Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Infeksi pada kulit dan jaringan lunak (SSTI), juga dikenal sebagai
infeksi akut disebabkan bakteri pada struktur kulit, merupakan
alasan yang sering diberikan oleh pasien rawat inap atau rawat
jalan. Di US, SSTI merupakan keluhan 14 juta pasien rawat jalan
setiap tahun, [1], dan penyebab 900,000 pasien yang dirawat inap.
[2]. SSTI menjadi masalah yang berat di seluruh Eropa, walaupun
teradapat variasi di setiap daerah dari aspek patogen predominan,
bentuk resistensi terhadap antimikroba, durasi hospitalisasi, dan
tingkat rekurensi infeksi pada penderita [37]. Isolasi patogen dari
SSTI terbatas karena diagnostik yang kurang tersedia, dan
dipengerahi oleh faktor host dan geografis, menjadikan pemilihan
terapi empirik semakin rumit [4, 8, 9]. Pada ulasan ini, kami
merangkum poin-poin penting berakitan diagnosis dan perawatan
SSTI, dengan fokus pada manajemen SSTI yang diperlukan di
ICU.
Infeksi ICU-spesifik
SSTI bernanah, selulitis, piomiositis, dan SSI menyebabkan
penyakit yang bersifat akut, tetapi bentuk SSTI yang paling akut
adalah sindrom syok toksik, gas gangrene, dan necrotizing
fasciitis.
Sindrom Syok Toksik/Toxic shock syndrome (TSS)
Sindrom ini disebabkan oleh infeksi Gram positif
fulminan,biasanya karena S. aureus atau S. pyogenes, walaupun
beberapa diantaranya disebabkan oleh streptococci grup B, C, dan
G, serta spesies Clostridium. Insidens TSS karena staphlococcus
(SaTSS) setiap tahunnya adalah ~0.5/100,000 dan ~0.4/100,000
untuk TSS disebabkan streptococcus (SeTSS), walaupun jumlah di
setiap tempat bervariasi [27]. Tingkat kematian adalah <5 %
disebabkan SaTSS dan 30-70% disebabkan SeTSS[27]. Syok
toksik disebabkan Clodtridium jarang terjadi. [28, 29]. Ketika
seseorang diduga TSS, maka terapi empirik harus bisa mengatasi
infeksi yang resisten dengan obat-obatan. Berdasarkan studi
retrospektif dan data in vitro, pakar berpendapat vankomisin,
klindamisin, atau linezolid bisa menjadi regimen pengobatan
pilihan [3033]. Nafsilin atau oksasilin adlah pilihan yang bagus
untuk TSS disebabkan stafilokokus yang sensitif terhadap
metisilin, tetapi obat ini harus digunakan dalam bentuk kombinasi
dengan klindamisin karena nafsilin sendiri bisa meningkatkan
produksi toksin [32]. Klindamisin atau linezolid diperlukan dalam
perawatan karena bisa mengurangi produksi superantigen pada
pasien dengan TSS yang disebabkan oleh stafilokokus dan
streptokokus [3133]. Ketika terdapat kerentanan terhadap infeksi,
kadar antibiotik yang diberi hendaklah diturunkan tetapi masih
memnggunakan agen yang dapat mensupresi produksi toksin.Pada
TSS disebabkan klostridium, walaupun insidennya jarang,
klindamisin dan penisilin harus digunakan. Imunoglobulin
Parameter laboratorium
area
Krepitus
Anestesi kutan
putih