You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh
dari bahaya yang datang dari luar. Kulit (integumen) mencakup kulit pembungkus permukaan
tubuh berikut turunannya termasuk kuku, rambut dan kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit
berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga lubang masuk. Pada permukaan
kulit bermuara kelenjar keringatdan kelenjar mukosa. Kulit disebut juga integumen atau kutis
yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan
epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit
dalam).
Sering kita temui adanya penyakit kulit salah satunya adalah tumor kulit. Tumor kulit
adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel sel dalam kulit ( sel-sel
epidermis , melanosit ). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau tumor ganas,
dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan subkutan.
Bnyak diantaramasyarakat yang tidak mengetahui tanda dari tumor kulit ini karena
kebanyaakan menganggap bahwa tumor tersebut merpakan hal yang biasa karena kadang
gejala dari tumor tersebut hilang timbul.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari tumor kulit?
2. Apa saja etiologi dari tumor kulit?
3. Bagaimana patofisiologi dari tumor kulit?
4. Apa saja klafisikasi dari tumor kulit?
5. Apa saja gejala klinis dari tumor kulit?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostic dari tumor kulit?
7. Apa saja penatalaksanaan dari tumor kulit?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit tumor kulit?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari tumor kulit.
2. Untuk mengetahui apa saja etiologi dari tumor kulit.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari tumor kulit.
4. Untuk mengetahui apa saja klafisikasi dari tumor kulit.
1

5.
6.
7.
8.

Untuk mengetahui apa saja gejala klinis dari tumor kulit.


Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan diagnostik dari tumor kulit.
Untuk mengetahui apa saja penatalaksanaan dari tumor kulit.
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada penyakit tumor kulit.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi
Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel sel dalam
kulit (sel-sel epidermis, melanosit). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau
tumor ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan
jaringan subkutan (Arif Muttaqin, 2010). Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari
berbagai jenis sel seperti sel-sel epidermis, dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat
merupakan tumor jinak atau ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus ke
dalam dermis dan jaringan subkutan (Price Sylvia, 2006).
2. Etiologi
Sampai saat ini penyebab pasti tumor kulit belum sepenuhnya diketahui , secara khas
tumor timbul diatas kulit yang dirusak cahaya matahari Dengan adanya banyak keratosis
aktinik . Faktor yang memungkinkan berkaitan terbentuknya tumor kulit ini adalah :
a. Faktor fisika (sinar ultraviolet: cahaya matahari diduga factor penyebab utama yang
menyebabkan kersioma sel squamosal pada kulit dan penyebab lain meliputi radiasi
sinar-x, luka bakar, jaringan parut)
b. Faktor kimia (kontak dengan senyawa arsen, ter, dan aspal )
c. Faktor virus : Pirus papilloma humanus(Hpv) disuga menginfeksi pada awal
kehidupan, lalu bersemayam secara laten dalam tubuh, paparan UV terlalu lama
mungkin dapat mengaktifkan gen virus atau menonaktifkan gen regulator
pertumbuhan sel
d. Lesi prakanker : Kelainan kulit tertentuseperto keratosis seboroik, xeroderma
pigmentosum dll. Asaering mendapat perubahan keganasan
Klasifikasi Tumor Kulit:
a. Tumor Jinak (benigna )
3

Contohnya : kista, keratosis seborea, keratosis aktinika, veruka(kutil), Angioma,


Nevus pigmentosus(mola), Keloid, dermatofibroma, neurofibromatosis
b. Tumor ganas (malignant)
Contohnya :
1) Karsinoma sel basal ( basalioma)
Adalah kanker kuulit yang paling sering di temukan yang berasal dari sel-sel
epidermis sepanjang lapisan basal
2) Karsinma sel Squamosa
Adalah bentuk umum kanker kulit kedua menyumbang 20 % dari keganasa
kanker kulit. Karsinoma skuamosa merupakan poliferasi malignat yang timbul
didalam epidermis. Kanker ini sering timbul pada bagian kulit yang rusak akibat
paparan cahaya matahari dan indivisu lanjut usia
3) Melanoma malignant
Adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen yang terletak terutama di kulit
tetapi juga ditemukan di mata, telinga, saluran pencernaan , leptomeniges, serta
membrant mukosa oraldan kelamin. Melanoma hanya 4 % dari semua kanker
kulit, namun hal tersebut menyebabkan jumlah terbesar kematian kanker kulit
diseluruh dunia.
3. Manifestasi Klinis
1. Karsinoma Sel Basal (basalloma)
a. Tumor berawal Sebagai benjolan licin yang sangat kesil dan tumbuh sangat
lambat
b. Pada bagian tengah nodul bisa berbentuk nodul ataupun keropeng
c. Kadang kanker tumbuh mendatar dan tumbuh seperti jaringan
d. Batas pinggir kanker kadang tampak memutih
4

e. Kanker kadang berbentuk keropeng kadang mengalami pendarahan dan bisa


sembuh sehingga penderita menduganya sebagai luka dan bukan kanker
f. Sebetulnya pergantian antara pendarahan dan penyembuhan ini merupaka ciri
yang khas untuk karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa
2. Karsinoma Skuamosa
a. Berawal dari sel kemerahan yang disertai berkeropeng yang tak kunjung sembuh
b. kEmudian tumor akan tumbuh meninjol kadang permukaannya menyerupai kulit
c. kadang terlihat seperti luka terbuka dan tumbuh di dalam jaringan di bawahnya
3. Melanoma Maligna
Umumnya tidak diketahui tetapi sinar ultra violet paling dicurigai sebgai melanoma
maligna. Umumnya resiko tertinggi yang dihadapi oleh orang berkulit putih atau
cerah, bermata biru, berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak, kecoklatan
pada kulitnya. Gejala umumnya:
a. Lesi berwarna seperti lebih terang atau lebih gelap
b. Gatal
c. Perubahan bentuk menjadi tidak teratur atau nervus bertambah luas dan
bertambah tebal, pertumbuhan horizontal dan vertical permukaannya rata
d. Membentuk Tukak
e. Pendarahan menandakan proses sudah sangat lanjut
Bentuk dini sangat sulit dibedakan dengan tumor lainnya. Karena Maligna
Merupakan penyakit yang fatal bila telah metastasis jauh, Dan kemampuan untuk
mengenali keganasan dini perlu diperdalam. Lokasinya dilaporkan banyak terdapat di
ektremitas bawah, kemudian didaerah badan, Kepala/leher, ektremitas atas, kuku.
Manifestasi klinis secara spesifik adanyan lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat
yang berubah seperti:
a. Perubahan warna
5

b. Perubahan dalam ukuran (terutama dalam pertumbuhan yang cepat)


c. Timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar, atau rasa sakit
d. Terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
e. Perubahan pada permuakaan atau perubahan konsistensi lesi berpigmen
f. Berkembangnyan lesi satelit
4. Patofisiologi
Perjalanan penyakit dari tumor kulit tidak dapat ditentukan dengan pasti, kadangkadang tumornya kecil akan tetapi telah bermetastasis jauh. tumor yang besar pun juga
dapat setempat saja dalam jangka waktu yang lama. Karsinoma sel sekuamosa berasal
dari sel epidermis yang mempunyai tingkat kematangan, dapat intraepidermal, dapat
opula bersifat infasif dan bermetastasis jauh. Lokasi kelainan penyakit paget ialah daerah
kulit yang mempunyai kelenjar apokrin. Pada payudara di kenal sebagai penyakit paget
payudara (mammary pagets disease), sedangkan lokasi lainnya (extra mammary pagets
desease) secara berurutan ialah: vulva, perianal, penis,skotum, lipat paha, ketiak, dan
kelopak mata.
Penyakit paget merupakan epidermotrophic Ca of the mammary ducts sehingga
yang tampak di kulit merupakan penyebaran dari saluran kelenjar payudara. Dengan
demikian, adeno-karsinoma payudara merupakan asal usul penyakit paget payudara.
Penyakit paget di sekitar alat kelamin dapat berasal dari adnexal carcinoma di bawahnya
atau berasal dari karsinoma saluran kemih bagian bawah. Penyakit paget di luar payudara
sering bersamaan dengan anak sebar pada anak dalam di sekitarnya

5. Pathway (terlampir )
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Sinar X toraxs
hitung sel darah yang lengkap, tes faal hepar dan pemeriksaan

CT scan atau

radionukleida biasanya diminta dokter kalau terdapat kecurigaan ke arah kelainan


metastatic.
2. Hasil Biopsy
Memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh dengan cara eksisi
akan mengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invasi dan ketebalan
lesi. Spesimen biopsi yang mencakup jaringan normal sebesar 1 cm dari bagian
tepinya dan bagian jaringan lemak subkutan yang ada dibawahnya sudah cukup untuk
menentukan stadium melanoma, yang bisa melanoma in situ atau melanoma
noninvasive yang dini.
3. Prognosis
Prognosis kelangsungan hidup jangka panjang (5 tahun) dianggap jelek kalau tebal
lesi melebihi 4 mm. metastasis pada melanoma cenderung terjadi pada tulang, hepar,
paru-paru, lien, sistem saraf pusat dan kelenjar limfe.
7. Penatalaksanaan
Pendekatan terapeutik untuk melanoma maligna bergantung pada taraf invasi dalamnya
lesi. Tindakan eksisi merupakan terapi yang terpilih bagi lesi yang kecil dan superficial.
a. Bedah Elektro
Bedah elektro merupakan teknik penghancuran atau penghilangan jaringan dengan
menggunakan energi listrik.
b. Bedah Beku
Bedah beku menghancurkan tumor dengan cara deep freezing. Lokasi yang menjalani
bedah beku ini akan melunak secara alami serta mengalami gelatinisasi dan sembuh
spontan.
c. Pembedahan Mikrografik Moh
7

Pembedahan mikrografik merupakan metode pembedahan untuk mengangkat lesi


kulit yang malignan; metode ini paling akurat dan paling menyelamatkan jaringan
normal.
Untuk lesi yang lebih dalam membutuhkan eksisi lokal yang luas dan sesudah itu
diperlukan graft kulit. Diseksi kelenjar limfe regional umumnya dilakukan untuk
menyingkirkan metastasis.
B. Konsep Asuhan Keperawatan Tumor Kulit
1. Pengkajian
a. Identitas klien
1) Kaji Identitas klien dan Identitas penanggung jawab yang meliputi nama, umur,
jenis kelamin, agama, status, suku bangsa, bahasa, pendidikan, pekerjaan, dan
alamat.
2) Keluhan Utama
Keluhan Utama pada pasien dengan tumor kulit adalah berupa lesi pada kulit dan
nyeri tekan pada bagian kulit yang lesi
3) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
keluhan utama, alasan MRS, dan perjalanan sakit saat ini, upaya yang
dilakukan untuk mengatasinya
b) Riwayat kesehatan dahulu
penyakit yang pernah dialami, pernah dirawat, alergi , riwayat penyakit
keluarga, dan diagnosa medis & therapy) Adanya riwayat kontak lama
dengan sinar ultraviolet matahari, kontak dengan agen arsenic.

4) Pola Kebutuhan Dasar


a) Pola persepsi dan Konsep diri
8

Kaji konsep diri klien terutama mengenai gambaran diri/ citra diri atau harga
diri. Pada klien dengan Tumor kulit sering kita temuai adanya ganguan
konsep diri karena karena lesi yang tumbuh dan adanya kerusakan kulit.
Selain itu perlu dikaji juga tingkat kecemasan klien dan informasi/
pengetahuan yang dimiliki tentang penyakit ini.
b) Pola Tidur dan Istirahat
Kaji ada nya gangguan pola istirahat klien Pada klien tumor kulit yang
mengalami nyeri perlu dikaji adanyan gangguan tidur/ istirahat dan aktivitas
akibat dari nyeri.
c) Pola Kognitif dan persepsi
Perlu dilakukan pengkajian tentang pengetahuan pasien terhadap penyakitnya
dan pemahaman pasien dalam mengenali penyakitnya. Penyakit Tumor kulit
kadang dapat sulit dikenali karena terkadang mirip dengan keadaan kulit biasa
dan

dapat sembuh baru kemudian muncul kembali. Banyak diantaranya

mengira bahwa hal ini merupakan hal yang biasa muncul.


b. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem integument
a) Pada karsinoma sel skuamosa (skuamosa)

Pasien mengeluh adanya lesi

berupa pembesaran pada kulit yang bersifat lambat , adanya perdarahan pada
sisi lesi, nyeri local, dan adanya kelembutan pada sisi lesi terutama dengan
tumor yang lebih besar.
b) Pada Melanoma Malignant
Pengkajian terhadap pasien melanoma maligna dilakukan berdasarkan riwayat
pasien dan gejalanya. Pasien ditanya khususnya tentang gejala pruritus, nyeri
tekan dan rasa sakit yang bukan merupakan ciri khas nevus yang benigna.
Kepada pasien juga ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus
yang sudah ada sebelumnya atau pertumbuhan lesi baru yuang berpigmen,
adanya Warna yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang coklat atau
9

hitam adalah bayangan warna merah, putih dan biru; warna biru dianggap
lebih mengkhawatirkan, Sebagian melanoma maligna tidak memiliki warna
yang bervariasi tetapi sebaliknya mempunyai warna yang seragam (hitam
kebiruan, kelabu kebiruan, merah kebiruan), Tepi yang ireguler, Permukaan
yang ireguler, Sebagian melanoma noduler memiliki permukaan yang licin
2.

Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut b/d Kerusakan jaringan Lunak efek metastasis tumor kulit
b. Kerusakan Integritas Kulit b/d perubahan pigmentasi, pembentukan bula, papula, lesi
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
d. Gangguan Citra Tubuh b/ d penyakit tumor kulit
e. Ansietas b/d Kondis penyakit, ancaman kematian
f. Defisiensi Pengetahuan b/d tidak familier dengan sumber informasi

3. Rencana Keperawatan
No No
1

DX
1

Tujuan dan Kriteria

Rencana keperawatan
Intervensi

Setelah dilakukan asauhan


keperawatan
selama..x..jam
diharapkan tidak ada
gangguan pada membran
mukosa dan kulit dengan

1. Anjurkan pasien

Rasional
1. Meminimalisisr

untuk menggunakan
pakaian longgar
2. Jaga kebersihan kulit

2.

hiegene yang

agar tetap bersih dan


kering
3. Monitor kulit dengan

kriteria hasil :

adanya kemerahan
1. Integritas kulit yang baik 4. Membersihkan

kelembaban kulit
Kelembab dan
kurang dapat
meningkatkan

resiko infeksi
3. Kemerahan
merupakan salah

dapat dipertahankan

memantau dan

(Sensasi, elastisitas,

meningkatkan

4.

temperature hidrasi,

pemyebuhan pada

pigmentasi )

luka yang ditutupi

penyembuhan luka
5. Membantu

2. Tidak ada luka atau lesi

oleh jahitan, klip atau


10

satu tanda infeksi


Meningkatkan

mempercepat

No No
Tujuan dan Kriteria
DX
pada kulit
3. Perfusi jaringan baik

Rencana keperawatan
Intervensi
Rasional
traples
penyembuhan luka
5. Ganti balutan pada

4. Menunjukan pemahaman
dalam proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
2

Setelah dilakukan asauhan

interval waktu yang


sesuia atau biarkan
luka tidak dibalut
sesiau dengan
program
1. Lakukan pengkajian

1. Informasi

keperawatan selama..x..jam

nyeri secara

memberikan data

diharapkan nyeri berkurang

komprehensif

dasar untuk

dengan kriteria hasil :

termasuk lokasi,

mengevakuasi

1. Mampu mengontrol nyeri

karakteristik, durasi,

kebutuhan/

frequensi, kualitas

keefektifan

(tahu penyebab nyeri,


mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri, mencar
bantuan
2. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menngunakan manajement
nyeri

dan factor presipitasi


2. Obsevasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan
yag dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan

3. Mampu mengenali nyeri

kebisingan
(skala, intensitas, frrekuensi 4. Ajarkan tentang
dan tanda nyeri)

4. Menyatakan rasa nyaman


setelah nyeri berkurang

teknik relaksasi
5. Evaluasi keefektifan
control nyeri
6. Kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan tindakan

intervensi
2. Ketidaknyamanan
adalah umum
(misalnya nyeri
insisi, kulit terbakar,
nyeri punggung
bawah, sakit kepala )
tergantung dari
prosedur yang
digunakan
3. Membantu
memfokuskan
kembali perhatian
4. Memungkinkan
klien untuk
berpartisipasi secara
aktif dan

11

No No
DX

Tujuan dan Kriteria

Rencana keperawatan
Intervensi
nyeri yang tidak
berhasil
7. Kolaborasi analgetik
sesuai indikasi

Rasional
meningkatkan rasa
control
5. Tujuaannya adalah
control nyeri
maksimum dengan
pengaruh minimum
pada aktivitas
kegiatan sehari-hari
6. Digunakan apabila
tidak ada respons
dari nyeri pada
tindakan yang
dilakukan
7. Saat perubahan
penyakit penilaian
dan pengobatan akan

Setelah dilakukan asauhan

1. Kaji secara verbal

diperlukan
1. Informasi memberikan

keperawatan selama..x..

dan nonverbal respon

data dasar untuk

diharapkan gambaran mental

klien terhadap

mengevakuasi

tentang diri-fisik pasien positif

tubuhnya

kebutuhan/ keefektifan

dengan kriteria hasil :

2. Jelaskan tentang

1. Body image positif

pengobatan

2. Mampu mengidentifikasikan

perawatan ,

bagaiman penyakit

kemajuan dan

dapat sembuh dan

prognosis penyakit

dapat terjadi serta

kekuatan personal
3. Mendeskripsikan secara
factual perubahan fungsi

3. Dorong klien

tubuh

mengungkapkan

Mempertahanka interaksi

perasaannya

sosial

4. Fasilitasi kontak
dengan individu lain
12

intervensi
2. Mengidentifikasi

mempengaruhi
persepsi diri
3. Memberkan
kesempatan untuk
mengidentifikasikan

No No
DX

Tujuan dan Kriteria

Rencana keperawatan
Intervensi
dalam kelompok

Rasional
rasa takut/ kesalahan

kecil

konsep dan mampu

Kolaborasi dalam

menghadapi masalah

memberi Rujuk pada

secara langsung

konseling psikiatri

4.

Meningkatkan

missal perawat

perasaan

spesialis

kompetensi/harga diri,
mendorong
kamandirian dan
mendorong partisipasi
dalam terapi
Klien/ orang terdekat
mungkin
membutuhkan
dukungan selama
berhadapan dengan
proses jangka panjan/

Setelah dilakukan asuhan

1. Kaji Jumlah jam

keperawatan selama .x.jam


diharapkan kualitas dan kuantita

tidur pasien
2. Monitor/ kaji

ketidakmampuan
1. Informasi
memberikan data
dasar untuk

waktu tidur pasien meningkat

kebutuhan tidur

mengevakuasi

dengan kriteria hasil:

pasien setiap hari

kebutuhan/

dan jam

keefektifan

1. Jumlah jam tidut dalam


batas normal (6-8 jam

3. Ciptakan

/hari)

lingkungan yang

2. Kualitasdan pola tidur


dalam batas normal

nyaman
4. Jelaskan

3. Perasaan segar sudah tidur

pentingnya tidur

atau istirahat

yang adekuat
13

intervensi
2. Lingkungan
yangnyaman dapat
memebantu
meningkatkan
kualitas tidur

No No
Tujuan dan Kriteria
DX
4. Mampu

Rencana keperawatan
Intervensi
5. Fasilitasi untuk

Rasional
3. Tidur adalah hal

mengidentifikasikan hal-

mempertahankan

yang dibutuhkan

hal yang meningkatkan

kebiasaan

tubuh untuk dapat

tidur

sebelum tidur

memperbaiki

6. Instruksikan
untuk memonitor
tidur pasien
7. Diskusikan
dengan pasien
dan keluarga
tentang teknik
tidur pasien

fungsi sel
4. Beberapa ke
biasaan dapat
membantu dalam
meningkatkan
kualitas tidur
5. Membantu
Meningkatkan
kualitas tidur

Kolaborasi dalam
5

Setelah dilakukan asauhan

pemberian obat tidur


1. Jelaskan
1. Memberikan dasar

keperawatan selama..x..

patofisologi , tanda

pengetahuan epada

diharapkan pengetahuan px

dan gejala, dan

klien dapat membuat

bertambah dengan kriteria hasil:

proses penyakit

pilihan berdasarkan

1. Pasien dan keluarga


menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi ,
prognosis, dan program
pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang
dijelaskan dengan benar
Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan perawat/tim

secara tepat
2. Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi dengan cara
yang tepat
3. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlkan untuk
mencegah komplkasi
dimasa yang akan
datang dan atau

kesehatan lainnya
14

informasi
2. Mmbantu
penyembuhan dan
pemasangan protase
serta mengurangi
resiko komplikasi
3. Membantu
peyembuhan
4. Digunakan untuk
membantu pemenuhan
nutrisi pasien

No No
DX

Tujuan dan Kriteria

Rencana keperawatan
Intervensi
Rasional
proses pengontrolan
penyakit
4. Diskusikan pilihan
terapi/diet atau
penanganan
Dukung pasien untuk
mendapatkan second
opinion dengan cara
yang tepat atau

Setelah dilakukan asauhan


keperawatan
selama..x..jam
diharapkan rasa nyaman
meningkat Dengan Kriteria
hasil :
1. Klien mampu
mengidentifikasikan
gejala cemas
2. Mengidentifikasikan dan
mengungkapakan cara
mengontrol cemas
3. Vital sign dalam batas
normal
4. Postur Tubuh, ekspresi

diindikasikan
1. Gunakan pendekatan

1. Meningkatkan

yang menenangkan
2. Jelaskan semua

kenyaman pasien
yang bisa

prosedur dan apa

meminimalis

yang dirasakan
selama procedure
3. Dengarkan Dengan

kecemasan
2.

kecemasan dengan

penuh perhatian
4. Identifikasi tingkat
kecemasan
5. Dorong Pasien untuk
mengungkapkan
perasaannya,
ketakutan, persepsi
6. Intruskikan pasien
untuk menngunakan
teknik relaksasi

Mengurangi
melibatkan pasien

3.

Untuk mengurangi
kecemasan pasien

4.

Memantau derajat
kecemasan pasien

5. Mengetahui apa
yang diharapkan
pasien dari

wajah, bahasa tubuh, dan

penyebab

tingkat aktivitas

kecemasan

menunjungan

6. Bisa meningkatkan

berkurangnya kecemasan

kenyamanan dan
mengurangi
15

No No
DX

4.

Tujuan dan Kriteria

Rencana keperawatan
Intervensi

Rasional
kecemasan

Implementasi
Dilakukan Sesuai Intervensi

5.

Evaluasai
1. Dx. Nyeri Akut b/d
a.

Menyatakan Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, dan mampu


menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencar bantuan

b. Menyatakan bahwa nyeri berkurang dengan menngunakan manajement nyeri


c. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frrekuensi dan tanda nyeri)
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2. Dx. Kerusakan Integritas kulit b/d lesi dan respons peradangan
a. Intergritas kulit yang Baik bisa dipertahankan (sensai, elastisitas, temperature,
hidrasi, pigmentasi) tidak ada luka/ lesi pada kulit
b. Perfusi jaringan baik
c. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
cedera berulang
d. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban dan perawatan alami
3. Dx. Gangguan Pola Tidur b/d erupsi dermal, pruritus, nyeri
a.

Jumlah jam tidut dalam batas normal (6-8 jam /hari)

b. Kualitasdan pola tidur dalam batas normal


c. Perasaan segar sudah tidur atau istirahat
d. Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur
4. Dx. Gangguan Citra Tubuh b/d penyakit , kerusakan kulit
a. Body image positif
b. Mampu mengidentifikasikan kekuatan personal
16

c. Mendeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh


d. Mempertahanka interaksi sosial
5. Dx. Defisiensi pengetahuan mengenai proses penyakit dan program tindakan
a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi , prognosis,
dan program pengobatan
b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan dengan benar
c. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
6. Dx . Ansietas b/d Kondis penyakit, ancaman kematian
a. Klien mampu mengidentifikasikan gejala cema
b. Mengidentifikasikan dan mengungkapakan cara mengontrol cemas
c. Vital sign dalam batas normal
d. Postur Tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjungan
berkurangnya kecemasan

17

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh
dari bahaya yang datang dari luar. Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari berbagai
jenis sel seperti sel-sel epidermis, dan melanosit. Tumor dapat berupatumor jinak dan tumor
ganas dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan subkutan
yang dapat disebabkan karena terpapar cahaya sinar matahari( Snar x), Karenan inveeksi
virus dan terpapar zat kima seperti arsen, aspal dll.
B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan tentu saja diharapkan mampu memahami tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan Tumor Kulit. Fasilitator disarankan
dapat menambah literature yang terdapat diperpustakaan sehingga mahasiswa mampu
menambah refrensi bacaaanya dan tidak terpaku pada satu atau dua buku saja. Selain
dengan teori, diharpakan adanya praktik sehingga mahasiswa mampu memahami dengan
baik dan dapat mempraktikkan teori yang sudah didapatkan selama proses belajar
mengajar dikelas.

18

Daftar Pustaka
Amin Huda Hurarif, S. K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
Dan Nanda NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction .
B.K Mandal, E. W.-w. (2006). Lecture notes penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Herdman, T. H. (2012). Nursing Diagnosa: Definitions dan Classification 2012-2014. Jakarta:
EGC.

19

You might also like