1. Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas.
2. Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan.
3. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan.
4. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat.
5. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan.
6. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas.
7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien.
Activity Therapy
1. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
25
26
2.
3.
4.
ditimbulkan.
16. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
NIC :
selama .......x24 jam, diharapakan nyeri berkurang Pain Management (140)
dengan kriteria hasil :
1. Kaji tingkat nyeri,meliputi : lokasi, karakteristik, dan
Pain Control/Kontrol Nyeri (1605)
onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya
1. Mengenal faktor penyebab (160501).
nyeri, faktor-faktor presipitasi.
2. Mengenal reaksi serangan nyeri (160502).
2. Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat
3. Mengenali gejala nyeri (1605009).
mempengaruhi respon pasien terhadap
4. Melaporkan nyeri terkontrol (1605011).
ketidaknyamanan.
Pain Level/Tingkat Nyeri (2021)
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguragi
1. Frekuensi nyeri (210203).
nyeri (relaksasi, distraksi).
2. Ekspresi akibat nyeri (210206).
4. Perhatikan tipe dan sumber nyeri.
Keterangan Penilaian NOC
5. Turunkan dan hilangkan faktor yang dapat
1. Tidak dilakukan sama sekali
meningkatkan nyeri.
2. Jarang dilakukan
6. Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri.
3. Kadang dilakukan
7. Tingkatkan istirahat atau tidur untuk memfasilitasi
4. Sering dilakukan
manajemen nyeri.
5. Selalu dilakukan
Analgetik Administration (2210)
1. Cek obat, dosis, frekuensi, pemberian analgesik.
2. Cek riwayat alergi obat.
3. Pilih analgetik atau kombinasi yang tepat apabila
lebih satu analgetik yang diresepkan.
4. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
27
28
pemberian analgesik.
NIC :
Anxiety Reduction/Penurunan Kecemasan (5820)
1. Tenangkan klien.
2. Berusaha memahami keadaan klien.
3. Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis, dan
tindakan.
4. Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat
kecemasan.
5. Gunakan pendekatan dengan sentuhan (permisi)
verbalisasi.
6. Temani klien untuk mendukung keamanan dan
menurunkan rasa takut.
7. Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi.
8. Berikan pengobatan untuk menurunkan cemas
dengan cara yang tepat.
Coping Enhancement/Peningkatan Koping (5230)
1. Hargai pemahaman pasien tentang proses penyakit.
2. Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan
jaminan.
3. Sediakan informasi aktual tentang diagnosa,
penanganan dan prognosis.
4. Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang
tepat.
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
9
Defisiensi pengetahun
berhubungan dengan kurang
pajanan.
5.
NOC :
Knowledge : Disease Process
Knowledge : Health Behavior
Kriteria Hasil :
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi, prognosis dan
program pengobatan.
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara benar.
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan.
29
10
NOC :
Tissue integrity : skin and mucous
membranes
Hemodyalisis akses
Kriteria hasil
a. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan
(sensai, elastisitas, temperature, hidrasi,
pigmentasi).
b. Tidak ada luka/lesi pada kulit.
c. Perfusi jaringan baik.
d. Menunjukkan pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
cedera berulang.
e. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit perawatan alami.
30
6.
11
NOC :
Anxiety Reduction
Comfort Level
Pain Level
Rest : Extern and Pattern
Sleep : Extent and Pattern
Kriteria Hasil :
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam
perhari.
2. Pola tidur, kualitas dalam batas normal.
3. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat.
4. Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang
meningkatkan tidur.
12
Konstipasi
NOC :
Bowel Elimination
Kriteria Hasil :
Mempertahankan bentuk feses lunak setiap 1-
31
3 hari.
Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi.
Mengidentifikasi indikator untuk mencegah
konstipasi.
Feses lunak dan berbentuk.
Batasan Karakteristik :
- Nyeri abdomen
- Nyeri tekan abdomen dengan
teraba resistensi otot
- Nyeri tekan abdomen tanpa
teraba resistensi otot
- Anoreksia
- Penampilan tidak khas pada
lansia (mis : perubahan pada
status mental, inkontinensia
urinarius, jatuh yang tidak
penyebabnya, peningkatan
suhu tubuh)
- Borborigmi
- Darah merah pada feses
- Perubahan pada pola defekasi
- Penurunan frekuensi
- Penurunan volume feses
- Distensi abdomen
- Rasa rektal penuh
- Rasa tekanan rektal
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
32
Keletihan umum
Feses keras dan berbentuk
Sakit kepala
Bising usus hiperaktif
Bising usus hipoaktif
Peningkatan tekanan abdomen
Tidak dapat makan
Mual
Rembesan feses cair
Nyeri pada saat defekasi
Massa abdomen yang dapat
diraba
Massa rektal yang dapat
diraba
Adanya feses lunak, seperti
pasta di dalam rektum
Perkusi abdomen pekak
Sering flatus
Mengenja pada saat defekasi
Tidak dapat mengeluarkan
feses
Muntah
33
34
Antikonvulsan
Antidepresan
Agens antilipemik
Garam bismuth
Kalsium karbonat
Penyekat saluran kalsium
Diuretik
Garam besi
Penyalahgunaan laksatif
Agens antiinflamasi
nonsteroid
- Opiat
- Fenotiazid
- Sedatif
- Simpatomimetik
Mekanis
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Hemoroid
- Penyakit Hirschsprung
- Gangguan neurologis
- Obesitas
- Obstruksi pasca-bedah
- Kehamilan
- Pembesaran prostat
- Abses rektal
- Fisura anal rektal
- Striktur anal rektal
- Prolaps rektal
35
13
- Ulkus rektal
- Rektokel
- Tumor
Risiko perdarahan
Definisi : Risiko menurunnya
volume darah yang mungkin
mempengaruhi status kesehatan.
Faktor Risiko :
- Aneurisma
- Sirkumsisi
- Kurang pengetahuan
- Koagulopati intravascular
- Riwayat jatuh
- Gangguan gastrointestinal
(contoh: penyakit gastric
ulcer, polip, varises)
- Gangguan fungsi hati (contoh:
sirosis dan depatitis)
- Koagulopati yang melekat
(contoh: trombositopenia)
- Komplikasi postpartum
(contoh: atoni postpartum,
plasenta yang tertahan)
NOC :
Blood Lose Severity
Blood Coagulation
Kriteria Hasil :
1. Tidak ada hematuria dan hematemesis,
kehilangan darah yang terlihat.
2. Tekanan darah sistole dan diastole dalam
batas normal.
3. Tidak ada perdarahan pervagina.
4. Tidak ada distensi abdominal.
5. Hemoglobin dan hematokrit dalam batas
normal.
6. Plasma, PT, PTT dalam batas normal.
NIC :
Bleeding Precautions
1. Monitor ketat tanda-tanda perdarahan.
2. Catat nilai Hb dan HT sebelum dan sesudah
terjadinya perdarahan.
3. Monitor nilai lab (koagulasi) yang meliputi PT, PTT,
trombosit.
4. Monitor TTV ortostatik.
5. Pertahankan bed rest selama perdarahan aktif.
6. Kolaborasi dalam pemberian produk darah (platelet
atau fresh frozen plasma).
7. Lindungi pasien dari trauma yang dapat
menyebabkan perdarahan.
8. Hindari mengukur suhu lewat rectal.
9. Hindari pemberian aspirin dan anticoagulant.
10. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
makanan yang banyak mengandung vitamin K.
11. Hindari terjadinya konstipasi dengan menganjurkan
untuk mempertahankan intake cairan yang adekuat
dan pelembut feses.
Bleeding Reduction
36
- Komplikasi kehamilan
(contoh: plasenta previa,
kehamilan
mola, ruptur plasenta)
- Trauma
- Efek samping pengobatan
(pembedahan, pengobatan,
pemberian platelet karena
kekurangan produksi darah,
kemoterapi)
37
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
38