Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh
dari bahaya yang datang dari luar. Kulit (integumen) mencakup kulit pembungkus permukaan
tubuh berikut turunannya termasuk kuku, rambut dan kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit
berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga lubang masuk. Pada permukaan
kulit bermuara kelenjar keringatdan kelenjar mukosa. Kulit disebut juga integumen atau kutis
yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan
epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit
dalam).
Sering kita temui adanya penyakit kulit salah satunya adalah tumor kulit. Tumor kulit
adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel sel dalam kulit ( sel-sel
epidermis , melanosit ). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau tumor ganas,
dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan subkutan.
Bnyak diantaramasyarakat yang tidak mengetahui tanda dari tumor kulit ini karena
kebanyaakan menganggap bahwa tumor tersebut merpakan hal yang biasa karena kadang
gejala dari tumor tersebut hilang timbul.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari tumor kulit?
2. Apa saja etiologi dari tumor kulit?
3. Bagaimana patofisiologi dari tumor kulit?
4. Apa saja klafisikasi dari tumor kulit?
5. Apa saja gejala klinis dari tumor kulit?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostic dari tumor kulit?
7. Apa saja penatalaksanaan dari tumor kulit?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit tumor kulit?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari tumor kulit.
2. Untuk mengetahui apa saja etiologi dari tumor kulit.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari tumor kulit.
4. Untuk mengetahui apa saja klafisikasi dari tumor kulit.
1
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi
Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel sel dalam
kulit (sel-sel epidermis, melanosit). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau
tumor ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan
jaringan subkutan (Arif Muttaqin, 2010). Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari
berbagai jenis sel seperti sel-sel epidermis, dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat
merupakan tumor jinak atau ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus ke
dalam dermis dan jaringan subkutan (Price Sylvia, 2006).
2. Etiologi
Sampai saat ini penyebab pasti tumor kulit belum sepenuhnya diketahui , secara khas
tumor timbul diatas kulit yang dirusak cahaya matahari Dengan adanya banyak keratosis
aktinik . Faktor yang memungkinkan berkaitan terbentuknya tumor kulit ini adalah :
a. Faktor fisika (sinar ultraviolet: cahaya matahari diduga factor penyebab utama yang
menyebabkan kersioma sel squamosal pada kulit dan penyebab lain meliputi radiasi
sinar-x, luka bakar, jaringan parut)
b. Faktor kimia (kontak dengan senyawa arsen, ter, dan aspal )
c. Faktor virus : Pirus papilloma humanus(Hpv) disuga menginfeksi pada awal
kehidupan, lalu bersemayam secara laten dalam tubuh, paparan UV terlalu lama
mungkin dapat mengaktifkan gen virus atau menonaktifkan gen regulator
pertumbuhan sel
d. Lesi prakanker : Kelainan kulit tertentuseperto keratosis seboroik, xeroderma
pigmentosum dll. Asaering mendapat perubahan keganasan
Klasifikasi Tumor Kulit:
a. Tumor Jinak (benigna )
3
5. Pathway (terlampir )
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Sinar X toraxs
hitung sel darah yang lengkap, tes faal hepar dan pemeriksaan
CT scan atau
Kaji konsep diri klien terutama mengenai gambaran diri/ citra diri atau harga
diri. Pada klien dengan Tumor kulit sering kita temuai adanya ganguan
konsep diri karena karena lesi yang tumbuh dan adanya kerusakan kulit.
Selain itu perlu dikaji juga tingkat kecemasan klien dan informasi/
pengetahuan yang dimiliki tentang penyakit ini.
b) Pola Tidur dan Istirahat
Kaji ada nya gangguan pola istirahat klien Pada klien tumor kulit yang
mengalami nyeri perlu dikaji adanyan gangguan tidur/ istirahat dan aktivitas
akibat dari nyeri.
c) Pola Kognitif dan persepsi
Perlu dilakukan pengkajian tentang pengetahuan pasien terhadap penyakitnya
dan pemahaman pasien dalam mengenali penyakitnya. Penyakit Tumor kulit
kadang dapat sulit dikenali karena terkadang mirip dengan keadaan kulit biasa
dan
berupa pembesaran pada kulit yang bersifat lambat , adanya perdarahan pada
sisi lesi, nyeri local, dan adanya kelembutan pada sisi lesi terutama dengan
tumor yang lebih besar.
b) Pada Melanoma Malignant
Pengkajian terhadap pasien melanoma maligna dilakukan berdasarkan riwayat
pasien dan gejalanya. Pasien ditanya khususnya tentang gejala pruritus, nyeri
tekan dan rasa sakit yang bukan merupakan ciri khas nevus yang benigna.
Kepada pasien juga ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus
yang sudah ada sebelumnya atau pertumbuhan lesi baru yuang berpigmen,
adanya Warna yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang coklat atau
9
hitam adalah bayangan warna merah, putih dan biru; warna biru dianggap
lebih mengkhawatirkan, Sebagian melanoma maligna tidak memiliki warna
yang bervariasi tetapi sebaliknya mempunyai warna yang seragam (hitam
kebiruan, kelabu kebiruan, merah kebiruan), Tepi yang ireguler, Permukaan
yang ireguler, Sebagian melanoma noduler memiliki permukaan yang licin
2.
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut b/d Kerusakan jaringan Lunak efek metastasis tumor kulit
b. Kerusakan Integritas Kulit b/d perubahan pigmentasi, pembentukan bula, papula, lesi
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
d. Gangguan Citra Tubuh b/ d penyakit tumor kulit
e. Ansietas b/d Kondis penyakit, ancaman kematian
f. Defisiensi Pengetahuan b/d tidak familier dengan sumber informasi
3. Rencana Keperawatan
No No
1
DX
1
Rencana keperawatan
Intervensi
1. Anjurkan pasien
Rasional
1. Meminimalisisr
untuk menggunakan
pakaian longgar
2. Jaga kebersihan kulit
2.
hiegene yang
kriteria hasil :
adanya kemerahan
1. Integritas kulit yang baik 4. Membersihkan
kelembaban kulit
Kelembab dan
kurang dapat
meningkatkan
resiko infeksi
3. Kemerahan
merupakan salah
dapat dipertahankan
memantau dan
(Sensasi, elastisitas,
meningkatkan
4.
temperature hidrasi,
pemyebuhan pada
pigmentasi )
penyembuhan luka
5. Membantu
mempercepat
No No
Tujuan dan Kriteria
DX
pada kulit
3. Perfusi jaringan baik
Rencana keperawatan
Intervensi
Rasional
traples
penyembuhan luka
5. Ganti balutan pada
4. Menunjukan pemahaman
dalam proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
2
1. Informasi
keperawatan selama..x..jam
nyeri secara
memberikan data
komprehensif
dasar untuk
termasuk lokasi,
mengevakuasi
karakteristik, durasi,
kebutuhan/
frequensi, kualitas
keefektifan
kebisingan
(skala, intensitas, frrekuensi 4. Ajarkan tentang
dan tanda nyeri)
teknik relaksasi
5. Evaluasi keefektifan
control nyeri
6. Kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan tindakan
intervensi
2. Ketidaknyamanan
adalah umum
(misalnya nyeri
insisi, kulit terbakar,
nyeri punggung
bawah, sakit kepala )
tergantung dari
prosedur yang
digunakan
3. Membantu
memfokuskan
kembali perhatian
4. Memungkinkan
klien untuk
berpartisipasi secara
aktif dan
11
No No
DX
Rencana keperawatan
Intervensi
nyeri yang tidak
berhasil
7. Kolaborasi analgetik
sesuai indikasi
Rasional
meningkatkan rasa
control
5. Tujuaannya adalah
control nyeri
maksimum dengan
pengaruh minimum
pada aktivitas
kegiatan sehari-hari
6. Digunakan apabila
tidak ada respons
dari nyeri pada
tindakan yang
dilakukan
7. Saat perubahan
penyakit penilaian
dan pengobatan akan
diperlukan
1. Informasi memberikan
keperawatan selama..x..
klien terhadap
mengevakuasi
tubuhnya
kebutuhan/ keefektifan
2. Jelaskan tentang
pengobatan
2. Mampu mengidentifikasikan
perawatan ,
bagaiman penyakit
kemajuan dan
prognosis penyakit
kekuatan personal
3. Mendeskripsikan secara
factual perubahan fungsi
3. Dorong klien
tubuh
mengungkapkan
Mempertahanka interaksi
perasaannya
sosial
4. Fasilitasi kontak
dengan individu lain
12
intervensi
2. Mengidentifikasi
mempengaruhi
persepsi diri
3. Memberkan
kesempatan untuk
mengidentifikasikan
No No
DX
Rencana keperawatan
Intervensi
dalam kelompok
Rasional
rasa takut/ kesalahan
kecil
Kolaborasi dalam
menghadapi masalah
secara langsung
konseling psikiatri
4.
Meningkatkan
missal perawat
perasaan
spesialis
kompetensi/harga diri,
mendorong
kamandirian dan
mendorong partisipasi
dalam terapi
Klien/ orang terdekat
mungkin
membutuhkan
dukungan selama
berhadapan dengan
proses jangka panjan/
tidur pasien
2. Monitor/ kaji
ketidakmampuan
1. Informasi
memberikan data
dasar untuk
kebutuhan tidur
mengevakuasi
kebutuhan/
dan jam
keefektifan
3. Ciptakan
/hari)
lingkungan yang
nyaman
4. Jelaskan
pentingnya tidur
atau istirahat
yang adekuat
13
intervensi
2. Lingkungan
yangnyaman dapat
memebantu
meningkatkan
kualitas tidur
No No
Tujuan dan Kriteria
DX
4. Mampu
Rencana keperawatan
Intervensi
5. Fasilitasi untuk
Rasional
3. Tidur adalah hal
mengidentifikasikan hal-
mempertahankan
yang dibutuhkan
kebiasaan
tidur
sebelum tidur
memperbaiki
6. Instruksikan
untuk memonitor
tidur pasien
7. Diskusikan
dengan pasien
dan keluarga
tentang teknik
tidur pasien
fungsi sel
4. Beberapa ke
biasaan dapat
membantu dalam
meningkatkan
kualitas tidur
5. Membantu
Meningkatkan
kualitas tidur
Kolaborasi dalam
5
keperawatan selama..x..
patofisologi , tanda
pengetahuan epada
diharapkan pengetahuan px
proses penyakit
pilihan berdasarkan
secara tepat
2. Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi dengan cara
yang tepat
3. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlkan untuk
mencegah komplkasi
dimasa yang akan
datang dan atau
kesehatan lainnya
14
informasi
2. Mmbantu
penyembuhan dan
pemasangan protase
serta mengurangi
resiko komplikasi
3. Membantu
peyembuhan
4. Digunakan untuk
membantu pemenuhan
nutrisi pasien
No No
DX
Rencana keperawatan
Intervensi
Rasional
proses pengontrolan
penyakit
4. Diskusikan pilihan
terapi/diet atau
penanganan
Dukung pasien untuk
mendapatkan second
opinion dengan cara
yang tepat atau
diindikasikan
1. Gunakan pendekatan
1. Meningkatkan
yang menenangkan
2. Jelaskan semua
kenyaman pasien
yang bisa
meminimalis
yang dirasakan
selama procedure
3. Dengarkan Dengan
kecemasan
2.
kecemasan dengan
penuh perhatian
4. Identifikasi tingkat
kecemasan
5. Dorong Pasien untuk
mengungkapkan
perasaannya,
ketakutan, persepsi
6. Intruskikan pasien
untuk menngunakan
teknik relaksasi
Mengurangi
melibatkan pasien
3.
Untuk mengurangi
kecemasan pasien
4.
Memantau derajat
kecemasan pasien
5. Mengetahui apa
yang diharapkan
pasien dari
penyebab
tingkat aktivitas
kecemasan
menunjungan
6. Bisa meningkatkan
berkurangnya kecemasan
kenyamanan dan
mengurangi
15
No No
DX
4.
Rencana keperawatan
Intervensi
Rasional
kecemasan
Implementasi
Dilakukan Sesuai Intervensi
5.
Evaluasai
1. Dx. Nyeri Akut b/d
a.
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh
dari bahaya yang datang dari luar. Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari berbagai
jenis sel seperti sel-sel epidermis, dan melanosit. Tumor dapat berupatumor jinak dan tumor
ganas dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan subkutan
yang dapat disebabkan karena terpapar cahaya sinar matahari( Snar x), Karenan inveeksi
virus dan terpapar zat kima seperti arsen, aspal dll.
B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan tentu saja diharapkan mampu memahami tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan Tumor Kulit. Fasilitator disarankan
dapat menambah literature yang terdapat diperpustakaan sehingga mahasiswa mampu
menambah refrensi bacaaanya dan tidak terpaku pada satu atau dua buku saja. Selain
dengan teori, diharpakan adanya praktik sehingga mahasiswa mampu memahami dengan
baik dan dapat mempraktikkan teori yang sudah didapatkan selama proses belajar
mengajar dikelas.
18
Daftar Pustaka
Amin Huda Hurarif, S. K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
Dan Nanda NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction .
B.K Mandal, E. W.-w. (2006). Lecture notes penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Herdman, T. H. (2012). Nursing Diagnosa: Definitions dan Classification 2012-2014. Jakarta:
EGC.
19